Arena Vs Andreas [TAMAT]

By ravelchann

48.3K 3.9K 923

!!Awas Bengek!! "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya dig... More

PROLOG
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
BUKAN UPDATE
part 33
part 34
part 36
part 37
SEKEDAR INFO!!
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52 [END]
part 53 [Extra part]
part 54 [EXTRA PART BONUS]
INFO INFO
PEMBERITAHUAN

part 35

613 51 5
By ravelchann

Happy reading ❤

Suara alarm berdering, membuat Rena menggeliat pelan. Dia melirik kearah nakas menunjukan pukul lima pagi.

Ah, Rena harus bergegas mandi dan menyiapkan sarapan.. Ia hari ini masuk sekolah.

Saat hendak beranjak, pinggangnya terasa berat membuat gadis itu menoleh dan terkejut saat mendapati Andreas yang tengah memeluknya erat.

Kejadian semalam membuat pipinya bersemu, walaupun tidak jadi namun Rena masih merasa tak enak.

Suasana mendadak canggung saat Andreas menyapanya.

"Udah bangun hm?" tanyanya, dengan suara serak khas bangun tidur.

Rena mengigit bibir bawahnya gelisah, "I-iyaa Ndre..Lepas dulu, gue mau masak." titah Rena.

Bukannya melepaskan pelukannya Andreas malah semakin erat memeluk Rena, Andreas menenggelamkan wajahnya diceruk leher Rena membuat Rena meremang.

Nafas Andreas menerpa lehernya, kemudian Andreas terlihat mengecupnya pelan. Membuat gadis itu bersungut kesal.

"Ihh Ndree! Mesum banget pagi-pagi!" kesal Rena memberontak.

Andreas terkekeh, dia dengan cepat melepaskan pelukannya.

"Vitamin pagi, morning kiss dulu Ren." ujar Andreas dengan wajah tengilnya.

Rena menggeplak pipi Andreas pelan, melihat wajah mesumnya pagi-pagi membuatnya kesal.

Rena segera beranjak, mencepol asal rambut panjangnya.

"Lo sexy banget kalo pake bikini gitu.." celetuk Andreas, membuat Rena seketika tersadar bahwa dirinya masih mengenakan lingerie berwarna merah tersebut.

Hal tersebut membuat Rena segera berlari menuju kamar mandi, didalam sana Rena mengutuk dirinya yang tak sadar masih mengenakan pakaian tersebut.

Tawa Andreas meledak saat tak sengaja melihat wajah bersemu Rena.

"HAHAHA.."

*****
Setelah insiden tersebut kini Rena asyik berkutat dengan dapur, sedangkan Andreas kini tengah mandi.

Rena dengan setelan seragam serta rambutnya yang dicepol asal memperlihatkan leher putihnya yang berkeringat.

Dengan celemek berwarna biru, tangannya dengan lihai mulai mengaduk segala bumbu.

Jangan salah, Walaupun bar-bar seperti ini.. Rena tentu saja bisa memasak walau tidak jago-jago amat yah setidaknya tidak gosong lah ya.

Rena kini hanya menghidangkan omelette pagi ini, dikarenakan terburu-buru.. Waktu menunjukan pukul 06.15.

Itu artinya sebentar lagi gerbang sekolah ditutup, pukul 06.50 masih ada sisa sedikit waktu untuk sarapan.

Rena mulai membereskan peralatan masaknya, beginilah kalo sudah menjadi istri.. Tugasnya harus dan wajib ia lakukan seperti petuah sang mama.

"NDREE! CEPETAN! NANTI KITA TELAT!" teriak Rena sambil mengusap tangannya yang basah, belum apa-apa wajahnya sudah berkeringat.. Lelah sekali.

Andreas dengan buru-buru turun, melewati tangga sambil menenteng ranselnya..

Rena yang mendengar derap langkah segera menoleh mendapati andreas yanh berpakaian acak-acakan rambut yang masih basah.. Serta kerah seragam tak beraturan juga dasi yang tak sesuai posisinya membuat rena berdecak sebal.

Dengan sigap rena mendekat membenarkan dasi andreas serta kerah lelaki itu agar terlihat rapi.

"Ck, kayak anak sd aja.. Pake seragam harus dibantuin!" omel Rena kesal.

"Ish, sini nunduk!" Rena menarik paksa dasi tersebut membuat Andreas menunduk, wajah Rena saat ini sangat dekat dengan Andreas membuat lelaki itu tersenyum senang.

Memandangi wajah cantik Rena yang tanpa polesan apapun, namun tetap glowing dan cantik.

"Bentar, lo pake lipstick ya?" tuding Andreas, saat matanya tak sengaja melihat bibir Rena yang saat ini berwarna merah namun terlihat cantik dan menggoda.

"Hm.. Kenapa emang? Gak boleh gitu?" tanya Rena. sembari berjalan kearah kursi meja makan.

Andreas berdecak, "Ck, buat apaan pake gituan? Oh atau jangan-jangan lo mau ngegodaa cowo ya? Biar dilirik cowo ya? Ha! Ngaku lo?" tuding Andreas beruntun, membuat Rena berteriak kesal.

"Suka-suka gue lah! Rempong amat.. Ih Cepetan ndre keburu telat!" ujar Rena tak terima, sambil memakan sarapannya.

Andreas hanya mampu berdecih sebal, pasalnya ia sangat tidak suka Rena yang berdandan.. Walau hanya sekedar memakai lipstick, tetapi Andreas tidak suka.. Melihat Rena yang pastinya akan dilirik lelaki lain.

Membuat Andreas marah, Andreas meneguk susu yang dihidangkan Rena.

Kemudian menarik tangan Rena paksa membuat gadis itu berdiri, belum sempat Rena memprotes mulutnya sudah dibungkam oleh bibir Andreas melumatnya kasar.

Rena terus memberontak, tangannya memukul dada bidang Andreas keras.. Setelah dirasa kehabisan nafas Andreas melepaskan ciumannya dan mengusap bibir Rena yang basah akan salivanya.

"Udah gue hapus! Lain kali gak usah pake lipstick, atau gue bakal berbuat yang lebih parah dari ini!" ancam Andreas dengan sorot matanya yang menakutkan, membuat nyali Rena ciut.

Seketika melupakan omelan yang ingin ia lontarkan, Andreas berjalan mengambil ranselnya dan ransel Rena kemudian menarik tangan gadis itu dan menggenggamnya gadis itu.

"Naik.. Jangan lupa pegangan." titah Andreas, seketika Rena berpegangan pada pinggang lelaki itu.

Motor Andreas mulai melaju kencang, membelah jalanan.. Dikarenakan takut telat, gerbang sekolah mungkin saja hampir ditutup.

Rena yang dibonceng memeluk erat pinggang Andreas, Andreas mengendarai motor seperti kesetanan membuat gadis itu takut.

"LO GILA!" teriak Rena saat mereka tiba di depan gerbang yang hampir tertutup itu.

Andreas hanya menyengir melihat wajah merah Rena, lelaki itu justru mendorong motornya dengan Rena yang masih membonceng.

"Woyy pak! Jangan ditutup, ayolah.." protes Andreas saat melihat pak satpan hendak mendorong gerbang tersebut.

Pak Cahyo terlihat menggelengkan kepalanya melihat si tukang onar telat, "Telat lagi.. Kali ini saya gak bisa nolonginn, takut dimarahin bu Wiwi." ujarnya menutup gerbang sepenuhnya.

Membuat Andreas mengacak rambutnya kesal, Rena kemudian turun dari motor.. Dan berkacak pinggang.

"Ini semua tuh gara-gara lo! Andai aja lo gak ngerecokin pagi ini.. Mungkin kita gak akan telat." omel Rena memandang sengit wajah Andreas.

"Dih, kok salah gue.. Kan yang lambat itu elo, ngapa jadi nyalahin gue.." tutur Andreas tak terima.

Rena seketika melotot, "Heh! Udah salah gak mau ngaku.. Gue bangun pagi-pagi butaa buat bikin sarapan, lo senaknya nyalahin gue?!" kesal Rena membuang arah pandangannya sambil bersidekap dada.

Andreas yang jengah memilih mengalah, meredakan pertengkaran itu pagi ini.

"Iya iya! Gue yang salah.. Puas!"

Kemudian hening, keduanya menunggu guru BK yang sebentar lagi akan memantau siswa-siswi telat.

Pintu gerbang dibuka terlihat disana bu wiwi yang tengah berkacak pinggang, matanya yang mengintimidasi.. Sungguh membuat Rena menunduk.

"BARIS YANG RAPI!" teriaknya tegas.

Sermpak mereka mulai berbaris dengan rapi, bu Wiwi kini mulai mengintrupsi dengan suara lantangnya.

"YANG TELAT KALI INI, HORMAT KE TIANG BENDERA SAMPE JAM MAPEL PERTAMA SELESAI! MENGERTI?!" ucapnya.

"SIAP MENGERTI!" kemudian mereka yang telat bergegas memasuki halaman sekolah, berlarian menuju lapangan bendera.

Rena mendengus kesal, paginya kali ini begitu menyebalkan.. Padahal kan ia lelah.

"Ndree gue cape, panass!" eluh Rena, netranya menyipit melihat silaunya matahari.

Andreas terlihat menoleh, dia sedikit iba melihat wajah lesu Rena. Kemudian lelaki itu terlihat bergeser ke hadapan Rena menutupi teriknya matahari yang menyengat dengan tubuh tegapnya.

"Udah gak panas kan?" tanya Andreas, dengan menoleh sedikit.

Rena pun mengangguk, perlakuan sederhana Andreas yang mampu membuat Rena jatuh cinta.

"Kalian jangan sampai ada yang bolos dari hukuman ini, jika bolos maka akan terkena sanksi!" tegasnya penuh ancaman. Kemudian berlalu pergi menuju ruang guru.

Saat bu Wiwi pergi Andreas berbalik badan kini menghadap Rena sepenuhnya, tangannya terulur mengusap dahi Rena yang berkeringat tanpa rasa jijik.

"Jongkok aja gapapa, kalo cape.. Nanti biar gue tutupin." papar Andreas lembut, tangannya merapikan rambut Rena yang sedikit berantakan.

"maaf ya gara-gara gue, kita jadi telat dan dihukum." sesal Andreas.

Rena menggeleng pelan, Andreas terlihat sangat manis memperlakukannya seperti ratu walau kadang masih sedikit menyebalkan.

Rena pun seketika salting diperlakukan seperti itu, kendati demikian gadis itu memilih menunduk dan jongkok demi menutupi pipinya yang merona.

Andreas yang melihat itu terkekeh geli, kemudian mulai melanjutkan hukumannya..





Jngn lupa vote!!


Haii guyss, jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.. Vote dari kalian tuh berharga wkwk:D

Jangan lupa follow IG ku jugaa ya: ravelchann

makasih buat kamu yang udah vote cerita ini, dan setia mantengin cerita abal-abal ini ❤
See you <3

Continue Reading

You'll Also Like

2.9K 122 19
Aku adalah Beta.. Seorang anak perempuan yg bercita cita menjadi Pramugari sejak kecil karena cerita sang ibu tentang pekerjaan yg enak itu.. Tapi ta...
78.5K 3.4K 29
Terbit√ Di galaxystar_publisher BUAT YANG SUKA PLAGIAT? HARAP MUNDUR! ......... Mia, hanyalah seorang siswi biasa-biasa saja. Tidak cantik, tidak pop...
2.3M 125K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
5.6M 377K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...