The Choice [ END ]

By srcharmstrng

194K 15.7K 639

[ FreenBecky - Futanari ] Freen Sarocha Chankimha merupakan anak dari pasangan Raja Sattaphong Chankimha dan... More

02. PERTEMUAN
03. HARI PERNIKAHAN
04. AWAL BARU
05. Undangan
06. Mengajar
07. Hukuman
08. Hadiah
09. Bulan Madu?
10. Hari Bahagia
11. Candu
12. Peraturan Baru
13. Salah Paham
14. Vas Bunga
15. Sebuah Momen
16. Lukisan
17. Makan Malam
18. Hamil
19. Pesta
20. Insiden
21. Mimpi Buruk
22. Keputusan
23. Surat Cerai
24. Perpisahan
25. Rumah
26. Kembali
27. Hadiah
28. Titik terang
29. REVEAL
30. Kebahagiaan
BONUS CHAPTER 1
BONUS CHAPTER 2
BONUS CHAPTER 3
BONUS CHAPTER 4

01. PILIHAN

12K 510 10
By srcharmstrng

Seorang gadis bermata hitam dan rambut lurus panjang sedang duduk di kursi taman, ia terlihat fokus pada kegiatannya menyulam beberapa kain untuk dijadikan baju atau boneka kecil yang dia berikan kepada anak-anak ditempat dirinya mengajar.

Wajahnya berseri-seri ketika melihat beberapa boneka telah tersusun rapi di sebuah tempat.

"Sebanyak apalagi kamu akan menjahitnya, Becca?"

Rebecca Suwanmethanont atau biasa dipanggil Becca gadis berusia 21 tahun yang merupakan anak tunggal dari Sunny Suwanmethanont dan Chompoo Araya. Keseharian Becca setelah lulus kuliah diisi dengan mengajar anak-anak yang kurang mampu dan melakukan banyak hal seperti membaca buku, menyulam dan menjahit serta belajar banyak hal dari sang ibu.

Becca termasuk anak yang sangat pintar hingga ia lulus sekolah menengah atas pada umur 16 tahun dan menyelesaikan kuliahnya pada umur 20 tahun.

"Aku sudah menyelesaikannya, Irin." balasnya dengan suara lembut disertai senyuman

"Anak-anak pasti akan sangat menyukainya." ucap Irin. Irin adalah sahabat terbaik Becca sejak sekolah dan satu-satunya teman Becca yang membantunya untuk mengajar.

"Becca..."

Suara sang ibu yang memanggil dirinya membuat Becca menghentikan aktifitasnya dan bergegas menghampiri ibunya.

"Ada apa, ibu?"

"Ada Raja dan Ratu di ruang tamu, bantu ibu untuk memberikan minuman dan duduk menghadap Raja.." jelas sang ibu.

Becca menuruti perintah ibunya dan langsung membawa nampan berisikan gelas dan minuman menuju ruang tamu.

Tubuh Becca sangat menunduk ketika melihat Raja Sattaphong dan Ratu Nunne. Perlahan ia menaruh minuman itu diatas meja lalu duduk di samping ibunya.

"Ada apa Yang Mulia repot-repot mampir kesini?" tanya Khun Sunny ayah Becca

"Ada yang ingin saya bicarakan kepada kalian.." meskipun wajah Raja terlihat tegas tapi Raja tersenyum ramah.

"Apa itu Yang Mulia?"

"Khun Becca, apakah anda sudah mempunyai pasangan?"

"Belum, Yang Mulia." jawab Becca sambil terus menundukkan kepalanya

"Sebenarnya saya kesini ingin menawarkan apakah Khun Becca mau menjadi istri dari Khun Freen?" ucap Raja

"Maaf Yang Mulia, tapi bukankah Khun Freen sudah menikah?" Becca bertanya tanpa berani mengangkat kepalanya

"Benar. Tapi saya ingin Khun Becca menikah dengan Khun Freen agar Khun Freen bisa mempunyai anak karena Khun Jorin tidak bisa memberikan anak akibat kecelakaan beberapa bulan lalu dan rahimnya di angkat. Saya ingin seorang Cucu.." ucap Raja masih dengan senyum di bibirnya.

"......"

"Khun Becca bisa memikirkannya terlebih dahulu, saya akan memberikan waktu 3 hari."

"Terima kasih Yang Mulia.."

"Saya akan segera memberikan jawaban terbaik..."


﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Sebuah langkah kaki memasuki Istana Chankimha membuat beberapa para pelayan menunduk memberikan hormat kepada anak sulung Raja Sattaphong yaitu Freen Sarocha Chankimha. Freen adalah seorang wanita berumur 26 tahun yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya bernama Heidi Chankimha dan Engfa Chankimha.

Freen terlahir berbeda dari anak perempuan lainnya karena ia terlahir memiliki alat kelamin laki-laki, tidak memiliki rahim serta payudara yang berukuran kecil dari wanita lainnya. Bahkan dokter berkata bahwa alat kelamin Freen bisa berfungsi seperti laki-laki pada umumnya dengan kondisi Hermaprodit.

Awalnya Freen merasa malu dengan keadaannya tapi seiring berjalannya waktu dan bertemu beberapa orang yang bernasib sama dengannya membuat Freen kembali percaya diri bahkan kini ia sudah menikah dengan Jorin Khumpiraphan selama lima tahun.

"Selamat datang kembali Khun Freen dan Khun Jorin.." para pelayan duduk dan menunduk memberikan hormat kepada keduanya

Freen dan Jorin baru saja kembali dari Chiang Rai setelah seminggu mengurus pekerjaan mereka.

Seorang pelayan menghampiri Freen dan menundukkan kepalanya sebelum mulai berbicara. "Maaf sebelumnya Khun Freen, Yang Mulia ingin berbicara dengan Khun Freen dan Khun Jorin."

"Baiklah." jawab Freen dengan singkat

"Ada apa ayah ingin berbicara dengan kita, Teerak?" tanya Jorin

"Aku juga tidak tahu." balas Freen

Freen dan Jorin berjalan menuju ruangan Raja diantarkan oleh beberapa pelayan. Saat pintu ruangan itu terbuka terlihat Raja dan Ratu sudah duduk di sebuah kursi panjang yang terbuat dari kayu di lengkapi ukiran bunga.

Keduanya duduk dibawah lalu membungkukkan badan untuk memberikan hormat.

"Freen.." panggil Sang Raja dengan suara lembut

"Ya, Ayah? Apakah ada yang ingin Ayah bicarakan dengan saya?"

"Tentu ada, dan kamu sudah tahu apa yang akan Ayah bicarakan."

"Saya tidak tahu ayah.." balas Freen lalu menatap wajah sang Raja

"Ayah ingin kamu menikah lagi dan punya anak supaya kamu segera mewarisi tahta kerajaan Chankimha."

Bingo!

Tebakan Freen sedaritadi ternyata benar, ayahnya kembali membahas masalah dirinya untuk menikah lagi tapi kali ini sang ayah membahasnya di depan Jorin.

"Bagaimana tanggapan anda, Putri Jorin?"

"Saya akan menyetujui keputusan apapun yang Khun Freen ambil, Yang Mulia."

"Bagaimana Khun Freen?"

"Saya setuju Yang Mulia." hanya itu yang ada di kepala Freen kali ini. Ia tidak mungkin menolak permintaan sang ayah apalagi ayahnya sudah berkali-kali memintanya dan Jorin sudah menyetujuinya.

"Tapi Yang Mulia, saya tidak tahu harus menemukan wanita mana yang akan saya nikahi."

Jawaban Freen membuat Ratu tertawa pelan lalu tersenyum, "Ayah dan Ibu sudah mempersiapkannya untukmu, dan kami yakin ini adalah pilihan terbaik untukmu."

"Jika saya boleh tahu, siapa yang akan Ayah jodohkan dengan saya?"

"Rebecca Suwanmethanont, anak dari Khun Sunny Suwanmethanont penasehat kerajaan Chankimha."

"......." Freen mencoba mengingat sosok Rebecca tapi sepertinya anak dari Khun Sunny tidak pernah muncul di Istana.

"Jika kamu sudah setuju, Ayah dan Ibu akan membawamu nanti untuk menemui keluarga Suwanmethanont untuk melamar.."

Freen melirik kearah Jorin yang terus menunduk sedaritadi, ia menelan ludahnya sendiri lalu menatap sang ayah. "Saya serahkan semua pada Ayah dan Ibu.."

Setelah menemui Ayah dan Ibunya, Freen bersama Jorin kembali menuju Istana mereka yang berada disamping  Istana utama. Istana Chankimha sangat luas tapi hanya Freen dan Engfa yang tinggal di Istana karena Heidi ikut dengan suaminya tinggal di tempat lain.

Melihat wajah Jorin sedaritadi murung, Freen memeluk istrinya dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu Jorin.

"Aku minta maaf, aku tidak punya pilihan untuk menolak kemauan ayah.."

Jorin hanya bisa diam membiarkan Freen memeluknya, ia berusaha menahan air matanya untuk tidak menangis meski saat ini hatinya sangat sakit.

"Apalagi yang bisa aku katakan? Aku hanya bisa mengizinkan kamu untuk menikah lagi karena ini merupakan perintah Raja." ucap Jorin dengan suara bergetar

"...." Freen terus memeluk tubuh Jorin. Meskipun mereka sudah membicarkan ini sebelumnya tapi Freen tahu apa yang Jorin rasakan sekarang.

"Maukah kamu berjanji sesuatu padaku?"

"Katakan saja apa itu..."

"Aku ingin kamu berjanji bahwa kamu akan lebih mencintaiku dibanding istri barumu nanti.."

Freen melepaskan pelukannya, ia berpindah untuk berdiri di depan Jorin dan memegang kedua tangan Jorin, "Kamu tenang saja, aku akan lebih mencintaimu karena aku tidak akan pernah mencintai dia.. Aku menikah dengannya supaya punya anak dan tahta ayah bisa diberikan kepadaku." ucap Freen lalu mengecup punggung tangan Jorin

"Apakah kamu serius?"

"Kamu bisa memegang janjiku.."


﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Tidak dapat dibohongi kini pikiran Rebecca di penuhi dengan perkataan Raja tadi pagi yang secara mendadak memintanya untuk menikah dengan Khun Freen.

Bingung.... Ragu... Itulah yang Becca rasakan sekarang.

Tok... Tok...

"Becca.." suara lembut sang ibu mengalihkan perhatian Becca

"Boleh ibu masuk?" tanya Khun Chompoo yang berdiri di depan pintu kamar anaknya.

"Silahkan, Bu."

Perlahan Khun Chompoo duduk disamping Becca dan menatap Becca dengan penuh kasih sayang.

"Apa yang kamu pikirkan?"

"Aku memikirkan permintaan Raja tadi pagi, Bu."

"Apakah aku punya pilihan untuk menolak permintaan Raja?" tanya Becca sambil menundukkan kepala

"Sebenarnya bisa, tapi kamu harus pikirkan baik-baik sebab dan akibatnya.. Yang Mulia sudah banyak membantu keluarga kita bahkan Ratu membantu Ibu saat melahirkan kamu."

Becca menghela nafas beratnya, ia tahu betul bahwa keluarga Chankimha banyak membantu dan mengangkat derajat keluarganya jadi tidak ada alasan Becca untuk bisa menolak permintaan Raja meski tau dirinya mungkin hanya dibutuhkan untuk mengandung anak dari Khun Freen.

Becca ingat pertama dan terakhir kali dirinya bertemu Khun Freen saat Keluarga Chankimha mengadakan pesta besar.

Rambutnya yang lurus dan panjang, tubuhnya yang tidak terlalu gemuk dan tinggi serta bibirnya yang jarang sekali tersenyum itu adalah gambaran seorang Khun Freen di ingatan Becca. Becca juga tahu bahwa Khun Freen 'spesial' dari orang kebanyakan karena meskipun wujudnya seperti perempuan tapi Khun Freen mempunyai kelamin laki-laki.

"Bec.." Khun Chompoo membelai dengan lembut kepala Becca. Tatapan matanya yang lembut melihat kearah wajah anaknya, "Kamu masih punya waktu untuk berfikir, apapun keputusannya Ibu dan Ayah akan menghormatinya dan tidak akan memaksa.."

Becca memeluk sang Ibu dan menyandarkan kepalanya di dada ibunya. Ingin rasanya Becca menolak langsung permintaan Raja tapi rasanya sekarang Becca tidak bisa punya pilihan lain dan tidak ingin membuat kedua orangtuanya kecewa

"Ibu..."

"Aku akan menerima permintaan Raja untuk menikah dengan Khun Freen.."














































- BERSAMBUNG -

Continue Reading

You'll Also Like

238K 18.2K 36
Pernikahan ini memang terjadi karena keterpaksaan tapi aku tidak pernah menganggapnya main-main, jadi aku mau kamu juga melakukan hal yang sama dan j...
146K 10.3K 55
Becky terpaksa pindah sekolah karena pekerjaan sang ayah tapi tanpa disangka ia malah jatuh hati kepada sosok gadis bersifat cuek yang dikenal sebaga...
640K 41.8K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
392K 23.6K 40
Freen Sarocha Chankimha dan Rebecca Patricia Armstrong merupakan teman masa kecil. Meskipun memiliki jarak umur 4 tahun namun pertemanan mereka masih...