The Handsome Devil Love

By mauracubby

1.4M 45.1K 571

WARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori... More

chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
Chapter 17
bukan update
Numpang Promosi ya???
Chapter 29
jeritan hati ??!!!
Chapter 34
Chapter 38
Chapter 41
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 53
Chapter 56
Chapter 61
Extra Part
Extra Part II
Pengumuman
Promosi (lagi) :
Pemberitahuan
Bukan Update

Chapter 6

19.6K 1.5K 4
By mauracubby

ALI POV

Aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan tinggi, aku tak perduli dengan keadaan jalan yang mulai ramai, aku hanya takut Raka meninggalkan aku, aku tak bisa bayangkan gimana keadaan ku tanpa Raka..

"Nak,, heii.. sayangnya daddy ai,, Raka bangun syang bentar lagi kita sampai rumah sakit ya, jagoan daddy kuatkan.." aku terus mengajak Raka berbicara, walaupun mata nya terpejam aku yakin Raka mendengarkan ku.

Setelah beberapa lama perjalanan, aku sampai di depan rumah sakit, aku memarkirkan mobil sembarangan aku tak perduli, aku hanya ingin Raka cepat ditangani dokter..
Aku membuka pintu penumpang disamping setir, mengangkat tubuh malaikat ku jagoanku yang terkulai lemah dengan suhu tubuh sangat panas.

aku berlari memasuki lorong rumah sakit, aku berteriak memanggil dokter dan suster.. aku tak sadar ini masih subuh bahkan suasana masih agak gelap,

"Dokter.. suster..." teriakan ku menggema dilorong rumah sakit.

Dari depan ku lihat suster berlari kearahku,

'Tolong anak saya sus, dia sakit..tolong cepat suster.." aku tak lagi bisa menahan emosiku, aku berteriak bahkan suster itu terlihat kaget dan gelagapan dengan sikapku.

Aku mengikuti suster dengan masih mengendong Raka, aku melihat wajah anakku semakin pucat bibirnya semakin memutih,
Aku semakin takut..

"Nak ini daddy ai, kita udah dirumah sakit bangun sayang sebentar lagi Raka akan sembuh nak ya.." aku masih berusaha mengajak Raka berbicara sambil berlari kearah ruang dokter.

Sampai diruang itu, raka aku baringkan di tempat tidur pasien di ruang dokter itu,

"Tenang pak, anak bapak baik-baik aja, tolong tunggu diluar pak biar saya memeriksa anak bapak." Jelaz dokter muda yang menangani raka itu kepadaku.

Aku berjalan keluar, aku berantakan sekarang, bagaimana bisa aku tidak tahu Raka sakit,

"Raka maafin daddy ai nak, daddy enggak bisa jaga Raka, daddy ai enggak bisa nepatin janji daddy ai sayang.." aku merutuki kelalaian ku, kecerobohanku aku lalai menjaga amanat itu..

"Abang...." suara bariton terdengar medekat kearahku.

"Papa..." aku berdiri dari kursiku.

"Raka kenapa kok bisa sampai masuk rumah sakit nak," tanya papa, aku tahu papa sangat khawatir sekarang, papa sangat menyayangi Raka sama seperti aku.

"Abang nggak tahu pa, tiba-tiba tadi pagi pas abang samperin kekamar Raka sudah seperti ini pa.." ujarku dengan lemah, aku sangat cemas sekarang aku takut kejadian itu kembali.. aku tak sanggup harua kehilangan Raka.

"Abang tenang, mungkin Raka cuma demam biasa, abang bagaimana bisa kerumah sakit dengan sarung dan baju koko begini bang.." ucapan papa, mengagetkan ku, Ya Allah aku masih menggunakan sarung buat solat subuh tadi, aku terlalu panik melihat Raka tadi.

Papa hanya tersenyum, aku pun tersenyum kikuk, aku tak peduli, bila berkaitan dengan Raka dan papa aku tidak bisa tenang, mereka orang yang amat sangat penting untukku.

"Abang sebaiknya pulang, hari ini hari pertama penerimaan mahasiswa baru di yayasan, abang tahu kan apa yang abg harus lakuin.." ujar papa dengan menatapku, kini aku dan papa sudah duduk dikursi didepan ruang dokter yang menagani Raka.

Aku tahu arah pembicaraan papa, aku menjadi pewaris tunggal Winata Group, termasuk yayasan yang kini atas namaku, aku terpaksa menyetujui mengurus yayasan karena ancama papa akan menikahkan ku secara paksa apabila aku menolak permintaan papa,, aku tak punya pilihan pada akhirnya aku terpaksa menerima itu, maka yayasan itu menjadi tanggung jawabku, walaupun sampai sekarang tetap papa yang lebih dominan mengurusnya.

"Pa abang masih pengen disini, Raka sakit pa, bagaimana bisa Abang kekampus.." aku mencoba negosiasi dengan papa walaupun harapan nya sangat tipis.

"Abang cobalah bersikap dewasa, abang seorang Ayah bagaimana Raka akan bangga dengan sikap daddy nya yang seperti ini urakan.." ucap papa, aku tahu aku memang bukan daddy yang bisa dibanggakan,

aku masih belum menyelesaikan tugas akhirku, yang seharusnya Tahun lalu aku sudah bisa menerima gelarku, tapi aku terlalu sibuk dengan Raka, bukan aku bodoh aku cukup cerdas tapi aku tidak pandai mengatur waktu, Raka segala nya tanpa aku sadari aku mulai meninggalkan kewajibanku, aku memang masih muda usiaku akan genap 24 tahun saat bulan oktober nanti, tapi aku seorang ayah Raka menjadi tanggung jawabku, Raka segalanya tapi benar kata ayah bagaimana Raka akan bangga bila mempunyai daddy yang urakan devil sepertiku ini.
aku akan buat Raka dan papa bangga padaku.

"Yaudah pa, abang pulang ya, siap-siap kekampus, abang titip Raka ya, kalau raka sadar papa langsung telpon abang.." ucap ku dengan segera beranjak dari tempat dudukku, kulihat papa membalas nya dengan anggukan.

Aku tahu papa akan selalu menjaga Raka, aku bergegas kearah parkiran, aku lupa mobilku parkir pas didepan pintu utama rumah sakit, untung masih sepi kalau enggak bisa-bisa mobilku digeret paksa karena parkir liar.

Aku melajukan mobilku kerumah, walaupun pikiran ku masih tentang Raka, tapi aku tetap harus kuliah aku berniat menyelesaikan study ku tahun ini, aku akan berusaha memanfaatkan ilmu managemen bisnis yang kudapat ini dengan baik, aku hanya ingin orang terkasihku bangga pada Devil sepertiku.

Setelah sampai rumah, aku bergegas kekamar mengenakan kemeja abu-abu dengan celana jeans dongker tak lupa topi kupluk yang menutupi rambutku, aku meraih almamater ku, hari ini hanya pembukaan jadi tidak mungkin ada jam kuliah.

setelah selesai, aku menuruni tangga, aku sempat memanggil mbok inah tapj tidak ada jawaban, mungkin sedang kepasar, aku melirik jam tanganku hampir jam 06.00. Aku keluar menuju mobil jazz putihku yang kuparkir di luar gerbang, aku melajukan mobilku ke kampus,
sekitar setengah jam aku sudah berada dikampus, terlihat mahasiswa baru tengah berkumpul di lapangan, tepatnya didepan panggung agak lumayan besar ditengah lapangan, aku menuju kesana, menghampiri sahabatku Kevin dan Galang. Aku sudah berteman dengan mereka sejak kecil bahkan kami tumbuh bersama, meskipun sekarang sudah beranjak dewasa tapi kalau berkumpul kami masih seperti dulu tidak ada yang berubah, usilnya Kevin Lucunya Galang dan petakilannya Aku.

"Wooii.. daddy ai nya Raka datang..." ucap Kevin dengan setengah berteriak. Galang dan Kevin tahu semua tentang masa laluku, termasuk Raka. Mereka yang selalu menopang menjadi tiang penyangga saat aku terpuruk pada masa itu..

"Sialan loe," balas ku sambil berjalan menghampirinya.

"Ck.. makin tuwir muke loe," seloroh galang tanpa dosa.

"Ck.. gue emang bapak-bapak punya anak, tapi kegantengan gue belum ada yang mampu nandinginnya."ucapku dengan bangga yang mendapat toyoran dikepala ku, kevin dan galang serempak noyor kepalaku

Setelah bercengkrama dan membuat heboh dengan sahabat ku, akhirnya acara pembukaan pun dimulai..

Aku berdiri didepan mickrofon yang udah di sediain di atas panggung, walaupun Cap Devil sudah melekat padaku tapi aku tetap di gandrungi perempuan-perempuan cantik. Setiap hari akan ada bunga, surat ,bekal dan lainnya di meja bahkan di kap mobilku, Kevin dan Galang sempet kewalahan menghadapi wanita-wanita yang menanyakan ku. Aku hanya tersenyum setiap kali mendengar desah nafas frustasi Kevin dan Galang.

"Baik, selamat pagi semua, selamat datang di yayasan winata.." ucapku memulai acara pembukaan ini.

Aku mengedarkan pandangan ku pada mahasiswa dan mahasiswa baru didepanku, mahasiswi tak berkedip menatap kearah panggung, aku bukan daddy ai nya Raka sekarang yang lembut dan penyayang tapi aku sekarang DANIAN ALI PUTRA WINATA, Si devil tampan dari yayasan Winata.

Setelah beberapa saat, aku hendak melanjutkan kata-kata ku tiba-tiba aku melihat sosok cewek yang menegang di sudut lapangan, aku mengenalnya aku menatapnya dan dia juga menatapku dengan tatapan kaget dan raut mukanya sangat tegang , dia mematung di sudut lapangan..

"woiiii looo..." suara lantangku mengagetkan nya dan seluruh mahasiswa yang berkumpul didepan panggung, aku berteriak didepan microfon jelas saja suara ku menggema keseluruh sudut yayasan. Aku lupa, aku sedang memegang microfon jelas terlihat cewek disudut lapangan tergelak tersentak kaget dengan suaraku, bahkan aku mendengar Kevin dan Galang menggurutu dibelakang ku.
Aku masih memandang cewek itu, aku tersenyum samar,

"lucu sekali wajah kagetnya, pipi yang chubby itu sangat menggemaskan, aku memperhatikannya" bathinku..

"Cantikk...." gumamku tanpa sadar.

Aku sidevil, manusia paling anti dan dingin sama cewek bahkan aku lupa bagaimana rasanya khawatir pada orang lain selain orang terdekatku, aku lupa rasanya manisnya cemburu, aku lupa cinta, sejak kejadian itu aku melupakan semua tidak ada lagi cinta untuk seorang devil Danian Ali Putra Winata.

*************************

Hadeuhh.. gimana ne...
Bingung sendiri mau buat alurnya gimana biar greget...

kasih saran mau ya... hehehhe

Continue Reading

You'll Also Like

1M 84.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
9.4M 164K 15
(LAGI DI UPLOAD ULANG - BACA GRATIS SEKARANG!) Ketika cinta tak memandang status keluarga Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan...
67.6K 1.7K 26
"Kehadiranmu telah mengubah kehidupan ku"
2.6M 37.4K 45
Perbedaan usia hana dan tristan yang terpaut 11 tahun membuat hana terlihat seperti keponakan tristan namun siapa sangka kalau hana dan tristan akhir...