Sweet Holiday

De Soklincair

239K 44K 35.3K

[SUDAH TERBIT] _______________________ "Gue mau balik. Gue mau balik," "AAAAAAA BOTAK!" "BANG JAY TURU WOI!"... Mais

VOC ; Visual Of Cast
໑▸ 1
໑▸ 2
໑▸ 3
໑▸ 4
໑▸ 5
໑▸ 6
໑▸ 7
໑▸ 9
໑▸ 10
໑▸ 11
໑▸ 12
໑▸ 13
໑▸ 14
໑▸ 15
໑▸ 16
໑▸ 17
໑▸ 18
໑▸ 19
໑▸ 20
໑▸ 21
໑▸ 22
໑▸ 23
໑▸ 24 [Flashback]
໑▸ 25
໑▸ 26
໑▸ 27
໑▸ 28
໑▸ 29
໑▸ 30
໑▸ 31
໑▸ 32
໑▸ 33
໑▸ 34
໑▸ 35
໑▸ 36
໑▸ 37
໑▸ Bonchap
Ingfo Kembali
Ingfo Gan
Ingfo ; Vote Cover
Ingfo ; Pre Order
Ingfo; Pre Order 2

໑▸ 8

6.8K 1.1K 1K
De Soklincair

Malam kembali tiba, semua penghuni hotel berkumpul bersama untuk saling berkenalan satu sama lain.

"Gue pikir ngga ada yang nginep disini karena bapuk, ternyata banyakan toh." celetuk Jungwon memandangi mereka semua.

"Beuh, mani ku bebeledagan amat eta mulut Adek na si Jay." balas Sunghoon yang memang jika adik teman nya itu sudah berceletuk akan sangat asal.

"Diem goblok. Ada Kakek nya," bisik Jay di telinga Jungwon dan mengulas senyum tidak enak pada Kakek Dongil.

"Maafin, Adek saya yah Kek. Saya lupa ngga lem mulutnya."

"Gapapa, Nak. Hotel ini memang sudah agak tua. Tapi Kakek pastikan, kalian semua akan betah disini dan Kakek akan memberikan pelayanan sebaik mungkin," tutur Kakek itu tersenyum tipis ke arah Jay.

Jay hanya bisa menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sebari tersenyum kaku ke arah Kakek itu.

Kakek itu segera izin mengundurkan diri karena tidak mau mengganggu mereka. Dan senyuman Kakek itu hilang saat melihat salah satu di antara mereka.

"Goblok banget sih lo!"

"Gue jual juga lo lama-lama ke pasar gelap," cerocos Jay dan menjitak kepala adiknya itu keras.

"Sakit ilah, Bang! Lagian kan gue jujur dan jujur itu baik," bela Jungwon sebari mendumel karena kepala nya sakit di jitak.

"Jujur emang baik, tapi jujur lo bikin kena mental anying. Belum aja mulut nya bener di lem nanti," sahut Sunghoon geleng-geleng kepala.

"Lo sih bego. Makanya kalo bego jangan terlalu meresap." senggol Jeongwoo yang berada di sebelah Jungwon.

"Emang, bego nya emang terlalu meresap. Kayaknya terlalu lama di presto tuh," tambah Haruto dan tertawa meledek Jungwon.

"Iye, iye maaf. Dan jangan ketawa lo pada! Gue pites juga lo," ujar Jungwon dengan mata melotot ke arah Haruto dan Jeongwoo.

"Bagus tuh, emang sebaiknya lo cepet tobat Won. Mulut lo tuh boncabe banget," sahut Yedam yang duduk di sebelah Sunghoon.

"Ngga boleh gitu, kagak baik."

"Liat tingkah lo ini, gue jadi inget nasehat Kakek gue di acara kawinan tetangga." Yedam tampak mengingat-ingat nasihat Kakek nya dulu.

"Waktu itu gue sama Kakek gue duduk di deket sound system sampai dimana nasehat nya ngga kedengeran."

"Oalah, asu. Udah serius padahal gue mau dengerin," umpat Jaehyuk yang penasaran nasihat apa yang di berikan kakek Yedam.

Dan mereka yang ada disana tampak tertawa dengan perkataan Yedam tadi.

"Jangan serius-serius Bang. Nanti baper," ujar Yedam dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Jaehyuk.

"Pait, pait, pait." gumam Jaehyuk berkali-kali dan mencari tempat duduk yang sedikit jauh dari Yedam.

"Makanan jadi!" seru Mashiho dari teras depan hotel yang baru saja memanggang beberapa daging yang di berikan oleh Kakek Dongil.

"WOHOOO MAKAN!" seru mereka semua heboh.

"Cih, bagian makan aja lo pada heboh. Tapi pas di suruh bantuin pura-pura semaput semua," decih Sunoo sebagai asisten Mashiho tadi di luar.

"Kata siapa? Orang kita bantuin juga," sahut Jihoon yang sudah mengunyah masakan dari Mashiho.

"Bantuin apaan lo?" bingung Yoshi yang ada di sebelah nya.

"Bantuin doa," jawab Jihoon kembali dan cengengesan.

"Sakarepmu," balas Mashiho dan merotasikan bola mata nya malas.

"Ehm, enak banget. Rasanya kayak makanan di restoran bintang lima," puji Hyunsuk membuat Mashiho mengulas senyum lebar nya.

"Gaya bener omongan lo Bang." timpal Junkyu saat mendengar ucapan Hyunsuk tadi.

"Kenapa? Iri? Ngga mampu? Bilang boss," ledek Hyunsuk dengan wajah tengil nya.

"Eh jangan salah yeah. Gue juga sering kok makan di tempat-tempat gitu," balas Junkyu tidak ingin kalah.

"Namanya Resto Touch Screen. Nyaho kagak lo?" Hyunsuk tampak mengerutkan dahi nya bingung.

"Emang ada? Kok gue baru denger?"

"Halah, boy. Maen lo kurang jauh berarti," kini giliran Junkyu yang memasang wajah tengil nya.

"Di Restoran itu, kita cuman tinggal tunjuk aja. Terus nanti makanan nya langsung muncul," sombong Junkyu dengan kepala sedikit mendongak.

"Emang ada yah Kyu?" bisik Yoshi di samping Junkyu.

"Ada dong, kita malah sering kesana kalo akhir bulan Yosh."

Yoshi mengerutkan dahi nya bingung, sedangkan Jihoon tampak menahan tawanya mendengar setiap perkataan Junkyu.

Hyunsuk memicingkan mata nya tidak terima, "Coba gue mau lihat Restoran nya. Yang kayak gimana sih Resto Touch Screen itu."

"Bentar nih gue tunjukin," Junkyu tampak mengotak-ngatik ponselnya. Sedangkan mereka yang ada disana nampak penasaran dengan Resto Touch Screen itu.

"YEAH, KAMPRET LO!" seru mereka semua bersamaan saat melihat bentukan Resto itu.

"Itu mah warteg anjir." celetuk Riki saat melihat gambar pada ponsel Junkyu.

"Gaya bener lagi namanya tadi Resto Touch Screen," tambah Junghwan ikut tertipu.

"Si goblok, gue pikir beneran." kesal Hyunsuk merasa tertipu. Sedangkan Junkyu sudah tertawa bersama dengan Jihoon.

"Woah, unique restaurant." kagum Jake yang ternyata percaya saja.

Dia menggoyang-goyangkan pundak Jay heboh. "We have to come here, it's really unique."

"Resto Touch Screen? Oh my god, that actually sounds really cool." mata Jake tampak berbinar melihat foto warteg itu.

Sedangkan Jay hanya bisa menatap miris teman bule nya itu. Dia jadi khawatir meninggalkan nya di jalanan.

"Sipapasi papasi," celetuk Sunghoon nyeleneh karena tidak paham ucapan Jake tadi.

"Gue ada dimana? Gue siapa?" sahut Heeseung juga berasa di lain dunia.

"Gini nih kalo Inggris nya pada remedi," ujar Yedam geleng-geleng kepala.

"Emang lo paham?" tanya Asahi yang sejak tadi diam.

"Kagak sih,"

"Jasa santet online modal seribu ada ngga sih?" tanya Jay dan melirik yang lain.

"Gondok gue lama-lama punya temen modelan begini," sambung nya.

"Sabar Bang sabar, orang sabar pantat nya lebar." kata Riki yang hampir Jay lempar bantal kursi.

"By the way, temen lo pada yang itu bisa ngomong juga. Gue kira dia mau ngelimbad terus." tunjuk Yoshi pada Asahi yang tadi berbicara.

"Mana mukanya lempeng banget kayak jalan abis di cor," tambah Jihoon juga.

"Bisa dong Bang. Cuman agak irit aja ngomong, kadang suka di cicil-cicil juga kalo ngomong." tutur Jaehyuk menjelaskan.

"Bener tuh, walau gitu. Dia kalo sekali ngomong suka prepet pet pet kayak knalpot, berisik banget." sambung Heeseung ikut memberi penjelasan.

"Iyah, dia juga baik kok. Cuman kadang sikap nya suka agak sunade gitu," celetuk Mashiho dengan mulut yang sering kali typo.

"Tsundare, Shi. Tsundare," koreksi Jaehyuk membenarkan dengan senyum manis terulas.

"Sama aja, nyerempet dikit doang tadi."

"Sakarepmu," pasrah Jaehyuk jika sudah berhadapan dengan Mashiho.

Dan setelah itu, mereka semua asik mengobrol satu sama lain. Hingga tiba-tiba lampu pada ruangan itu mati hidup secara tiba-tiba.

"Ini si Kakek nunggak listrik atau apaan dah? Sering banget mati idup lampu nya," ujar Jihoon saat lampu kembali menyala seperti semula.

"Ngga mungkin juga kan Nassar Oppa nyanyi seperti mati lampu, yang buat lampu nya gini." kata Haruto ngasal.

"Ngaco banget lo bego," toyor Jeongwoo gemas sendiri.

"Yah, kan sapa tau." kekeh Haruto.

Dan tanpa mereka semua sadari, ternyata ada sesuatu yang mengamati mereka semua sejak tadi.

"Ada yang merhatiin," Asahi tiba-tiba saja bicara membuat semua perhatian teralihkan padanya.

"Hah? Apaan?" tanya Heeseung yang tidak terlalu mendengar jelas. "Lo kalo ngomong yang bener napa sih, Sa."

"Berasa denger orang kumur-kumur,"

"Ada merhatiin kita," ulang Asahi lebih keras dan jelas.

"Mana?" mereka semua melirik kesana kemari untuk mencari orang yang memperhatikan mereka.

"Udah pergi," kata Asahi kembali saat sosok itu menghilang dengan cepat.

"Ngaco udah ngaco, lagi konslet yah lo? Udah nih yang anteng makanin chiki aja." Jaehyuk memberikan sebungkus chiki pada Asahi karena di rasa teman nya mulai ngaco.

"Kita di sambut," ujar Asahi kembali sebari mengunyah chiki nya.

"Lucu, tadi agak botak tapi bukan tuyul."

"Kan, kan. Ngalor ngidul nih bocah,"

"Udah guys, gapapa. Dia emang suka gini, lanjut aja lanjut."

Mereka semua kembali mengobrol satu sama lain dan tidak terlalu mendengarkan perkataan Asahi tadi.



"Kenyang banget ini perut gue," Sunghoon mengusap-ngusap perutnya yang terasa begah sekarang.

"Sama nih, kayaknya gue ke banyakan makan." Yedam yang ada di sebelah nya juga ikut menimpali.

"Me too," ucap Jake juga.

Dan mereka bertiga sedang berjalan beriringan menuju kamar mereka. Sedangkan yang lain ada yang masih mengobrol dan ada yang sudah terlebih dahulu ke kamar juga.

Setiap langkah kaki mereka menuju kamar, terasa ada sesuatu yang mengikuti mereka.

"Ngerasa ga?" Sunghoon saling mengkode dengan Yedam dan juga Jake.

"Iyah," jawab mereka berdua bersamaan.

"Mau lirik ke belakang?"

"Woi atuh Hoon," gelisah Yedam yang mulai ketar-ketir kembali.

"Tong cerik atuh Dam,"
[Jangan nangis atuh Dam.]

"Lumpat bae geus ayuk ka kamar," ajak Yedam yang sudah ingin berlari saja. [Lari aja ayo ke kamar.]

"Hei, hei. Kasih tau gue kalian ngomong apa?" bingung Jake yang dari mendengarkan.

"Si Yedam ngajak run," ujar Sunghoon memberitahu. "Tapi jangan lah, ntar makin di kejar gimana?"

"Kalo gitu kita lirik ke belakang bareng-bareng aja gimana?" usul Jake pada mereka berdua.

"Kek na ngaduar tiba-tiba kumaha? Mbung ah, sieun urang teh."
[Nanti nya ngeduar tiba-tiba gimana? Ngga mau ah, takut gue.]

"Ari sia teh mani ku borangan amat, geus ayuk urang babarengan. Maneh kepo oge kan?" Yedam tampak berpikir dan mengangguk setelah nya. [Lo teh penakut banget, udah ayo bareng-bareng aja. Lo juga kepo kan?]

"Yaudah, kita liat bareng-bareng." mereka bertiga menghentikan langkah kaki mereka secara tiba-tiba.

Sunghoon tampak memberi aba-aba untuk mereka berbalik dan melihat ke belakang.

"TIGA!" dan dengan ngaco nya dia langsung menyebutkan tiga.

Mereka bertiga segera berbalik ke belakang untuk melihat siapa yang mengikuti.

"Ngga ada siapa-siapa?" heran Jake tidak melihat siapapun selain mereka bertiga.

"Perasaan kita doang kayak nya," sambung Sunghoon di angguki oleh Jake dan Yedam yang tampak menghela nafas lega.

"Atau emang takut yah sama gue? Belum aja kalo muncul ntar gue silat cimande," tambah nya kembali tersenyum culas.

Sunghoon tampak memperagakan beberapa gerakan hingga saat dia berbalik.

Bruk

"AAAAAAAA SETAN!" teriak Jake dan Yedam dengan sangat keras. Sedangkan Sunghoon sudah lebih dulu pingsan.

Yedam dan Jake saling bertabrakan dan kembali memekik heboh.

"Awas anying awas," Yedam dan Jake saling mendorong dan bertabrakan terus menurus.

Mereka yang berniat berlari ke kamar kembali di buat berbalik saat hantu itu berkata. "Kang, ini teh temen nya gak mau di angkut?"

"Anying poho," Yedam menepuk jidatnya.

"Jake seret cepetan," ujar Yedam mendorong Jake untuk menarik Sunghoon.

Jake dengan buru-buru dan panik, kembali ke tempat nya untuk menyeret kaki Sunghoon.

Dan sebelum pergi, Jake berkata. "Thankyou, Miss Ghost."

Dan hantu itu malah tertawa sangat keras dengan wajah berubah mengerikan.

"Anying, make seserian kitu budak."
[Anying, pake keketawaan gitu bujang.]

Dan akhirnya mereka bertiga, ralat. Tetapi Yedam dan Jake berlari dengan mereka yang menyeret Sunghoon yang sekarang pingsan.

"EMAK, EMAK! TOLONGAN DAMIE EMAK." teriak Yedam sepanjang lorong dengan heboh nya.

"Yedam, help me. He is so heavy."

Yedam kembali berlari memutar untuk membantu Jake. "Sini gue gendong aja cepetan."

Jake segera mengangkat Sunghoon yang pingsan ke punggung Yedam.

"Ciluk, DUAR!" dan hantu itu kembali muncul ke hadapan Yedam dan Jake.

"AAAAAAAAA!"

⚠️ Warning Pict Horror

Udah guys, dah author kasih warning. Jadi ngga usah takut lagi, di tebelin lagi itu. Kurang baik apa coba authornya? Ga ush berterimakasih udah. ☺☝️

Chap kali ini juga author udah mulai mempersatukan para bujang biar ga lempeng2 amat gitu. Tapi kedepan nya ntah lah yah ... 😗👋

Have A Nice Day. 💙🦋

Continue lendo

Você também vai gostar

704K 189K 29
❝ Lagi?! Kita pemainnya?! ❞
622K 86.4K 12
Telah terbit dengan judul The Impostors Among Us ❝ Tadi gue liat dia keluar dari ventilasi... ❞ Ft. Ha Yoonbin
43.6K 12.7K 20
𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘬𝘦𝘯𝘥𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘭𝘦𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘥𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. ...
9.2K 1.2K 24
Renjun tau, bahwa ada diantara sahabatnya yang di karuniai sebuah hal istimewa tentang bagaimana mereka bisa melihat dunia yang tidak bisa di jelaska...