I Became a Maid [TERBIT]

By diaryzia

183K 14.6K 1.1K

Story#1 (Bukan Novel Terjemah) •••••••• Melisya adalah seorang pelayan sek... More

Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31 (End)
Open PO
Cerita Baru!!!

Part 19

3.7K 309 16
By diaryzia

Heyy, Update lagi nih seperti biasa sebelum baca jangan lupa buat Vote dulu. Part kali ini agak sedikit panjang. Jia harap kalian enggak bosen buat Bacanya.

Happy Reading

••••••••

Hubungan Alea dan Javier semakin hari semakin dekat, pertemuan yang di awali oleh pertengkaran akhirnya bisa menjadi sebuah pertemanan. Sudah setahun lamanya mereka berdua bertemu.

Semua orang yang melihat kedekatan mereka merasa bahagia, terutama Darrel dan Adriana. Melihat Javier yang kembali tersenyum membuat mereka merasa senang.

Tapi di saat semua orang senang akan kedekatan mereka, berbeda dengan seorang gadis cantik berambut pirang, dia adalah Leona Adelicia Burton, dan ayah nya Kristian Burton menurut mereka, Alea adalah penghalang hubungan Leona dan Javier.

Sebelum Alea datang. Leona sudah terlebih dahulu mengenal Javier, tapi selama Leona mengenal Javier. Javier tidak pernah merespon kehadiran dirinya.

Dan sekarang setelah melihat kedekatan Alea dan Javier. Membuat dirinya kesal dan marah seharusnya yang selalu ada disamping Javier adalah dirinya.

"Ini tidak bisa di biarkan ayah! Bagaimanapun, Javier harus tetap bersama dengan ku!" Kesal Leona melihat Javier dan Alea yang sedang berada di taman istana.

"Tenanglah sayang, serahkan semua pada ayah. Ayah pastikan kau akan tetap bersama Javier, bagaimanapun caranya." Ucap Kristian yang membuat Leona langsung menatap sang ayah dengan senyum mengembang.

'Jika menyingkirkan putra mahkota saja mudah bagi ku, apalagi menyingkirkan seorang gadis kecil sepertinya.' Lanjutnya dalam hati.

"Terimakasih ayah, aku percaya pada ayah." Leona langsung memeluk sang ayah dengan begitu erat.

••••••••

●Disisi Lain

Javier dan Alea sekarang tengah berada di taman istana. Setiap Duke Nicholas berkunjung ke istana. Pasti Alea selalu ingin ikut bersamanya.

"Lea aku ingin bertanya sesuatu padamu?"

"Bertanya tentang apa Vier?"

"Emm... Begini, aku penasaran dengan tanda di belakang pundakmu. Kenapa kau memiliki tanda seperti itu? Aku baru pertama kali melihat tanda seperti itu?" Tanya Javier kepada Alea.

"Maksudmu tanda ini?" Alea menunjukan tanda Phoenix yang berada dipundaknya kepada Javier.

Melihat Alea yang menyikap bajunya, membuat Javier terkejut sekaligus gugup.

"I-iya t-tanda itu. Sudah cukup! Kau tidak perlu menunjukannya padaku. Sekarang ceritakan bagaimana kau memilki tanda itu? Itu sangat membuatku penasaran?" Tanya Javier penasaran.

"Emm... Bagaimana ya aku menceritakannya padamu? Tapi yang jelas, Buna pernah bilang padaku. Sebelum mengandungku, Buna pernah mengalami keguguran 2 kali, dan pada saat Buna kembali mengandung. Ayah pernah menyuruh seorang prajurit istana untuk membawa seorang tabib kekediamanku."

"Karena Buna takut kejadian sebelum-sebelumnya terulang kembali. Makanya ayah menyuruh seorang tabib untuk membuatkan sebuah ramuan untuk menguatkan kandungannya." Jelas Alea.

"Setelah itu, bagaimana kau bisa mendapatkan tanda itu?" Tanya Javier penasaran.

"Buna bilang, jika ramuan yang di berikan oleh tabib itu bukan ramuan biasa. Tapi saat Buna melahirkan ku, Buna juga di buat terkejut. Kenapa aku memiliki tanda ini, karena setahunya tanda ini di berikan kepada orang-orang tertentu, tapi banyak peramal bilang jika tanda yang ku punya bisa menyelamatkan ku dari racun sekalipun racun itu mematikan." Jelas Alea kepada Javier.

"Jadi karena ramuan itu kau memiliki tanda seperti ini?"

"Itu belum pasti Vier, sangat konyol jika hanya dengan ramuan aku memiliki tanda seperti ini."

"Terus karena apa?" Javier kembali bertanya.

"Entahlah, mungkin karena aku spesial. Makanya aku di beri tanda seperti ini." Jawab Alea dengan bangga.

"Terserah kau saja. Sekarang ayo kita kembali ke dalam, semua orang pasti sudah menunggu kita untuk makan siang." Javier langsung menggenggam tangan Alea dan membawanya masuk kedalam istana.

••••••••

Di kastil Sevilla di kediaman Kristian. Kristian sekarang tengah merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan Alea dari kehidupan Javier.

"Sial, bisa-bisanya gadis itu datang ke kehidupan Javier. Setelah aku menyingkirkan Jarrel, aku pikir rencanaku akan berjalan lancar, tapi tak ku sangka gadis itu muncul dan membuat Javier suka padanya."

"Jika aku membiarkan mereka lebih lama, bisa-bisa rencanaku akan gagal untuk menguasai kerajaan, aku sudah menyingkirkan Jarrel agar Javier naik tahta dan menjadi putra mahkota. Supaya dia bisa menjadi Raja di masa depan, dan setelah Leona menikah dengan Javier, aku akan memanfaatkan Javier dan menyingkirkan seluhur anggota kerajaan." Ucap Kristian Sembari menampilkan seringaiannya.

"Tuan, ada apa anda memanggil saya kemari?" Tanya seorang pria kepada Kristian.

"Aku akan memberimu tugas yang sama seperti yang kau lakukan satu tahun lalu kepada Jarrel. Aku ingin kau dan anak buahmu menyingkirkan Putri Duke Nicholas secepatnya."

"Menyingkirkan Putri Duke Nicholas? Untuk apa anda menyingkirkan gadis kecil sepertinya?" Tanya pria itu penasaran.

"Dia telah membuat rencana ku gagal, jika aku terus membiarkan mereka bersama. Bisa-bisa tidak akan ada celah untuk Leona mendekati Javier. Kau mengerti maksudku bukan."

"Saya mengerti Tuan, anda tenang saja. Menyingkirkan anak kecil sepertinya bukan masalah bagi ku."

"Bagus, hari ini aku akan pergi ke istana bersama Leona, dan Duke Nicholas juga pastinya akan kesana bersama keluarganya. Aku ingin kau menyerang kereta kuda yang di tumpangi anak itu dan menculiknya, setelah itu bawa dia ke tengah hutan. Kau mengerti!"

"Baik Tuan, saya mengerti." Jawab pria itu sopan.

Tidak lama dari itu Leona datang dengan memakai gaun cantik yang melekat pada tubuhnya.

"Ayah, bagaimana penampilanku? Apa aku sudah terlihat cantik." Tanya Leona sembari menujukan gaun yang ia pakai.

"Kau selalu cantik sayang, Pangeran Javier pasti akan terpesona melihat kau yang sangat cantik hari ini." Puji Kristian kepada putrinya.

Mendengar perkataan sang Ayah membuat Leona langsung menampilkan senyumnya.

"Terimakasih ayah, kalau begitu ayo kita pergi! aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Javier." Ucap Leona mengajak Kristian.

••••••••

Javier, Alea dan Leona kini tengah berada di taman istana. Dengan Javier yang selalu ingin berada dekat dengan Alea. Di saat Alea dan Javier tersenyum bahagia, berbeda dengan Leona yang sedari tadi menunjukan muka masamnya.

Dia kira setelah menggunakan gaun cantik seperti sekarang, Javier akan terpesona padanya. Nyatanya Javier sama sekali tidak melihatnya, dan malah mengacuhkannya sekarang. Membuat kesal saja.

"Vier, lihatlah! Bunga ini sangat cantik." Alea menunjuk bunga Daisy yang baru saja mekar di taman tersebut.

"Ia cantik 'seperti dirimu'." Ucap Javier dalam hati pada kalimat terakhirnya.

"Bolehkah aku memetiknya. Aku sangat menyukai bunga ini." Pinta Alea.

"Tentu saja kau boleh memetiknya, bahkan jika kau mau, aku akan menyuruh ayah untuk menanamnya di taman kediamanmu."

"Tidak perlu Vier, kau ini berlebihan sekali, aku hanya ingin memetiknya saja."

"Pangeran, aku juga ingin memetiknya, bolehkah aku memetiknya untuk ku bawa pulang." Ucap Leona mulai mendekati Javier.

"Terserahmu saja." Ucap Javier dengan begitu dingin.

Mendengar Javier berkata seperti itu membuat Leona tambah kesal. Bisa-bisanya Javier mengacuhkannya di hadapan Alea.

"Nona, Tuan bilang anda harus segera pulang karena ini sudah hampir malam." Ucap Bibi Marry.

"Ahh begitu ya. Vier aku harus pulang ayah sudah memanggil ku."

"Baiklah kalau begitu, tapi kau jangan lupa untuk datang lagi kemari, aku akan menunjukan Bunga yang jauh lebih cantik dari ini."

"Baiklah aku akan datang lagi nanti, kalau begitu aku pergi dulu, sampai nanti. Ayo Bibi." Ajak Alea kepada Bibi Marry.

Alea langsung pergi dari istana menggunakan kereta kuda, kereta kuda yang di tumpangi oleh Alea berbeda dengan kereta kuda yang di tumpangi oleh Nicholas dan Reana.

Alea bilang dia sudah besar, dan ingin pergi menggunakan kereta kudanya sendiri.

Melihat Alea yang pergi menggunakan kereta kudanya sendiri, membuat Kristian tersenyum senang, dengan begitu dia bisa dengan mudah melancarkan aksinya. Melihat itu Kristian langsung memberi kode ke salah satu orang suruhannya.

"Yang Mulia sepertinya saya dan Leona juga harus segera pulang, karena masih ada urusan yang harus saya kerjakan."

"Baiklah kalau begitu, jika kau mempunyai waktu luang kau boleh berkunjung kembali bersama Leona."

"Terimakasih Yang Mulia, kalau begitu saya permisi. Ayo sayang." Kristian mengajak Leona untuk pergi dari istana.

Tapi bukannya pergi ke arah kediaman mereka, Kristian malah mengikuti Kereta kuda Alea dari arah belakang.

"Ayah kenapa kita lewat arah ini?" Tanya Leona bingung.

"Kau juga nanti akan tahu sayang."

Kembali ke Alea, Alea sekarang tengah berada didalam kereta kuda dengan senyum mengembang yang tidak pernah luntur dari wajahnya.

"Jika dilihat-lihat Vier sangat tampan, dia juga selalu memperlakukan ku dengan manis. Meskipun sikap menyebalkannya sulit untuk di hilangkan." Ucap Alea sembari tersenyum.

Saat tengah membanyangkan Javier, tiba-tiba saja segerombolan orang bertopeng datang dan menyerang kereta kuda yang sedang ditumpangi oleh Alea.

"Bi-Bibi apa yang terjadi?" Tanya Alea saat melihat beberapa penjaga sudah mulai terkapar lemas di tanah.

"Bibi juga tidak tahu Nona, lebih baik Nona keluar sebelum sesuatu terjadi pada Nona."

Belum sempat keluar, seseorang yang tidak di kenal tiba-tiba saja masuk dan langsung mengikat tangan dan kaki Alea, dan membawa Alea masuk ke dalam hutan.

"BI-BIBI TOLONG LEA! LEPASKAN! AYAH, BUNA TOLONG LEA! HIKS..HIKS.. AYAH TOLONG!"

"NONA!" Teriak Bibi Marry.

Saat Bibi Marry akan mengejar Alea, sebuah pedang langsung menghadang dirinya.

"Kau mau kemana?"

"Lepaskan Nona Alea! Apa kesalahan yang dia perbuat? Kenapa kau malah membawanya pergi?"

"Dia memang tidak memilki masalah denganku. Tapi dia sudah mengagalkan rencana Tuan ku. Jadi dia harus menerima akibatnya."

"Rencana Tuanmu? Memangnya Tuanmu merencanakan apa? Sampai harus melibatkan Nona Alea."

"Itu bukan urusanmu. sudah! Membuang waktuku saja, sebelum kau menyelamatkan Nonamu. Pedangku yang akan lebih dulu menembus tubuhmu."

Sebelum Penjahat itu melayangkan pedangnya kepada Bibi Marry, pedang yang di pengang oleh penjahat itu malah melayang kebelakang.

"Selamatkan Nona Alea! Biar saya yang menangani para penjahat ini." Ucap salah satu pengawal yang mengawal Alea.

"Baik, terimakasih. Aku serahkan semuanya padamu." Bibi Marry langsung pergi dari tempat tersebut dan mulai mencari Alea kedalam Hutan.

Alea terus dibawa sampai ke tengah hutan oleh penjahat yang mengikatnya. "LEPASKAN AKU! AYAH TOLONG LEA." Berontak Alea.


Penjahat itu memang melepaskan Alea, tapi dengan cara yang begitu kasar. Sampai Alea tersungkur ke tanah.

"Itu bukan yang kau mau. Tuan, saya sudah membawa penghalang kecil ini kemari."

"Bagus kau boleh pergi, aku yang akan mengurus sisanya."

"Baik Tuan, saya permisi." Ucap penjahat itu sebelum pergi meninggalkan hutan tersebut.

"Sayang kemarilah!" Ucap Kristian memanggil Leona.

Alea yang masih terikat, dibuat terkejut atas kehadiran Leona yang tiba-tiba saja datang.

"Le-Leona."

"Iya, ini aku Alea." Ucap Leona dengan tersenyum remeh kearah Alea.

"APA YANG AKAN KAU LAKUKAN PADAKU LEONA! LEPASKAN AKU!" Ucap Alea, sembari melepaskan ikatan kaki dan tangannya.

"Melepaskanmu? Untuk apa aku melepaskanmu." Leona langsung mencengkram pipi Alea.

"Dengar Alea! Anak kecil sepertimu seharusnya jangan banyak bertingkah. Karena dirimu Javier jadi sering mengacuhkanku." Ucap Leona sembari melepaskan cengkramannya dengan sangat kasar.

"Hahaha Lucu sekali Leona, bukankah sebelum aku datang Javier memang selalu mengacuhkanmu. SEHARUSNYA KAU SADAR DIRI!" Teriak Alea di kalimat terakhir sembari tersenyum mengejek kepada Leona.

Mendengar ucapan Alea membuat Leona tambah geram.

"Sudah sayang, tidak perlu menanggapi ucapannya. Lebih baik kau segera berikan racun itu padanya, agar kita bisa kembali pulang."

"Ra-Racun, RACUN APA?" Tanya Alea dengan bergetar.

"Racun untuk menyingkirkanmu dari kehidupan Javier, sekaligus dari dunia ini. BUKA MULUT MU!" Leona mulai mengarahkan racun itu kepada Alea.

Melihat Alea yang tidak ingin membuka mulutnya. Leona langsung mencengram kembali pipi Alea dan memaksa Alea meminum Racun itu.

"Seharusnya kau membuka mulutmu dari tadi, jadi aku tidak perlu susah-susah untuk membuang tenagaku. Ada kata-kata terakhir yang ingin kau ucapkan."

"Keterlaluan uhuk.. uhuk...k-kau akan tahu akibatnya uhuk..uhuk... karena sudah memperlakukanku seperti ini uhuk..uhuk... lihat saja apa yang akan ku lakukan padamu suatu hari nan-" Ucapan Alea terpotong, karena dia langsung terkapar lemas di tanah.

"Cihh, masih sempat-sempatnya banyak bicara disaat kau sedang sekarat seperti ini."

"Sudahlah sayang, ayo kita pulang biarkan dia tetap disini untuk menjadi makanan para hewan buas. Kita juga harus merayakan pesta kemenangan kita bukan."

"Ayah benar, kita harus merayakannya. Kalau begitu ayo kita pergi." Leona dan Kristian pergi dan meninggalkan Alea di dalam hutan sendirian dengan tubuh yang terkapar ditanah.

••••••••

Setelah menyusuri hutan yang begitu luas akhirnya Bibi Marry menemukan Alea. Tapi betapa terkejutnya dia melihat keadaan Nonanya yang sudah terkapar di atas tanah.

"NONA. Hiks.. Hiks.." Saat akan menghampiri Alea, langkah Bibi Marry tiba-tiba saja terhenti dan langsung terduduk di tanah.

Betapa terkejutnya dia melihat beberapa kilauan cahaya yang mengelilingi tubuh Alea, di tengah-tengah hutan yang begitu gelap. Dan yang membuat Bibi Marry terkejut kilauan cahaya itu berubah menjadi burung Phoenix dan membawa Alea menuju kearahnya.

Setelah Alea berada di atas pangkuan Bibi Marry cahaya itu tiba-tiba menghilang dan mata Alea perlahan-lahan terbuka.

"Bi-Bibi." Ucap Alea berusaha membuka matanya dan melihat Bibi Marry yang sudah mulai meneteskan air mata.

"No-Nona hiks.. hiks... Syukurlah anda selamat, apa yang terjadi pada anda? kenapa anda bisa seperti ini?" Tanya Bibi Marry sembari memeluk Alea.

"Bibi, Leona dan ayahnya membawaku kemari dan para penjahat yang menyerang kita tadi adalah suruhan ayah Leona, mereka juga tadi sempat memberiku racun." Ucap Alea begitu lemas.

Mendengar perkataan Alea membuat Bibi Marry terkejut.

"Ra-Racun, ini tidak bisa di biarkan Nona! Anda harus memberitahu Tuan dan Nyonya tentang masalah ini."

"Tidak Bibi!" Cegah Alea. "Jika aku kembali ke kediaman ayah, bisa saja Leona dan ayahnya, berbuat sesuatu yang lebih dari ini. Kali ini aku bisa selamat, tapi bagaimana dengan nanti?"

"Tapi bagaimana kita membalas perbuatan mereka pada anda Nona? Tuan dan Nyonya juga pasti khawatir dengan keadaan anda nanti."

"Biarkan aku tinggal bersama Bibi, aku juga ingin merahasiakan identitasku. Semua orang pasti akan berpikir jika aku telah di culik oleh seseorang."

"Baiklah Nona jika itu keputusan anda, saya akan selalu mendukung anda, saya juga tidak akan kembali ke kediaman anda sebelum anda menyelesaikan masalah ini."

"Terimakasih Bibi, kau selalu ada bersamaku, akan ku pastikan Leona dan Ayahnya mendapatkan balasan yang setimpal, dengan apa yang telah mereka perbuat padaku."

Alea dan Bibi Marry memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut. Bibi Marry juga menceritakan tentang cahaya yang tiba-tiba muncul pada saat Alea tidak sadarkan diri.

Alea berpikir jika cahaya yang muncul tadi berasal dari tanda yang ada pada pundaknya, ternyata para peramal itu benar, bahwa tanda ini bisa menyelamatkannya dari racun.

Bersambung.....

Gimana Part kali ini???

Jangan lupa buat "Vote & Komen"

Nantikan Part Selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

341K 29.4K 55
"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap ter...
358K 28.2K 39
Dalam sebuah cerita, antagonis selalu menjadi pihak yang salah dan protagonis selalu menjadi pihak yang benar terlepas dari apa yang mereka alami. Me...
219K 17.3K 29
~transmigrasi series 4 Zevana Rinandini seorang desainer terkenal di ibu kota harus merasakan kenyataan pahit. kekasih yang di cintai tega membunuh n...
726K 56.8K 30
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...