ZAYYAN HARQUEL [END] βœ“ SUDAH...

By WP_Pisangkeju

278K 14.5K 540

[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA. ] [ PART MASIH LENGKAP + SUDAH TERBIT CETAK DI LOVRINZ ] Bagaimana rasany... More

PROLOG
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN SATU
πŸ¦…ZAYYAN - BAGIAN DUA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN EMPAT
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN LIMA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN ENAM
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TUJUH
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DELAPAN
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN SEMBILAN
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN SEPULUH
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN SEBELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN EMPAT BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN LIMA BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN ENAM BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TUJUH BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DELAPAN BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN SEMBILAN BELAS
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH SATU
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH DUA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH DUA TIGA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH EMPAT
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH LIMA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH ENAM
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH TUJUH
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH DELAPAN
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN DUA PULUH SEMBILAN
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH SATU
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH DUA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH TIGA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH LIMA
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH ENAM
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH TUJUH
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH SEMBILAN
πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN EMPAT PULUH
EPILOG
INFO TERBIT
VOTE COVER NOVEL
PRE-ORDER ZAYYAN HARQUEL [08 Agustus 2023 s/d 22 Agustus 2023]
Pre-order di buka!! πŸ”₯πŸ”₯
EXTRA PART EXCLUSIVE ❗πŸ”₯
EXTRA PART 2 EXCLUSIVE
LAST EXTRA PART ZAYYAN HARQUEL πŸ”₯
Spin Off 🎸✨

πŸ¦… ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH EMPAT

2.8K 182 6
By WP_Pisangkeju

DIRIKU UPDATE LAGI YEAY! SUDAH SIAP BACA PART 34? UDAH SIAPIN HATINYA BELUM NIH?

SELAMAT MEMBACA SAYANG SAYANGKU

34. Pengakuan Bersalah 

Lamunan Vanila buyar ketika seseorang berdiri di hadapannya sembari menyodorkan gelas kopi cup panas  di tangan kanannya. Cewek tersebut menggadahkan kepalanya keatas agar bisa menatap si pemberi tersebut. 

Rupanya cowok itu Angkasa. Vanila baru menyadari satu hal, Angkasa dan Zayyan masih bermusuhan sampai sekarang. Entah kapan selesai nya perseturuan keduanya, Vanila harap mereka berdua akur lagi seperti dulu. 

"Nggak usah ngelamun gitu, gue boleh duduk nggak?" Ucap Angkasa. "Ini ambil, tangan gue pegel dari tadi nyodorin ke lo ya… gue kasihan aja dari tadi lu bengong duduk di lorong takut kesurupan setan sini?" Membayangkan saja Vanila bergidig ngeri. 

"Boleh. Duduk aja. biasanya juga lo nggak ada sopan-sopan nya sama gue, lagian mana ada setan yang mau sama gue!" Jawabnya seraya mengambil alih gelas kopi cup dari tangan Angkasa ke tangannya. 

Angkasa menipiskan bibirnya. "Thanks."  Akhirnya ia mendaratkan bokong nya ke kursi besi. Sesaat, Angkasa mengedarkan pandangannya terakhir ia kerumah sakit waktu saudara tirinya meninggal dunia, sejak saat itu Angkasa memilih menghindar ketempat ini lagi karena Angkasa mengingat momen paling pahit kala Erza menghembuskan napas terakhir. Trauma itu menyelimuti kehidupan nya hingga saat ini.  Sempat juga merasa bersalah menyalahkan kematian Erza kepada Zayyan, padahal Zayyan juga syok berat atas kepergian sahabat terbaiknya. Bilang saja ia brengsek, Angkasa memang pantas di juluki orang seperti itu. Menurut kalian gimana? 

"Van, tahu nggak?" Panggil Angkasa membuka percakapan, suara berat nya itu beradu dengan suara samar orang-orang yang berlalu lalang di lorong. 

Vanila pun akhirnya menoleh. "Apa?" Satu alisnya terangkat. 

"Rumah sakit ini dulunya tempat dimana Erza meninggal dunia karena sudah tak tertolong lagi. Saat itu semenjak Erza bunuh diri, dia secepatnya di larikan ke rumah sakit. Tetapi, nyawa nya udah nggak selamat. Dia cuman ninggalin surat buat gue dan Zayyan." Kerongkongan nya terasa kering, Angkasa menenggakan kepalanya meminum soda kaleng nya sejenak sebelum melanjutkan percakapan nya.

Vanila tertarik Angkasa membahas masalalu persahabat mereka bertiga. Selama ini Vanila penasaran, mengapa keduanya saling menyalahkan satu sama lain.

"Surat…" Vanila mengerutkan dahi. Angkasa pun mengangguk singkat. 

"Gue nyembunyiin surat Erza buat Zayyan, gue belum baca sama sekali, gue cuman baca apa yang sodara tiri gue tulis buat gue. Kayaknya gue emang banyak dosa nya nggak sih, gue sering menyalahkan Zayyan padahal dia nggak ngapa-ngapain juga. Gue bikin dia menderita. Namun gue salah, ternyata pemikiran gue salah, semenjak ada lo Zayyan kayaknya nyaman banget sama lo." 

Kalimat terakhir yang di lontarkan Angkasa membuat Vanila melengkungkan bibirnya menjadi senyuman. Kalau di ingat-ingat lagi, bagaimana cowok itu memperlakukan nya special untuknya, menjaga nya, kepeduliannya, rasa sayang nya tapi justru Vanila menghancurkan hati nya. Membuat Vanila merasa, ia tak pantas mendapatkan cowok baik seperti Zayyan.

"Gue tahu hubungan lo sama Zayyan dari media sosial. Gue sengaja pindah ke sekolah kalian karena gue rindu berat sama sahabat gue sendiri. Tapi langkah gue salah, bukannya saling rindu kawan lama, eh, malah saling nyerang!" Kekehan kecil keluar dari mulut Angkasa. Vanila ternganga tak percaya, ia baru pertama kali melihat Angkasa kayak gini, sikap perubahan nya berubah drastis. 

"Salah gue juga sih waktu di Jakarta. gue masih dalam keadaan syok, dan nggak tahu lagi harus melampiaskan kesiapa dan berakhir lah gue melampiaskan amarah kematian sodara tiri gue ke Zayyan." 

"Gue tahu masa itu sulit banget buat Lo juga kan?" Pertanyaan Vanila langsung di angguki lawan bicaranya cepat. 

"Memang. Maka dari itu juga gue nyesel banget. Apa Zayyan masih bisa maafin gue ya?" Terdengar helaan napas berat keluar. 

Vanila merasa iba pada Angkasa, tangannya bergerak menepuk bahu cowok itu lembut. 

"Gue yakin, Zayyan pasti maafin lo kok. Kunci biar persahabatan kalian tuh, jawaban nya kalian berdua saling berbanyak komunikasi aja." 

"Thanks, Van. Zayyan memang pantas dapatin orang yang kayak lo." Pujian Angkasa semakin teringat kembali kejadian di jalan raya.

Vanila menggeleng. "Gue bukan cewek baik." 

"Why?" 

"Karena gue udah bikin hati dia terluka." Vanila menunduk. Pengin menangis, ia tahan saja pura-pura tegar tapi tetap saja air matanya tidak bisa di ajak kerja sama. 

Melihat Vanila meneteskan air matanya, dengan gesit Angkasa mengambil sapu tangan warna coklat dari saku jaket blazer nya. 

"Nih, Zayyan nggak suka ceweknya nangis!" Sodornya sapu tangan itu di hadapannya. 

Nampak ragu, Vanila memutuskan mengambil alih sapu tangan dari tangan Angkasa.

"Makasih." Ujar nya tulus. 

"Jangan bilang makasih, anggap aja itu hadiah ulang tahun Lo, sori udah bikin lo jadi benci sama gue." 

"Nggak usah di pikirin, gue udah maafin kok. Setelah tahu penjelasan lo tadi, gue jadi mikir, lo deketin gue emang ada niat tersembunyi, ya, kan?" 

Angkasa menggaruk tekuknya tak gatal. "Udah gue duga, pasti lo tahu jawaban nya." 

Hampir lupa, Angkasa malam ini ada janji dengan Cilla. Sekilas Angkasa ngelirik jam tangan nya. Sial, rupanya sudah jam delapan malam. 

Angkasa berdiri, "Sekali maaf ya, gue ada janji." Pamitnya. "Gue pergi ya!" Baru Vanila membuka mulut, Angkasa pergi begitu saja. Dasa cowok! 

•••

"Dewa, ini terlalu berlebihan. Gara-gara kelakuan kita berdua. Zayyan jadi korban!" Joddy merendahkan nada emosinya kepada arah lawan bicaranya. 

Saat makan siang berlangsung. Sadewa membawa Joddy ke sebuah ruangan kesenian. Terbilang cukup aman, karena ruangan tersebut tidak di awasi cctv. Sadewa memang murid kepercayaan semua guru, tiap tahun nya ia sering mendapat prestasi membawa piala emas juara sepak bola. Suhu ruangan terasa panas, begitu juga keduanya berbincang. 

Sadewa memang pelaku kejahatan semua ini. Ia iri dengki dengan Zayyan yang selalu di puji semua orang, sementara dirinya meskipun berbakat mengharumkan nama sekolah, tentu saja orang paling pertama hanya Zayyan, Zayyan dan Zayyan saja. Cukup muak tambah lagi menyesakan.

Mendengar kabar baik Zayyan mengalami kritis. Sadewa merasa lega sekaligus ingin merayakan kemenangannya. 

"Lo juga ada dendam kan, saudara lo juga harus mendekam di penjara gara-gara Zayyan." Sadewa memainkan anak rambut Joddy lalu membelainya lembut. Seperkian detik tatapan mereka bertemu. "Tapi yang gue liat, lo ada dendam juga sama sahabat lo sendiri, jadi semuanya impas, kita berdua pemenangnya." 

"Gue emang benci banget sama Vanila, tapi dia satu-satunya sahabat gue yang peduli sama gue. Dulu gue emang benci banget, tapi lama kelamaan gue nyaman berteman sama dia. Setelah kejadian ini, gue nggak tahu lagi harus bilang apa ke dia, gue udah bikin dia kec—" 

"Ada gue.." Sadewa memotong ucapan Joddy, tangan kanannya bergerak membawa tangan Joddy mendekat tepat ke arah dada bidangnya. "Disini, Hati gue kosong. Lo isi hati gue aja." Tatap nya teduh. 

"Soal hamil itu dewa…" air matanya menggenang di pelupuk matanya. Ia khawatir pihak sekolah mengeluarkan nya. Jangan sampai orang tuanya mengetahui kelakuan anaknya di sekolah. 

"Jangan khawatir, gue nggak bakalan biarin lo dikeluarin dari sekolah." 

"Anak-anak lain udah tahu kalo gue penyebarnya dan sekarang mereka kalau lihat gue kayak benci banget sama gue.. gue.. gue benci banget sama diri gue sen—" Sadewa mendekapkan tubuhnya erat, dagu Sadewa diletakan pada bahu Joddy sembari mengelus belakang kepalanya. 

"Don't worry baby, I'll take care of you." 


BAGAIMANA PART INI? SEMOGA SUKA YA!

UDAH KETAHUAN NIH DALANG NYA SIAPA?

BTW, MAU UPDATE PART 35 KAPAN?

SAMPAI JUMPA NEXT PART YA!

Continue Reading

You'll Also Like

33.7K 4.4K 71
⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin h...
21.7K 4.8K 64
Liana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik...
7.2M 453K 50
Mentari tergila-gila pada Baskara, sedangkan Baskara setengah mati menghindari Mentari. Arti namanya mungkin sama, Matahari, namun hatinya jelas berb...
12.8K 883 17
karena pecahnya dimensi ruang dan waktu membuat Naruto yang saat itu telah mengalahkan Kaguya terseret masuk kedalam dimensi ruang dan waktu , dan be...