DEAR YOU || HYUCKREN

By haechanfullsunnn

44.4K 3K 94

-hargai yang ada, jangan setelah pergi, kamu marah- Budayakan follow, vote, dan comment temannn🤗 Intinya, ja... More

DEAR YOU || 1
DEAR YOU || 2
DEAR YOU || 3
DEAR YOU || 4
DEAR YOU || 5
DEAR YOU || 6
DEAR YOU || 7
DEAR YOU || 8
DEAR YOU || 9
DEAR YOU || 10
DEAR YOU || 12
DEAR YOU || 13
DEAR YOU || 14
DEAR YOU || 15
DEAR YOU || 16
DEAR YOU || 17
DEAR YOU || 18
DEAR YOU || 19 || END

DEAR YOU || 11

2K 161 5
By haechanfullsunnn

♥️♥️♥️kembali dengan heksayen♥️♥️♥️

Rayen stres. Ia tidak bisa tidur malam ini. Yang ia lakukan adalah guling-guling diatas kasur dengan dengkusan sebal karna matanya enggan untuk tertutup. Padahal ia sudah capek. Ia kepengin istirahat. Tapi Heksa? Bisakah dia menyingkir dari pikiran Rayen agar dia bisa tertidur?

Deritan pintu kamar membuat Rayen menoleh kearahnya. Heksa datang dengan beberapa camilannya. Ia langsung mengambil posisi duduk dimeja belajarnya. Rayen dari tempatnya hanya bisa menatap Heksa yang masih acuh padanya.

"S-Sa, boleh gue nanya?"

Heksa memutar kursinya dan menatap Rayen dengan kaki kanan yang ditumpangkan dikaki kirinya. "Kenapa?"

"L-lo bahagia pacaran sama Naja?" tanya Rayen ragu. Dan itu aneh menurut Heksa.

Heksa mengerutkan keningnya. "Kenapa emang?"

"Eummm, enggak papa sih," ucap Rayen menggelengkan kepalanya biasa.

Enggak papa gimana anjing? Gue cemburu! Harusnya lo sama gue. Dan lagi, itu hanya bisa dibatin oleh Rayen.

"Gue bahagia banget pacaran sama Naja. Dia tuh bisa ngasih gue rasa nyaman. Dia perhatian. Dia tuh segalanya gitu buat gue. Gue sayang banget sama Naja pokoknya," ucap Heksa dengan binar diwajahnya.

Nggak boleh Sa! Lo nggak boleh sayang sama orang selain gua! Teriak Rayen dalam hati.

Kenapa dada Rayen menjadi sesak begini mendengar Heksa sayang dengan orang lain.

"Ohhh. Langgeng ya Sa," ucap Rayen sambil tersenyum.

"Makasih," balas Heksa. Yang jelas ia tahu bagaimana keadaan Rayen sekarang. Mata itu bisa menunjukkan bahwa sebenarnya Rayen engam mengucapkan itu. Tapi ia paksa agar ia terlihat baik-baik saja.

Sampai kapan lo akan denial tentang hati lo Yen? tanya Heksa dalam hati sembari memasukkan camilannya kedalam mulutnya.

Rayen lalu beranjak dari kasur untuk pergi ke kamar mandi. Ia akan usahakan setelah ini tidur. Sesak sudah hatinya saat ini.

Kenapa Rayen menjadi sadboy begini? Dimana jiwa Rayen yang bar-bar penuh keemosian itu?

/Klek

Entah suara dari mana, tapi seketika semuanya langsung gelap saat kaki Rayen hendak melangkah kembali menuju kasur.

"Heksa!!" teriak Rayen yang berharap laki-laki itu akan menolongnya.

"Sa, lo dimana Sa? Sa tolong," rengek Rayen yang sangat ketakutan.

"Sa, kali ini tolongin gue Sa. Tolongggg," ucap Rayen dengan tangan yang meraba-raba asal.

"Sini."

Tangan Rayen digenggam oleh tangan hangat, yang ia yakini itu tangan Heksa. Lalu Rayen segera mendekat dan memeluk tubuh Heksa.

"Sa, gelap."

"Gelaplah, orang mati lampu." Heksa lalu membawa tubuh Rayen untuk kembali ke kasur.

"Tidur."

"Boleh temenin gue tidur."

"Emang selama ini lo tidur sendirian?"

Rayen sudah berbaring dikasur. Heksa juga langsung melangkahi tubuh Rayen untuk sampai disamping laki-laki itu. Karna Rayen tidak melepas genggaman Heksa.

"Sa, boleh peluk?"

Heksa sedikit kaget dengan permintaan Rayen. Ini lebih dari yang dia harapkan.

"Biar gue tau kalau yang gue peluk itu elo, bukan sesuatu yang lain," kata Rayen yang sempat-sempatnya bercanda.

Heksa lalu mendekat. Menyelipkan tangannya dibawah kepala Rayen, dan merengkuh tubuh Rayen untuk dipeluknya.

"Tapi jangan ge-er. Ini cuma sampai lampunya hidup aja," kata Rayen.

"Gue ijinin sampe lampunya nyala," balas Heksa.

Yash, kalian taulah ulah siapa lagi kali ini. Heksa. Laki-laki itu sudah bekerja sama dengan orang rumah untuk memadamkan listrik agar Rayen takut.

Sebenarnya hanya ingin membuktikan kalau Heksa tetap ada untuknya, tapi ternyata yang ia dapat adalah pelukan yang jujur, Heksa rindu dengan itu.

Sepuluh menit berlalu, lampu kembali menyala dan Rayen sepertinya ketiduran.

Heksa mencoba melepas pelukan itu, sementara Rayen tidak bergerak ditempatnya. Tangannya masih melingkar erat dilengan Heksa.

"Yen, lampunya udah nyala," kata Heksa.

Rayen sedikit menggumam sembari membalik badannya.

/Grep

Namun sedikit lagi, jika Heksa tidak menarik tubuhnya lagi untuk dipeluk, Rayen sudah pasti akan jatuh dengan kepala yang membentur nakas.

Ternyata tidur Rayen terlalu menepi. Untung saja Heksa siap tangkap.

"Geser sini."

Rayen dengan matanya yang masih tertutup mulai menggeser tubuhnya mengikuti tarikan tangan Heksa.

Heksa lalu melirik Rayen yang tidak membuka matanya.

"Yen?"

Tak ada sautan dari Rayen yang membuat Heksa langsung tersenyum.

Ia lalu menyingkirkan poni Rayen yang menutupi wajahnya. Laki-lakinya itu sangat menawan dengan rambut panjangnya.

Cepet sadar ya Yen, kalau gue masih nungguin elo buat ngakuin perasaan lo ke gue. Jangan gengsi aja yang digedein makanya.

Heksa tersenyum lalu mengusap lembut kepala Rayen. Tidak. Heksa belum berani mencium puncaknya. Takut jika laki-laki tersadar nanti.

Until now, hati gue masih buat elo Yen.

🖤🖤🖤

Pagi harinya Rayen terbangun lebih dulu. Ia membuka perlahan matanya. Yang ia tatap pertama adalah wajah Heksa yang masih terpejam.

Pahatan wajah Heksa memang mempesona. Tampan.

"Sa, makasih ya udah temenin gue tadi malam," kata Rayen pada Heksa. "Tidur gue nyenyak banget karna lo malam ini. Makasih."

Rayen mulai melepaskan pelukannya pelan-pelan sembari menahan nafasnya agar Heksa tidak terganggu.

Setelah itu, Rayen langsung pergi menuju kamar mandi dan siap-siap untuk membuatkan sarapan untuk satu kosan.

Setelah Rayen pergi dari kamar, barulah Heksa membuka matanya. Padahal sebenarnya Heksa sudah bangun sepuluh menit sebelum Rayen bangun. Namun Heksa harus berpura-pura tidur agar Rayen yang melepas pelukan itu.

Heksa lalu merentangkan tangannya dengan senyum cerianya. Ternyata Rayen sudah berani berkata demikian. Itu artinya memang benar kan kalau Rayen itu sebenarnya suka sama Heksa. Namun gengsi aja yang dia gedein.

"Yen, Yen, gue bakal balik ke lo kalau lo udah bilang cinta sama gue didepan gue langsung," kata Heksa.

Heksa kemudian mengambil handuk dan langsung masuk kamar mandi untuk siap-siap ke kampus.

🖤🖤🖤

"Mobil lo masuk rumah sakit lagi Yen?" kata Malta yang baru saja masuk kedalam kosan.

"Iya. Tetiba kemarin mesinnya agak nyendat-nyendat gitu," jawab Rayen yang masih lanjut menyiapkan sarapan dimeja makan.

"Harus ganti mobil itu Bang," sahut Sultan sambil terkekeh.

"Ganti, ganti. Lo kira ganti mobil nggak pake duit?" ujar Rayen.

"Gue beliin gimana?" kata Sultan. "Tinggal ngomong tuh sama gue pilih mobil yang mana?"

"Sok-sokan lo anying," cibir Rayen.

Lalu Rayen menatap Heksa yang baru saja turun dari tangga dengan keadaan rapi. Lalu pandangannya juga jatuh pada Naja yang sepertinya juga laki-laki itu belum mandi. Dan itu artinya Naja libur kuliah. Dannnn....  bolehkah Rayen menggunakan kesempatan itu untuk berangkat bersama Heksa?

"Heksa?"

Heksa menoleh, namun enggak menyaut.

"Gue bisa berangkat bareng lo nggak?" tanya Rayen tanpa menatap Naja.

Tapi Heksanya malah menatap Naja yang membuat Rayen sedikit kesal. Pasti akan tertolak sekarang.

"Sorry Yen, gabisa. Gue ada ngerjain tugas dulu dirumah Arsen," jawab Heksa yang membuat Rayen memaksakan senyumannya.

Padahal dalam hati Rayen sangat kecewa.

Heksa menjauh lagi. Apa yang harus Rayen lakukan sekarang?

🖤🖤🖤

Continue Reading

You'll Also Like

14.8K 2.5K 8
Start : July 25, 2023
8.3K 756 10
gak tau mau kasih deskripsi gimana. langsung baca aja ya😁 Mpreg! Bxb Homopobic Boyslove jaemren area!
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 313K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
23.5K 2.3K 38
Menceritakan tentang seorang lelaki yang bernama Rizhan Putra Muhadzib yang tak pernah menduga akan berpisah dengan sahabat kecilnya selama dua belas...