Jungkook benar-benar dibuat pusing oleh si kecil hari ini, ia harus bolak balik ke dapur disuruh ini dan itu, terus bawa ini bawa itu, ia lelah terlampau sangat lelah...tapi apalah daya karena hanya dirinya yang ada di mansion.
Seperti sekarang, si manis berteriak memanggilnya dari kamar seokjin, yang membuatnya menghela nafas lelah. Dengan perlahan ia berjalan menaiki tangga, lalu masuk kekamar seokjin karena si manis semalam tidur dengan pria berbahu lebar itu. si kecil sedang meonton kartun ngomong-ngomong, katanya malas kalau di ruang santai.
"Apa lagi sekarang?" tanya jungkook malas
"Tolong buang buang campah ini daddy"
"Itu tempat sampahnya ada didekatmu, tinggal buang saja...kenapa harus berteriak memanggilku" kesal jungkook, ia benar-benar tak percaya dengan si kecil yang memerintahkan nya untuk membuang sampah, aish menyebalkan!
"Jauh, yoongie tidak bica tulun"
"Alasan! sudah jangan memanggilku lagi...aku lelah!" omel jungkook lalu pergi dari sana dengan membanting pintu, membuat si manis terlonjak karena kaget
"Daddy koko malah malah telus, yoongie kan tidak calah" gumamnya, dengan bibir terpout lalu kembali fokus menonton kartun, pororo.
Tapi setelah satu jam, ia bergerak gelisah karena ada sesuatu yang ingin keluar dari belalai nya...ugh, ia ingin pipis.
Dengan perlahan ia berjalan ke tepi ranjang, dan mata nya berkaca karena tidak bisa turun. Ingin berteriak tapi takut sang daddy marah lagi padanya.
Dengan tekad yang kuat dan juga keberanian yang banyak, si manis mengambil ancang-ancang lalu melompat dengan mata terpejam, dan untung saja berhasil meski harus terhunyung sedikit.
Dengan cepat kaki pedeknya berlari kearah pintu, lalu berjinjit ingin menarik knop pintu namun tak bisa karena keadaan tubuhnya yang masih pendek.
"Daddy!! yoongie mau pipic...cudah tidak tahan lagi!!! daddy koko...cepat cepat!"
Dengan brutal tangan kiri si kecil menggedor pintu kamar seokjin, agar sang daddy bisa mendengarnya
"Daddy koko!!! yoongie mau pipic, tolong...tidak bica buka buka celana na, daddy!!!"
Ceklek
"Berisik!" ketus jungkook, sedangkan si manis menatap tajam padanya
"Daddy tenapa lama lama huh?! yoongie cudah tidak tahan mau pipic, bagaimana kalau yoongie pipic dicini...daddy koko memangna mau belsihkan?!"
Jungkook hanya bisa terdiam saat si kecil mengomel menunjukkan mata tajamnya, dengan tangan kiri yang berkacak pinggang.
Kenapa, jadi bocah ini yang marah?
"Tenapa diam?! cepat buka buka celana yoongie"
Jungkook menghela nafas kasar, lalu berjongkok dan melepas celana si kecil dan menyentil jahil belalai putih kecil itu karena merasa gemas
"Jangan centuh centuh belalai yoongie!" delik nya, lalu berjalan cepat menuju kamar mandi dan menuntaskan keinginannya, pipis.
Jungkook menggelengkan kepalanya, lalu duduk diranjang...tak lupa juga membersihkan remahan biskuit di kasur itu agar tetap bersih dan tidak ada semut nantinya.
"Sudah?" tanya jungkook saat melihat si kecil keluar kamar mandi dengan baju basah, pasti bermain air.
"Cudah, yoongie juga cudah bilac bilac toiletna"
"Anak pintar" puji jungkook, lalu memasangkan celana si kecil dengan tangan kiri si manis bertengger dipundaknya untuk berpegangan
"Kenapa kau bisa turun hm?"
"Yoongie melompat" jawabnya santai, sedangkan jungkook sudah melotot horor
"Yyak! kalau kau terjatuh bagaimana? tanganmu pasti akan semakin parah! aish bocah ini benar-benar"
Balita itu hanya terkikik geli, lalu mengulurkan tangan kiri nya minta dipangku...dan tentu saja jungkook tak bisa menolaknya.
"Mengantuk?"
"Tidak, yoongie ingin dipangku caja" jawabnya, lalu mendusal pada dada bidang jungkook
Pria dewasa itu hanya tersenyum lembut, lalu membawa si kecil untuk pergi kekamarnya dan berbaring bersama. jungkook berbaring miring ke kanan, begitupun si manis yang berbaring miring ke kiri...jadi posisi mereka berhadapan.
"Baby?"
"Apa daddy?"
"Berapa umurmu?" tanya jungkook, karena dari awal ia belum mengetahui usia si kecil
"Eum...empat"
"Ah, pantas saja cadel" gumam jungkook
"Baby?"
"Apacih daddy, panggil panggil yoongie teluc" kesal si manis karena kegiatan - mari menghitung kancing baju sang daddy - harus terhenti
"Apa kau mengingat orang tuamu?" tanya jungkook, dan si manis hanya menggeleng tanpa meoleh karena fokus menghitung kancing.
"Jika orang tuamu ditemukan, apa kau akan meninggalkan daddy?"
Si manis mendongkak saat nada bicara sang daddy berubah jadi semakin lirih, matanya berkedip polos lalu menggeleng pelan
"Mollaceo"
Jungkook menghela nafas pelan, lalu mengelus pipi gembil sang balita lembut yang membuat si kecil kembali mendongkak menatapnya.
"Jika kau memilih pergi, jangan lupakan daddy ya"
Si manis tak mengerti sebenarnya, jadi ia hanya diam dengan kedipan pelan nya.
"Daddy tenapa menangic?"
"Uh?...tidak, daddy hanya kelilipan sayang" ucap jungkook lalu menghapus kasar air mata yang entah kenapa bisa turun tanpa disuruh seperti itu. yang jelas ia merasa takut, takut kehilangan balita menggemaskan ini.
"Daddy bohong, itu ail matana tulun teluc"
"Ah, mata daddy hanya kelilipan sayang, aigoo...kenapa air matanya jahat sekali tidak mau berhenti, kkk" ucap jungkook sedikit tertawa hambar, segera menghapus kembali air matanya, lalu mendekap si manis tak terlalu erat karena tak mau tangan si kecil terhimpit dan merasa sakit.
"Tidurlah, ini sudah lewat jam tidur siangmu" lembut jungkook, tapi si manis menggeleng dan menyentuh rahang sang daddy dengan tangan kecil nya.
"Daddy?"
"Hm?"
"Yoongie cayang daddy koko, dan daddy lainna...cayang cekali, pokokna cayang banyak banyak" ucap si kecil tulus, dan tentu saja perasaan pria dewasa itu menghangat...bahkan jungkook sangat ingin menangis saat ini.
"Daddy juga sayang padamu, baby. Sayang sekali..."
Si kecil tersenyum sampai gigi timun itu muncul begitu menggemaskan, ia senang karena para daddy nya menyayangi dirinya. Lantas ia memonyongkan bibirnya lalu mengecup rahang sang daddy panjang hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.
"Gomawo, hihihi.. " ucap si manis, dan jungkook hanya mendengus geli lalu mencubit pipi gembil itu pelan
"Sudah jangan bicara lagi, sekarang pejamkan matamu. Atau kau mau minum susu dulu sebelum tidur?"
"Tidak, yoongie mau dipuk puk caja" jawab si manis, dan jungkook mengiyakan. Tangan besar nya menepuk pelan pantat si kecil, dengan lullaby yang ia lantunkan untuk membantu balita itu tertidur.
Sedangkan yoongi hanya terdiam, menikmati tepukan lembut dari daddy koko nya, sekaligus memandangi wajah tampan sang daddy dari bawah, apalagi bibir daddy nya itu bergerak kecil karena menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya...yang entah kenapa sangat menarik untuk dilihat.
Tak lama, mata kucingnya berkedip pelan dan dengan perlahan terpejam diikuti dengkuran halus setelahnya yang membuat jungkook menunduk dan tersenyum lembut.
Cup
"Tidur nyenyak little prince" bisiknya pelan.
'Ku harap park samchon tak menemukan orang tuamu, baby'
Halloha
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.