My Sweet Badboy

By adrzkynra_

1.9M 129K 10.6K

"๐€๐ค๐ฎ ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ฆ๐š๐ฎ ๐š๐๐š ๐๐ข ๐š๐ง๐ญ๐š๐ซ๐š ๐ค๐š๐ฆ๐ฎ ๐๐š๐ง ๐ก๐š๐ฅ ๐ก๐š๐ฅ ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฌ๐ž๐ฅ๐ž... More

-character introduction-
-character introduction II-
bab - 1
bab - 2
bab - 3
bab - 4
bab - 5
bab - 6
bab - 7
bab - 8
bab - 9
bab - 10
bab - 11
bab - 12
bab - 13
[FLASHBACK]
[SHE GOES]
bab - 16
bab - 17
bab - 18
bab - 19
bab - 20
bab - 21
bab - 22
bab - 23
bab - 24
bab - 25
bab - 26
bab - 27
bab - 28
bab - 29
bab - 30
bab - 31
bab - 32
bab - 33
bab - 34
bab - 35
bab - 36
bab - 37
bab -38
bab - 39
bab - 40
bab - 41
bab - 42
bab - 43
bab - 44
bab - 45
bab - 46
bab - 47
bab - 48
bab - 49
bab - 50
bab - 51
bab - 52
bab - 53
bab - 54
bab - 55
bab - 56
bab - 57
bab - 58
bab - 59
bab - 60
bab - 61
bab - 62
bab - 63
bab - 64
bab - 65
[ new chapter ]
bab - 66
bab - 67
bab - 68
bab - 69
bab - 70
bab - 71
bab - 72
bab - 73
bab - 74
bab - 75
bab - 76
bab - 77
bab - 78
bab - 79
bab - 80
bab - 81
bab - 82
- S E L E S A I -
KABAR GEMBIRA โ€ผ

[ new chapter ]

1.5K 97 4
By adrzkynra_

Menjaga hati akan membuatmu lebih memahami siapa yang pantas untuk dihargai dalam hati.

SELAMAT MEMBACA ❤

✧✧✧

"Lo yang bener aja Je!"

Laki laki bernama Jeje itu mengangguk serius. "Gue serius Sa! Lo tau sendiri, informasi yang gue kasih selalu valid kan?

Angkasa menatap layar ponsel itu dengan tidak percaya. " Kok bisa sih?" tanya nya kebingungan.

"Gue takut Kanaya dalam bahaya Sa." seperti tahu apa yang dipikirkan nya Angkasa pun langsung menyahut.

"Itu yang gue takutin Je! Dari awal gue tau dia sekolah disana aja gue bener bener khawatir." kata Angkasa sambil memegang bibirnya.

"Dia bukan laki laki biasa."

"Gue tau itu."

Jeje menganggukkan kepala nya. Adit mengerang kesal. "Harusnya gue bertindak cepat sejak awal Je, sebelum Naya bener bener jatuh ke si Hasby!"

"Ada satu informasi yang gue dapet lagi Sa."

Angkasa mendongakkan kepala nya serius. "Tentang?" tanya nya.

"Problem antara Raga Mahardika dan Hasby Nugraha."

Adit mengangkat satu alisnya. "Kematian salah satu ketua Revil kan?

Jeje menggelengkan kepala nya. "Itu problem antara geng mereka, bukan antara Raga dan Hasby ketua Revil dan Tiger saat ini."

Angkasa berdecak sebal. "Intinya deh, gue ga paham omongan lo."

Ia tahu Raga Mahardika karena laki laki itu adik kelas nya, tepat nya ketua Tiger - geng di sekolah nya, yang berarti musuh dari ketua geng Revil yang bersekolah di Pelita Bangsa - Hasby.

"Problem mereka karena cewek."

Angkasa membulatkan mata nya. "Yang bener aja lo!" kata Angkasa kedua kali nya.

Jeje mendelikkan mata nya. "Problem cewek gimana maksud lo?"

Jeje pun mulai menceritakan informasi yang ia dapat secara detail. "Cewek itu kabur?" tanya Angkasa ketika sudah mendengar cerita dari Jeje.

"Bukan kabur! Hilang!"

Angkasa mengangguk sambil membenarkan posisi duduk nya. "Hilang?"

"Berarti hubungan nya sama si Hasby belum selesai dong?" tanya Angkasa tiba tiba sambil memijat pangkal hidung nya.

Jeje mencerna ucapan soulmate nya itu. "Belum putus?" perjelas Jeje membuat Angkasa mengangguk.

Jeje menatap Adit, begitu pun Adit, seakan mengerti maksud Adit, Jeje pun angkat bicara. "Terus sii Kanaya?"

✧✧✧

Jam sudah menunjukkan pukul 14.15. Hasby masih senantiasa memejamkan mata nya di soffa cokelat itu. Setelah selesai bertarung melawan musuh nya, Hasby dan teman teman nya langsung berangkat ke markas.

"Lo niat kagak sih Ron ngobatin gue?!" tanya Rafka sebal ketika Baron menekan nekan luka di pipi nya.

"Payah lo!" cibir Baron yang langsung dipelototi Rafka.

"Matamu!"

"Beli seblak kayaknya enak." kata Regas sambil memejamkan mata nya.

"Nah cakep tuh! Beli sono Gas!"

"Mager gue."

"Aelah tinggal naik motor doang, kedepan." ucap Rafka yang di angguki oleh Khalby.

"Kagak ah mager gue." tolak Regas lagi.

Hasby mengerjapkan mata nya. Sambil melirik jam ia menguap pelan. "Bang, luka lo gak diobatin?" tanya Khalby yang tengah lewat.

Hasby menggelengkan kepala nya. Ia mengusap wajah beberapa kali. Astaga! Ia baru teringat sesuatu. "Anj*ng." umpat nya, mereka yang mendengar sontak menoleh.

"Istighfar bos baru bangun tuh!"

"Sekolah udah pada bubar?" tanya Hasby pada teman teman nya.

Mereka menganggukkan kepala nya. "Yaudah lah, udah mau sore gini."

Hasby berdecak keras. "Gue lupa jemput cewek gue!"

"Hayoloh bos! Si Saga mah dari tadi udah jemput cewek nya!" kata Regas mengangkat suara.

Tanpa banyak omong lagi, Hasby langsung menyambar jaket nya. "Kenapa gak ada yang bangunin gue!"

Mereka saling pandang satu sama lain. "Kalo udah bucin emang gitu, yang gak salah jadi disalahin." bisik Regas menggelengkan kepala nya.

Galang terkekeh geli. "Yaudah buruan lo samperin si Naya, keburu makin ngambek dia." saran Galang.

Hasby mengangguk cepat. "Gue cabut duluan, kabarin gue kalo ada apa apa."

✧✧✧

Hasby mengklakson pagar di depan nya beberapa kali. Akhirnya gerbang itu pun terbuka. "Punten mang!" ucap Hasby ramah.

"Mangga Den."

"Nyari non Naya ya Den?"

"Iya, Naya nya ada mang?" tanya Hasby pada laki laki paruh baya itu.

"Ada, sok aja masuk den." kata pak Sarimin.

Hasby mengangguk sambil mengucapkan terimakasih. Sebelum mengetuk pintu ia mengaca dulu di spion motor nya. Luka luka nya belum sempat ia bersihkan. "Bodo amat lah." gumam nya ketika melihat wajah nya.

Hasby langsung memencet tombol bel. Tak lama pintu itu pun terbuka lebar. "Ca---Astagfirullah!"

Hasby menggaruk pipi nya pelan. "Naya ada bi?" tanya Hasby langsung.

Bi Ani mengangguk seraya memperhatikan Hasby lekat. "Itu kenapa Den?" tanya bi Ani meringis melihat nya.

Hasby bingung menjawab pertanyaan nya. "Naya nya mana ya bi?" kata Hasby mengalihkan pembicaraan.

Bi Ani langsung mempersilahkan Hasby masuk kedalam. "Tunggu, bibi panggil dulu non Naya nya."

Hasby mengangguk. "Makasih bi."

Bi Ani segera menuju kamar Naya untuk memberitahu. "Non?" panggil bi Ani.

"Non Naya?"

Jeda beberapa menit akhirnya ada sahutan dari dalam kamar. "Iya, kenapa bi?"

"Non, diluar ada yang cari non Naya."

Naya baru saja menyelesaikan sholat Ashar, ia langsung membuka pintu kamar nya. "Siapa bi?"

"Non baru selesai sholat ya? Maaf ya Non bibi ganggu." kata bi Ani ketika melihat Naya yang masih menggunakan mukena.

"Gapapa bi."

"Siapa yang cari Naya bi?" tanya Naya sekali lagi.

"Itu non, laki laki yang ganteng waktu itu."

Naya tersenyum sambil menggelengkan kepala nya. "Oh, itu Hasby bi nama nya."

Bi Ani mengangguk. "Tapi itu non..."

Naya mengangkat satu alis nya. "Tapi kenapa bi?"

"Anu..."

"Muka mas Hasby babak belur gitu, kayak habis berantem." ucap bi Ani memberitahu.

"Astaghfirullah, bener bi?"

"Iya non, kalo gak percaya non liat aja sendiri, mas Hasby ada di bawah." jawab bi Ani membuat Naya mengangguk dan langsung mengecek keadaan Hasby.

"HASBY!"

"Astaghfirullahalazim!" ucap Naya ketika melihat kekasih nya, ia langsung buru buru turun dari tangga.

Hasby membasahi bibir bawah nya. "MasyaAllah." gumam nya terpesona melihat Naya yang turun menghampiri nya dengan memakai mukena.

Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban kata Hasby dalam hati.

Naya langsung memukul lengan kekasih nya. "Ampun ayang!"

"Kenapa bisa kayak gini?!"

"Aku minta maaf."

Naya mendengus sebal. "Obatin dulu tuh luka luka nya!"

Hasby mengangguk menurut. "Tunggu." ucap Naya, lagi lagi Hasby hanya mengangguk.

Naya kembali sambil membawa kotak P3K dan air putih. "Sayang."

"Ayy."

"Diem."

"Sayang, maaf ya?" tanya Hasby sambil menyenderkan kepala nya.

Naya mendelikkan mata nya. "Minum dulu."

Hasby menggeleng pelan. "Maafin aku dulu."

"Minum dulu."

"Maafin ak---"

"Minum Hasby!"

Hasby menghela nafas nya lesu. Ia langsung meraih gelas itu. "Ayy, makasih."

Naya tidak menyahut apa apa. "Sini." kata Naya cuek.

Hasby langsung menurut, Naya dengan sepenuh hati mengobati seluruh luka kekasih nya. Hasby meringis ketika Naya mengobati pelipis dan tangan dirinya.

"Shhh sayanggg pelan pelan."

"Ahh yang pelan pelan!"

"Shh, sayang perihhh." rintih Hasby meringis.

"So jago banget sih lo jadi cowok!"

"Aku emang jago." balas nya sambil menyengirkan gigi nya.

Naya langsung menatap wajah Hasby. "Kok nangis?" tanya Hasby merubah posisi nya.

"Sayang kenapa? Aku ada salah sama aku?" tanya Hasby sambil mengusap air mata Naya.

Naya menggelengkan kepala nya. "Kenapa? Gara gara aku berantem? Iya?"

"Ini pasti sakit kan?" tanya Naya balik tak tega melihat wajah kekasih nya yang penuh luka lebam itu.

Hasby tersenyum manis. "Udah, jangan nangis lagi, aku gapapa."

Hasby memeluk Naya sambil mengelus kepala gadis itu. "Sayang nya aku gak boleh nangis, apalagi cuman nangisin aku yang kayak gini." ucap nya kali ini sambil menepuk nepuk pelan punggung gadis itu.

"Udah jangan nangis ya." ucap Hasby mengelus lembut pipi Naya yang basah.

Naya menekan luka Hasby. "Anj..."

"Astaghfirullahalazim."

"Lo mau ngatain gue anj*ng?!" tanya Naya galak.

"Enggak gitu, tadi aku spontan kaget."

"Terserah, sekarang lo obatin luka lo sendiri aja."

Hasby memeluk pinggang Naya. "Sayang maaf, aku gak maksud kayak gitu sumpah." ucap Hasby menenggelamkan kepala nya di leher Naya.

"Maaff." kata Hasby sambil mengecup pipi Naya.

"Awas."

"Maaffin aku dulu." ucap Hasby semakin memeluk.

"Diem, awas sana."

Hasby terus mengecup pipi Naya beberapa kali. "Sayangggg maaffin akuuu."

Hasby terus menatap wajah Naya. "Maaffin yaa? Maaff, plis jangan hukum aku kayak gini."

Naya tersenyum geli sambil mengelus kepala Hasby. "Iyaa."

"Kamu maaffin aku?"

"Hm."

"Sayangg." ucap Hasby sedikit merengek.

Naya tersenyum dan mengecup pipi Hasby singkat. "Udah sekarang lo diem, luka nya mau gue obatin lagi."

"Kamu masih marah."

"Enggak Hasby."

"Masih marah kan."

"Enggak."

"Yaudah jangan lo gue dong." ucap Hasby cemberut.

Naya mengangguk mengalah. "Iya sayang."

Hasby tersenyum sambil memeluk gadis itu kembali. "Udah kamu nya diem atuh."

Hasby mengangguk patuh. "Non ini." kata bi Ani sambil memberikan kaos hitam yang ia bawa.

Hasby yang semula manja kini menegakkan duduk nya kembali, seraya menampilkan wajah cool nya. Berbeda dengan yang tadi 180°. Membuat Naya tersenyum geli melihat nya.

"Makasih ya bi."

"Nih ganti, baju kamu kotor."

"Punya siapa?" selidik Hasby bertanya.

"Punya sepupu aku, waktu itu nginep dan beberapa baju nya emang biasa ditinggal disini." jawab Naya menjelaskan.

"Gak percaya?" tanya Naya melihat raut Hasby yang masih curiga.

"Tenang aja den, itu punya sepupu non Naya, den Daniel." sahut bi Ani ikut membuka suara.

Hasby tersenyum tipis. "Iya bi."

"Yaudah bibi ke belakang dulu ya."

"Cepet ganti baju."

"Disini aja."

"Gak! Dikamar mandi, cepet." tolak Naya sambil melotot.

"Iya sayang."

Naya membereskan mukena nya, setelah selesai ia langsung berdiri menuju dapur, sedangkan Hasby pergi ke kamar mandi, pasti Hasby belum makan, pikir Naya.

Naya langsung mengeluarkan beberapa macam sayuran dan daging disana. Ia mencuci ayam, dan beberapa sayuran, setelah itu ia mulai memotong beberapa sayuran seperti, wortol, kol dan buncis.

Ia berencana akan membuat sup ayam, tenang saja ia sudah biasa memasak sup seperti ini. "Non ngapain?"

"Aku lagi buat sup buat Hasby." jawab Naya sambil tersenyum.

"Mau bibi bantu?" tanya bi Ani.

Naya tersenyum sambil menggelengkan kepala nya sebagai jawaban. "Yaudah bibi lanjut setrika dulu ya, kalo ada apa apa panggil bibi aja."

"Siap."

Hasby keluar dari kamar mandi, ia langsung mencari keberadaan Naya. "Nay?"

"Naya."

"Aku di dapur."

Hasby melangkahkan kaki nya menuju dapur, mata nya tak kicep sama sekali saat melihat Naya. Gadis itu memakai celana pendek hitam, serta kaos polos hitam juga.

Warna kulit dan warna pakaian yang Naya pakai saat ini sangat kontras. Naya sangat sexy sekarang, apalagi ia sedang memasak seperti ini. "Nay ngapain?"

"Bikin sup buat kamu, kamu tunggu sebentar ya."

Hasby mengangguk kecil. "Mau aku bantu?"

"Gak usah, kamu tungguin aja di kursi."

Hasby duduk di meja makan sambil memainkan ponsel nya.Udah kayak punya istri aja gue batin Hasby sambil tersenyum.

"Motong nya hati hati." ucap Hasby memperingati.

"Iya."

Hasby menenggelamkan kepala nya di atas meja. "Sayang, besok bisa anter aku ke gramed gak? Aku pengen beli novel."

"Katanya lagi banyak novel baru disana, kamu mau anter aku gak?" tanya Naya sambil mengocek sup yang ia buat.

"Nah terusss.. Gimana kalo pulang nya kita ke pasar malem lagi?" tanya Naya gembira.

Naya mengerutkan dahi nya. "Kok diem aja sih?" Naya menoleh ke arah belakang. "Kamu denger ak---"

"Pantes, tidur dia."

Naya ikut duduk di samping Hasby sambil menunggu sup nya matang. Setiap aku liat mata kamu, aku juga selalu ngerasa lagi liat dia batin Naya sambil mengelus kepala Hasby.

Dirasa sup nya sudah matang, barulah ia memasukkan sup itu pada mangkuk yang sudah ia siapkan, tak lupa nasi nya sudah ia pisahkan di piring lain.

Tak hanya sup saja, Naya juga menggoreng sosis dan nugget untuk makan siang Hasby kali ini. Ia membangunkan laki laki itu pelan.

"Bangun, makan dulu."

Hasby menerjapkan mata nya pelan. "Udah?" Naya mengangguk.

"Makan nya di taman belakang ya."

"Sini biar sama aku."

Naya menggelengkan kepala nya. "Biar sama aku, tangan kamu masih luka."

"Ya Allah, ini cuman luka kecil sayang."

"Enggak, pokoknya kata aku enggak ya enggak." kata Naya sambil berjalan duluan.

"Wihh, enak banget tempat nya."

Naya tersenyum ria. "Iya, ini tempat aku sama mama papah kalo lagi kumpul."

"Ayo, baca doa dulu."

Hasby mulai membaca doa, dan Naya mulai menyuapi nya. "Buka mulut nya, aaaa."

Hasby membuka mulutnya dan menyantap makanan yang Naya buat itu. Sungguh, ini beneran enak! Itu yang Hasby rasakan ketika memakan sup buatan kekasih nya pertama kali.

"Enak bangettt." puji Hasby mengangguk sambil tersenyum.

Naya mendelik, sebenar nya ia sedikit salting sih. "Boong."

"Beneran, ini enakk."

"A' lagii dong." ucap Hasby sambil membuka mulut nya.

Tak bisa Naya pungkiri bahwa ia senang sekali ketika Hasby memuji masakan nya. Naya menyuapi nya hingga makanan itu habis tak tersisa.

"Kapan kapan masakin aku lagi ya." ucap Hasby sambil mengelus kepala Naya.

Naya menganggukkan kepala nya. "Siap bos!" balas Naya sambil tersenyum lebar.

"Aku ke dapur dulu, mau nyimpen piring."

"Sini aku bantu."

"Enggak, udah kamu diem aja, susah banget sih dikasih tau!"

Naya pergi ke dapur menyimpan piring kotor itu, ia juga kembali sambil membawa kan Hasby minum.

"Minum dulu."

Hasby mendongak menatap Naya lekat, tiba tiba saja laki laki itu memeluk nya. "Makasih banyak Nay."

Naya tersenyum manis. "Tolong, jangan pernah tinggalin aku." ucap Hasby sambil menghirup wangi rambut Naya.

Gue gak boleh kembali sama dia. Karena sekarang gue udah punya Naya. Cewek gue yang sekarang bener bener tulus dan sayang sama gue, bukan lagi dia.batin Hasby menyakini hati nya.

Pelukmu adalah pulang yang kutuju dari kegilaan paling tajam.

Continue Reading

You'll Also Like

5M 376K 52
โ—Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow โ— Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
2.4M 243K 59
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
682K 54K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
1M 50.1K 66
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...