Chapter 13. Guy Crimson.

231 27 5
                                    

Di atas gunung, yang ketinggian nya dapat menembus langit. Terdapat dua sosok absolute yang tengah berdiam diri di puncak nya. Salah satu sosok itu memiliki bentuk naga yang terlihat sangat agung dan besar saat bersantai di puncak tersebut.

Dengan satu sosok yang menyerupai manusia yang tengah duduk santai di ujung tebing curam sambil menatap Kudus ke depan. Rambut nya yang merah seperti darah dengan perawakan yang terlihat sangat tangguh. Sosok yang terlahir hanya untuk memimpin dan menaklukkan.

"Aku tidak menyangka kalau sosok dewa yang mereka sembah itu adalah seekor naga."

"Terlepas dari sikap arogan dan kesombongan mu, kau memang kuat Rouge." Naga itu membuka mulutnya, iris emas itu menatapnya dengan seksama. Suaranya yang berat namun juga berwibawa membuat semua orang yang mendengar nya akan langsung sadar, kalau sosok ini bukanlah makhluk yang biasa.

"Kata orang yang mengalahkan ku dalam kedipan mata." Rouge, memutar matanya karena kesal. Dia tidak mendengar itu sebagai pujian, melainkan itu membuat harga dirinya sedikit tercoreng.

"Tenang saja, kau akan bertambah kuat seiring berjalan nya waktu. Lebih kuat daripada saat ini."

Rouge, atau bisa di bilang iblis primordial merah itu menatap naga yang tengah berbaring itu dengan penuh perhatian.

"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Rouge seperti merasakan ada maksud tertentu di balik pujian yang di berikan naga tersebut.

"Dunia ini, aku ingin kau melindunginya dari kehancuran."

Rouge bingung dengan perkataan naga tersebut."Hah? Kau pasti bercanda kan?" .

"Aku serius."

Mendengar keseriusan dalam mata si naga, Rouge tidak bisa menahan tawanya karena momen tersebut." BHahahaha!! Bukan malaikat atau pun Naga sejati! Tapi aku yang seorang iblis?! Benar-benar tidak masuk akal."

Rouge tertawa terbahak-bahak mendengar hal yang menurutnya tidak masuk akal itu. Sudah menjadi hal umum, kalau iblis adalah inkarnasi dari kegelapan dan keputusan asaan, namun sang dewa ingin membuatnya sebagai pelindung bagi dunia.

"Sejujurnya, kekuatan ku telah berkurang sangat drastis, dan hanya tersisa sepersekian persen nya saja. Itu terjadi ketika aku berhasil menyegel Naga kehancuran Ivaraj di dimensi lain. Namun itu membutuhkan bayaran yang sangat besar."

"Oioi, jangan bilang kau mengalahkan ku dalam kondisi mu yang sekarat seperti ini." Rouge tersenyum pahit setelah menerima fakta mengejutkan tersebut.

Naga itu hanya menggedikan bahunya tanpa rasa bersalah.

"Mendengar dari cerita mu, apakah Ivaraj yang kau bilang ini akan bangkit lagi suatu hari nanti?"

"Benar, Naga itu adalah inkarnasi dari kehancuran itu sendiri."

Rouge, mengalihkan pandangannya dari naga tersebut dan memandang lurus ke depan kembali.

"Aku mengerti, tapi aku akan menggunakan cara ku sendiri untuk melindungi dunia ini."

Itu sedikit membuat Naga tersebut terkejut, dia sudah memberitahu kepada Rouge betapa mengeringkan nya naga itu dari ceritanya. Namun dia tidak menyangka kalau Rouge menerima permintaan nya dengan mudah.

"Lakukan sesukamu Rouge, jika itu demi kepentingan dunia ini."

"Anggap saja ini hadiah karena telah mengalahkan ku." Rouge sedikit tersenyum ke arah Naga tersebut.

"Aku sangat menyukai kesombongan mu itu terlepas dari seberapa menakutkan nya Ivaraj yang telah kau dengar."

"Bwahhh, aku akan menendang pantat si Ivaraj itu nanti." Balas Rouge dengan acuh.

Lost Of TempestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang