Chapter 28. Storm Dragon Veldora Tempest.

222 25 14
                                    

Di temani dengan deru ombak yang terdengar, udara malam hari yang sejuk serta suasana yang damai. Aku duduk di ujung tebing, untuk menikmati keindahan dari pantulan sinar bulan di lautan lepas tersebut.

Aroma dari air laut itu bisa ku cium dari sini, dengan suasana yang damai dan nyaman.

"Namun sedikit sepi juga ... " Biasanya Milim akan menjadi yang paling berisik bersama dengan Ramiris, sementara Guy akan menemaniku minum meskipun sesekali dia selalu menggoda ku.

Beberapa adegan terlintas di kepalaku, momen yang tak pernah ada. Bagaimana jika Veldora saat itu berada di sisi kami, mungkin dia dan Guy akan saling berselisih karena perbedaan pendapat dan watak kedua nya. Sementara aku yakin dia akan akur bersama Milim dan Ramiris.

"Pak tua itu benar-benar lama sekali." Menghela nafas, membaringkan diriku sambil menatap ke arah bulan yang memancarkan sinar nya.

Sudah dua ratus tahun semenjak insiden itu terjadi, dua ratus tahun adalah waktu yang cukup bagi para manusia untuk melupakan kengerian dari amukan ku saat itu. Meskipun aku yakin beberapa dari mereka masih menceritakan dongeng itu secara turun temurun, tentang dunia yang penuh dengan teror.

Benar juga, selama 200 tahun ini aku tidak merasakan ada nya tanda-tanda serangan dari para malaikat.

<<Karena master sudah menghancurkan peradaban mereka.>>

Benar juga sih ... Aku jadi tau kenapa para malaikat itu tidak datang. Karena mereka sudah tidak lagi memiliki tujuan untuk turun ke dunia ini.

Meskipun aku yakin tidak lama lagi mereka akan datang.

"Jangan menghalangi pandangan ku ..."ucap ku dengan datar saat ada satu Slime yang melompat tepat ke arah wajahku.

Slime itu kemudian melompat kembali hingga tiba di daerah perut ku, berdiam diri di sana.

"Terkadang aku iri kepada kalian, kalian tidak perlu memikirkan masalah masalah yang merepotkan. Hanya menjalani kehidupan saja." Ucap ku pada Slime itu.

"Tidak merasakan apapun, atau keinginan apapun, atau mungkin kalian tidak memiliki tujuan apapun."

Aku merasa Slime itu sedikit menatap ku, aku seperti menatap pada diriku sendiri saat ini.

"Maaf, sepertinya aku salah bicara. Kalian memiliki tujuan untuk tetap hidup ya, ku pikir aku juga harus seperti itu ya."

Tujuan ku untuk tetap hidup hanya satu...

"Meskipun pak tua itu benar-benar membuat ku menunggu sangat lama ... Aku mulai memahami secara langsung bagaimana perasaan Veldora saat di biarkan kesepian sendirian saat dia masih di segel."

Aku bangun tiba-tiba saat memegang Slime itu, teringat akan sebuah ide."Benar juga, mungkin aku akan memberikannya hukuman karena telah membuat ku menunggu lama."

"Kenapa? Kau mau membantu ku? Tapi ..., Aku sudah bertahan selama 200 tahun ini, apa aku bisa bertahan 100 tahun lagi untuk menunggunya kembali? Apa aku akan sanggup? Waktu yang ku lalui terasa saaaaaangat lama ... Sampai-sampai aku tidak dapat mengingat siapa diriku lagi dengan jelas jika bukan karena Raphael yang membantu ku. "

<< ... >>

"Ya, aku juga yakin aku bisa melakukannya ... Hanya 100 tahun lagi ..."

100 tahun ... Seharusnya aku bisa menunggu ...

.

.

.

.

.

.

.

.

Lost Of TempestWhere stories live. Discover now