Yoongie&6Daddies ( MinyoongiX...

By syugarmanies93

42K 4.3K 430

Ketika mereka menemukan sebuah buntalan putih di taman #All×yoongi #Babyyoon #ugi Start : 19-10-2023 Final :... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67

45

498 65 3
By syugarmanies93

Suga senantiasa menemani si kecil yang masih asik tertidur, tersenyum lembut sambil mengelusi pipi tirus itu sayang dengan punggung jari telunjuknya. Sedangkan tangan lainnya, menggenggam jemari si kecil yang terbebas dari infus.

"Kapan bayi manis ini akan bangun hm?" tanya nya lembut

"Cepatlah bangun, eomma akan memberimu makanan enak agar pipi mu kembali seperti dulu"

Bagaikan mantra, sebuah pergerakan kecil mulai terasa di tangannya. Ia memfokuskan penglihatannya untuk memastikan apa yang baru saja ia lihat benar adanya.

Jari yoongi bergerak kecil, dan ia pastikan itu bukanlah halusinasinya.

"Yoongi..." panggil suga, menepuk pelan pipi si kecil yang  membuat keenam pria dominan disana bingung akan aksinya

"Suga-ssi, apa yang kau lakukan?"

"J-jarinya bergerak, aku benar-benar melihatnya tadi" ucap suga menoleh sekilas pada hoseok, lalu kembali fokus memanggil si kecil.

Mendengar penuturan suga, namjoon langsung bergegas keluar untuk memanggil dokter, melupakan jika disana ada tombol kecil berwarna merah untuk memanggil tim medis

"Yoongi-ah, kau dengar eomma sayang? ayo buka matamu" ucapnya, dan akhirnya...kelopak mata yang tadinya tertutup mulai bergerak sayu dan terbuka perlahan menampilkan manik cantiknya. Suga tersenyum dengan lelehan air mata haru.

Si kecil mengerjap pelan, untuk menetralkan penglihatannya. Bola matanya bergerak liar memperhatikan sekitar sampai tatapannya berhenti pada seorang pria manis yang sekarang sedang menangis memandanginya.

Matanya memanas, hatinya juga menghagat saat pria yang ia yakini sebagai ibunya itu tersenyum lembut.

"E-eomma..."

Suga mengeratkan genggamannya, jantungnya berdebar menyenangkan saat panggilan yang ia rindukan kini bisa kembali ia dengar.

"Hm, eomma disini sayang"

"E-eomma...eomma..." racau si kecil lirih, mata kucingnya berkaca-kaca...ingin sekali ia melompat dan memeluk sang ibu dengan erat.

Suga mengecupi kening sempit itu dalam, lalu menghapus setetes air mata yang mengalir di sudut mata si kecil.

"Terima kasih, terima kasih karena telah kembali adeul..."  ucapnya, ia benar-benar bahagia sekarang.

Ia bahagia melihat mata kecil itu kembali terbuka dengan kedipan pelannya, bahagia ketika bibir mungil itu kembali memanggil dirinya 'eomma' setelah dua tahun, sungguh begitu membuatnya berdebar...begitu mengharukan sekaligus menyenangkan.

"Kenapa menangis? apa ada yang  sakit?"

Si kecil hanya diam, terus memperhatikan dirinya dengan tangisan tanpa isakan yang membuat dirinya khawatir.

Sebelum ia membuka suara, pintu terbuka dengan seorang dokter berjalan tergesa mendekati ranjang yoongi

"Biar saya periksa dulu, anda bisa mundur sebentar?"

Suga mengangguk cepat, namun si kecil menahan rematannya.

"Gwaenchana, eomma tak akan pergi. Hanya disini"

"K-kajima" pinta yoongi, menggeleng pelan

Si manis menoleh pada dokter seolah meminta ijin, dan untung saja dokter pria itu mengerti kondisi dan membiarkan suga  tetap disampingnya menggenggam si balita.

Dokter itu dengan telaten memeriksa si kecil, karena ia tidak ingin membuat kesalahan.

"B-buka...buka ini...tidak cuka" lirih si kecil menggelengkan kepalanya pelan, ia tidak nyaman memakai masker oksigen.

"Apa tidak apa-apa dok?"

"Tidak apa-apa, tapi sebaiknya diganti dengan nassal kanula saja"  ucap dokter itu, lalu melepas masker oksigen si kecil dan diganti dengan nassal kanula

"Apa sudah nyaman?"

Yoongi mengangguk lemah, kepalanya pusing dan juga sakit di bagian perut bawahnya.

Dokter itu tersenyum, lalu menyelesaikan pemeriksaannya.

"Apa ada masalah?" tanya seokjin khawatir

"Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan, bisakah kita bicara di ruangan saya?"

"Baiklah"

"Mari ikut saya" ucap dokter itu, diikuti seokjin dan namjoon di belakangnya.

Suga mendadak cemas, kenapa dokter itu tak bicara disini? apa ada sesuatu yang buruk mengenai kondisi putranya?

Puk!

Ia tersentak, lalu menoleh dan mendapati jungkook yang sedang tersenyum menenangkannya.

"Gwaenchana, aku yakin tak ada yang perlu di khawatirkan dari yoongi"

"Ya, semoga saja" balas suga, kembali menatap si kecil yang berbaring menatapnya.

"E-eomma.."

"Wae? ada yang sakit hm? katakan saja tak apa" ucap yoongi mendudukan dirinya di kursi samping ranjang.

"Cemuana...hiks cakit...pelut yoongie cakit eomma...hiks...hiks c-cakit cekali"

Pria pucat itu mengangguk paham, dengan lembut mengelusi perut si kecil dengan harapan bisa menghilangkan atau paling tidak meringankan sakitnya.

"Bersabarlah nak, eomma yakin sakitnya tak akan bertahan lama"

"Benar baby, bukankah kau baby yang kuat hm?" sahut jungkook seraya menghapus air mata si kecil lembut

"T-tapi ini cakit...hiks...daddy tidak mengelti"

Jungkook tersenyum lembut, lalu mengecup pelan kedua mata si kecil

"Daddy mengerti baby, karena daddy juga pernah terluka. Tapi luka itu akan sembuh pada waktunya sayang" jelasnya, yang membuat si kecil mengerjap polos

"Benalkah?"

"Benar baby, daddy tae juga pernah terluka waktu kecil. Benar kan?"

"Huum, tapi sakitnya tak lama setelah di obati dokter. Jadi babyboy, tolong bersabarlah hm" jawab taehyung, mengelus surai hitam si kecil sayang

Suga yang melihat perlakuan baik itu tersenyum, merasa bahagia karena si kecil dikelilingi orang-orang baik seperti para pria dominan ini. Ah .. sepertinya ucapan terima kasih tak cukup untuk membalas jasa mereka, lantas harus dengan apa ia membalas?

"Terima kasih..."

Keempatnya menoleh, mengangkat satu alisnya karena bingung

"Untuk apa?" tanya jimin

"Untuk semuanya, kalian benar-benar baik. A-aku tidak tau harus membayar dengan apa untuk membalas perbuatan baik kalian kepadaku dan putraku"

Mereka berempat tersenyum dengan gelengan kepalanya "Astaga, jangan terlaku difikirkan suga-ya. Kami tulus membantumu. Lagipula kami sudah menganggap yoongi sebagai putra kami, jadi...bukankah sudah sepantasnya kami menyayanginya eoh?"

'Dan lebih pantas lagi jika kau menjadi istriku' lanjut hoseok dalam hati

Suga yang mendengar itu menganggukan kepala nya pelan, mengucapkan terima kasih sekali lagi sebelum kembali menatap si kecil.

"Apa kau ingin minum hm?"

"Y-yoongie mau peluk, bolehkan eomma?"

"Kenapa bertanya, tentu saja boleh sayang" lembut suga, lalu memeluk si kecil yang berbaring. Sedikit sulit karena perut yoongi sedang terluka, jadi ia harus berhati-hati.

"Mau gendong" 

"Kau masih belum pulih sayang, nanti jika sudah sehat...eomma akan menggendongmu setiap saat"

"Tapi yoongie mauna cekalang..." pinta si kecil, bibirnya mulai melengkung ke bawah dengan mata berkaca-kaca.

Suga melirik jungkook, mencoba meminta bantuan pada pria keturuna kelinci itu agar membujuk si kecil. Namun sepertinya pria itu juga bingung.

"Mau gengong...hiks...yoongie mau digendong..."

"Gendong saja manis-ssi, nanti biar aku bantu mendorong tiang infusnya" ucap taehyung, ia tidak tega melihat si kecil yang menangis seperti itu.

Suga mengangguk, menggendong si kecil dengan perlahan karena takut menyakitinya. Setelah dikira nyaman, suga melangkah ke dekat jendela dengan taehyung di sampingnya yang mendorong tiang infus.

"Bukahkah kita seperti keluarga kecil eoh?"

Suga hanya tersenyum kecil menanggapinya, seraya mengelusi pungung si kecil pelan. Sedangkan yang di elus sedang bersandar nyaman di pundak sempitnya.

"Bagaimana kalau kita menikah saja? kau mau kan manis-ssi?"















Halloooowwwrrr
Voment ya
Next Chap?
TBC. 

Continue Reading

You'll Also Like

437K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
124K 9.9K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
22K 1.1K 7
Hanya setitik kisah manis yoongi bersama para membernya 🧀🥰 WARNING❗️ Yoongi x BTS BxB
37.8K 4.6K 77
Untuk mengatakan bahwa Jiang Qixuan paling menyesal dalam hidupnya, itu berarti menyerahkan kapal luar angkasa dan pensiun Di balik layar untuk mendu...