The Handsome Devil Love

By mauracubby

1.4M 45.1K 571

WARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori... More

chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
Chapter 17
bukan update
Numpang Promosi ya???
Chapter 29
jeritan hati ??!!!
Chapter 34
Chapter 38
Chapter 41
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 53
Chapter 56
Chapter 61
Extra Part
Extra Part II
Pengumuman
Promosi (lagi) :
Pemberitahuan
Bukan Update

chapter 11

20.9K 1.4K 2
By mauracubby

Galang POV

Aku Galang Prasetya Dirgantara, aku sahabat Ali dan Kevin kami bersahabat sejak masih taman kanak-kanak, meskipun Ali dan Kevin terlebih duku bersahabat.
Persahabatan kami terbawa sampai kami masuk keperguruan tinggi yang sama dengan jurusan yang sama pula.

Kami bersekolah taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi di Yayasan Milik papa Ali yang sekarang menjadi milik Ali, kami bersahabat real tanpa iming-iming harta atau apapun, kami selalu melindungi satu sama lain, sampai kejadian sialan itu, menghancurkan hidup Ali sahabatku,

Aku dan Kevin menjadi saksi kehancuran Ali karena Cinta pertamanya itu CLARA RATUYAMONA gadis cantik berparas ayu, yang merupakan cinta permataku dan Kevin juga saat itu.
Kami bener-benar bersahabt bukan, bahkan cinta pertama kami jatuh pada satu orang gadis yang sama, meskipun pada ujungnya dia memilih Ali.

Aku dan kevin menerimanya karena cinta memang tak bisa dipaksakan bukan, kami mengenal Clara sejak SMP dan kami bersahabat dengan dia satu-satunya perempuan ditengah kami, kami selalu melindunginya bahkan kami menyayangi nya pada saat itu, cukup lama kami berteman pada saat SMU Ali dan Clara resmi berpacaran. Aku dan Kevin selalu mendukung mereka tak hayal aku dan kevin selalu jadi korban yang mempersiapkan kejutan romantis dari Ali untuk Clara.
Ali dan clara sangat bahagia, hingga kejadian itu terjadi.

Flashback on:

Aku tengah menemani adik simata wayangku berbelanja di mall, aku berputar-putar mengelilingi mall masuk satu toko dan keluar lagi dengan menggandeng adikku, aku kelaparan aku capek kaki ku seperti mau patah menemani princesku berbelanja, aku sangat menyayangi adikku, adikku yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang mamaku karena mama kembali kepada Allah saat melahirkan adikku, jadi aku dan papa sudah berjanji membahagiakannya apapun permintaannya pasti kami penuhi, termasuk menemani nya berbelanja ketika dia sedih menangis dikamr karena rindu pada mama, aku selalu menawarinya berbelanja, aku tidak pernah membiarkan siapapun mendekati princes aku, aku myang berusaha mati-matian membahagiakannya.

"dek, kita makan yok abang laper ni.." ucapku memelas karena aku memang laper dan dia pun mengangguk seperti dia juga kelaperan hamlir tiga jam kami berjalan keluar masuk toko.

Aku mengajak adikku kerestoran dimall itu, aku melihat gadis yang seperti nya aku kenal bergelayut mesra dilengan seorang pria. CLARA..

Pria itu... "oh Tuhan.." bathinku, tangan ku mengepal aku mati-matian menahan emosiku, bagaimana bisa Clara berbuat serendah itu, masih kurang sayang yang dia dapat dari Ali cinta Ali hati Ali bahkan Ali rela ngorbanin nyawanya demi dia..

"princes pesan dulu ya, abang mau ke toilet sebentar.." aku mengusap pelan kepala adikku dan berjalan kearah clara.

Dan benar itu Clara dan Alex adik Ali, akj dan kevin memang sudah dikenalkan Ali pada Alex adiknya dna begitupun dengan Clara,

Aku duduk dimeja agak jauh dari mereka, aku rasanya ingin muntah melihat kemesraan mereka dan Clara aku tak percaya gadis yang menjadi cinta pertamaku serendah ini. Kalau saja aku tidak bersama adikku, aku pastikan aku akan menghajar Alex sialan itu, tapi ini tidak mungkin adikku perempuan penakut dia bisa histeris dan bahkan pingsan, seperti waktu itu aku memukul preman yang memalak anak sekolah dia berlari dari mobil dan memeluk ku dengan menangis histeris dan kemudian pingsan.

aku merasa sudah tak nyaman, akhirnya aku kembali kemeja adikku, dia pasti tengah menunngguku, aku gelisah apa Ali tau tentang clara, tapi seperti nya tidak atau mungkin itu hubungan antara ipar dengan adiknya tidak mungkin ada ipar yang bergelayut manja dengan tatapan cinta seperti mereka.

Aku mengambil telfonku untuk menelpon Ali, aku sudah tidak nafsu untuk makan hanya menemani adikku yang tengah lahap dengan makanannya.

"Halo.. loe dimana nyukk.." aku sebernarnya gugup posisiku serba salah sekarang.

"........"

"Oohh kiraen mau ngajak lo, kevin sama clara nongkrong..' balas ku sekenanya saja.

"......."

" apa, clara dirumah sakit.." aku terkejut buan main bagaimana bisa clara membelah diri satu dirumah sakit satu dimall.

"......."

"Enggak gue kaget aj, emang dia sakit apa.." aku berusaha menutupi kegugupanku.

"......"

"Oke lah, selamat beristirahat bro.." aku mengakhiri telfonku.

Gila, satu kata meluncur bebas dari mulutku, gadis pujaan kami aku kevin dan Ali hanya seorang perempuan Licik.

Aku harus memberi tahukan Ali, tapi nanti Ali akan berfikir aku ingin memiliki Clara lagi. Mungkin beberapa jam yang lalu iya, aku masih mencintai clara meskipun gak berniat memilikinya tapi sekarang aku sangat membencinya.

flashback off :

Aku menggeleng-gelengakn kepalaku, aku ingin amnesia saja ,aku sangat ingin melupakan masa itu.

sekarang aku  terus meratiin cewek yang tengah asik dengan Raka, cewek cantik dengan kecantikan yang sangat natural, gue enggak heran melihat Ali dan kevin sering mencuri-curi pandang menatap cewek itu..

"Apa mungkin kejadian cinta pertama itu akan kembali terulang.." gumam ku dalam hati, aku tidak bisa memungkiri aku terpesona dengan kelembutan dan keibuan gadis itu.

Apalagi Ali, Ali yang biasanya sibuk dengan dunia nya sendiri yaitu Raka, sekarang sedang menatap Prilly yang bahkan sedari tadi Ali tidak mendengar Raka yang memanggilnya, raka bangkit dari depan Prilly dan menarik-narik tangan Ali..

"Daddy aaii......" teriak Raka sambil menarik-narik tangan ali. Baru setelah itu Ali sadar dan memeluk Raka yang seperti sedang marah karena dicuekin Ali.

Anak itu benar-benar mirip dengan Ali sekarang, meskipun secara fisik tidak terlalu mirip.meskipun sama-sama tampan namun sifat Raka sempurna diturunkan dari Ali, kecerdasannya, perhatiannya meskipun masih balita Raka sangat perhatian dan gue akui itu, termasuk susah dekat dengan orang baru persis seperti Ali.

Meskipun aku tau Ali sekarang berbeda dengan Ali dulu, tapi Ali sekarang tetap Ali dulu tidak ada yang berubah hanya saja Ali sekarang kepribadiannya yang hangat sudah tertutupi oleh luka yang dialaminya. Hingga Ali menjadi devil seperti sekarang, meskipun sikap cuek dan dingin sudah dimilikinya dari dulu.

Tapi aku yakin, Aki sekarang tetap sama dengan Ali kami dulu, hanya saja aku berharap akan ada seseorang yang akan menjadikan Ali si devil kembali menjadi Ali kami dulu.

"Bang aku bobok dimana.." suara lembut adikku menghentakkan ku,

Aku tersenyum dan mengelus rambutnya, adik ku memang jahil sama sepertiku tapi adikku juga seorang wanita yang lembut, adikku rapuh karena kehilangan mama bahkan dia sama sekali belum mengenal mama selain di poto keluarga aku papa dan mama.

Kejahilannya hanya topeng untuk menutupi lukanya sama seperti Ali, meskipun begitu sahabatku Kevin dan Ali juga sangat menyayangi dan melindungi adikku sama sepertiku.

Ali dan Kevin sangat dekat dengan Nayla adikku bahkan Nayla sangat manja pada mereka, mereka sangat memanjakan Nayla bahkan Nayla tak segan-segan tidur bahkan tertidur dalam pangkuan sahabatku.

Usia ku dan nayla hanya berselisih 4 tahun, saat ini dia berumur 20 tahun dan satu angkatan dengan gadis itu.

Nayla Graderia Dirgantara, nama yang cocok bukan untuk parasnya yang ayu dan sangat memikat, mata bulat hidung mancung, dan pipi yang chubby sangat menggemaskan.

"bang kok bengong sihh.." dia kembali menyadarkanku.

"Kamu bareng mommy bie nya raka aja mau princes, boleh bie." Aku tidak tau nama gadis itu, sekena ku saja memanggilnya bie.

Dia tersenyum dan mengangguk, Ali dan kevin juga sepertinya setuju, nayla juga tersenyum seperti nya sekarang nayla bakal punya kawan yang pipinya sama.

"Aka au bobok ma.mommy ya, ndak au ama daddy ai, pin daddy lang.." rajuk Raka.

Anak itu kembali merengek pada gadis itu, aku tersenyum entah bagaimana bisa Raka sedekat itu dengan Gadis itu bahkan dari tadi aku kevin dan Ali di cuekin, bahkan makan dia tidak mau tanpa gadis itu.

*********************

Kevin Pov

Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Prilly,  maba dan beberapa panitia yang lain tengah bernyanyi didekat api unggun utama, aku dan Galang sengaja membuat api unggun kecil didekat tenda kami, karena kami tahu Raka akan sulit di awasi dengan suasana ramai disana, Raka anak yang hyperakif sangat sulit menjaganya, makanya aku dan galang memutuskan membuat api unggun disini..

Aku memperhatikan Ali disampingku, aku tahu Ali mulai menyukai prilly, 4 tahun belakangan sejak kejadian itu Ali tidak pernah menatap perempuan sampai enggan berkedip seperti itu, bahkan dia sering tak menggubris cewek-cewek yang histeris saat dia di kampus.

Aku sendiri pun mulai candu menatap prilly, padahal aku baru melihatnya kemaren, entah kenapa wajahnya seakan candu buatku.

"Tuhan jangan sampai kisah cinta pertama itu terulang lagi.." doa ku dalam hati.

Aku masih ingat benar bagaimana first love kami pada satu orang gadis yang sama, aku berusaha mati-matian membuang cintaku tapi tidak bisa walaupun aku Dan galang menerima cinta pertama kami memilih Ali.

CLARA RATUYAMONA, gadis ayu yang berhasil menaklukan Aku,  Galang dan Ali, kami bersahabat meskipun akhirnya Ali dan Clara berpacaran aku dan Galang tetap menyayangi clara dan melindunginya Ali sendiri tidak pernah melarang kami untuk dekat, karena Ali tau kami sahabatnya, aku dan Galang pun tidak berniat sama sekali merusak hubungan mereka, aku dan galang selalu membantu Ali menyiapkan kejutan-kejutan romatis untuk Clara, Namun pada akhirnya Clara sendiri yang menghancurkan cintanya Ali, bahkan hampir menghancurkan persahabatan kami.

Flashback on:

Setelah mendapat telfon dari galang aku segera kerumah Galang, sampai disana aku langsung kekamar galang karena rumah Galang seperti rumahku, kebetulan rumah galang selalu sepi hanya ada galang dan nayla adiknya sedangkan papa leo papanya galang pasti bekerja.

"Woii.." aku melihat galang tengah memalun di balkon kamarnya, aku menutup pintu kamar Galang dan menuju kearah balkon.

" loe kanapa kunyuk, supek amat tuh muka, enggak usah dijelek-jelekin gitu kali tu muka .." aku masih dengan nada bercanda, Namun aneh Galang hanya diam biasanya dia pasti mebalas candaanku.

"Lo tau, gue menyesal pernah memberikan cinta tulus gue, cinta pertama gue, perhatian gue, pada perempuan licik dan rendahan seperti dia." Galang mulai bercerita.

Aku masih belum mengerti arah pembicaraan Galang, cinta pertama Clara maksudnya. Aku masih bingung , aku memperhatikan wajah Galang, wajah yang biasanya ceria dan tanpa dosa, saat ini wajah galang tampak tegang dengan mata yang mengkilat tajam, aku tahu galang tengah meredam emosinya.

" clara selingkuh dengan alex dibelakang Ali.."

Ucapan Galang membuat ku mematung, petir disiang bolong,  banjir di musim panas, aku tidak percaya ini tidak mungkin, clara bukan wanita murahan, dia gadis baik-baik, tapi Galang juga buka seorang pembual meskipun dia sering berbuat onar tapi Galang  adalah sosok yang bisa dipercaya..

"Maksud loe,  wah parah Loe gila ya, makanya obat gila jangan lupa loe minum.." aku masih berusaha bercanda meskipun raut wajah galang tampak datar bahkan menahan emosi.

"Terserah loe, gue enggak mungkin kasih tahu Ali reaksi loe aja begini apa lagi Ali." Ucap Galang.

Aku masih bingung, aku sangat mengenal galang dia bukan seorang pembohong apa lagi tentang hal sepenting ini, dan Ali, dia tak kan mungkin percaya begitu saja, Clara segalanya untuk Ali bahkan tanpa Clara Ali mati. Berlebihan memang tapi itulah kenyataannya Ali begitu mencintai Clara.

"Gue percaya ama loe, tapi gimana caranya kita kasih tau Ali.." aku menatap galang

"Gue nggak tahu, dan loe tahu siapa yang dijadikan selingkuhan oleh cewek itu.." Galang tengah menatap ku sekarang. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"ALEX "

Aku kembali mematung, " ya tuhan apa lagi ini" hatiku makin tidak karuan, Ali bagaimana ini bisa menimpa Ali sahabatku.

"Loe shock kan, apa lagi gue, gue mergokin mereka dengan mata kepala gue, gue nyaksiin gimana rendahnya Clara dengan mata gue..." jelas galang dengan mata yang mengkilat,

galang yang biasanya selalu bercanda bahkan hampir tidak pernah bisa serius, aku melihat sosok galang yang lain dihadapanku, mata galang menyala-nyala bahkan rahang nya terlihat mengeras tangannya mengepal.

" terus kita harus gimna, Ali tidak mungkin percaya begitu saja, kalau kita cerita bisa saja kita yang dianggap berbohong dan mengada-ngada, loe tau kan gimana pecaya nya Ali pada Clara, gimana Kuatnya cinta Ali untuk Clara.." aku mulai gusar, ini terlalu rumit.

Galang mengangguk dan kembali menatap kearahku.

"Kita harus buktiin ke Ali, gimanapun caranya.."

Aku mengangguk menyetujui rencana galang, meskipun  aku tidak tahu rencana apa yang sedang dipikirkan galang.

"Tuhan jangan biarkan masalah  ini menghancurkan persahabatan kami.."

FLASHBACK off:

"kamu bobok sama mommy bie nya raka aja mau prices, boleh bie.." ucap galang di sampingku membuyarkan lamunan sialan itu

Aku melirik prilly hanya mengangguk, dan princes Nayla kami tersenyum, aku tersenyum melihat mereka, sepertinya Nayla merasa cocok dengan prilly.

Nayla gadis lucu nan manja telah lama menjadi princes ditengah kami, aku dan Ali sangat menyayangi Nayla adik simata wayangnya Galang. Nayla anak yang ceria tapi sebenarnya dia rapuh, Nayla kehilangan mamanya saat dia masih baru dilahirkan,  Nayla sama sekali tidak mengenal mamanya selain melihatnya di figura poto. Aku sangat menyayangi Nayla, bahkan Nayla lebih dekat denganku daripada dengan Galang saudaranya sendiri.
Aku sama sekali tidak merasa keberatan dengan sikap Nayla yang begitu manja denganku.

"Aka au bobok ama mommy bie ya, endak au ama daddy aii, pin daddy lang.." rajuk Raka.

Raka menarik-narik tangan Ali, Ali hanya diam dan mengelus kepala Raka, lalu Raka berjalan kearahku,  Raka pasti meminta izin padaku karena Ali tak meresponnya.

"Daddy pin, aka bobo ama mommy bie aja, oyeh.." rengek Raka sambil menarik-narik tanganku.

Aku mengangguk saja, aku tak tega melihat Raka dengan tatapan memelas seperti ini, aku paling enggak bisa menolak kemauan Raka.

"Hoyeee... aka ayang daddy pin.." ucap Raka kegirangan memeluk leherku.

Aku tersenyum melihat Raka yang kegirangan dan meloncat-loncat sambil menepuk-nepuk tangan mungilnya.

Ali dan yang lain memperhatikan ku, aku tahu yang ada dipikran Ali, Ali enggak mungkin ngebiarin Raka tidur dengan orang Lain, bahkan Aku dan Galang saja sangat susah mengajak Raka bermalam dirumah kami.

"Udah lah, loe nggak perlu liatin gue kek gitu, kan ada princes juga di tenda Prilly !" Balasku sambil menoyor kepala Ali.

Raka melepas pelukannya, dan mulai mengecup wajahku, dahi, mata, hidung pipi bahkan bibir ku tak luput dari kecupannya, hal seperti itu sudah sering dilakukan Raka padaku Ali dan Galang juga sama princes kami Nayla.

"acii daddy pin.." aku membalas anggukan pada Raka, Raka kembali kepangkuan prilly.

Prilly terlihat seperti seorang ibu untuk Raka, manisnya gasis chubby itu.... aku tersenyum sendiri sambil menggaruk tekuk ku, entah kenapa aku selalu ingin menatap Prilly dan prilly terus ada dipikiran ku sejak kemarin.

*****************************

Ali POV

Kevin mengiyakan permintaan Raka untuk tidur bersama Prilly, kevin memang paling  tidak bisa menolak permintaan Raka, sama denganku dan Galang. Tapi ini beda Raka tidak bisa tidur tanpa usapanku di kepala nya, aku ingin balas perkataan kevin tadi dengan tanpa bersalah dia masih bisa tersenyum dan tertawa dengan Raka.
Tapi melihat Raka yang terlihat sangat bahagia, aku mengurungkan niatku, Kevin hanya ingin Raka bahagia aku tahu itu begitu juga denganku.

Raka masih sibuk mengecup wajah Kevin, sungguh manis dan menggemaskan sekali anak itu. Aku sama sekali tidak menyangka Raka bisa tumbuh dengan Sehat dan menggemaskan tanpa ibunya. Hanya ada Aku dan orang terdekat ku termasuk Kevin, Galang dan princes kami Nayla.

Aku melirik prilly lagi, dari tadi mata ku enggan mengalihkan pandangan dari gadis didepan ku ini.. perlahan aku mulai menyadarinya prilly tidak seaneh dan se resek seperti pikiranku. Walaupun kejadian di Bandara itu kalau dipikir-pikir aku juga salah karena aku jalan terburu-buru dan tidak menyadari dia di depanku.

"Ahhh,, kenapa aku seperti ini.." aku mengerjap-ngerjapkan mataku pikiranku mulai tidak waras seperti nya terus saja pikiran ku tentang gadis itu.

Prilly melirik kearaku, aku tahu maksudnya, dia takut aku tidak mengizinkan Raka, aku mengangguk membiarkan Raka tidur dengannya malam ini. Aku tidak terlalu takut karena tenda kami tidak berjauhan, aku sengaja memilih tenda prilly dekat dengan tendaku, aku sudah tahu Raka pasti akan bertingkah seperti ini.

Prilly tersenyum kearahku, aku hanya memandangi nya saja, aku tidak terbiasa membalas senyuman apalagi seorang perempuan. Tapi ku akui Prilly memang cantik dan senyumnya juga sangat menggoda, pipi chubby nya terlihat semakin mengembung bila sedang tersenyum seperti itu.

Aku heran pada diriku sendiri, entah kenapa hati dan otak ku tidak sinkron, aku baru mengenal prilly beberapa hari lalu itupun karena insiden tabrak menabrak di Bandara dan berlanjut karena Prilly menjadi mahasiswa di kampus yang sama denganku. Bahkan prilly satu jurusan denganku.

"Aku cuma melihat clara pada diri Prilly, itu saja.." gumamku dalam hati.

*********************

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, Raka masih bernyanyi dengan prilly, Raka tidak terlihat mengantuk mungkin karena puas tidur selama perjalanan tadi.

Ali, Kevin Galang dan Nayla juga ikutan menepuk-nepuk tangan nya melihat Raka yang sedang berjoged didepan mereka. Mereka larut dalam kebahagiaan malam ini.

Ali Kevin dan Galang tidak berhenti berbuat lelucon hingga membuat Nayla dan Prilly tertawa, Ali terlihat bahagia meskipun dia jarang tersenyum apalagi tertawa lepas seperti Kevin dan Galang. Luka masa lalu itu masih jelas terlihat dimata Ali.

Raka mulai menguap seperti nya kantuk mulai menyerang Raka, Raka yang tengoh berjoged berhenti dan kembali duduk dipangkuan Prilly,Raka duduk menghadap prilly memeluk leher priily menenggelamkan wajahnya pada lekuk leher Prilly.

Prilly hanya membelai rambut Raka dan satu tangan menepuk-nepuk pinggang Raka, Ali dan yang lain hanya melihat Prilly yang begitu lembut pada Raka, Prilly memang terlihat seperti seorang ibu sekarang.

"Princes kamu ngantuk.." tanya Galang yang melihat Nayla mulai menguap dan menyenderkan kepala di bahu Kevin.

Nayla mengangguk sementara kevin hanya membelai rambut Nayla. Nayla memang manja dengan Kevin bahkan lebih manja daripada dengan Galang saudaranya sendiri.

" yaudah kita ketenda yok.." ajak Prilly pada nayla.

Nayla mengangguk, Prilly beranjak dengan Raka digendongannya, tiba-tiba prilly mengaduh kesakitan..

"Aww..." pekik Prilly ketika menggerakkan kakinya dengan Raka yang tidak lepas dari gendongannya.

Ali dengan sigap menopang badan prilly yang hampir terjatuh,.Ali memang sudah berdiri di samping Prilly karena posisi duduk mereka yang berdekatan tadi, Kevin Galang dan Nayla juga mendekat kearah prilly.

"Loe kenapa.." tanya Ali panik.

"Kaki aku kesemutan.." Prilly meringis, kakinya kesemutan karena dari tadi Raka jarang beranjak dari pangkuannya.

"Raka biar abang  gendong aja sekalian abang antar ke tenda bareng princes, adek duduk aja dulu.." Kevin mengambil Raka dari gendongan Prilly, kemudian membawa Raka dan Nayla ke tenda juga diikuti Galang.

Ali masih menopang tubuh Prilly, kesemutan dikaki Prilly semakin menjadi-jadi hingga kaki Prilly seperti mati rasa seketika prilly terjatuh, Ali dengan sigap memeluk Prilly agar tidak terjatuh.

Prilly dapat melihat manik mata hitam legam itu, Prilly memegang lengan Ali yang memeluk tubuhnya, Ali juga semakin intens menatap prilly, wajah mereka tidak terlalu berjarak,  Prilly dapat merasakan nafas mint Ali menerpa kulit wajahnya..

Ali kembali melihat wajah clara pada prilly, Ali segera mengalihkan pandangan nya pada Prilly...

"Lo bisa jalan.." ucap Ali, jantung Ali berdegup seperti biasa kalau didekat Prilly, jantungnya seperti habis marathon.

Prilly mengangguk, seakan ada kekecewaan dalam hatinya melihat Ali tak menatapnya lagi.

Prilly bangkit dari pelukan Ali berdiri tegak dan melangkahkan kakinya ke tenda meskipun agak sedikit terpincang-pincang.

Ali masih mematung menatap tubuh mungil Prilly dari belakang..

"Kenapa mereka begitu mirip Ya Allah..." ali mengusap wajahnya kasar, berusaha menghilangkan pikirannya tentang clara.

Ali beranjak ketenda, merebahkan dirinya dalam tenda, pikirannya masih menerawang tentang prilly dan clara.

"Aku hanya mencintai Clara.." gumam Ali setengah terpejam lalu terlena kealam mimpinya.

********************

Continue Reading

You'll Also Like

75.2K 6.9K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
1.3M 6.8K 13
NOT PROLOGUE!!, READ IMMEDIATELY IF YOU ARE INTERESTED WITH THE CONTENTS OF THIS STORY! WELCOME TO THE FORBIDDEN LOVE STORY BETWEEN THE CIA AND HIS F...
983K 15.8K 12
Hasrat yang dulunya mati kini bangkit kembali setelah kedatangan gadis belia berusia 18 tahun itu. Gadis yang sedang membantu perekonomian keluarga d...
211K 3.6K 78
WARNING ADEGAN 21++ Emerald, gadis liar dan juga nekat. Dia sangat mencintai Athes, yang mana pria itu adalah teman masa kecilnya. Selama terus berju...