Aksara Cinta

santiya022 द्वारा

74.1K 3.5K 144

Ameera Noura syakila adalah seorang wanita yang memiliki rahasia, menutupi bertahun-tahun dari keluarga yang... अधिक

Prolog
Keputusan Ameera
Tentang Cinta
Jodoh?
Mengabdi
Hukuman
Apa kabar dzra?
Sebuah surat
Takdir yang berbicara
Hati yang terkunci
Belajar mencintai
Sebuah ikatan
Rumus cinta
Wanita cantik
Tentangmu, saya suka.
Menolak atau Menerima?
Sejatinya Cinta.
Seindah langit.

Pertemu yang singkat

7.9K 291 4
santiya022 द्वारा

Hidup itu seperti cinta.
Cinta yang membuat kita hidup, cinta juga yang membuat kita nyaman. Tapi sayangnya tidak semua orang memahami arti cinta.

-Aksara Cinta -

~♡~

"Ustadzah Ameera!" Seorang wanita berhijab hitam tersenyum saat melihat wanita bercadar yang berdiri didepan gerbang.

"Assalamualaikum ustadzah" sapanya dan mencium tangan wanita yang berada dihadapannya.

"Wa'alaikumsalam, gimana kabarnya?" Tanya wanita yang bercadar.

"Alhamdulillah baik ustadzah, kalo ustadzah sendiri gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah baik, panggil mba aja sa" pinta wanita yang di panggil Ameera.

"Hehe iya mba" wanita itu tersenyum.

Salsa Nabila seorang santriwati pondok pesantren Darul Fatih, yang memiliki bakat bahkan menjadi santri of the year.

Salsa mengajak Ameera masuk kedalam lingkungan pesantren, karena salsa yang mengajukan Ameera untuk menjadi guru di pondok, karena kebetulan pondok sedang mencari seseorang yang bisa membantu pondok untuk mengajar pelajaran bahasa Arab.

"Nanti kita ketemu sama Bu nyai dulu ya mba" ujar salsa yang berjalan disamping Ameera.

Ameera hanya mengangguk dan mengikuti langkah salsa, setelah melewati asrama putri terlihat di lapangan pesantren berdiri tegak tenda pernikahan, yang artinya pesantren akan mengadakan acara.

"Sa, ada yang mau nikah?" Tanya Ameera penasaran.

"Iya mba, Ning Alesya anak kedua dari Bu nyai. Besok acaranya " Ameera mengangguk mengerti, setelah melewati tenda terlihat rumah yang cukup megah berwarna putih.

"Nah itu rumah Bu nyai sama pak kyai!" Ujar salsa.

Saat mereka berdua ingin berjalan mendekati rumah, suara kegaduhan terdengar. Terbuka pintu , lalu keluar seorang laki-laki dan perempuan yang usianya tidak muda lagi, disusul seorang laki-laki gagah dan tampan yang menatap tajam kepada kedua orang yang berada dihadapannya. Sepasang suami istri yang tak lain adalah tamunya.

"Saya kecewa dengan pak Wisnu, kita sudah bersahabat lama tapi kenapa bapak melakukan hal ini kepada kami" ucap seorang laki-laki yang berjubah yang berada disamping laki-laki berwajah tampan, sepertinya itu pemilik pesantren.

"Maaf pak Abbas, kita enggak akan mau menikahkan putra kita dengan putri bapak yang bahkan kesuciannya direnggut oleh orang lain" ucap laki-laki yang menatap tidak suka, pak Wisnu.

"Itu semua berita palsu!" Saat kyai Abbas ingin melanjutkan ucapannya namun ditahan oleh wanita yang sejak tadi menangis.

"Udah bi, banyak santri. Gak enak di liatnya."

Wanita yang menggunakan gamis hitam, berdiri dibelakang dan menangis melihat semua kejadian yang berada dihadapannya.

"Mungkin sampai disini saja persahabatan kita, saya membatalkan pernikahan ini" ucap pak Wisnu dan pergi bersama istrinya.

Bu nyai sudah tidak bisa bertahan dengan semuanya, Ameera yang melihat tubuh Bu nyai lunglai ia langsung lari dan menahan tubuh Bu nyai.

"Umi!" Teriak para santriwati.

Pak kyai dan laki-laki yang berada di sampingnya langsung melihat ke arah belakang, terlihat wanita bercadar yang sedang menahan tubuh bu nyai. mereka terkejut saat melihat bu nyai pingsan, saat pak kyai ingin mengangkat tubuh Bu nyai, tapi di tahan oleh laki-laki yang memiliki tatapan tajam.

"Biar Adhias aja bi." Ucapnya dan langsung mengangkat tubuh bu nyai, sebelum masuk kedalam Adhias melihat ke arah Ameera, lalu pergi masuk.

"Makasih ya nak, udah mau nolongin" ucap pak kyai .

Saat pak kyai ingin masuk kedalam, Ameera mengatakan sesuatu yang membuat pak kyai berhenti. " Maaf pak kyai, boleh saya bantu menyadarkan Bu nyai?" Tanya Ameera hati-hati yang langsung dibalas anggukan kepala dan senyuman dari pak kyai.

Didalam Bu nyai dipangkuan seorang wanita yang sedang menangis, mungkin itu adalah Alesya wanita yang dibatalkan pernikahan nya.

"Apa ada minyak kayu putih?" Tanya Ameera .

"Ada mba, ada di laci" ucap Alesya dan menunjukkan laci di lemari yang berada di ruang tamu.

Ameera mengambil minyak kayu putih, menuangkan sedikit ke tangannya dan mengarahkan ke hidung Bu nyai. Sebelum mengoleskan ke kening Bu nyai, Ameera membaca doa yang diajarkan uminya.

Selang beberapa menit, Bu nyai sadar. semua orang mengucap syukur. Ameera sedikit menjauh, karena ia paham pasti pak kyai khawatir.

"Maafin abi, karena abi umi jadi kaya gini" ucap pak kyai lembut yang duduk berada di samping bu nyai.

bu nyai hanya tersenyum."gpp abi , terus pernikahannya bagaimana bi?"

"udah umi jangan mikirin pernikahan yang penting sekarang umi sehat" kata pak kyai yang membalas ucapan istrinya.

"Maafin Alesya ya umi, gara-gara berita palsu itu keluarga kita jadi nanggung malu." ucap Alesya yang merasa bersalah, karena masalah yang terjadi hari ini karenanya.

bu nyai langsung tidak menyetujui ucapan putrinya. " kamu enggak salah sayang, semua ini ujian dari Allah" ucap bu nyai dan langsung memeluk Alesya.

Ameera diam, ia iri dengan keluarga yang ada dihadapannya sekarang, keluarga yang lengkap dengan saling percaya dan support. keluarga yang diselimuti kasih sayang, Ameera rindu suasana itu.

"Asalammualaikum" salam seseorang.

"waalaikumsalam" balas semua orang yang berada didalam.

"ustadz kevin" ucap Alesya yang melihat kearah pintu.

Deg!

Nama itu, akankah orang yang sama atau hanya sebuah nama, tapi hatinya mengatakan bahwa dia laki-laki yang sejak lama ia cari. Ameera melihat ke arah pintu dan terkejut. ternyata benar laki-laki yang selama ini menjadi alasan Ameera terus mencari hingga ia jauh dari keluarganya.

"bang evin" ucap Ameera gemetar, menahan agar air matanya tidak jatuh.

laki-laki yang dipanggil evin langsung menoleh, ia terkejut saat ada wanita yang memanggilnya evin. karena panggilan itu terkhusus untuk wanita yang ia sayang. Ameera meneteskan air matanya, penantian panjang 10 tahun mencari dan kini ia dipertemukan kembali.

"pak kyai, bu nyai. saya permisi, assalamualaikum." Ameera pergi setalah pamit.

kevin yang melihat hal itu dia langsung mengejar." Adzra dengerin abang!" teriak kevin.

banyak santri yang melihat kejadian itu termasuk salsa yang tidak mengetahui apa yang telah terjadi dan ada hubungan apa antara Ameera dengan ustadz nya?

kevin terus mempercepat langkahnya, setelah semakin dekat dengan Ameera. kevin langsung menarik tangan Ameera. " kamu kemana aja, kenapa enggak ngabarin abang kalo kamu ada di bandung?"

"emang abang pernah nyariin aku?" tanya Ameera dengan air mata yang terus mengalir.

"Adzra dengerin abang!"

"Adzra udah gak ada, dia udah meninggal!" kata Ameera dengan mata penuh kebencian.

kevin terdiam, genggaman tangannya terlepas. ia tidak percaya jika wanita yang berada di hadapannya mengatakan bahwa adik kesayangannya sudah tiada.

"Aku Ameera bukan Adzra. kalian bahkan tidak mencari keberadaannya dan menganggap jika Adzra sudah meninggal!" ucap Ameera ketus, ia terus menyeka air matanya.

"kamu salah!"

"abang selalu nyari kamu, bahkan abang membatalkan kuliah diluar negri lalu diusir sama papah dan mamah itu semua karena kamu, karena cari kamu Adzra. karena abang sayang kamu"

kevin tidak henti-hentinya menatap Ameera, apa yang dikatakannya adalah kebenaran. tidak ada kebohongan yang ia sembunyikan dari adik kesayangannya. baginya Adzra adalah dunianya dan sampai kapanpun ia akan menjaga Adzra.

"lihat, apa abang bohong dengan semua yang abang ucapin? enggak zara!" ucap Kevin saat memperlihatkan isi chat yang bertahun-tahun ia simpan, chat dari papah.

Ameera hanya diam, melihat ke arah kevin dan hanya ada tatapan kejujuran yang Ameera dapatkan. " Ameera butuh waktu untuk menerima ini semua bang, jadi maaf." ucap Ameera lalu pergi, mempercepat langkahnya agar kevin tidak bisa mengejarnya.

"selama ini hati abang benar, bahwa kamu masih hidup"


💐💐💐

suasana yang semakin serius membuat kevin takut, di tambah tatapan tidak suka atau mungkin memang tatapan biasa saja tapi kevin menganggap itu serius. tatapan itu datang dari Gus Adhias.

"kamu serius mau menikahi putri saya, ustadz kevin?" tanya pak Abbas kepada santrinya yang sangat ia percaya.

"saya serius buyah, saya mencintainya. jika buyah merestui saya sangat bersyukur, tapi jika buyah tidak merestui saya akan menerima keputusannya" ucap kevin serius.

buyah adalah sebutan untuk pak kyai, sedang umi sebutan untuk bu nyai. biasanya santri yang memanggil sebutan tersebut.

"kamu memang punya apa untuk menikahi anak saya?" tanya pak Abbas.

pertanyaan ini bukan ingin merendahkan kevin, hanya saja ada maksud tertentu yang sedang kyai Abbas rencanakan. kevin melihat ke arah Alesya sejenak, lalu menghela nafas. ia yakin dengan rencana Allah.

"saya mungkin gak punya apa-apa buyah. saya cuman punya hafalan yang insyaAllah saya juga bisa menjaga hafalan Alesya dan..." ucapan kevin terhenti saat ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah.

"sebisa mungkin saya mengumpulkan uang untuk membelikan cincin ini untuk seseorang yang saya sayang, meskipun harganya gak seberapa tapi saya benar-benar mencintai Alesya." kata Kevin yakin.

semua orang diam, tapi air mata tidak bisa dibohongi. Alesya juga sudah lama meganggumi Kevin sejak pertama kali Abi membawanya kepesantren dan kini Allah tunjukan. bahwa ternyata orang yang selama ini ia cintai dalam diam juga sama mencintai dirinya.

pak Abbas tersenyum, menepuk pundak Kevin. " ini yang saya cari, kamu saya restui menjadi imam untuk Alesya" ucap pak kyai yang membuat Kevin tersenyum bahagia.

"tapi semua keputusan ada pada Alesya, karena dia yang akan menjalankan pernikahan ini" kata pak Abbas yang menatap Alesya.

"bagaiman nak?" tanya bu nyai.

Alesya malu, dia menundukan kepalanya dan berkata. " bismillah Alesya menerima lamaran ustadz Kevin" ucapnya.

kevin tersenyum bahagia, ia terus mengucap hamdalah. ternyata benar jika kita bersabar dan yakin denggan rencana Allah pasti Allah mudahkan segala urusan kita termasuk soal perasaan. mungkin orang lain tidak mengerti perasaan kita tapi Allah sangat mengerti tentang perasaan yang kita alami.


-Pondok pesantren Manba'ul ulum 2.
*Cerita ini saya buat saat saya berada di pondok, alur cerita dan tokoh utama hanyalah fiksi. Amanah ayah ( pak kyai) saya selipkan dalam beberapa part🖤

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

Harsa Yang Amerta Meilinda Lidya K.L द्वारा

किशोर उपन्यास

22.2K 1K 37
[FOLLOW DULU BARU BACA] Harsa Yang Amerta, Seperti Nama Nya harsa adalah kebahagiaan Dan amerta adalah Abadi. Demi tugas Negara yang harus Di selesai...
I Love U, Mas Irfan! [On Going] fa द्वारा

किशोर उपन्यास

2.9K 211 5
Ga follow ya jangan baca!! ~~~~~♡✿♡✿♡~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Bagaimana jadinya jika gadis bar-bar seperti Azkiya Nashwa Kirana dijodohkan dengan seorang s...
1.5M 124K 158
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
Naira Aqila akhwat_mawarhitam द्वारा

किशोर उपन्यास

26.6K 1.1K 8
Assalamu'alaikum warohmatullahi ta'ala wabarokatuh. FOLLOW DULU SEBELUM BACA NGGIH! Langsung baca aja yukkk!! :)