Simplicity of Love

By beebaebees

13.9K 873 87

Almyra Syavana Alcatara pikir seorang Ares Efraim adalah orang yang mudah berbaur seperti teman-teman masa ke... More

1. Double A
2. Sekretaris Baru Untuk Ares
3. Ciuman Termanis
5. Teka-Teki Ares
6. Go Wake Up, Almyra
7. Good Bye, Ares
8. Opened
9. Ares-Almyra Zone
10. What the Hell?
11. Ares-Almyra Zone, Again?
12. And She Said: Yes
13. Problem Pre-Wedding
14. The Wedding

4. Locked Away

953 57 4
By beebaebees

"Almyra, kenapa makanannya hanya kamu aduk-aduk saja?" Aku tersentak dari lamunan ketika suara Bunda yang menegur kembali membawaku ke alam bawah sadar.

"Y-ya? Kenapa?" Jawabku tergagap. Sejak insiden semalam, aku masih tidak bisa mengontrol perasaanku sendiri yang terus saja tak karuan. Tidur malam ku pun rasanya tak nyenyak, gelisah. Aku terus saja memikirkan laki-laki itu yang mengakhiri ciuman kami ketika aku menginginkannya.

"Kamu sedang memikirkan apa, Sayang?" Ayah menegur, membuatku terkesiap sekaligus malu. Dua kali aku kepergok sedang melamun oleh kedua orang tuaku.

"Bukan apa-apa." Balasku sambil memberikan seutas senyuman, berharap mereka percaya.

"Pagi." Shit! Suara itu. Aku mendongakkan kepala untuk menatapnya bersamaan ketika dia juga menatapku sambil menarik kursi makan yang akan di tempatinya kebelakang.

Lagi-lagi aku harus memuji bahwa dirinya sangat tampan hari ini. Mengenakan kemeja hitam pas badan dengan jeans hitam menggantung di pinggangnya. Rambut hitamnya di pomade kebelakang, dia bahkan sedikit merapihkan bulu-bulu halus di sekitar permukaan wajahnya yang kini terlihat lebih rapih. Bolehkah aku bilang saat ini dirinya setampan Adam Levine?

Ares memberikan senyumannya di Minggu pagi ini padaku, kemudian dia menempati kursinya. Aku serasa lupa cara bernafas saat dia datang di meja makan ini sejak awal, memberikan senyum dan kini memandangiku sambil mengoleskan selai coklat pada roti tawar yang ia pegang. Mendapat perlakuan seperti itu darinya membuat kepalaku tertunduk, aku malu, apalagi ketika mengingat moment tadi malam. Dia menjengkelkan.

"Ugh!" Aku menendang kaki siapa saja di bawah meja makan ini. Aku kesal, rasakan saja sakitnya.

"Almyra." Ayah mengeram, wajahnya sedikit meringis. Ku rasa aku salah sasaran. Bunda terkikik dan Ares malah tersenyum akan kebodohanku ini.

"Maaf, Ayah." Ujarku masih dengan kepala tertunduk, aku yakin pipiku pasti semerah tomat saat ini.

Suasana sarapan pagi ini terasa begitu lambat, aku benci kenapa rasanya roti dalam kunyahanku ini susah di telan. Ayah dan Bunda masih menikmati sarapan mereka dengan obrolan dan sedikit lelucon yang membuat keduanya sama-sama tertawa. Di depanku, laki-laki itu diam saja meski mulutnya masih mengunyah dan tatapan itu, Oh sialan, dia masih menatapku dengan tajam seperti ada yang ia baca dari raut wajahku.

Dengan tangan gemetar aku mengambil segelas susu full cream yang Bunda buatkan untukku, meneguknya mungkin bisa mengembalikan kepercayaan diriku.

"Bagaimana tidurmu semalam, Ares?"

"Sangat nyenyak, Bunda. Aku bahkan bermimpi di cium oleh seorang bidadari."

"Uhuk." Aku terbatuk begitu mendengar ucapannya. Bunda terkesiap dengan menepuk pelan punggungku berusaha meredakan rasa tersedak akibat susu yang baru saja ku minum.

"Hati-hati, Sayang." Bunda memberikan selembar tissue padaku. Aku mengambilnya sambil mendelik tajam ke arah Ares. Dia tertawa, menurutnya ini lucu begitu? Segera saja ku hapus sisa-sisa lemak susu yang berantakan di mulutku dengan kasarnya. Apalagi selain kata menyebalkan yang pantas ku sematkan untuknya?

"Aku harus pergi ke kantor, Ayah, Bunda." Ares menyudahi acara sarapannya di akhiri dengan menyeruput kopi hitam yang di buat Bunda. Aku menghela nafas lega, akhirnya dia pergi juga.

Ares segera berpamitan pada Bunda dan Ayah. Sebelum benar-benar pergi, dia mengerlingkan matanya ke arahku dengan menebar senyum tipis dari bibir sexynya. Aku terperangah, segera saja ku tutupi rasa malu sekaligus senangku ini dengan memutar kedua bola mata jengah.

***

Kak Fania:
Mau menghabiskan hari minggu ini denganku, Ra?

Aku tersenyum lebar ketika mendapati model International ini mengirimi pesan ke nomor ponselku.

Tentu. Aku mau.

Sent.

Setelahnya aku memekik senang, bahagia bisa menghabiskan waktu dengan seorang Zafania Radmillo Emery.

Kak Fania:
Oke. Aku jemput jam 10 a.m, ready?

Segera ku ketik balasan untuk wanita cantik di seberang sana.

Ya, kalau begitu aku akan segera bersiap.

Sent.

Aku tidak lagi menyia-nyiakan waktu yang tersisa. 9:30 a.m, Oh aku masih punya waktu 30 menit untuk bergegas.

Dress simple berwarna merah selutut menjadi pilihanku atas permintaan Kak Fania, entah kenapa wanita itu menyuruhku memakai pakaian serapih ini. Apa konsekuensinya harus begini jika ingin pergi dengan seorang model?

"Almyra, ada Fania di bawah." Teriakan Bunda membuatku segera bergegas menuruni tangga di rumah ini. Aku menemui Kak Fania yang sedang duduk dengan anggunya di sofa ruang tamu. Ya Tuhan, dia cantik sekali. Benar-benar cocok menjadi model.

"Hai." Dia menyapaku dengan melempar senyuman termanisnya.

"Hai, Kak." Balasku dengan canggungnya. Aku merasa minder saat di sejajarkan dengannya.

"Nio hari ini akan mengadakan launching untuk cafe terbarunya dan kita di undang." Wanita cantik di hadapanku memekik dengan gembiranya.

"Benarkah?" Aku ikut tersenyum ketika melihat Kak Fania begitu bahagianya.

"Ya dan hari ini hari spesial, makanya aku menyuruhmu berdandan lebih rapih." Wajahku merengut sedih, apa selama ini penampilanku begitu urakan?

"Oh tidak, Almyra. Aku tidak menilaimu seperti itu." Tebakan Kak Fania tepat sasaran, dia seperti cenayang yang pandai membaca pikiran seseorang.

"Um, lalu aku harus bagaimana, Kak?"

Kak Fania menjentikkan jarinya tepat di depan wajahku. Dia tersenyum penuh arti kemudian menarikku duduk di sofa, aku tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Jangan katakan tentang, make over, Oh no!

***

Sekitar pukul 07 p.m, mobil ferrari hitam milik Kak Fania melesat menuju lokasi cafe terbaru milik Mas Nio. Selain cantik dan anggun, dia juga mandiri, terbukti dengan dirinya yang kemana-mana tanpa menggunakan supir atau bodyguard. Apa dia tidak takut jika jepretan kamera paparazi menangkap setiap gerak-geriknya?

Penampilanku malam ini pun di rombak habis-habisan oleh Putri kembar Tante Venna dan Om Mario ini. Kak Fania bahkan sempat memotong sedikit ujung rambut coklatku kemudian membuatnya di curly di bagian bawah. Wajahku di sapukan berbagai alat make-up olehnya, ini menakjubkan. Bunda bahkan tidak menyadari bahwa ini aku. Kak Fania terlalu repot sampai harus meminjamkan kalung silver bertahtakan berlian yang aku yakini ini pasti harganya sangat mahal hanya untukku, dia memang pecinta fashion yang luar biasa.

"Ayo." Kak Fania mengajakku memasuki restaurant yang sudah di penuhi berbagai tamu ini, terlalu ramai dengan banyaknya orang-orang yang mengenakan pakaian formal dan begitu glamour.

"Hai, di sini." Aku dapat melihat Mas Nio melambaikan tangannya dari meja di seberang kami. Aku dan Kak Fania segera menghampiri. Rupanya semua tengah berkumpul menjadi satu dalam meja besar ini. Alfa, Rena dan Rai juga disini.

"Selamat ya Mas." Aku memberikan ucapan selamat pada Mas Nio yang di balas dengan senyumannya. Di usianya yang ke 26 tahun, Mas Nio berhasil menjelma menjadi pembisnis yang handal. Dia memiliki berbagai banyak cabang cafe maupun restaurant di berbagai kota dan negara, termasuk USA.

Pelayan yang bekerja di cafe baru ini menambahkan kursi untuk aku dan Kak Fania, kami bergabung memulai suatu obrolan. Kekasih Mas Nio dan Kak Fania hadir di sini, Calvin Akenzo dan juga Elvira Thomas. Renata bahkan sedari tadi tak beranjak sedikitpun dari samping Raihan. Apa mereka menjalin hubungan?

"Fa, mereka pacaran?" Tanyaku penuh selidik pada Alfa, dia memang dekat dengan Rai juga Rena.

"Teman tapi mesra. Anak zaman sekarang kan lebih suka begitu." Aku tertawa kecil menanggapi ucapan Alfa.

"Bagaimana pekerjaanmu, Ra? Apa Tante Narra sudah mengizinkanmu bekerja?" Mas Nio bertanya, membuatku menghentikan tawa dan beralih menatapnya.

"Ya, begitu. Bunda tetap saja over protective, selalu beranggapan aku seperti anak kecil yang tidak akan mampu melakukan suatu hal sendiri."

Terdengar gelak tawa dari mereka semua, apa aku belum bilang kalau aku benci di tertawakan banyak orang?

"Permisi semuanya." Kami menoleh ke arah panggung, aku mengenali suara itu. Shit! Laki-laki itu berdiri di atas panggung yang terisi berbagai macam alat musik. Mau apa dia?

Alfa, Rai, Mas Nio, dan juga Calvin tiba-tiba saja berdiri kemudian menyusul Ares menaiki panggung yang lumayan megah itu. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, begitu misterius.

"Apa yang akan mereka lakukan?" Tanyaku kepada gadis-gadis yang masih menghuni meja kami.

"Menarik perhatian tamu, apalagi?" Elvira menyahut dengan pertanyaan.

"Bernyanyi?"

Mereka mulai mengambil alih posisi. Mas Nio pada drum lalu Calvin pada gitar kemudian Rai pada keyboard sementara Alfa menjadi backing vokal dan Ares menjadi vokalis yang keduanya sama-sama memegang gitar seperti Calvin. Apa mereka yakin akan melakukan ini? Lihatlah betapa tampannya mereka semua, Ares sudah berganti pakaian menjadi formal sama seperti ke empat laki-laki lainnya yang berdiri di atas panggung.

Alunan musik mulai di mainkan, Oh aku kenal lagu ini.

If I got locked away
Jika aku mengunci hatiku

And we lost it all today
Dan kami kehilangan semuanya hari ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

If I showed you my flaws
Jika aku menunjukkan kamu kekuranganku

If I couldn't be strong
Jika aku tidak bisa sekuat ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

Right about now
Tepat waktunya sekarang

If a judge for life me would you stay by my side?
Jika seorang menghakimiku apakah kamu akan tetap disisiku?

Or is you gonna say goodbye?
Atau kamu akan mengucapkan selamat tinggal untukku?

Can you tell me right now?
Bisa kamu ceritakan sekarang untukku?

If I couldn't buy you the fancy things in life
Jika aku tidak bisa membeli engkau hal-hal yang mewah dalam hidup

Shawty, would it be alright?
Oh, apa itu akan baik-baik saja?

Come and show me that you are down
Datang dan menunjukkan untukku bahwa kamu akan selalu disampingku

Now tell me would you really ride for me?
Sekarang katakan padaku bahwa engkau akan benar-benar untukku?

Baby tell me would you die for me?
Sayang beritahu aku akankah kamu bersedia mati untukku?

Would you spend your whole life with me?
Kamu akan menghabiskan seluruh hidupmu denganku?

Would you be there to always hold me down?
Apakah kamu selalu berada di sana untukku?

Tell me would you really cry for me?
Katakan akankah kamu menangis untukku?

Baby don't lie to me
Kekasihku jangan berbohong padaku

If I didn't have anything
Jika aku tidak punya apa-apa

I wanna know would you stick around?
Aku ingin tahu apakah kamu tetap di sekitarku?

If I got locked away
Jika aku mengunci hatiku

And we lost it all today
Dan kami kehilangan semuanya hari ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

If I showed you my flaws
Jika aku menunjukkan kamu kekuranganku

If I couldn't be strong
Jika aku tidak bisa sekuat ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

Let's get it diddly-down-down-down
Mari kita mendapatkannya segalanya untuk kita

All I want is somebody real who don't need much
Yang aku inginkan adalah seseorang yang nyata

A gal I know that I can trust
Seseorang yang mengetahuiku dan aku bisa percaya

To be here when money low
Ketika aku tidak memiliki cukup uang

If I did not have nothing else to give but love
Jika aku tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan selain cinta

Would that even be enough?
Apakah itu akan cukup?

Gal meh need to know
Aku memerlukan pengakuanmu

Now tell me would you really ride for me?
Sekarang katakan padaku bahwa engkau akan benar-benar untukku?

Baby tell me would you die for me?
Sayang beritahu aku akankah kamu bersedia mati untukku?

Would you spend your whole life with me?
Kamu akan menghabiskan seluruh hidupmu denganku?

Would you be there to always hold me down?
Apakah kamu selalu berada di sana untukku?

Tell me would you really cry for me?
Katakan akankah kamu menangis untukku?

Baby don't lie to me
Kekasihku jangan berbohong padaku

If I didn't have anything
Jika aku tidak punya apa-apa

I wanna know would you stick around?
Aku ingin tahu apakah kamu tetap di sekitarku?

If I got locked away
Jika aku mengunci hatiku

And we lost it all today
Dan kami kehilangan semuanya hari ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

If I showed you my flaws
Jika aku menunjukkan kamu kekurangan aku

If I couldn't be strong
Jika aku tidak bisa sekuat ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

Tell me, tell me, would you want me? (Want me!)
Katakan padaku apakah kamu ingin aku? (Inginkan aku!)

Tell me, tell me, would you call me? (Call me!)
Katakan padaku akankah kamu menelepon aku? (Panggillah aku!)

If you knew I wasn't ballin'
Jika kamu tahu aku tidak mengingkarimu

Cause I need a gal who's always by my side
Karena aku butuh gadis yang selalu di sisiku

Tell me, tell me, do you need me? (Need me)
Katakan padaku, apakah kamu membutuhkan aku? (Butuh diriku)

Tell me, tell me, do you love me yeah?
Katakan padaku, apakah kamu mencintaiku?

Or is you just tryna play me?
Atau kamu hanya mencoba mempermainkanku?

Cause I need a girl to hold me down for life
Karena aku perlu seorang gadis untuk menahan aku dari godaan

If I got locked away
Jika aku mengunci hatiku

And we lost it all today
Dan kami kehilangan semuanya hari ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

If I showed you my flaws
Jika aku menunjukkan kamu kekuranganku

If I couldn't be strong
Jika aku tidak bisa sekuat ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

If I got locked away
Jika aku mengunci hatiku

And we lost it all today
Dan kami kehilangan semuanya hari ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

If I showed you my flaws
Jika aku menunjukkan kamu kekuranganku

If I couldn't be strong
Jika aku tidak bisa sekuat ini

Tell me honestly, would you still love me the same?
Katakan dengan jujur, apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

Would you still love me the same?
Apakah kamu masih mencintaiku sama seperti hari ini?

Aku membeku di tempatku saat mata coklat nan terang itu mengunci tatapannya hanya untuk menatapku. Dia terus menatapku sampai tiba-tiba mulutnya terbuka dan mengucapkan sesuatu.

"Thank you for a sweet kiss."

To Be Continued.

Continue Reading

You'll Also Like

5.2M 281K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
478K 45.2K 28
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
319K 16.8K 48
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
197K 1.1K 24
[21+] Diadopsi oleh keluarga kaya raya bukan bagian dari rencana hidup Angel. Namun, ia anggap semua itu sebagai bonus. Tapi, apa jadinya jika bonus...