The Handsome Devil Love

By mauracubby

1.4M 45.1K 571

WARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori... More

chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
Chapter 17
bukan update
Numpang Promosi ya???
Chapter 29
jeritan hati ??!!!
Chapter 34
Chapter 38
Chapter 41
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 53
Chapter 56
Chapter 61
Extra Part
Extra Part II
Pengumuman
Promosi (lagi) :
Pemberitahuan
Bukan Update

chapter 10

23.4K 1.6K 3
By mauracubby

Author POV

Prilly sudah siap dengan tas samping dan tas yang berisi beberapa bajunya, setelah berpamitan sama bundanya Prilly berangkat dengan taksi,

"Heummm... akhirnya sampai juga.." bathin prilly.

Prilly memasuki area kampusnya, sudah ada beberapa orang Maba disana, prilly melirik jam ditangan kanannya, masih setengah jam lagi waktu keberangkatan mereka.
Prilly membenarkan letak kupluk yang menutupi rambut indahnya,
Tanpa sengaja prilly menyentuh anting ditelinganya, Prilly kembali teringat almarhum ayahnya, prilly hanya memakai satu anting, bunda Manda sudah menawari anting baru tapi prilly menolak dan tetap ingin memakai anting dari Ayahnya meskipun hanya di satu telinganya.

"Adek inces..." suara seseorang memanggil dari seberang lapangan.

Prilly tidak menggubris, namun sesaat kemudian seseorang sudah didepannya, dengan memakai kacamata dan kupluk serta baju kemeja dan celana jeans selutut, dengan senyum yang menawan mengembang dibibir nya.

"Abang..." Prilly tersenyum, Prilly ikutan memanggilnya abang, karena Kevin memanggilnya adek.

"Kok dipanggil diam aja sih dek.."

"Emang bang kev, ada manggil tadi.." prilly kebingungan.

"Adek inces.." ucap kevin dengan senyum yang makin mengembang diwajah tampannya.

Prilly trsenyum, sejak kapan Kevin memanggil prilly adek inces, baru juga kemaren mereka kenal.

"Boleh kan.."

Prilly tersenyum dan mengangguk. Mereka kemudian bercerita dan tertawa bersama, banyak yang iri melihat prilly, baru kemaren masuk kuliah prilly sudah dekat dengan Kevin, kevin tak segan-segan mengacak-ngacak dan mencubiti pipi chubby prilly.

******************

Ali memarkirkan mobilnya diparkiran kampus,
"Uda sampai daddy ai.." tanya Raka

Ali menganggangguk dan melepas set belnya dan milik Raka, Ali berjalan membukakan pintu mobilnya untuk Raka, banyak mata yang melihat mereka, Raka menggandeng tangan Ali dan mengajak Ali kearah lapangan.

"Daddy pinn..." teriak Raka saat melihat Kevin, dan berlari memeluk Kevin.

Ali menyusul Raka dari belakang, dan melihat prilly sedang bersama Kevin, prilly menggunakan celana jeans biru tua dengan sweater putih dan kupluk putih bertengker sempurna dikepalanya. Penampilan Prilly sangat menggemaskan hari ini.

" lucu juga ne cewek ya,"bathin Ali, " tunggu lucu apanya, apaan sih gue, mulai nggak jelas ni otak gue.." ali menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Heiimm jagoan daddy.." Kevin langsung membawa Raka dalam gendongan nya.

Raka belum menyadari kehadiran Prilly, sedangkan prilly hanya bengong melihat Raka lagi. Dan tunggu daddy, Raka memanggil Kevin daddy.

"Mommy Bie,,," Raka mulai menyadari kehadiran prilly,

Prilly hanya tersenyum dan mengelus pipi Raka yang masih dalam gendongan Kevin..

Ali dan Kevin berpandangan, dan menatap prilly dengan Raka tak percaya..

"Mommy bie" ucap Ali dan Kevin bersamaan.

Raka melepaskan pelukan Kevin dan turun dari gendongan Kevin, Raka berhambur memeluk pinggang Prilly, Prilly hanya tersenyum dan mengelus pucuk kepala Raka.

" aka angen mommy bie.." rajuk Raka sambil memeluk pinggang Prilly semakin erat.

"Iya sayang, mommy bie juga kangen Raka.." prilly kini mensejajarkan posisinya dengan Raka.

Raka langsung memeluk leher prilly erat, prilly juga memeluk Raka,

"Akhirnya aku jumpa raka lagi, baru dua hari aku nggak ngeliat raka, aku kangen..." bathin Prilly, prilly memang merindui Raka,

Ali dan Kevin cuma melihat kedekatan Raka dan Prilly,
"Jadi dia mommy bie yang dimaksud Raka.."bathin Ali

" sejak kapan Raka bisa deket begini sama orang luar, enggak mungkin kan prilly udah lama kenal Ali," bathin Kevin.

Setelah cukup lama memeluk Prilly, Raka melepas pelukannya dan membelai wajah prilly, Prilly hanya tersenyum , Raka memang manis dan prilly sudah menyayangi Raka.

"Mommy antik ari nii.." puji Raka dengan bahasa cadelnya.

Prilly tersenyum, dan mencubiti pelan pipi Raka.

"Daddy aii,," raka memanggil Ali

Ali tersentak dari lamunan dan pemikirannya, Ali berjalan kearah Raka dan Prilly..

"Daddy, ni mommy bie aka, antik daddy aiii kan.." raka menggeram tangan Ali sambil menunjuk prilly.

Prilly hanya menatap Ali dan begitupun Ali, berbagai macam pertanyaaan dalam benak Prilly,

"Iya mommy bie cantik.." puji Ali sambil mengelus pucuk kepala Raka.

Prilly tiba-tiba blushing, pipi chubby nya tiba-tiba terasa panas, Prilly tersipu..

"Mommy bie ni daddy ai aka.." Raka memperkenalkan Ali pada Prilly

Prillu hanya mengangguk dan tersenyum, Raka beralih kesamping Ali menggenggam tangan Kevin,

"Ni daddy pin mom.." raka memperkenalkan kevin,

Prilly menatap Kevin dan tersenyum begitupun kevin mereka hanya tersenyum., sedangkan Ali dari tadi hanya memperhatikan prilly.
Entah sejak kapan prilly menjadi menarik dimata Ali.

"Iya jagoan, mommy bie Raka ya nak.." ucap kevin dibalas anggukan oleh Raka.

Prilly kagum dengan kevin, kevin benar-benar penyayang, tapi Ali, Ali yang barusan dilihat prilly berbanding terbalik dengan Ali yang kemaren dijumpai prilly.

"Sebenarnya ini kenapa sih, siapa Raka kenapa Raka memanggil Ali dan kevin Daddy, apa Raka anak Ali, berarti Ali udah nikah dan punya istri terus kenapa Raka memanggilnya mommy, bagaimana mungkin di usia muda Ali dan masih menjadi mahasiswa Ali sudah memiliki anak.." berbagai pertanyaan muncul dalam hati Prilly.

"Adek inces.." kevin memegang kepala Prilly,
Prilly tersentak dari lamunannya,

"I..iy..iya bang.." prilly gelagapan dan menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Kok ngelamun sih, mikirin apa hayoo.." Kevin kembali menggoda prilly, prilly hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan kevin.

"Mommy bie, itut aka yok, ita akek obil daddy aii aja ke uncaknya baleng daddy aii.." ajak Raka sambil menarik-narik tangan prilly.

Prilly mengelus pipi Raka, " sayang mommy ikut mobil kampus aja ya, Raka bareng daddy ai nanti kita jumpa disana oke sayang.." ucap Prilly, Prilly tidak mungkin satu mobil dengan Ali.

"Mommy bie.." ucap Raka dengan pelan, mata Raka mulai berkaca-kaca.

"Sayang kok sedih sih.." Prilly mulai panik melihat raut wajah sedih Raka.

Sebentar kemudian Raka mulai terisak, Prilly semakin panik dan memeluk Raka.. menenangkan Raka..

Ali hanya memperhatikan Prilly, sikap Prilly benar-benar keibuan, sifat Prilly lembut Raka dengan nyaman memeluk prilly.
Prilly mulai menggendong Raka, Raka yang berusia 4 tahun memang susah digendong Prilly dengan postur tubuh prilly yang mungil.

Ali tersenyum melihat Prilly menggendong Raka, lihat saja kaki Raka hampir sampai kelutut Prilly,
Prilly masih menenangkan Raka yang terisak.

"Sayang jangan nangis dong nak, mommy salah ya, mommy jahat ya, maafin mommy ya.." ucap Prilly sambil membelai rambut Raka, Raka menyembunyikan wajahnya dilekuk leher prilly.

"Loe ikut gue aja, raka bakal tetap nangis kalau enggak ada lo nanti.." akhirnya Ali membuka suara,.Prilly mengangguk pasrah, Prilly tak tega juga melihat raka yang menangis seperti ini.

Ali mencari kevin, entah sejak kapan kevin menghilang dari sampingnya, Ali terlalu sibuk melihat Prilly dan Raka.

"Kev, cewek tadi ikut gue ya, Raka enggak mau ngelepas pelukan dia tu.." ucap Ali ketika melihat kevin tengah sibuk mengabsen Maba untuk naik ke dalam bus.

Kevin mengangguk, " loe ngerasa aneh enggak sih, sejak kapan Raka seperti itu sama orang luar, loe liat Raka bahkan lupa sama loe dan gue, biasanya dia bakal minta kita nemenin main lah makan lah, kalau junpa gue dia pasti bakal minta gue gendong dan gue puter-puter nah tadi, baru sebentar gue gendong dia langsung minta turun, dan memeluk prilly.." jelas Kevin panjang lebar.

Ali mengangguk, memang benar Raka seperti tidak bisa lepas dari Prilly, bahkan tadi Raka tidak semanja biasanya sama Ali.

"Iya gue juga heran, gue enggak tahu dimana mereka kenal dan gimana bisa mereka sedekat ini, loe tau kemaren saat Raka sakit, Raka terus-terusan memanggil mommy bie nya, gue kelimpungan sendiri, gue enggak tau cari dimana mommy bie itu.." ujar Ali bercerita tentang Raka.

"Gue sih lebih senang ngelihat Raka seperti sekarang, gue tahu kasih sayang loe dan kita semua enggak kan sama dengan kasih sayang seorang perempuan, dan loe lihat prilly dan raka benar-benar seperti ibu dan anak, Raka enggak pernah mau dekat sama cewek yang ngedeketin loe kan, loe liat si Denia, dia mati-matian ngedeketin Raka tapi apa Raka cuma diam dan enggak pernah menganggap Denia.' Ujar kevin.

Ali mengangguk, membenarkan perkataan Kevin, memang susah bahkan sangat susah ngedeketin cewek-cewek yang mngejar Ali dengan Raka, walaupun Raka selalu ingin punya mommy tapi setiap ada yang ngedeketin Raka tidak merespon sangat beda dengan Prilly.

"yaudah loe sana dah, kasian tu prilly sendiri gendong Raka kek gitu.." ucap kevin sambil tersenyum.. Ali hanya mengangguk dan tersenyum kemudian berjalan kearah prilly.

"Semoga Prilly memang diciptain buat nemenin loe, nyembuhin luka loe Li, "bathin kevin.

Kevin sangat mengenal Ali dan bagaimana protective nya dia soal Raka, bahkan dia ngerawat Raka tanpa babysister, tapi pada prilly Ali bahkan membiarkan Raka sedekat itu, padahal Ali baru mengenal prilly kemaren.

*****************

Rombongan Maba dan panitia pun meninggalkan kampus, Maba dengan menempati 2 bus dengan beberapa panitia, sedang kan Ali dan Kevin dengan mobil sport pribadinya, Galang menyusul dengan Adiknya..

Diperjalanan prilly hanya mengelus rambut dan pipi Raka yang tertidur dalam pangkuan Prilly, sejak tadi Raka tidak mau lepas dari prilly. ALI yang menyetir sesekali melirik Prilly dan Raka,

"Loe pegel, baringin Raka di jok belakang aja.." ujar Ali dingin yang masih tetap fokus menyetir.

" gila ya, musim panas dingin tetap aja dingin tu cowok, nyampe puncak beku juga tu orang.." bathin prilly.

Prilly melirik Ali kesal, dan kembali menatap Raka dalam pangkuannya.
Ali hanya melirik Prilly sekilas, karena Prilly tak merespon ucapan nya.

"Ekheem.. loe gagu ya, diajak ngomong juga.." ucap Ali dengan ketus.

"Kamu bisa enggak, sehari aja jangan ketus, aku lagi enggak pengen cari masalah sama kamu, mending sekarang kamu fokus nyetir lihat tuh jalan baik-baik" balas prilly tak kalah ketus.

"Wah loe nyolot ya, enggak usah pakek aku-kamu deh, emang loe siapa gue,.."

"Denger ya, Abang ketua panitia Yayasan Winata terhormat, saya tidak terbiasa dengan cara bicara anda Loe-gue, terserah anda kalau anda enggak suka silahkan anda diam, dan berhenti bicara jadi enngak bakal ada aku-kamu.." Prilly mulai emosi melihat Ali.

Mereka cukup lama saling berpandangan, Ali heran cewek rese yang lembut ini bisa ngomong seketus itu juga,

"Kenapa anda terpesona dengan kecantikan saya" ucap prilly dengan pede.

"Loe, masih banyak cewek kayak loe di jakarta noh, ngapain juga gue terpesona sama muka bayi kek loe, tinggi enggak cantik nggak dandan nggak jangan-jangan loe masih pakek bedak bayi ya.." balas Ali dengan nada meremehkan.

"Iya, kenapa masalah buat Anda abang panitia, saya memang tidak tinggi saya tidak pandai dandan seperti perempuan jakarta yang anda maksud kan, tapi pesona saya jauh lebih menarik dibandingkan perempuan-perempuan jakarta Anda abang panitia yang terhormat." Balas prilly sengit.

Ali tersenyum, prilly tertegun melihat senyum Ali, dia tampan sangat tampan, Prilly buru-buru mengalihkan pandangannya sebelum Ali memergoki nya.

"Gila ni cewek, pedenya kebangetan tapi dia menggemaskan.." lagi-lagi bathin Ali berbicara.

Setelah beberapa jam perjalanan, rombongan memasuki area perkemahan, Galang dan Adiknya sudah menunggu disana, Ali memarkirkan mobilnya dan melihat prilly juga ikut tertidur dengan Raka masih dipangku nya,

Ali memperhatikan lekuk wajah prilly, mata indah nya yang terpejam, hidung mancung pipi yang chubby dan bibir tipis merah alami miliknya, Ali membenarkan letak rambut prilly yang menutupi wajah prilly..

"Cantik..." gumam Ali tanpa sadar.

Ali baru menyadari, wajah prilly hampir mirip dengan Clara gadis yang dicintainya itu, bahkan bentuk wajahnya mirip cuma Clara pipinya tirus sedangkan prilly pipinya chubby dan sangat menggemaskan.

Ali kembali membuang jauh pikirannya tentang Clara, meskipun Clara sudah melukainya tapi Ali masih sangat mencintai Clara sampai sekarang.

******************

Rombongan sudah berkumpul, Ali sebagai ketua panitia menyampaikan kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan, karena ini sebagai salah satu pengenalan mereka, mereka akan melakukan berbagai game menarik dan jalan bersama melihat-lihat kebun teh dan keindahan puncak tidak ada jurid malam atau apapun, Ali sebagai Ketua panitia menolak semua bentuk hal-hal yang hanya membuat Maba takut pada senior, Maba tidak diharapkan takut pada senior tapi menghargai senior.

Ali memang sangat peka terhadap orang lain, bahkan ta km jarang dia mengorbankan dirinya, Ali si Devil yang berhati malaikat, Ali memang mahasiswa cerdas tapi dikelas Ali hanya tidur dan mendengarkan musik, Ali bahkan tak jarang meninggalkan kelas begitu saja tanpa ada yang berani menegurnya, Setelah insiden dulu semua sudah mengetahui Ali adalah Pewaris Tunggal Winata Group.

Setelah semuanya selesai, Ali hendak kemobil melihat Prilly dan Raka yang masih tertidur,

"Eh kunyuk, Raka mana kata kevin loe bawa dia ya, Raka lagi sakit juga kan ngapain loe bawa dia bego.." ucap Galang yang menghampiri Ali.

Galang dan kevin sama-sama menyayangi Raka sama seperti Ali, Ali hanya menggaruk tekuknya yang tidak gatal, Galang pasti bakal mengomelinya karena tahu Raka sakit pasti Kevin sudah menceritakan semuanya.

"Ehh, dia minta ikut lang, loe tau kan gimana kerasnya Raka, kalau udah minta harus diturutin yaudah daripada nagis mending gue bawa aja, gue juga jauh lebih tenang kalau dia ada didekat gue apa lagi dua hari kita disini.." ucap Ali membela diri.

Galang mengangguk membenarkan ucapan Ali, Raka memang tidak bisa jauh dari Ali,.

"Yaudah, gue urusin Maba dulu ya, lo jaga Raka nanti gue samperin loe, kemaren gue nggak tau Raka masuk rumah sakit.." ucap Galang menepuk bahu Ali dibalas Anggukan oleh Ali.

Ali membuka pintu mobilnya, dan benar saja Raka sekarang masih tidur dengan posisi memeluk leher Prilly dengan kepala di dada Prilly, Raka seperti takut prilly meninggalkannya.

Ali tersenyum dan mengelus pipi Raka kemudian melirik Prilly yang masih tertidur, Ali kembali menerawang awal perjumpaan mereka dulu di bandara, tiba-tiba Ali teringat anting..

Ali mencoba membuka kupluk yang dipakai prilly berniat memastikan apa Prilly memakai pasangan dari anting yang ada padanya.
Ali secara perlahan menarik kupluk prilly dengan posisi medekat pada Prilly, tiba-tiba Prilly mengagetkan nya.

"Mau ngapain kamu.." suara prilly mengagetkan Ali.

Ali menoleh dengan posisi yang demikian dekat tak bisa dihindari kontak mata diantara mereka, Ali kembali menatap mata hazel milik Prilly begitupun Prilly beberapa saat mereka sadar dan Ali kembali ke posisi duduknya dibelakang setir.

"Mau macem-macem kamu ya, dasar abang panitai mesum.." ucap prilly sambil memeluk Raka yang mulai terganggu tidurnya karena prilly bergerak untuk bangun.Prilly sedang menormalkan detak jantungnya yang berdegup tidak seperti biasanya.

"Eh, loe gila ya kalaupun mau macem-macem gue milih-milih kali, gue masih waras apaan coba cewek semapai kek lo enggak bakal buat gue bernafsu.. " ucap Ali membela diri, Ali sendiri juga tengah berusaha menetralkan detak jantungnya.
Entah kenapa jantung nya berdetak seperti sedang lari marathon dengan kecepatan tinggi.

Prilly hanya memandang Ali dengan pandangan kesal,

"Kamu benar-benar cow..."

"Momm.." raka mulai membuka mata, ucapan Prilly terhenti dan beralih kepada Raka..

"Kenapa sayang, Raka kebangun nak ya suara mommy ngagetin Raka, maaf ya sayang, bobok lagi ya.." Prilly menenangkan Raka dalam pangkuannya.

Ali yang merasakan detak jantungnya sudah normal beralih menatap Raka dan Prilly, Prilly sedang membelai-belai rambut raka dengan satu tangannya satu lagi menepuk- nepuk pelan pantat Raka.
Raka terlihat begitu nyaman dalam pelukan prilly, Prilly tampak begitu menyayangi Raka..

Ali masih binggung bagaimana bisa Raka sedekat itu dengan Prilly,

"Loe boboin raka aja dulu ya, biar gue yang bawa barang-barang dimobil ke tenda," ucap Ali dengan nada lumayan lembut.

Prilly mengangguk pelan, saat Ali keluar dari mobil Prilly menatap Ali heran,

"Aneh banget tuh cowok,perasaan beberapa menit yang lalu dia ngomongnya ketus banget barusan bisa lembut banget, aneh.." bathin prllly.

*****************

Prilly baru selesai menunaikan kewajibannya, sebentar Ali akan ada acara api unggun, Prilly sudah siap dengan jeans dan baju kaos lengan panjang miliknya, prilly mencari jaket miliknya tapi tidak ada.

"Perasaan tadi bawa deh," " ya Allah pasti ketinggalan di taksi, sial banget sih.." ucap prilly dalam hati sambil memukul pelan kepalanya.

Prilly memang cerdas tapi Prilly juga seorang yang ceroboh maka tak hayal bundanya selalu mengingatkan Prilly.

Prilly mengambil shal melilitkan dileher jenjangnya, meskipun prilly tau itu tidak akan mempan melindungi tubuhnya dark hawa dingin..

Prillu beranjak dari tenda, Prilly belum tahu malam ini siapa yang bakal satu tenda dengannya karena Ali yang mengurus tenda untuknya, Prilly terlalu sibuk dengan Raka yang tidak pernah mau lepas dari nya.
Bahkan buat mandi pun Raka dengan setia berdiri di luar demi menunggui prilly mandi.
Prilly sama sekali tidak merasa risih dengan kehadiran Raka bahkan Prilly sangat nyaman didekat Raka. Tanpa malu Prilly selalu menjawab saat Raka memanggilnya mommy didepan maba seangkatannya.

"Mommy biee.." teriak Raka yang langsung berlari menghampiri Prilly yang baru keluar dari tendanya.

"Haii sayang..." Prilly merentangkan tangannya menyambut pelukan Raka.

"Mommy aka au matan lapel, pi aka au mommy yang uapin ya endak au daddy aii, pin , daddy lang uga endak auu.." rajuk Raka minta disuapin makan oleh Prilly.

Prilly hanya mengangguk dan mengegendong Raka kearah api unggun, disana ada Ali, Kevin dan Galang juga seorang gadis cantik mereka tengah menatap Prilly dan Raka.

Prilly duduk ditikar dekat Ali dan mendudukkan Raka dalam pangkuannya, mereka tampak seperti keluarga bahagia suami yang tampan bak pangeran yaitu Ali dengan princes cantik prilly dan pangeran junior Raka.

"Mommy lapel.." raka mendongakkan kepala menatap prilly,
Prilly hanya tersenyum, Prilly bingung Prilly sama sekali tidak tahu pola makan Raka. Ali yang mengetahui kebingungan Prilly menyerahkan nasi dengan ayam goreng dalam kotak makan ditangannya pada Prilly.

"Nih, Raka dari tadi nngak mau makan kalau bukan loe yang suapin.." ucap ali dengan datar.

Prilly mengambil dan mulai menyuapi Raka. Raka makan dengan lahap sambil sesekali membelai pipi chubby Prilly dan memuji prilly cantik..

Semua orang disitu hanya memperhatikan kedekatan prilly dan Raka, termasuk Denia. Denia dari dulu mendekati Raka demi cinta Ali selalu gagal karena Raka tidak pernah menggubris kehadirannya, bermacam cara Denia lakuin tapi tetap saja Raka tak mau menerimanya.

"Sial, gue mati-matian berjuang cuma buat dapetin perhatian tu bocah tapi enggak pernah digubris cewek resek itu tanpa usaha bisa sedekat itu, nggak bisa dibiarin nih lama-lama Ali juga kecantol sama tu cewek.." bathin Denia dengan tatapan tajam kearah prilly.

Kevin dan Galang sedari tadi memperhatikan Ali yang tak berkedip menatap prilly,

"Loe ngerasa aneh enggak sih sama tu kunyuk.." bisik Galang ditelinga kevin

Kevin langsung menganggukkan kepala,
"Loe tahu, Si devil Ali enggak pernah natap cewek sampe segituz loe tengok mata berbulu lentik itu bahkan tidak berkedip" balas kevin dan Galang juga ikut mengangguk.

Kevin sendiri juga kagum pada prilly, Prilly sangat mempesona bahkan jiwa keibuannya sangat jelas terlihat tanpa dibuat-buat. Kevin juga sering memikirkan Prilly sejak mereka jumpa diatas panggung kemaren.

"Kok loe bengong sih.." galang menoyor kepala kevin yang dibalas cengiran dari Kevin

"Enyang..." ucap Raka dengan bertepuk tangan..
Prilly tersenyum dan mengelus kepala Raka.

"Syang siap makan harus bilang Alhamdulillah sayang.. " Prilly membelai lembut pipi Raka.

"Amulillah.." ucap Raka dengan kedua tngan mengusap wajahnya seperti orang selesai berdoa.
"Iiihh anak ciapa cih, ande anget.." ucap Prilly meniru bahasa Raka yang cadel.

Prilly tidak risih bahkan tidak memperdulikan tatapan dari orang sekitarnya, termasuk Ali.

"anak mommy bie dong.." balas Raka sambil menepuk-nepuk tangannya.

"Aaaa, anak mommy bie ya, cini cini tium duyu peyuk duyu.." Prilly semakin larut dengan dunianya dan raka.

*****************

Continue Reading

You'll Also Like

983K 15.8K 12
Hasrat yang dulunya mati kini bangkit kembali setelah kedatangan gadis belia berusia 18 tahun itu. Gadis yang sedang membantu perekonomian keluarga d...
9.4M 164K 15
(LAGI DI UPLOAD ULANG - BACA GRATIS SEKARANG!) Ketika cinta tak memandang status keluarga Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan...
3.4M 71.7K 40
Reva tak tau bahwa partner phonesex nya adalah bos nya di kantor tempat ia bekerja. siapa sangka bos yang super dingin dan galak itu adalah partner p...
75.4K 6.9K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...