Lost Of Tempest

Od __Animelovers__

8.7K 979 186

Pertarungan antara Rimuru dan Hinata membuat Rimuru terluka sangat parah, hingga dia harus mengundur kepulang... Více

Prolog.
Chapter 01. Amarah sang dewa.
Chapter 02. Evolusi.
Chapter 03. Bawahan dan Sahabat.
Chapter 04. Kabar baik dan buruk.
Chapter 05. Pembalasan.
Chapter 06. Lenyap.
Chapter 07. Malam yang tenang sebelum badai datang..
Chapter 08. Sakaguchi Hinata.
Chapter 09. Kehampaan.
Chapter 10. Shizu.
Chapter 11. Sahabat.
Chapter 12. Kehangatan Kota.
Chapter 14. Wallpurgis.
Chapter 15. True dragon.
Chapter 16. Tidak semudah membalik telapak tangan.
Chapter 17. Veldora Tempest.
Chapter 18. Rasa sakit.
Chapter 19. Hidup dan mati.
Chapter 20. Anomali benama Rimuru Tempest.
Chapter 21. Kehadiran yang rapuh.
Chapter 22. Slime vs Demon.
Chapter 23. Kebangkitan.
Chapter 24. Terbebaskan.
Chapter 25. Terlahir kembali.
Chapter 26. Teman.
Chapter 27. Tatapan yang merendahkan.
Chapter 28. Storm Dragon Veldora Tempest.
Chapter 29. Dua sahabat yang terlahir kembali
Epilog.

Chapter 13. Guy Crimson.

273 29 5
Od __Animelovers__

Di atas gunung, yang ketinggian nya dapat menembus langit. Terdapat dua sosok absolute yang tengah berdiam diri di puncak nya. Salah satu sosok itu memiliki bentuk naga yang terlihat sangat agung dan besar saat bersantai di puncak tersebut.

Dengan satu sosok yang menyerupai manusia yang tengah duduk santai di ujung tebing curam sambil menatap Kudus ke depan. Rambut nya yang merah seperti darah dengan perawakan yang terlihat sangat tangguh. Sosok yang terlahir hanya untuk memimpin dan menaklukkan.

"Aku tidak menyangka kalau sosok dewa yang mereka sembah itu adalah seekor naga."

"Terlepas dari sikap arogan dan kesombongan mu, kau memang kuat Rouge." Naga itu membuka mulutnya, iris emas itu menatapnya dengan seksama. Suaranya yang berat namun juga berwibawa membuat semua orang yang mendengar nya akan langsung sadar, kalau sosok ini bukanlah makhluk yang biasa.

"Kata orang yang mengalahkan ku dalam kedipan mata." Rouge, memutar matanya karena kesal. Dia tidak mendengar itu sebagai pujian, melainkan itu membuat harga dirinya sedikit tercoreng.

"Tenang saja, kau akan bertambah kuat seiring berjalan nya waktu. Lebih kuat daripada saat ini."

Rouge, atau bisa di bilang iblis primordial merah itu menatap naga yang tengah berbaring itu dengan penuh perhatian.

"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Rouge seperti merasakan ada maksud tertentu di balik pujian yang di berikan naga tersebut.

"Dunia ini, aku ingin kau melindunginya dari kehancuran."

Rouge bingung dengan perkataan naga tersebut."Hah? Kau pasti bercanda kan?" .

"Aku serius."

Mendengar keseriusan dalam mata si naga, Rouge tidak bisa menahan tawanya karena momen tersebut." BHahahaha!! Bukan malaikat atau pun Naga sejati! Tapi aku yang seorang iblis?! Benar-benar tidak masuk akal."

Rouge tertawa terbahak-bahak mendengar hal yang menurutnya tidak masuk akal itu. Sudah menjadi hal umum, kalau iblis adalah inkarnasi dari kegelapan dan keputusan asaan, namun sang dewa ingin membuatnya sebagai pelindung bagi dunia.

"Sejujurnya, kekuatan ku telah berkurang sangat drastis, dan hanya tersisa sepersekian persen nya saja. Itu terjadi ketika aku berhasil menyegel Naga kehancuran Ivaraj di dimensi lain. Namun itu membutuhkan bayaran yang sangat besar."

"Oioi, jangan bilang kau mengalahkan ku dalam kondisi mu yang sekarat seperti ini." Rouge tersenyum pahit setelah menerima fakta mengejutkan tersebut.

Naga itu hanya menggedikan bahunya tanpa rasa bersalah.

"Mendengar dari cerita mu, apakah Ivaraj yang kau bilang ini akan bangkit lagi suatu hari nanti?"

"Benar, Naga itu adalah inkarnasi dari kehancuran itu sendiri."

Rouge, mengalihkan pandangannya dari naga tersebut dan memandang lurus ke depan kembali.

"Aku mengerti, tapi aku akan menggunakan cara ku sendiri untuk melindungi dunia ini."

Itu sedikit membuat Naga tersebut terkejut, dia sudah memberitahu kepada Rouge betapa mengeringkan nya naga itu dari ceritanya. Namun dia tidak menyangka kalau Rouge menerima permintaan nya dengan mudah.

"Lakukan sesukamu Rouge, jika itu demi kepentingan dunia ini."

"Anggap saja ini hadiah karena telah mengalahkan ku." Rouge sedikit tersenyum ke arah Naga tersebut.

"Aku sangat menyukai kesombongan mu itu terlepas dari seberapa menakutkan nya Ivaraj yang telah kau dengar."

"Bwahhh, aku akan menendang pantat si Ivaraj itu nanti." Balas Rouge dengan acuh.

Tawa mereka berdua keluar secara bersamaan, sebelum naga itu menatap ke arah Rouge dengan senyum tipis yang terlihat di moncong nya.

"Satu lagi, ini akan menjadi informasi yang sangat berharga bagimu."

"Hoo, apa itu?" Rouge sedikit menaikan alisnya.

"Di masa depan nanti, kau akan mendapatkan sekutu terbesar mu. Jadi jaga dia baik-baik."

"Dia? Siapa?"

"Kau akan mengetahui nya nanti. Jika kau dapat menariknya ke sisi mu, dia akan menjadi sekutu terbesar mu. Namun jika kau tidak bisa melakukannya, maka dia akan menjadi malapetaka bagi dirimu. Dia akan menjadi pedang bermata dua bagimu."

"Hohh, akan ada orang yang kuat lahir di masa depan?"

"Benar, jika kau tidak bisa menariknya ke sisi mu. Maka ... Lakukan yang terbaik untuk dunia ini."

Rouge bisa melihat, mata emas berkilau itu sedikit menunjukan kesedihan nya. Rouge bangun sedikit menepuk badannya beberapa kali.

"Aku mengerti, dengan cara ku sendiri. Aku akan melindungi dunia ini dari kehancuran seperti yang kau inginkan. Dan sosok menarik yang kau sebut sebelumnya, aku bebas melakukan apapun padanya. Kan, Veldanava?"

Naga itu sedikit tersenyum sambil menatap Rouge dalam diam.

...

Beberapa ribu tahun telah berlalu, Rouge di panggil ke dunia utama sebagai arc Demon. Tugasnya untuk menghancurkan kerajaan tetangga karena kedua kerajaan itu sedang saling berperang. Namun Rouge menghancurkan kedua kerajaan tersebut dengan tangannya. Menamai dirinya sendiri dengan sebutan Guy.

Bertemu dengan Mizari dan Rain yang telah dia bernama. Menahan amukan Milim yang karena sebuah negara bodoh telah membunuh naga kesayangan nya.

Lalu, cerita dari ketiga raja iblis itu pun di mulai.

Guy bertemu dengan pahlawan Rudra. Untuk pertama kalinya dia dapat bertarung dengan sangat serius. Rudra memberi kan Guy nama belakang tanpa sengaja hingga akhirnya mereka berdamai.

Tujuan mereka sama untuk melindungi dunia, namun jalan keduanya benar-benar bertolak belakang satu sama lain.

Untuk pertama kalinya setelah 10.000 tahun lebih, Guy berpikir kalau Rudra lah sosok yang di katakan oleh Veldanava. Sosok yang akan menjadi sekutu terbesar nya nanti saat kehancuran dunia ini akan datang.

Namun sepertinya pemikirannya salah besar, Rudra bukan lah orang yang di maksud sebagai sosok tersebut.

Hingga akhirnya ribuan tahun kembali terlewati.

"Rimuru Tempest?"

Dari wallpurgis saat itu, Clayman sempat bercekcok dengan Slime tersebut.

Rimuru Tempest, kemunculan nya di dua tahun lalu bersamaan dengan hilangnya Sang naga badai Veldora. Sosok Slime yang dapat menggetarkan dunia.

Dalam cerita Clayman, sosok tersebut membuat pertengkaran bodoh dengan negara manusia sehingga korban jiwa yang luar biasa banyak tak dapat di hindari. Monster yang dapat menjadi ancaman nyata serta aib bagi para demon lord saat ini jika para demon lord tidak bergerak.

Saat ketegangan mulai terjadi sampai dengan Milim dan Ramiris yang menolak mentah-mentah keputusan Clayman. Guy hanya menguap bosan dengan pertengkaran mereka.

Namun sesuatu membuatnya tertarik ketika Ruminas Valentine, Queen Of nightmare angkat bicara setelah pengikutnya membisikan sesuatu padanya.

"Aku baru mendapat kabar kalau Slime itu telah menghancurkan kerajaan Falmuth dalam satu malam."

Houu ... Itu adalah hal yang menarik perhatian Guy saat mendengar perkataan Ruminas. Ruminas menyimpan kristal ajaib di tengah-tengah meja bundar tersebut sehingga semua orang dapat melihatnya dengan jelas.

"Kau dengar Guy! Slime itu terlalu berbahaya untuk di biarkan berkeliaran dengan bebas. Kita harus segera mengambil tindakan atau nama kita sebagai raja iblis akan tercoreng." Clayman, berteriak dengan penuh martabat.

Slime yang terhubung dengan hilangnya Veldora, kebangkitan para monster, kehancuran Falmuth, Anomali yang aneh, membuat si Noir menjadi tertarik padanya.

Juga, perasaan nostalgia ini. Guy menyeringai kecil saat memandangi sosok Rimuru melewati kristal tersebut.

"Baiklah Clayman, aku menyetujui proposal mu untuk membunuh Slime itu."

"Apa!??" Yang berteriak pertama adalah Milim, dia menggebrak meja dengan sangat keras.

"Aku juga menolak!!" Di tolak kembali oleh Ramiris yang tiba berada di hadapan Guy.

"Bagaimana dengan kalian?" Guy menatap demon lord lain satu persatu. Para demon lord itu tidak terlalu mengenal Rimuru. Jadi mereka menyetujui proposal Clayman yang telah di setujui Guy untuk pertama kali. Sementara Leon yang tidak terlalu peduli di anggap setuju, serta Carrion yang sedikit ragu-ragu namun menyetujui keputusan Guy.

"Dengan begitu 8:2." Balas Guy menatap Milim, dan Ramiris silih bergantinya.

"AKU MENOLAK NYA!! AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN SIAPAPUN MENYENTUHNYA!!" 

Rambut Guy terhempas ke belakang dengan wajah nya yang datar saat energi yang besar keluar dari tubuh Milim, meskipun kepanikan terjadi di beberapa demon lord lain.

Guy memutar matanya dengan malas."Karena Clayman yang membuat proposal ini. Aku menunjuk Clayman sebagai perwakilan dari Demon Lord untuk membunuh Rimuru Tempest ini."

"Bagaimana pendapat kalian?" Meskipun perkataan Guy seolah fokus kepada semua orang yang ada di sana, namun matanya terfokus untuk menatap Milim yang masih menatap ganas Guy.

"Kau keberatan Milim?"

Milim berkedip beberapa kali tidak mengerti dengan tatapan Guy. Namun sesaat kemudian aura nya mulai di tarik kembali. Bergumam dengan 'oh seperti itu.'

Guy senang kebodohan Milim tidak menguasai dirinya sepenuhnya.

"Aku tidak keberatan sama sekali ... Tapi jika Milim ikut campur ... Itu akan menjadi masalah besar bagiku."

Guy melambai dengan tenang."Meskipun seperti ini, Milim adalah salah satu raja iblis tertua. Dia tidak akan menentang aturan yang telah di buat."

"Apa-apaan itu!!" Kini tersisa Ramiris yang telah kehilangan sekutu terbesarnya.

"Yang benar saja Milim!!" Ramiris berteriak tepat di hadapan Milim sebelum Berreta menarik tubuh tuannya kembali untuk duduk.

Dan akhirnya semua rencana seusai dengan yang di inginkan oleh Guy. Rimuru telah berhasil mengalahkan Clayman dengan kekuatan nya sendiri, serta kebangkitan nya Veldora juga yang telah dia rasakan.

Guy tengah duduk di kursi khusus untuk nya di wallpurgis kali ini. Menunggu para Demon Lord lain untuk datang.

Sosok yang tengah dia tunggu benar-benar datang sendirian. Rambut biru keperakannya dengan mata emas itu, sosok nya yang terlihat sangat tenang meskipun Guy di sini menatapnya.

Saat tatapan mereka saling bertemu, Guy tidak mengerti, namun ini terasa nostalgia baginya. Rimuru Tempest ya.

Namun hal yang paling mengejutkan baginya adalah.

Plak!!

Suara tamparan terdengar jelas di ruangan itu. Guy bersiul kecil ketika Rimuru tiba-tiba menampar Leon dengan sangat keras. Berhasil membuat Guy tertawa akan keberanian nya.

Bersambung.

Lost of Tempest.






























Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

4.1K 272 16
Dua tahun telah terlewati sejak terbunuhnya Raja Iblis dan sejak saat itu kehidupan Rimuru mulai lebih tenang dan damai namun lama-kelamaan dia mulai...
1M 77.8K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
2.4K 71 5
HIATUS sampai cerita dari @armaghan_ror smpai bab falmut Terjemahan dari karya: armaghan_ror "Bahasa Indonesia" Sudah di ijinkan tidak perlu kuatir...
52.4K 2.7K 20
Para karakter One Piece dibawa ke sebuah dimensi asing untuk menonton kisah petualangan Luffy ✦「Isi Content」✦ ♪ kata kasar (?) ♪ agak ooc (maybe) ♪ S...