BOSS MAFIA & BABY ARTIST

By Cecenlyee

23.8K 713 8

⚠️🔞⚠️ On Going Lelaki seniman yang manis milik si mafia tampan yang sebelumnya tak sengaja bertemu karna sua... More

Prolog
chp 01
chp 02
chp 03
chp 04
chp 05
chp 06
chp 07
chp 09
chp 10
chp 11
chp 12
chp 13
chp 14
chp 15
chp 16
chp 17 🔞

chp 08

877 40 0
By Cecenlyee

Votenya!








"Hoam.." Leon yang terbangun dari tidurnya dengan mata mengerjap terkena sinar matahari sambil menguap.

Leon bangkit dan duduk sambil mengucek matanya. Setelah cukup sadar, dia terkejut dan langsung melotot melihat ke sekeliling.

"Lah.. gue dirumah gue ya anjir?!" Leon langsung bangkit dan melihat dirinya yang masih mengenakan pakaian milik Alpha.

Leon baru ingat, tadi malam pulang dari pasar malam ia berniat untuk pulang ke rumahnya dulu untuk mengambil barang keseniannya. Dia hanya merindukan kegiatannya dirumah ini, namun karna kelelahan dia merebahkan dirinya dikasur dan alhasil ketiduran hingga pagi ini.

Leon menepis keningnya dan mengurut pelipisnya karna merasa sedikit pusing. Bagaimana bisa dia ketiduran? Bagaimana jika Alpha marah nanti? Sebenarnya itu bukan urusannya tapi entah kenapa tetap saja dia merasa takut jika melakukan hal bodoh yang memancing emosi Alpha. Ingat, Leon tidak bisa bela diri.

"Gue harus balik! Leon lu harus balik sekarang!!" Leon kalang kabut sendiri sambil keluar dari kamarnya yang minimalis itu menuju ruang tamu yang tak lain ruang keluarga juga.

Saat sampai ia dikejutkan oleh kehadiran orang yang baru saja ia pikirkan yang membuatnya panik setengah mati. Ia menelan salivanya dengan susah payah dan hanya berdiri diam melihat Alpha yang tertawa sambil duduk di sofa.

"Ternyata ini rumah kamu.." Alpha menatap ke sekeliling ruangan itu dan berakhir menatap Leon yang terkejut dan sudah teelihat bergetar ketakutan. Leon berpikir bagaimana Alpha bisa tau rumahnya.

Alpha hanya terkekeh dan bangkit dari duduknya, berjalan mendekat ke arah Leon yang tetap berdiri dengan keringat bercucuran. Alpha menyentuh pipi Leon pelan yang membuat sang empu tersentak kejut.

"Sudah saya katakan.. nurut.." Leon semakin ketakutan karna mendengar suara berat Alpha yang terdengar sangat mengerikan itu.

"Leon ga bermaksud kabur.. serius.. Leon.. Leon cuman-"

Belum sempat selesai menjelaskan apa yang terjadi, Alpha menarik rambut bagian belakang Leon yang membuat Leon mendongak dan menjerit kecil karna terkejut. Alpha langsung membenamkan wajahnya di leher si kecil sambil menghirupnya. Leon yang sudah ketar ketir hanya bisa diam menahan tangisannya yang bisa pecah kapan saja karna ketakutan.

"Haa.. kali ini saya maafkan.. jangan takut.." Alpha menarik diri dan menyeringai sambil mengelus pelan wajah Leon yang sudah berkeringat.

Leon dapat melihat Alpha yang mengangkat tangan mengarah ke dirinya, oh tidak lebih tepatnya mengarah ke samping nya, apa itu? Leon melihat para bodyguars yang bergerak masuk ke dalam rumahnya, membuatnya terkejut dan hendak menahan.

Tapi apalah daya dirinya yang saat ini ditahan oleh Alpha, bahkan Leon tersadar dirinya yang tiba tiba melayang. Leon digendong seperti anak bayi dan Leon hanya bisa menyandarkan kepalanya dibahu Alpha sambil memeluk leher Alpha.

Leon juga melihat para bodyguard ada yang masuk ke dalam kamarnya, sekarang dia mulai tau apa yang dilakukan Alpha dan hanya bisa pasrah. Dia juga berpikir hidup sendirian itu membosankan.

▪︎▪︎▪︎

Disisi lain dan di pagi yang sama. Yohaan merasa tidurnya ada yang kurang, dia membalikan tubuhnya dan mendapatkan hal empuk yang enak dipeluk. Jadi dirinya memeluk hal itu. Tapi dia merasa ada yang aneh dan mengerjapkan matanya yang terkena sinar matahari.

Yohaan membuka matanya perlahan dan memperlihatkan wajah seseorang yang tak dia duga, bahkan dia memeluk sosok itu. Yohaan melotot tak terima dan langsung mendorong sosok itu hingga terjatuh dari kasur. Yohaan juga sangking kagetnya langsung terduduk dan menatap dirinya yang masih berpakaian lengkap, ia juga tak lupa menyingkap selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya, aman.

"Duhhh!! Anak anjing lo! Sakit bokong gue!" Yohaan yang tersadar akan sesuatu langsung melihat ke samping.

Yohaan melihat Matthew yang meringis kesakitan karna terjatuh dari kasur atas dorongan sontak dari Yohaan tadi. Yohaan hanya mendengus sambil mengacak rambutnya heboh.

"Ga peduli gue tai! Gue tanya, kenapa gue bisa disini?! Lo nyulik gue ya?!!" Matthew yang dituduh aneh aneh merasa tak terima dan langsung berdiri sambil berkacak pinggang dan wajah mengkerut kesal.

"Heh! Manusia ga tau terimakasih! Congor lo itu tolong di filter dikit ya! Kalo bukan karna gue lo udah mati kedinginan di halte tadi malam!" Marah Matthew sambil menunjuk nunjuk wajah Yohaan karna merasa dongkol

Yohaan yang diperlakukan seperti itu hanya mendengus kesal dan menggeram, bagaimana bisa dirinya tertidur di halte. Tak lama dari itu ada yang mengetuk pintu kamar Matthew dan membuat mereka berdua sontak menatap pintu.

"Abang! Kalau abang udah bangun, disuruh turun sama mama! Sarapan ya, abang!" Ternyata adik manis si Matthew yang datang.

Yohaan yang mendengar suara lucu itu hanya terus menatap ke arah pintu dengan tatapan bingung. Matthew hanya menghela napas gusar sambil berjalan menuju pintu untuk dibuka.

"Hmm.. kami turun.." Matthew melihat ke dalam yang dimana Yoohan menatap mereka dengan terbengong lucu dan masih duduk diatas kasur.

"Woi.. ikut ga lu?"

"Ayo abang! Kita makan bareng!" Si adik yang nongol di samping Matthew dengan heboh berteriak tak sabar.

Yohaan sontak yang melihat itu langsung turun dari kasur dan berjalan ke arah dua abang beradik itu. Akhirnya mereka menuju ruang makan bersama dan terlihat sudah ada ayah Matthew yang duduk sambil membaca koran, masih jaman baca koran hari gini? Sedangkan sang ibu yang membantu pembantu mereka menyiapkan makanan ke atas meja makan.

"Ehh.. anak ku udah bangun.. tumben dibangunin adiknya langsung bangun.." Yohaan dapat melihat wajah kesal Matthew sambil mengangkat adiknya untuk meletakan adiknya di kursi sebelum ia menyuruh Yohaan untuk duduk juga.

"Gelandangan sebiji ini bangunin Matthew ga pake perasaan, ma.." Yohaan yang dipanggil seperti itu hanya mendengus kesal dan menatap tajam ke arah Matthew, rasanya ingin memukul bibir tipis itu saja jika tidak ada keluarganya disini.

"Kamu ini sama teman sendiri kek gitu ngomongnya.." ucap sang ayah dengan tetap fokus membaca korannya.

Sang adik hanya terkekeh pelan dan menatap ke arah Yohaan yang duduk disampingnya dengan tersenyum lebar.

"Abang.." Matthew menatap adiknya yang mencoba mengajak bicara orang yang dipanggilnya gelandangan tadi.

"Ya?" Yohaan melihat gadis kecil disampingnya yang tersenyum manis membuatnya tak dapat menahan untuk tak tersenyum juga.

"Nama abang siapa?" Aw dia cukup menggemaskan, bagaimana bisa berbanding terbalik dengan abangnya pikir Yohaan.

"Yohaan Demason.. panggil Yoyo.. nama adik siapa?" Yohaan dapat melihat si kecil yang cengengesan.

"Abang lucu! Nama adik Lee Daisharaa.. panggil Ica! Hehe.." Yohaan tertawa gemas sambil mencubit pipi anak bungsu dari keluarga Lee itu.

Yohaan juga dapat melihat dan baru sadar kalau mereka satu keluarga good looking semua, keren sih. Tapi teraadar atas pikirannya dia menepis kuat kuat, sejak kapan dia mengakui Matthew juga cakep, hoek pikir Yohaan.

"Loh kamu dari keluarga Demason?" Yohaan yang merasa pertanyaan itu untuk dirinya segera menatap sang ayah dari Matthew.

"Ah.. iya.. om- kenal sama keluarga saya?" Tanya Yohaan ragu ragu sambil melihat ibu dari Matthew yang duduk disebelah suaminya.

Tanpa sadar ternyata meja makan sudah penuh dengan berbagai macam makanan. Yohaan juga dapat melihat Matthew yang mengambil nasi untuk adiknya.

"Tidak tidak.. hanya saja.. saya pernah mendengar tentang keluarga Demason sekilas.." Yohaan hanya mengangguk paham dan kembali diam tak berkutik, dia cukup malu untuk melakukan sesuatu.

"Nah nasi.. ambil aja lauknya.." Matthew memberikan sepiring nasi kepada Yohaan, dia tau kalau pria itu ragu atau malu untuk mengambil makanan dengan anggota tubuhnya sendiri.

Yohaan menerimanya dengan baik tapi tetap saja tak mengucapkan terimakasih, emang manusia tak tau terimakasih pikir Matthew. Akhirnya mereka sarapan bersama, terkadang Yohaan menyuapi Ica sang adik dari Matthew. Mereka berdua terlihat tertawa bersama dan membuat Matthew mendengus kesal, siapa yang punya adik.

▪︎▪︎▪︎

"Om.." yang merasa terpanggil pun menatap kearah yang memanggil dirinya.

"Perlu sesuatu?" Yang ditanyai hanya menggeleng dengan muka masamnya. Sontak membuat yang bertanya kebingungan.

"Ryo mau apa, hmm?" Ryo menatap Nathan masih dengan muka masamnya.

"Mau pulang lah.. gue tu punya rumah, om.. masa gue harus tinggal disini terus.. mana gada handphone, gue kangen temen temen guee!" Akhirnya Ryo berkeluh kesah sambil mendengus kesal dan mencebikan bibirnya masih dengan wajah masam.

Nathan yang mendengarkan itu hanya terkekeh dan menggeleng sambil menyeringai. Nathan kembali menyuapi makanan ke dalam mulut Ryo yang tetap diterima dengan baik oleh Ryo.

"Ya udah iya.. besok kamu pulang.. saya juga kasian liat teman kamu yang nyariin kamu terus.." Nathan terkekeh pelan melihat ekspresi wajah yang tak dapat diartikan yang dibuat Ryo.

"Om tau kalau temen gue nyariin, tapi ga bilang!" Ryo mulai cemberut kesal sambil menyilangkan kedua tangannya. Sejak kapan Ryo jadi gini.

"Kamu gada nanya, ngapain saya laporan.." Ryo yang mendengar itu semakin mendengus kesal dan menatap ke arah lain dengan cemberut lucu.

Sontak Nathan hanya tertawa sembari meletakan piring makan yang sudah habis diatas meja dan memberikan air minum kepada Ryo.

"Mau jalan jalan? Mumpung hari ni saya libur.." Ryo yang mendengar itu sontak tersenyum lebar dan mengangguk heboh seperti anak anjing yang ingin bermain.

"Baiklah.. kamu bersiap deluan.. saya ke dapur dulu.. pakaian kamu yang kemarin sudah saya cuci, ada di lemari.." Nathan beranjak pergi dengan membawa nampan yang berisi piring kotor.

Ryo juga ikut bergegas turun dari kasur untuk bersiap siap. Ia berjalan ke lemari untuk melihat pakaian nya yang waktu tawuran kemarin lusa itu. Ryo bahkan tak tau hari ini sebenarnya libur sekolah sampai minggu depan, dia hanya pikir kalau Nathan sudah memberi kabar jika dia masih sakit.

Sekarang Nathan sedang berjalan menuruni tangga untuk menuju ke dapur, namun terhenti saat melihat ada seseorang yang masuk ke dalam rumah. Ternyata sang adik yang baru saja pulang entah dari mana.

"Dari mana saja kamu? Kok bisa baru pulang pagi begini?" Nathan berhenti sebentar untuk mendapatkan jawaban dari sang adik.

Nathan juga dapat melihat wajah Yohaan terlihat datar namun tersirat akan kemurungan, seperti ada sesuatu yang tidak disukai adiknya terjadi.

"Ketiduran gue di halte.. lo sih ga mau jemput gue!" Nathan mengangkat alisnya tak percaya, namun hanya bisa terkekeh pelan.

"Jadi kamu tidur sampe pagi di halte? Udah kek orang miskin aja.." Yohaan menatap kesal ke arah abangnya. Baru saja pagi tadi ia dibuat kesal sekarang ini sudah dibuat emosi memuncak lagi.

"Ya ga lah.. tidur dirumah orang.. sangking keliatan miskin nya gue jadi di tolong orang.." Yohaan mendengus kesal kemudian berlalu begitu saja melewati sang abang.

Nathan yang melihat itu hanya bisa tertawa, adiknya itu emang gampang sekali emosi dan terbawa suasana. Nathan sudah terbiasa dengan sifat sang adik, walaupun begitu Yohaan anak yang baik, belum tau aja sisi kenakan Yohaan.

▪︎▪︎▪︎

"Tadi malem.. itu.. Leon.. Leon pergi sama temen Leon.. trus.. Leon ke rumah Leon dulu sebelum balik ke sini, rencana cuman mau ambil barang seni leon.. tapi.. karna Leon kangen sama rumah.. jadi.. jadi Leon ga sengaja ketiduran.. maafin Leon, om.." cerita seorang pria panis yang sedang di intimidasi di kediaman megah ini.

Leon sedikit gaguk menceritakannya karna tatapan yang Alpha berikan sedikit membuatnya merinding. Bahkan untuk menelan saliva saja bersusah payah ia lakukan. Setelah selesai bicara, keadaan menjadi hening dan disuguhi Leon yang hanya tertunduk sambil duduk di pinggir kasur kamar Alpha.

Tiba tiba ada seseorang masuk ke dalam kamar dengan membawa banyak barang. Sepertinya Leon tau, itu semua barang penting yang ada dirumahnya dan dibawa kesini, tapi Leon ga tau apa motif Alpha melakukan itu.

"Eehm.. om.. kenapa barang Leon semua dibawa kesini?" Leon kembali bersuara setelah melihat Alpha yang sepertinya tak ingin menanggapi ceritanya tadi.

Alpha dapat melihat Leon yang menatapnya bingung dengan wajah polos nan manis itu. Sontak membuat Alpha menghela napas berat dan mengelus kepala Leon lembut.

"Kamu akan tinggal disini.. jadilah penurut.. saya tidak suka bahkan tidak menerima penolakan.." Leon menatapnya dengan terkejut dan tertegun mendengar kata kata mutlak nya.

Leon hanya duduk ditepi kasur dalam diam sambil menatap beberapa suruhan Alpha yang sedang menata barang barangnya dikamar Alpha. Baiklah, mungkin dia bisa menerima untuk tinggal dikediaman Alpha, tapi kenapa dia harus tidur dikamar Alpha juga?!

"Om.. gada kamar lain? Leon bisa tidur sendiri.." Leon dapat melihat wajah datar Alpha yang sama sekali tak berubah dari tadi.

Leon dibuat terkejut saat dagunya dicengkram dan ditarik oleh Alpha untuk menatapnya langsung face to face. Leon tertegun dan hanya bisa menatap Alpha bingung.

"Saya bilang.. jadilah penurut.." ya oke! Leon bakal nurut tapi tidak dikekang seperti ini! Leon menganggap Alpha hanya orang asing baginya, tidak bisa mengatur seenak jidat seperti ini.

Leon ingin sekali melawan dan menolak semua ini, tapi dia tetap memegang teguh pada ketakutan karna dirinya tak bisa bela diri. Jadi dia hanya bisa pelan pelan untuk menerima semua ini, jika dilihat lagi Alpha orang yang baik, hanya saja kita harus menurut.

Bisa dibilang Alpha orang yang seperti 'apapun bisa ku dapatkan'.







BERSAMBUNG...

Continue Reading

You'll Also Like

356K 19.7K 31
Terpaksa menggantikan kakak tiri untuk menikahi seseorang yang buta namun bukan itu masalahnya terbesarnya. Orang yang akan aku nikahin berjenis sam...
3.4K 137 19
Buat yang gasuka per bl an skip aja ya kawan:) Maapkan kalau banyak typo-nya🙏 "Kamu milik aku dan akan terus bersama aku!! Paham Baby hmm?" "Mau nen...
1.5K 173 4
orang tuaku dan kedua saudari ku menentang kuat berhubungan dengan seseorang dengan berkelahiran Muggle maupun berdarah campuran karena keluarga ku s...
292K 16.2K 33
Batara seorang duda anak satu ia adalah salah satu ceo terkenal akan ketampanan nya suatu hari anak nya yaitu neovan hilang kerna salah satu bodyguar...