Catatan Mio

By Andalinnee1993

51.1K 6.6K 299

This is the story between you and me This story dedicated for person who likes sweet, simple love story Enjoy... More

Part 1
Part 2
part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74

Part 36

804 112 4
By Andalinnee1993

Mio tidak tau, bahwa ia memejamkan mata adalah kesalahan fatal. Karena gerakan sekecil itu membuat Harvey tidak tahan lagi untuk merengkuh Mio. Melindungi Mio dalam dekapannya. Mengulang ciuman yang sama seperti sebelumnya.

Naluri, perasaan dan insting bercampur lebur dalam ciuman yang sama. Mengendalikan Harvey tanpa bisa di hentikan. Tarikan nafas pelan Mio saat Harvey meletakan jemarinya dalam sela-sela rambut dan menariknya pelan, membakarnya.

"Kamu juga tertarik dengan saya." Bisik Harvey ketika bibirnya masih bertemu dengan Mio, "Kenapa?"

"Saya nggak tau." Balas Mio perlahan ia memundurkan wajahnya dengan pipi merona.

"Kenapa kita nggak mulai lebih jujur satu sama lain?"

"Apa jawaban saya ada artinya?"

Harvey menatap Mio sedih, "Apa selama ini jawaban kamu, pendapatmu, nggak pernah di anggap?"

Mio menggeleng, "Tidak ada yang mau dengar saya, sekalipun saya berteriak. Saya pikir seorang perempuan, seorang anak, orang yang lebih muda, dimanapun selalu begitu. Tidak pernah punya pilihan."

"Kamu punya. Asal kamu cukup berani ambil resiko." Potong Harvey tegas sebelum melanjutkan bertanya tanpa basa-basi, "Jadi, kenapa kamu tertarik dengan saya?"

Pipi Mio merona semakin merah dan ia tambah gugup seperti anak kecil yang terpaksa mengakui rahasia kecilnya , "Dari dulu saya ingin jadi dokter. Karena kalau seandainya papa saya nggak terlambat datang ke dokter; Saya sekarang mungkin masih tinggal bersama papa. Papa saya pasti masih sehat. Dan seandainya, saya bisa kuliah. Menjadi seorang dokter, saya pasti bisa mengobati nenek saya sendiri. Tanpa minta tolong siapapun."

"Saya selalu ingat hari papa saya meninggal. Saya masih kecil. Nggak tau apa-apa. Nggak bisa apa-apa. Andai aja saya tau harus bawa papa saya ke dokter. Andai saya bisa menyelamatkan papa saya. Semua nggak bakal seperti sekarang."

"Saya nggak perluh harus pindah ke pulau Serasan. Tinggal dengan om Tante saya. Dulu mereka baik dengan saya. Tapi semenjak usaha penginapan mereka sepi, dikejar hutang, nenek saya sakit. Saya nggak bisa apa-apa kecuali mengikuti apa yang mereka mau. Saya tidak bisa kuliah. Saya harus mengurus penginapan karena om Tante saya tidak bisa lagi menggaji karyawan. Harus mengurus toko. Harus melakukan semua yang mereka mau. Saya tidak punya pilihan. Karena saya sudah banyak merepotkan mereka kan?"

Harvey mencoba mengatur nafas supaya emosi dalam hatinya tidak menakuti Mio, "Kenapa mereka memukul kamu? Sejak kapan mereka melakukan itu?"

"Sejak saya kecil sebetulnya. Tapi makin parah semenjak nenek saya sakit. Semenjak mereka tidak bisa lagi membayar hutang." Mio meringis kekanak-kanakan seperti menertawakan nasibnya; yang membuat hati Harvey justru semakin sakit, "Nenek saya butuh biaya besar untuk pengobatan dan kata mereka untuk mengobati nenek, saya harus menikah dengan orang yang berani memberi uang seserahan yang paling besar."

"Ada beberapa orang pilihan om tante saya yang setuju, tapi mereka semua kebanyakan sudah menikah. Orang-orang pendatang yang istrinya ada di pulau Jawa. Saya jadi istri kedua. Istri simpanan. Atau ada yang asli Serasan. Orang yang di tuakan disana. Tapi usianya hampir sama dengan nenek saya dan istrinya juga sudah tiga."

Harvey mengumpat dalam hati.

"Saya nggak paham kenapa nenek saya tiba-tiba suatu hari mengajukan mas Altair. Saya nggak kenal mas Altair. Tapi saya tau beliau tinggal di mess sebelah penginapan keluarga saya. Saya juga beberapa kali bertemu dengan beliau ketika beliau datang ke toko keluarga saya. Saya juga tidak paham kenapa mas Altair sangat peduli dengan saya dan nenek saya. Tapi nenek saya bilang, dari semua calon dari om tante saya. Yang terbaik hanya mas Altair. Jadi saya pilih beliau dan terbang ke pulau Jawa."

Continue Reading

You'll Also Like

828K 80K 25
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
424K 26.8K 55
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
356K 27.4K 37
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
2.3M 203K 32
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...