Catatan Mio

By Andalinnee1993

57.3K 7K 309

This is the story between you and me This story dedicated for person who likes sweet, simple love story Enjoy... More

Part 1
Part 2
part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74

Part 53

493 75 4
By Andalinnee1993

Altair menarik nafas. Duduk di kursi kayu reot di samping sekarung bawang putih berbau tengik yang sebentar lagi akan busuk. Baunya luar biasa. Belum termasuk bau terasi yang menguar entah darimana. Disebuah bangunan penginapan yang lebih cocok di sebut rumah hantu dengan lorong panjang remang-remang yang mengingatkannya pada bangunan zaman Belanda yang angker.

Bau itu membuat pusing. Mengacaukan niat dan pikiran Altair. Ia semakin tidak paham alasan kenapa kakinya dengan sadar mengayuh sepeda ke tempat ini jam delapan malam sepulang langsung dari kantor. Bahkan sebelum ia mengganti seragam kantornya.

Yang ia tau selama dua Minggu, pikirannya selalu berkecamuk. Rasa penasaran, kasihan dan entah apa campur aduk. Altair mengutuki diri sendiri, ia hafal kebiasaan jeleknya ini. Ia selalu lemah dengan rasa kasihan. Padahal seluruh anggota keluarganya sudah bolak balik menasehati, entah jangan terlalu dermawan, atau apalah.

Mereka selalu ngomel setiap Altair dengan mudahnya menyumbangkan hampir separuh gajinya untuk pembangunan panti asuhan, menyumbang dalam jumlah besar ke aplikasi peduli sesama, atau memborong koran di lampu merah untuk di bagi-bagikan kembali ke orang lain atau sekedar di tumpuk menggunung di rumah untuk kembali di loakan oleh pengurus rumahnya. Yang terparah bahkan juga menerima pernyataan cinta pasangannya sekarang, hanya dengan modal rasa kasihan.

Cukup lama Altair termenung-menung sampai akhirnya muncul seorang wanita sudah sangat tua dari balik pintu yang sedari tadi memang terbuka. Wajahnya sangat keriput, ringkih, rambutnya putih total dan jalannya sedikit bungkuk.

"Mohon maaf, nak menunggu lama ya." Ucap nenek itu seraya tersenyum lembut, "silahkan, silahkan masuk. Tidur di dipan ini saja tidak apa-apa ya? Maaf kalau terlalu sederhana."

Altair menelan ludah. Berdiri seperti robot dan berbalik menuju ke pintu yang terbuka. Bau berbeda menguar. Bau ramuan rempah, lembab, ruangnya panas khas pulau Serasan tapi di kali empat lipat. Serasa di rebus mendidih dalam panci sayur. Disana ada dipan sederhana dengan kasur tidak kalah sederhana dan penerangan seadanya.

Bukan dipan itu yang jadi masalah tapi nenek Mio. Beliau sudah terlalu tua. Rasanya salah meminta di pijat oleh nenek Mio. Seharusnya Altair yang memijat beliau bukan kebalikannya.

Altair menghela nafas. Terpaksa duduk di atas dipan. Menelan seluruh rasa malu, tidak tega dan harga dirinya saat Nenek Mio memintanya melepas kemeja bagian atas dan mulai membaluri Altair dengan minyak berbau tidak enak yang katanya buatan beliau.

Altair mencoba memejamkan mata. Tapi benar-benar tidak ada sensasi menyegarkan. Yang ada tubuhnya seperti di cakar anak kucing. Memunculkan rasa bersalah semakin besar. Bukan salahnya ia jarang punya lemak dan kebanyakan otot karena ia biasa kerja lapangan. Tapi rasa tidak tega tetap membuatnya muak.

Maka Altair menunggu selama sepuluh menit demi kesopanan sebelum Altair meminta nenek Mio berhenti.

Altair duduk kembali di dipan. Mengangkat tangannya. Berakting seakan tubuhnya terasa sangat enak sekali sebelum tersenyum pada nenek.

"Apa betul badannya sudah benar-benar enak?" Tanya nenek Mio ramah.

"Sudah, sudah nek. Sudah cukup." Jawab Altair selembut mungkin, "Badan saya rasanya sudah enakkan."

"Nak sopan sekali, padahal tenaga saya memang sedang tidak banyak." Nenek Altair mengangguk tanpa beban, mengutarakan isi hati Altair tanpa ampun, dengan senyuman.

"Beneran kok nek, badan saya sudah lebih enakan."

Nenek mengangguk dan melanjutkan berkata santai, "Sebentar-sebentar saya panggilkan cucu saya dulu untuk gantikan saya."

"Mio?" Mata Altair membulat. Tanpa sadar menyebut nama Mio di depan neneknya.

Nenek Mio mengangkat alis, tersenyum penuh makna, "Ya dia. Nak sudah tau kan."

Altair mengalihkan pandangan terdiam agak lama sebelum mengangguk. Ada perasaan aneh yang membuatnya yakin bahwa Nenek Mio entah bagaimana bisa menguliti isi hati Altair hidup-hidup.

"Sebentar, saya panggil dia sebentar."

"Tidak perluh nek." Jawab Altair dengan cepat dan langsung menyodorkan beberapa lembar uang.

Senyum di bibir nenek Altair sedikit pudar namun sorot mata beliau mengingatkan Altair pada almarhum neneknya. Altair hanya pernah bertemu dengan neneknya sendiri selama beberapa tahun sebelum beliau meninggal. Itu sorot mata yang sama dengan rasa nyaman yang di tinggalkan sama.

"Kenapa banyak sekali?" Tanya beliau tanpa mengambil uang yang di sodorkan oleh Altair.

"Nenek sekarang sedang tidak enak badan kan?"

"Wah." Nenek Mio tertawa, "Belum pernah ada yang memperhatikan keadaan Nenek sebaik kamu."

Altair dengan cepat memotong, "Uang ini siapa tau lebih bermanfaat untuk nenek daripada saya."

"Nenek tidak suka menerima pemberian cuma-cuma." Nenek tertawa pelan, hangat, "Nenek juga tidak bisa menerima pemberian nak sekarang."

"Lalu saya bayar nenek dengan cara apa?"

"Sering-sering datang saja. Ajak nenek bicara." Ucap Nenek lembut, "Karena umur nenek mungkin sudah tidak akan lama lagi."

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 108K 35
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
601K 55.1K 54
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...
397K 9.5K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
3.4M 244K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...