Masa Remaja [svtgs]

Por ayunakim_

67.5K 6.2K 283

Sederhana. Kisah ini hanya menceritakan tentang perjalanan cinta di masa-masa remaja♡ Warning ⚠️ Don't copy m... Más

📸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
28
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

27.

1.2K 123 14
Por ayunakim_

Kelas IPA 3, semua murid sedang melakukan kerja kelompok. Seokmin yang di satukan kelompoknya dengan Jisoo merasa sangat senang, tidak hanya dengan Jisoo saja tapi juga dengan Vernon dan Mina. Seokmin yang disatukan dengan gadis pujaannya sedari tidak bisa fokus karena laki-laki berhidung bengir itu selalu memperhatikan Jisoo.

"Jis, punya ballpoint cadangan gak? Punya gue habis tapi gue lupa bawa cadangannya." Mina yang kehabisan tinta ballpoint bertanya pada Jisoo yang sedang fokus menulis.

Jisoo menoleh ke samping menatap Mina. "Aku punya, sebentar." Jisoo berhenti menulis lalu mengobrak-abrik tasnya guna mencari kantong kecil yang digunakan untuk menaruh ballpoint dan alat tulis lainya. Beberapa detik kemudian Jisoo memberikan sebuah ballpoint baru pada Mina. "Ini."

Mina menerima ballpoint yang Jisoo kasih. "Makasih."

"Sama-sama."

Mina kemudian melanjutkan menuliskannya dan Jisoo menaruh kantong penyimpanan alat tulis-menulis di loker. Di saat Jisoo akan kembali melanjutkan aktivitasnya seperti Mina, gadis berwajah manis itu tiba-tiba merasakan dadanya nyeri luar biasa dan nafasnya mulai memberat.

Jisoo menundukkan kepala, tangannya menyentuh dadanya dan tangan satunya meremat ballpoint yang di pegang. 'Jangan sekarang'

"Jis, you oke?"

Jisoo mendongak, menatap seokmin. "Aku gak apa-apa," jawab Jisoo sambil menunjukan senyum manisnya. Jisoo menahan rasa sakitnya dan mengontrol raut wajahnya agar tidak terlihat seperti kesakitan.

Seokmin tidak percaya, melihat cara bernafas Jisoo saja dia sudah tau kalau gadis manis yang duduk di hadapannya itu sedang tidak baik-baik saja. Ingat, Seokmin memperhatikan gerak-gerik Jisoo.

"Aku mau ke toilet dulu." Jisoo berpamitan ingin pergi ke toilet. Namun, baru saja berdiri dari duduknya dia langsung jatuh ke lantai.

"Yaampun, Jisoo!" Mina memekik kaget, membuat atensias teman kelasnya teralihkan.

Seokmin langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Jisoo yang tergeletak di lantai. Jisoo masih sadar tapi nafasnya tersengal-sengal membuat Seokmin khawatir.

"Jisoo?!" Seokmin mengubah posisi Jisoo yang awalnya terbaring di lantai menjadi duduk dengan tubuh Jisoo di tahan tangan kirinya. "Hey?!"

Satu-persatu siswa yang tadinya sedang mengerjakan tugas kelompok berdatangan mengerumuni Jisoo.

Jisoo menggenggam baju seragam bagian dada Seokmin. "Se-ok,hah~"

"Seok, bawa Jisoo ke UKS, dia kelihatan susah nafas. Cepat!" Mina menyuruh Seokmin.

Seokmin meng'iya'kan, dia menggendong Jisoo ala bridal style. "Minggir!!" Seokmin menyuruh siswa yang mengerumuni agar tidak menghalangi jalan.

🌺🌺🌺

"Oh! Astaga!!"

Seungcheol yang sedang berbaring atas brangkar UKS terlonjak kaget dengan kedatangan Jeonghan yang tiba-tiba membuka tirai penghalang.

"Ngangetin!!" Kesal Seungcheol.

"Ya, maaf. Gue gak tau ada orang!" Jeonghan ikut kesal.

"Mau ngapain lo ke sini?"

"lo sendiri ngapai di UKS?" Bukanya menjawab Jeonghan malah berbalik tanya.

"Gue pusing tadi." Seungcheol membalas singkat. "Terus lo?" Seungcheol kembali bertanya.

"Kepo!"

Seungcheol mendecak sebal mendengar jawaban Jeonghan.

Jeonghan berbalik badan dan berjalan mendekati kursi penjaga. Jeonghan membolos dari jam pelajaran karena ingin rebahan di UKS, tapi malah ada Seungcheol jadi dia tidak jadi. Jeonghan duduk di kursi.

Seungcheol menatap Jeonghan sebentar lalu kembali memejamkan matanya. Belum ada satu menit, Seungcheol di buat tidak nyaman karena Jeonghan bermain game sambil menggerutu lumayan keras.

Seungcheol bangkit dari rebahanya, dia menatap Jeonghan. "Kecili suara lo bisa gak?"

Jeonghan yang sedang fokus pada gamenya menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari benda pipih yang sedang di pegang. "Gak—AAAA~ jangan mati!!"

Seungcheol memutar bola matanya jengah. Seungcheol yang melihat bungkusan kapas di atas meja dekat brankar langsung melemparnya pada Jeonghan.

"YAK!" Jeonghan menatap nyala Seungcheol.

"Apa?!"

"Lo tuh ya-"

Brak!

Seungcheol dan Jeonghan kaget saat mendengar suara gebrakan pintu, mereka berdua menatap ke arah pintu secara bersamaan.

"Jisoo!"

🌺🌺🌺

Seokmin, Jeonghan dan Seungcheol menunggu Jisoo yang sedang di periksa oleh seorang dokter yang difasilitasi dari pihak sekolahan. Jeonghan mengigit kuku jarinya khawatir.

"Apa dia punya riwayat lemah jantung?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh sang dokter untuk memastikan.

"Saya kurang tau." Bu Seokjin yang menemani pemeriksaan Jisoo membalas. Bu Seokjin berganti menatap tiga muridnya yang berdiri di belakangnya-lebih tepatnya Jeonghan. "Jeonghan, saya dengar kamu teman kecilnya Jisoo, apa benar Jisoo mempunyai riwayat lemah jantung?"

Jeonghan menggelengkan kepalanya. "Saya gak tau bu."

Bu Seokjin mengangguk mengerti, beliau kembali menatap Park Jimin- orang yang bertugas memeriksa siswa yang tiba-tiba sakit. "Tapi dia baik-baik saja kan?" tanyanya khawatir.

Wanita yang memiliki tinggi badan seperti Jihoon itu menatap Jisoo yang tertidur di atas brankar dengan nasal cannul yang membantu pernafasannya.

"Menurut pemeriksaan saya, dia mempunyai riwayat lemah jantung, tapi itu masih dugaan," balas bu Jimin tanpa mengalihkan tatapannya." Fasilitas kesehatan di sekolahan tidak selengkap di rumah sakit, jadi untuk memastikannya suruh orang tua murid ini memeriksa anak mereka ke rumah sakit agar di tes kesehatannya di laboratorium dan benar atau tidak kalu anak ini mempunyai riwayat jantung," lanjutnya menyarankan.

"Baiklah, saya akan bilang kepada orang tuanya nanti," ucap bu Seokjin.

"Kalau begitu saya pergi ke ruang saya dulu untuk membuat surat rujukan. Permisi." Bu Jimin kemudian berpamitan dan pergi.

"Seokmin, jaga Jisoo dulu, ya. Saya mau telfon orang tua Jisoo."

Seokmin terlihat kaget, tapi laki-laki berhubung bengir itu mengangguki perintah bu Seokjin.

"Jeonghan, Seungcheol. Kalian, masuk ke kelas." Bu Seokjin kemudian menyuruh Jeonghan dan Seungcheol agar kembali ke kelas masing-masing

"Tapi bu—"

"Cepat masuk kelas, Jeonghan. Jangan sering bolos pelajaran, sebentar lagi kamu naik kelas tiga." Bu Seokjin memotong ucapan Jeonghan yang hendak protes

"Baik, Bu." Jeonghan akhirnya menurut.

Setelah bu Seokjin menyuruh Jeonghan dan Seungcheol masuk ke kelas masing-masing beliaupun pergi dari ruang UKS.

"Seok, tolong jagain Jisoo ya," pinta Jeonghan sebelum pergi dari UKS.

"Iya."

Setelah mendapat jawaban Jeonghan pergi dari UKS di susul dengan Seungcheol, dan kini di ruang UKS menyisakan Seokmin yang sedirian menemani Jisoo.

Seokmin berjalan mendekati brankar dan menarik kursi untuk dia duduki. Seokmin menyentuh rambut halus Jisoo dengan lembut. Saat membawa Jisoo ke ruang UKS Seokmin benar-benar sangat khawatir dengan kedalaman Jisoo, apalagi mendengar suara nafasnya yang terdengar berat.

Sentuhan pada rambut Jisoo perlahan turun, Seokmin berganti mengelus pipi Jisoo dan tangan satunya menggenggam tangan Jisoo yang tidak di infus.

Jisoo yang merasa sentuhan pada pipi dan tangannya mulai terusik, dia menolehkan kepalanya menghadap Seokmin. Jisoo ingin sekali membuka mata, tapi rasanya sangat berat. "Seokmin~"

"Iya. Gue di sini, kenapa?" lirih Seokmin.

Jisoo yang masih memejamkan mata membalas genggaman Seokmin dengan erat. "Jangan pergi.."

"Gue gak akan ke mana-mana, gue akan nemenin lo di sini."

🌺🌺🌺

Gue mau jujur kalau di cerita ini akan ada couple angset. Apakah couple itu adalah seoksoo? Jelas, tapi masih ada lagi. Kira-kira pasangan mana ya?🤔

Makanya ikuti terus ceritanya!!

Btw gw mau mulai update rajin lagi.

See you next time!!

Seguir leyendo

También te gustarán

1.4M 123K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ALZELVIN Por Diazepam

Novela Juvenil

5.6M 311K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.1M 41.8K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
464K 50.4K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...