Aksara Cinta

By santiya022

74.1K 3.5K 144

Ameera Noura syakila adalah seorang wanita yang memiliki rahasia, menutupi bertahun-tahun dari keluarga yang... More

Prolog
Pertemu yang singkat
Keputusan Ameera
Tentang Cinta
Jodoh?
Mengabdi
Hukuman
Apa kabar dzra?
Sebuah surat
Hati yang terkunci
Belajar mencintai
Sebuah ikatan
Rumus cinta
Wanita cantik
Tentangmu, saya suka.
Menolak atau Menerima?
Sejatinya Cinta.
Seindah langit.

Takdir yang berbicara

2.9K 184 2
By santiya022

Sekuat apapun kita merubah dan menolak apa yang telah terjadi jika itu perihal takdir maka tugas kita hanya menerima bukan memaksa untuk menghindari.

-Ameera Noura Syakila-

~♡~

Ameera berjalan melewati kelas, hari ini ia akan pergi keluar untuk membeli beberapa perlengkapan melukis. Saat Ameera melewati masjid yang bersebrangan dengan rumah pak kyai, langkah nya terhenti. Matanya menatap seseorang yang selama ini menghilang dari hadapannya.

Iya, Adhias. Gus muda terfavorit para santri dan ditakuti oleh seluruh santri telah kembali dengan prestasi dan penghargaan terbaik. Adhias keluar dari mobil, lalu menghampiri Bu Aisyah lalu mencium punggung tangannya dan memeluk untuk membalas rasa rindu. Ameera terdiam dengan waktu yang cukup lama, menatap laki-laki yang akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan dirinya bersama sang maha cinta di seperti malam.

"Hayo ustadzah pasti kangen sama Gus Adhias, ya kan!" ucap Fatma dan laila bersamaan, secara tiba-tiba mereka datang.

Ameera mengelus dadanya karena terkejut, melihat kearah samping. Terlihat Laila dan Fatma yang tersenyum."utamakan salam kalo ketemu sama orang"

Laila maupun Fatma hanya bisa tersenyum malu, mereka berdua melupakan adab saat bertemu dengan seseorang yaitu salam. "Hehe afwan Ning, habisnya Ning fokus banget ngeliatin Gus Adhias nya" kata Laila.

"Tenang Ning, Gus Adhias gak bakalan pergi lagi ko. kecuali pindah" ujar Fatma yang sedang melihat Gus Adhias membawa koper kedalam ndalem.

"Pindah kemana?" Tanya Laila terkejut.

"Pindah ke hatinya Ning Ameera, ya kan Ning?" Fatma menatap Ameera, ia hanya bercanda dan hanya sedikit menggoda Ning nya.

Ameera memalingkan wajahnya, sudah dia yakini bahwa pasti sekarang pipinya sedang merona, entah kenapa setiap ada yang menyebut nama Gus Adhias pasti hatinya berbunga-bunga. Ameera saja bingung dengan dirinya sendiri yang seperti remaja ketahuan jatuh cinta secara diam-diam.

Laila dan Fatma yang menyadari gerak-gerik Ning Ameera sangat berbeda, seperti malu. Mereka berdua hanya bisa tertawa, Ameera langsung pergi tanpa memperdulikan Fatma dan laila yang sedang tertawa. "Ning Ameera pasti pipinya merah!" Teriak Laila tanpa memperdulikan tatapan santri lain.

Ameera menghela nafas, bisa-bisanya dia memperlihatkan sikap salting nya dihadapan santri yang usil dan jail seperti Fatma maupun Laila, bahkan banyak pasang mata yang menatap ke arah Ameera termasuk seseorang yang selama ini merindukan wanita yang membuat hatinya gelisah, dia tersenyum saat melihat tingkah wanitanya seperti sedang menahan malu karena ulah santri putri.

Ameera pergi dengan menaiki angkutan umum, setelah sampai ditempat tujuan Ameera mencari toko yang menjual perlengkapan melukis, tidak membutuhkan waktu lama ia menemukan toko yang menjual berbagai alat-alat untuk melukis. Ameera akan mengajarkan para santri untuk melukis, bukan hanya melukis kaligrafi tapi melukis juga hal-hal yang menarik untuk mengisi waktu luang.

Setelah membeli beberapa perlengkapannya, Ameera memutuskan untuk membeli beberapa makanan untuk Bu nyai. Setelah mendapatkan beberapa barang yang ia perlukan, Ameera memutuskan untuk pulang.

Melewati jalan pintas yang telah diberitahu oleh warga di pasar, gang kecil yang menuju ke arah jalan raya. Saat Ameera mulai memasuki gang kecil tersebut tiba-tiba seorang laki-laki yang berpakaian berantakan menghalanginya. "Hai cantik, mau kemana?" ucapnya dengan keadaan berantakan, seperti efek mabuk.

Ameera yang tidak memperdulikan ia tetap melewati laki-laki tersebut, tapi tangannya di cekal oleh preman itu dengan keras membuat Ameera tersentak kaget dan berusaha memberontak.

"Lepasin, jangan sentuh saya!" Teriak Ameera yang berusaha melepaskan, tapi tenaganya tidak sekuat laki-laki yang berada dihadapannya sekarang.

"Jangan takut cantik, kamu bakalan seneng kalo ikut saya" kata preman itu dengan senyuman liciknya.

Ameera menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin ikut dengan laki-laki seperti dia. Ameera terlalu takut, sudah pernah ia berada di posisi sekarang, kenapa kejadian yang selama ini ia hindari terulang kembali?

Ameera langsung mengingat bagaimana Devan mengajarkan tentang bela diri,  kenapa ia tidak mengikuti apa yang diajarkan kakaknya. Setelah sadar bahwa laki-laki itu sedang lengah, Ameera langsung menyikut badan preman dengan tangannya, menendang kaki preman dengan sangat keras, tidak menyia-nyiakan kesempatan Ameera langsung berlari.

Langkah terus menerus tanpa memperdulikan bahwa dia takut, bahwa dia gelisah, bahwa dia trauma.  Mengingat kejadian yang sudah lama terkubur lama membuatnya semakin takut akan semua hal yang akan terjadi nantinya, tangannya bergetar karena rasa takut yang membesar.

Setelah memastikan bahwa preman tidak lagi mengejarnya barulah Ameera menghela nafas lega, tapi rasa takut itu masih ada. Ameera terduduk lemas dengan lutut yang bergetar hebat, wajahnya ia tutup dengan kedua tangannya. Ameera menangis, ia sangat takut.

"Ceroboh."

Suara ini, Ameera sangat mengenali suara yang bernada dingin tapi menyiratkan kekhawatiran. Ameera mendongak, terlihat Adhias yang sudah menatap dirinya dengan datar, sorot mata yang khawatir tapi tidak ingin ditunjukkan oleh siapapun termasuk wanita yang berada dihadapannya sekarang.

"Berdiri, malu diliatin orang." Kata Adhias.

Ameera menggelengkan kepalanya, dia belum bisa untuk berdiri. Rasanya semua terasa tak berdaya, bahkan deru nafas nya masih terdengar memburu.

"Jangan sampai saya tarik, Ameera."

"Saya takut Gus, saya gak bisa.." ucapannya terhenti karena tangisan yang mulai terdengar kembali.

Adhias menghela nafas, tatapannya melihat ke arah lain. Dia tidak suka jika ada wanita yang menangis ketakutan terlebih jika wanita itu sangat penting di dalam hidupnya. Adhias marah, marah pada dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga Ameera.

"Ada saya Ameera, kamu gak perlu takut."

Ameera hanya diam, tapi ada rasa tenang saat Adhias mengatakan hal tersebut. Seperti akan ada yang menjaganya di saat hal terburuk itu hadir, Ameera menghapus air matanya, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan Adhias. Sekarang keadaan nya sedang tidak ingin dilihat oleh Adhias, sangat malu jika berhadapan dengan seseorang yang melihat diri kita lemah. Terlebih jika seseorang tersebut adalah seseorang yang ia suka.

Adhias berjalan mengikuti Ameera, membawa barang Ameera yang dilupakan oleh sang pemilik. Ameera terus berjalan, tapi dirinya sedikit risih saat Adhias terus saja mengikutinya. Banyak orang-orang yang menatap ke arah Adhias, tatapan memuja dan kagum apalagi jika bukan kaum hawa.

Ada sedikit rasa tidak terima jika Adhias ditatap oleh wanita lain, boleh kah dirinya cemburu pada seseorang yang bahkan tidak bisa dikatakan bahwa dia miliknya? Ameera marah, tapi apa alasan yang membuatnya marah? Sedangkan Adhias bukan siapa-siapa dalam hidupnya. Ameera tidak menyukai perasaan yang masih abu-abu bagi dirinya.

"Gus Adhias ngapain sih ngikutin saya terus?" Tanya Ameera yang membalikkan badannya untuk berhadapan dengan Adhias.

Adhias menatap Ameera. "Jagain kamu." Jawabnya singkat.

"Saya gak perlu dijagain sama Gus" tolak Ameera.

"Saya gak perduli kamu mau atau enggaa.." Adhias melangkah ke arah Ameera, masih menatap dan itu semua membuat Ameera merasa takut. " Yang terpenting tugas saya sebagai calon suami, saya jalani."

Deg!

Ameera langsung menatap ke arah Adhias, banyak pertanyaan dan protes yang sangat ingin dia utarakan maksud dari ucapan yang baru saja diucapkan oleh laki-laki yang berada dihadapannya sekarang.

Calon suami? Siapa yang dia maksud calon suami? Memang siapa yang mau menikah dengan laki-laki yang memiliki watak dingin dan suka mengatur, ternyata tingkat percaya dirinya sudah mulai kambuh. Ameera tidak menyangka jika Adhias akan mengatakan hal yang sulit untuk diartikan untuk sekarang.

"enak saja Gus ngaku-ngaku calon suami saya, memang Gus sudah melamar ?" Pertanyaan yang terlontar mampu membuat Adhias tersenyum.

"Oke, besok saya ke Yogyakarta. Saya lamar kamu."

Ameera terbelalak, sepertinya dirinya salah berbicara. Jawaban Adhias mampu membuat seorang Ameera terdiam dan tidak bisa berbicara apapun bahkan untuk mengelak saja tidak bisa. Perkataan seorang Adhias tidak akan pernah main-main, Ameera merutuki kebodohan nya sendiri yang telah mempertanyakan lamaran kepada Adhias.

"Gimana, Ning Ameera?" Tanya Adhias, ia tau jika Ameera sangat terkejut dengan perkataannya.

Ameera tidak menjawab, pergi meninggalkan Adhias adalah jalan satu-satunya bagi Ameera untuk menghindari pertanyaan dari Adhias. Jantungnya tidak akan baik jika terus- terusan berhadapan dengan Adhias. setiap kali dekat dengan Adhias jantungnya akan bereaksi sangat tidak normal seperti biasanya.

Adhias hanya tersenyum." Dasar cewek, diajak serius malah kabur. Giliran diajak bercanda malah dibawa serius."

💐💐💐

Malam ini pesantren mengadakan panggung gembira, para santri menunjukkan karya-karya unik diatas panggung. Acara ini sangat ditunggu-tunggu oleh semua santri termasuk para pengajar yang berada di pesantren, mereka sangat antusias jika melihat pertunjukan para santri.

Semua orang sibuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan, Ameera membantu para pengurus untuk mengatur para santri agar duduk ditempat yang sudah disediakan panitia. Santri yang akan tampil berada di ruangan khusus, santri yang tidak tampil duduk didepan panggung dan dibagian belakang terdapat sofa untuk buyah dan Bu nyai, berjejeran juga kursi-kursi untuk diduduki para ustadz dan ustadzah.  Kali ini acara tidak memperbolehkan wali santri untuk hadir.

Acara akan segera dimulai, panitia yang mendapat tugas dibagian konsumsi mulai membagikan Snack untuk semua santri. Dibagikan nya Snack agar para santri tidak merasa bosan saat melihat pertunjukan yang akan dibawakan oleh beberapa santri.

Panggung gembira yang bertema "Kebudayaan" ini didekorasi sangat unik, mewah dan megah. Grand opening mulai ditunjukkan, sebuah tari kolaborasi dari berbagai daerah mulai ditampilkan. Menjadikan tampilan pertama di panggung gembira kali ini, setelah pertunjukan tari selesai sebuah layar besar menampilkan video yang menggambarkan tentang Indonesia dan kebudayaan .

Tari topeng yang berasal dari Jawa Barat menjadi penutup grand opening, semua bertepuk tangan. Kain besar berwarna merah yang tertutup mulai terbuka memperlihatkan pembawa acara yang akan membacakan susunan acara, pembawa acara ada empat orang yang dimana masing-masing membacakan dengan bahasa berbeda, Indonesia, bahasa arab, bahasa inggris dan Jerman.

Acara pertama pembukaan, semua orang membaca basmalah serentak untuk memulai acara pada malam ini. Acara kedua, sambutan yang akan dibawakan oleh pendiri pesantren KH. Abbas Dahlan, MBA. Dipersilahkan untuk naik ke atas panggung, setelah memberikan beberapa wejangan pak kyai kembali ke tempat duduknya.

Sambutan yang kedua untuk mudir Ma'had Al-Thafatan yaitu Gus Adhias Baithar Al-Thafatan, Lc, ME. Dipersilahkan naik ke atas panggung, Ameera terpukau saat melihat Adhias malam ini, Adhias memakai jas hitam lengkap , dibagian jas kanan sebuah Bros kecil lambang pesantren dan name tag bertulisan arab terpasang. Untuk pertama kalinya Ameera melihat Adhias memakai pakaian formal. Terlihat lebih wibawa dan tampannya bertambah berkali-kali lipat.

"Hati-hati loh Ning, nanti jatuh cinta" celetuk seorang wanita yang berada disampingnya, ustadzah Anis.

"Gak mungkin, saya gak bakal jatuh cinta sama Gus Adhias yang nyebelin " balas Humaira.

"Gak ada yang gak mungkin menurut Allah mah, apalagi cinta. Gampang buat Allah kasih cinta kepada seorang hamba " kini ustadzah Fira bersuara, ustadzah bagian keamanan yang terkenal galak.

"Iya sih, tapi saya gak pantes aja dapetin dia. Ada yang lebih baik buat dia" ucap Ameera serius, kenyatannya memang Ameera merasa tidak pantas untuk menjadi istri atau pasangan bagi seorang Adhias.

"Kalo Ning ngerasa gak pantes, lah... Apa daya saya Ning yang kelakuannya masih berubah-ubah kadang jadi ukhti kadang jadi Kunti" ceriwis Anis.

Ameera dan Fira hanya tertawa, melihat wajah Anis yang sedih dibuat-buat. Fira yakin maksud Anis itu seperti apa, yang dia maksud adalah jika Ning Ameera yang sudah memasuki kategori istri idaman saja masih merasa tidak pantas untuk Gus Adhias yang masuk juga kedalam tipe suami idaman. Bagaimana nasib Anis yang kelakukannya masih suka berubah-rubah.

"Bukan gitu maksud saya nis" Ameera tidak ingin Anis berpikir aneh-aneh atas ucapannya.

"Santai aja Ning, paham ko" kata Anis menunjuk ibu jari sambil tersenyum.

Ameera mulai fokus ke arah depan, terlihat para santri sedang menampilkan sebuah drama yang menceritakan tentang kerjaan. Entah kenapa Ameera merasa ada yang memperhatikannya, sedikit pemberitahuan jika Ameera paling tidak suka jika ada yang melihat kearahnya terus-menerus. Risih baginya.

Tring!

Sebuah chat terkirim dari Devan .

Assalamualaikum dek..

Besok Abang jemput ya, umi minta kamu pulang. Ada yang mau dibicarakan sama umi.

Ameera berpikir sebentar, hal penting apa yang ingin dibicarakan oleh umi? Yang jelas Ameera penasaran. Tidak biasanya umi menyuruh dirinya pulang dengan secara tiba-tiba.

Seseorang tersenyum, senyuman yang tidak pernah ia perlihatkan. Sebentar lagi seseorang yang sangat ingin dimiliki olehnya akan menjadi miliknya, ia akan berjanji pada dirinya bahwa dia akan selalu menjaga hingga rahasia itu terungkap.










Ning Ameera Noura Syakila

Continue Reading

You'll Also Like

11.9K 1.4K 9
Bagaiman jika masuk ke dalam dunia penyihir, dimana sihir adalah hal yang biasa bahkan 𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯 di miliki semua orang. Dan parahnya dunia ini adala...
17K 1.1K 50
seorang wanita yang hidupnya penuh kasih sayang kedua orang tua serta abang nya, namun karena pergaulan bebas di luaran sana membuatnya menjadi wanit...
62.7K 3.3K 42
asalamualaikum,hamasah membaca cerita pertama ana, afwan jika typo atau ada persamaan tokoh/cerita, mohon di maklumi jika ada kesalahan soalnya ana p...
1.6K 166 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] TAMBAHKAN KE PERPUS SUPAYA KALIAN DAPAT UPDATE TERBARU DARI CERITA ZAIDAN DAN GADIS PANTI. (FATTAH EL-FATIH ABQARY) anak per...