TRANSMIGRASI MERMZAISE

By Vnillaaatte

1.2M 92.1K 5.1K

can you follow me? awal² cerita mungkin membosankan tapi dicoba baca sampe pertengahan pasti seru :) 💯% murn... More

Prolog
1
'CHASTITY'
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
EAGLE EYE
12
13
14
15
17
18
19
20
21
BLACK HORSES
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
Info Penting

16

23.7K 1.5K 54
By Vnillaaatte

"bukan mimpi! itu
memang Zaise."
-RAFFA-
_______________

please vote and coment.

can you follow me?

thanks...

HAPPY READING
_____________________

Sabiru membuka matanya perlahan.

dirinya merasakan ada sesuatu yang memeluk dirinya. Sabiru menoleh mendapati Raffa yang tengah tertidur pulas sembari memeluk pinggangnya.

lalu pandangannya beralih ke arah jam dinding yang menunjukan pukul

03.45 subuh

Sabiru menghela nafas pelan lalu dengan hati-hati melepaskan tangan Raffa yang memeluk dirinya.

"gue duluan."

lalu Sabiru berjalan keluar dari kamar Apartemen Raffa menuju parkiran.

****

dimobil Sabiru mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

dengan rasa kantuk yang menjalar gadis itu tetap fokus mengendarai.

hingga matanya tidak sengaja melihat diujung jalan dekat semak-semak ada seseorang masuk kedalam antara semak-semak itu.

Sabiru menepikan mobilnya lalu keluar mengikuti seseorang tadi.

Sabiru mengintip dapat ia lihat seseorang berpakaian serba hitam tengah menatap datar mayat yang tergelatak berlumuran darah.

sepertinya orang itu yang membunuhnya.

dirasa bukan urusannya Sabiru hendak pergi dari sana namun tak sengaja kedua matanya bertatapan dengan mata tajam seseorang berpakaian serba hitam itu yang mukanya ditutupi masker.

Sabiru bergegas menuju mobilnya.

______

cklekk

Sabiru membuka pintu kamarnya lalu menjatuhkan diri dikasur empuk miliknya.

Sabiru menghela nafas pelan

"huft, cape." letih wanita itu

sehabis mengurus Gazrel dan Raffa dihari yang sama membuat tenaga Sabiru terkuras cukup banyak.

namun ia juga bersyukur karena Raffa akhirnya baik-baik saja.

Sabiru melamun, pikirannya tertuju pada seorang berbaju hitam tadi. nampak jelas kalo itu seorang pria.

entah kenapa gadis itu menjadi memikirkan hal yang tidak perlu ia pikirkan, padahal sewaktu dulu ia tidak mau kepo dan berurusan dengan yang tidak menyangkut dirinya.

tatapan tajam dari pria itu membuat Sabiru terdiam. ia merasa dirinya pasti akan dicari karna telah menyaksikan dirinya membunuh seseorang.

namun ini adalah Zaise. si bodo amat dan tidak penakut, ia memilih menepis itu semua dan mulai memejamkan mata dan terlelap.

.
.
.
.

Sabiru mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dari jendela kamar yang ternyata tidak tertutup gorden.

matanya melirik kearah jam dinding yang menunjukan pukul
08.50

namun entah karna otaknya masih loading jadi ia hanya mengangguk lalu memejamkan matanya kembali.

belum beberapa menit mata itu yang semulanya terpejam kini terbuka lebar.

"ANJIRR!!! UDAH MAU JAM 9 COKKK" teriak Sabiru lalu mulai bangkit dan lari terbirit-birit kekamar mandi

Sabiru mulai mandi abal-abal mengingat dirinya bukan sudah telat lagi tapi udah kaya hari libur.

8 menit gadis itu keluar dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.

tak menunggu lama Sabiru memakai seragam sekolahnya lalu memakai almamater berwarna abu-abu itu.

saat sedang terburu-buru gadis itu terdiam lalu berfikir.

"lah ngapain gue panik, orang itu sekolah milik si Zaise" gumam Sabiru

Sabiru tersenyum manis lalu duduk dimeja rias menatap wajah cantiknya.

"gila cakep bener gue" ucapannya pede

Sabiru memakai make up tipis yang terlihat natural membuat wanita itu terkesan manis dan menambah kecantikannya. karna selama ini Sabiru hanya memoleskan lipbam dibibirnya agar tidak terlalu pucat tanpa memakai bedak. baginya itu sangat ribet ditambah wajahnya juga sudah putih tanpa bedak kan?

namun lain hal sekarang karna ini bukan dirinya melainkan si dia.

lalu Sabiru memulai menata rambutnya yang terlihat kusut itu. ia membiarkan rambutnya tergerai indah menggelombang.

"perfect." ucapnya menatap dirinya dipantulan cermin sembari tersenyum lebar

lalu tangannya beralih mengambil parfum yang terletak dimeja rias dan menyemprotkannya hingga habis setengah botol.

"eumm wangii"

"let's go to the school!!" ucap Sabiru dengan riang gembira

Sabiru mengambil tasnya lalu menyampingkan kebahunya.

cklekk

"sepi" gumam Sabiru

gadis itu mulai melangkah namun entah dorongan darimana tangannya teralih kepada kamar disebelahnya lalu membuka pelan pintu kamar itu.

Sabiru mengintip sebentar lalu menyembulkan kepalanya.
dapat ia lihat disana terbaring Gazrel dengan bibir yang sudah tidak pucat lagi.

wanita itu menghela nafas lega lalu menutup pintu pelan dan menuruni tangga.

tap tap tap

pandangannya menyusuri kesegala ruangan namun tidak mendapati seorang pun disana.

"kemana tuh si curut musuh gue, apa udah berangkat dia?" pikir Sabiru

namun ia tidak memperdulikannya, dengan kunci motor yang diputar dijari telunjuknya gadis itu berjalan keluar mansion menuju motor besarnya itu.

***

mata yang terpejam itu kini perlahan terbuka.

"eungh"

ia mengerjapkan matanya lalu melihat kesekeliling.

sepi.

tak ada satu orangpun kecuali dirinya disana.

orang itu adalah Raffa.

ingatannya memutar kejadian semalam dimana ia merasa bahwa Zaise mendatangi kamarnya lalu memeluk dirinya.

Raffa terduduk lalu celingak-celinguk mencari seseorang, namun nihil ia tak mendapati satu orangpun dikamarnya.

"gamungkin... itu terasa nyata." gumam Raffa

"AKHH" Raffa memegangi kepalanya yang terasa pusing

"masa cuman mimpi? ga ga itu beneran Zaise..." lirih pria itu

Raffa meyakinkan dirinya bahwa yang semalam datang kekamarnya adalah Zaise. adek perempuannya.

"bukan mimpi! itu memang Zaise." ucap Raffa pelan lalu beranjak menuju kamar mandi.

_________

"pakkk bukainn!!!!" teriak Sabiru

sudah 5 menitan dirinya berada diluar gerbang masuk sekolah namun Pak Mamat yang bertugas menjadi satpam itu tidak kunjung membukanya.

"gabisa neng ini udah telat banget si eneng mah" ucap Pak Mamat

Sabiru menatap permusuhan kearah Pak Mamat.

"kenapa gadibukain si sat, gada gunanya ni sekolah milik si Zaise. eh ni satpam kan gatau makanya gadibukain aelah." batin Sabiru kesal

lalu Sabiru memanggil Pak Mamat "pak sini deh" tangannya menyuruh Pak Mamat untuk mendekat

Pak Mamat yang dipanggil pun mulai mendekat lalu mendengar apa yang ingin diucapkan Sabiru.

lalu Sabiru membisikkan sesuatu yang membuat tubuh Pak Mamat menegang seketika. dengan gerakan cepat Pak Mamat membuka pintu gerbang menyuruh Sabiru masuk.

"s-silahkan masuk neng" gugup Pak Mamat sopan

Sabiru tersenyum kemenangan lalu menaiki motornya lagi dan masuk, sebelum itu Sabiru berteriak

"MAKASIHH PAKKK!!" teriak Sabiru diakhiri tawa kemenangan

Pak Mamat mengusap dadanya naik turun lalu kembali menutup gerbang.

***

kini Sabiru sembari menenteng tasnya mulai berjalan menyusuri koridor yang tampak sepi.

"gila udah berapa jam ni pelajaran berlangsung"  ucap wanita itu pada dirinya sendiri

"mending gue ke roftoop, jam pertama gausah masuk dah awokwok" lalu Sabiru berjalan cepat menuju Roftoop tanpa menyadari jika ada seseorang yang mengikuti langkahnya

cklek

"hahh segarnya" tutur Sabiru itu menikmati sentuhan angin yang menerpa wajah cantiknya sembari merentangkan tangannya

Sabiru mulai melangkahkan kakinya berniat ingin duduk dikursi pojok Roftoop, namun pergerakannya terhenti kala mendengar suara berat dari belakangnya.

"ngapain"

deg!

rasanya Sabiru ingin pergi dari sini sekarang, dirinya ketahuan jika membolos.

terdengar langkah kaki mulai mendekatinya

"hebat banget udah telat terus ngebolos lagi" ucap seseorang itu datar

Sabiru membalik badan, kedua netranya yang berwarna ungu pekat itu bertemu dengan kedua netra berwarna coklat didepannya.

lalu Sabiru menyengir "e-eh ada pak ketos" ucap Sabiru sok asik

Nanda mengernyitkan keningnya kala nampak Sabiru tidak seperti biasanya.

jika sebelumnya Sabiru nampak dingin dengan tatapan tajam dan datar berwarna biru laut itu, berbeda dengan sekarang mata itu berwarna biru pekat ditambah sikapnya tidak dingin lagi.

namun Nanda tidak menghiraukan itu ia beralih menatap Sabiru intens, wanita itu. sangat cantik. bibir berwarna merah ceri itu membuat jakun Nanda naik turun.

"apa?" ucap Nanda mengalihkan pandangannya

"a-anu itu hehe gue cuma ngadem doang disini nah iya ngadem doang." ucap Sabiru sambil menepuk lengan kokoh Nanda

Nanda menatap datar Sabiru "alesan" cibir Nanda

Sabiru pun mendengus namun melihat tatapan datar dari Nanda pun langsung pura-pura bersin

hacimm

Nanda langsung mundur satu langkah lalu mengusapkan tangannya yang terkena bersin Sabiru kecelananya.

"ihh jorok lo" celetuk Nanda yang nampak sibuk dengan tangannya

kesempatan. melihat Nanda yang lengah pun Sabiru diam² mulai berjalan kebelakang Nanda dan saat sampai di pintu keluar Roftoop, gadis itu langsung bergegas cepat menurui tangga.

"DADAH KETOS KAMPRET!!" teriak Sabiru yang menuruni tangga

tersadar Nanda langsung menoleh kebelakang

"shit"umpat pria itu lalu berlari cepat menyusul Sabiru

"JANGAN KABURRR LO!!!" teriak Nanda





















"hosh hosh" nafas Sabiru tersengal sengal

"gila cape gue" ucap Sabiru menyeka keringat dipelipisnya

dirinya sudah sampai dilantai satu dan mengira dirinya sudah terbebas dari ketos sialan itu.

baru saja hendak duduk tiba-tiba terdengar teriakan dari Nanda.

"SABIRU MAU KEMANA LO!" teriak Nanda dari kejauhan

Sabiru menoleh kebelakang

"mati gue" gumam gadis itu lalu berlari kencang

kring...

bel istirahat berbunyi semua murid pun berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin.

namun melihat Sabiru yang berlari diikut Nanda dibelakangnya membuat mereka bingung.

ada apa dengan ketos dan mantan Queen Bullying ini? sampai kejar-kejaran seperti itu

"HUAAA MOMMY TOLONG!! SABIRU DIKEJAR GENDERUWO" Sabiru terus berlari bahkan dirinya sampai menabrak murid yang lainnya yang hendak ke kantin

Nanda pun melotot "SIALAN LO, GUE BUKAN GENDERUWOO!!" Nanda terus mengejar Sabiru

aksi kejar-kejaran keduanya tak luput dari pandangan Garta dkk.

"ngapain tu ketos ama Sabiru?" tanya Raja

"gatau tuh, kek film India aja main kejar-kejaran" ucap Louis diakhiri kekehan

Farel yang mendengar itu segera melengos dari sana dengan muka yang seperti menahan emosi.

"ngapa tu anak" ucap Yoshi menunjuk kepergian Farel dengan dagunya

Yang lain mengangkat bahunya acuh

sedangkan Gazril pria itu kini tidak bersama Garta dan yang lainnya.

kini pria itu terduduk dekat pohon besar yang berada disebelah taman dekat lapangan.

ia menatap lurus kedepan dengan pikirannya yang bercabang.

pria itu masih memikirkan Gazrel dan Sabiru semalam yang pulang dengan keadaan acak-acakan dan basah kuyup.

Gazril menjambak rambutnya prustasi "Sabiru lo itu beneran amnesia apa bukan sih"

"perubahan lo yang skarang buat gue gila lama-lama"

"gue.. gue gasuka sikap lo yang mulai berani dan menentang guee!!" ucap Gazril dengan rahang mengeras

"lo harus tetap tunduk dihadapan gue... iya harus pokoknya harus. lo harus selalu menangis didepan gue untuk meminta perhatian.. haha" Gazril tertawa bak orang gila lalu tersenyum smirk

.
.
.

disini Sabiru dan Nanda berada dikantin dengan nafas tersengal-sengal.

setelah aksi kejar-kejaran mereka membuat keduanya sampai dikantin skarang. entah bagaimana caranya yang pasti Nanda menyuruh Sabiru berhenti dan ke kantin yang langsung saja diangguki oleh Sabiru.

Sabiru menatap Nanda yang disebelahnya nampak mengatur nafas sembari menghirup oksigen rakus.

lalu Sabiru tertawa "muka.. lo kaya.. monyett.. kalo begitu... haha" ucapannya terjeda jeda karna nafasnya tak beraturan

Nanda pun menoleh menatap tajam Sabiru

"ini semua gara-gara lo, coba aja lo diem ga lari larian kaya tadi mungkin gabakal kaya orang asma gue sekarang." ketus Nanda

Sabiru melotot tidak terima "enak aja salah gue, kalo gue diem yang ada dihukum sama lo tadi. mana mau gue" sewot Sabiru

keduanya berdebat tidak mau kalah, hal itu tak lepas dari pandangan penjuru kantin.

ada yang menatap mereka gemas dan ada juga yang menatap tidak suka.

dorr

"ANJING" umpat Sabiru dan Nanda bersamaan

"HAHAHA" gelak seorang dari belakang mereka

lalu keduanya membalik badan melihat Cindi yang tertawa ngakak dengan Vanka berada dibelakangnya terkekeh pelan

"Cindi jancok, ngagetin gue aja lo" kesal Sabiru menatap sinis Cindi

Cindi pun menghentikan tawanya lalu mengusap air matanya yang tidak ada itu.

"lagian ribut mulu lo pada, ada apa sih" tanya Cindi lalu mendaratkan bokongnya dikursi sebelah Vanka

"tau nih, dari dikoridor tadi gue perhatiin lo berdua kejar-kejaran dan skarang malah debat gajelas." sahut Vanka sembari meminum jus mangga miliknya

mendengar itu Sabiru tersadar lalu menatap tajam Nanda

"ini semua karna ulah ni curut yang ngejar-ngejar gue" ketus Sabiru

Nanda yang tidak terima pun "enak aja nyalahin gue, itu karna ulah lo kali yang udah telat terus bolos lagi" sinis Nanda

Cindi terbatuk

uhuk! uhuk!

"a-air" ucap Cindi terbata bata

Vanka yang berada disebelahnya pun dengan gercep memberi air putih kepada Cindi yang langsung diteguk habis oleh wanita itu.

"hah lega"

lalu Cindi beralih menatap Sabiru "nah itu darimana lo sampe gamasuk pelajaran"

Sabiru pun mulai duduk lalu meminum es teh miliknya.

"telat" santai Sabiru lalu memakan mie ayam miliknya

Nanda pun melirik sinis Sabiru dan ikut duduk disebelahnya

"jujur juga lo" ketus Nanda

"suka suka gue lah" sewot Sabiru

"DIAMM!" teriak Vanka dan menyadari jika dirinya tengah dilihat seisi kantin

Vanka cengengesan "hehe lanjutin makannya" ucap Vanka tidak enak

beralih menatap Sabiru dan Nanda datar "lo bedua bisa diem gasi, dari tadi berantem mulu." kesal Vanka

Sabiru dan Nanda pun mengangkat bahunya acuh memilih memakan makanan milik mereka masing-masing.

Cindi pun tergelak "yang sabar ya Van, dicuekin itu emang gaenak awokwok" ejek Cindi

"sialan lo" ketus Vanka memberi jari tengah didepan muka Cindi

Cindi terkaget "TANGAN LO NGALANGIN PEMANDANGAN GUEEE!!!" teriak Cindi membuat Sabiru tertawa begitupun Vanka kecuali Nanda yang menyimak

___________


vote and coment.

see u...

thanks.







Continue Reading

You'll Also Like

183K 17.6K 25
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
511K 25.4K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
393K 30.4K 26
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 229K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...