No Time To Die

Por sugartea__

12.5K 1.1K 47

Singkat cerita ini mengenai beban yang di pikul anak pertama untuk menghidupi ke enam adiknya. Tidak ada wakt... Mais

00
01| Dia si anak pertama
02| Anak kedua yang terus berulah
03 | Rasa bersalah
04| Cara mencari uang dadakan
05| Derita si anak kedua
07|Waktunya Daniswara dan Endaru beraksi
08| Rasa khawatir
09| Sebuah rahasia
10| Marahnya anak keempat
11| Sebuah kejutan yang menyayat hati
12| Meluapkan emosi yang terpendam
13|Dua anggota tahu
14| Si bontot berulah
15| Tiba-tiba dia...
16| Harapan menyakitkan
17| Rapuh
18| Takut
19| Akhirnya mereka tahu
20| Runtuh
21|Kerjasama tim
22| Nasib si bungsu
23| Kita hanya orang kecil
24| Menjemput keadilan

06| Perihal sarapan

436 47 0
Por sugartea__

Sejak semalam Bagaskara tidak mengangkat telepon Abimanyu sama sekali. Dan hal itu membuatnya khawatir bila terjadi sesuatu hal buruk pada adiknya.

Kalau di tidak mungkin sudah puluhan bahkan ratusan. Kenapa ya? Bagaskara tidak biasanya begini. Apa karena dia banyak tugas dan ketiduran? Bisa aja sih. Tapi kan, paling tidak, kasih tau lewat chat, vn atau apapun itu yang penting mengabari kan? Jangan jadi tukang ghosting gini. Kan Abimanyu jadi gelisah, galau dan merana.

”Masih gak bisa bang dari semalem?” tanya Daniswara di meja makan dan Abimanyu menggeleng.

”Salah satu dari kalian ada yang bisa?” tanya Abimanyu yang bertanya pada adiknya namun mereka serentak menggeleng.

”Kayaknya emang bang Bagas lagi sibuk banget, katanya mau UTS juga kan? Udah, abang positif thinking dulu,” Ucap Endaru yang berusaha menenangkan sang Abang.

Abimanyu mengangguk, pria itu menghela napas sebelum akhirnya ikut duduk bersama adik-adiknya.

”Kalian cepet habisin makanannya habis itu berangkat, abang liat langit nya mendung. Jangan lupa bawa jas hujan masing-masing.”  ke emoay adiknya langsung memberi sikap hormat.

Tak lama kemudian, keluarlah Caturangga dari dalam kamar dengan wajah masam seperti biasa. Anak itu kalau gak berangkat kepagian, ya pasti lanjut tidur setelah sholat subuh. Gak tahu kenapa, dia sering melewatkan sarapan pagi, apa masakan gak enak ya? Tapi kalau di icip-icip lumayan kok.

”Catur kamu gak makan?”

”Gak.”

”Di antara yang lain, cuma kamu yang selalu ngelewatin sarapan. Kenapa? Masakan Abang gak enak?”

Caturangga merotasikan bola matanya. ”Lo tau alesannya kenapa?” Abimanyu mengernyitkan dahi lalu menggeleng.

”Karena gue bosen makan tahu sama tempe terus, sial. Terus satu lagi, lo pikir yang lain gak bosen kalo lo bawain bekal telor ceplok terus? Lo gak kasian sama mereka? Sehat enggak, penyakitan iya.” Catur langsung masuk ke kamar mandi dengan membanting pintu.

Suasana mendadak hening. Penuturan Caturangga barusan, berhasil membuat Abimanyu terpukul. Dadanya mencelos dan sedikit nyeri. Rasanya ingin Abimanyu menangis, dia merasa gagal untuk merawat adik-adiknya dengan baik. Tapi bagaimana? Kalau mereka makan enak terus, otomatis pengeluaran semakin bertambah sementara adik-adiknya itu selalu ada pengeluaran di sekolahnya.

Kalau di bilang ingin membahagiakan adiknya dengan memberi makanan enak, Abimanyu akan teriak paling kencang. Tapi dengan kondisinya yang seperti ini rasanya mustahil. Tak ada yang bisa di harapkan dari gaji seorang kurir paket dan kuli bangunan. Itu pun gajinya di bawah UMR.

Untungnya, keempat adiknya dapat beasiswa. Jadi itu mengurangi beban pikiran Abimanyu untuk sementara.

”Maafin Abang ya ...” Abimanyu tertunduk lesu.

”Gapapa bang, jangan di masukin ke hati omongan bang Catur. Abang tau dia kayak apa kan?” Daniswara berusaha untuk membuat sang Abang lebih baik.

”Lagian Genta suka banget telur ceplok Abang, enak banget. Toh setiap Abang gajian pasti kita makan enak kok, gak cuma telur sama tahu dan tempe,” celetuk Febriantara. Pria itu kemudian beranjak dari bangku dan memeluk abangnya.

”Jangan banyak pikiran bang, nanti Abang sakit,” kata Febriantara. Ketiga adiknya pun menyusul beranjak dari bangku dan memeluk abangnya di sana.

”Abang tenang aja, adik-adik abang yang kiwoyo ini bakal jadi orang sukses semua.” Abimanyu mengaminkan penuturan Daniswara lalu membalas pelukan mereka dengan lembut.

Di karenakan bannya bocor, Caturangga jadi telat masuk sekolah dan berakhir di jemur di lapangan. Sialan memang. Kenapa harus ada paku di jalanan besar? Harusnya di taruh di perumahan elit saja. Kan banyak orang kaya.

Setelah bel jam pertama berbunyi, Caturangga harus membersihkan toilet sampai bel istirahat. Sadis memang. Apalagi guru piketnya Bu Aneke. Ya pasti hukumannya juga gokil.

Enak sih, karena di hukum Caturangga gak perlu belajar. Tapi, jijik juga lah. Mana toilet cowok banyak pup ngambang lagi. Bikin merinding.

”Kayaknya lo langganan telat ya?” Caturangga reflek menoleh ke sumber suara. Pria itu merotasikan bola matanya tatkala melihat gadis yang sama seperti dua hari yang lalu berdiri di sebelahnya.

”Gue jarang liat muka lo deh, tapi dari ucapan Bu Aneke tadi, kayaknya lo ini anak lama yang menjadi musuh guru-guru. Gue bener?” Caturangga berdecih pelan.

”Nama gue, Valeria.” Gadis itu mengulurkan tangannya namun Caturangga tak menggubris.

”Ini hari pertama gue, dan gue telat karena ban motor gue bocor.” Caturangga meliriknya sedikit.

”Sialan banget gak sih? Kenapa harus ada paku di jalanan gede? Kenapa gak di komplek perumahan orang kayak aja? Ngeselin banget.” Caturangga terperangah mendengarnya.

Loh? Kok bisa sama? Jangan-jangan ini cewek bisa denger batin orang lagi

”Oh iya, lo anak kelas berapa? Adik kelas atau kakak kelas?” tanyanya kembali dan Caturangga kembali tak menggubris.

”Dari tampang lo, lo kelihatan kayak murid abadi——”

”Bisa diem gak lo?” gadis bernama Valeria itu langsung menutup mulutnya sambil mengangguk.

”Lo kalo mau ngomong, Sono sama tiang bendera. Gue pusing dengerin ocehan lo.” Caturangga bergeser untuk menjauhinya.

Valiria berdecak pelan, lalu dia berusaha mendekati Caturangga kembali.

”Lo udah punya pacar?” Caturangga langsung menatap sinis gadis itu.

”Keliatan dari muka lo, kayaknya semua cewek takut sama lo. Lo tau kakaknya Ipin - Ipin kan? Nah itu mirip lo.” Caturangga mengepalkan tangannya.

”Lo——” Caturangga langsung membekap mulutnya.

”Lo mending diem biar oksigen yang lo hidup gak boros.” Caturangga pergi meninggalkan lapangan.

Pria itu pergi ke toilet untuk mendinginkan kepala dan juga tubuhnya akibat terbakar sinar matahari.

Sembari menunggu tubuhnya dingin, Caturangga merokok sambil memainkan ponselnya.

Rupanya, ada panggilan dari Bagaskara sampai sepuluh kali tapi tidak terangkat.

Dengan cepat pria itu menghubungi abangnya.

”Halo bang?”

Gue pikir lo mati di di jadiin samsak

Caturangga tertawa. ”Sorry bang, gue gak angkat telepon lo. Soalnya lagi di hukum”

Kenapa lagi?

”Ban gue bocor, terus guru piketnya Bu Aneke. Ya habis gue, mana di hukumnya sama cewek yang mulutnya kayak kaleng rombeng”

Cantik?

”Gak merhatiin”

Awas nanti suka——”

”Amit-amit, jangan sampe”

”Oh ya, bang. Dari semalem orang rumah coba telepon Abang. Tapi Abang susah di telepon. Abang baik-baik aja kan?”

Untuk beberapa detik, Bagaskara diam.

”Bang?”

Iya? G-gue lagi pusing banget. Ujian sebentar lagi, gue bolak - balik belajar sampai nyaris gila”

”Belajar yang bener bang, cuma lo satu-satunya harapan di keluarga kita”

Lo jangan ngomong gitu, semua anak ayah pasti bakal sukses. Lo bilang mau jadi atlet tinju kan? Jadi gimana perkembangannya sekarang? Lo masih belum bilang sama bang Abi?”

”Gak deh, ngapain juga? Yang penting uang bulanan gue ngalir. Gue gak peduli sama hidup dia”

Lo gak boleh gitu, bang Abi kerja mati-matian buat kita semua. Dia relain masa depannya untuk kita, gue rasa suatu saat nanti kita harus bales semua jasa dia, termasuk lo

Tur, gue tau. Lo itu sebenernya sayang sama bang Abi, cuma rasa sayang lo ketutup sama rasa benci lo karena menurut lo, bang Abi adalah penyebab——”

”Bang, gue harus ke lapangan”

Oke, jangan bandel-bandel

Tuts ...

Catur menghisap dalam-dalam rokoknya dan mengeluarkan asap yang cukup ngebul dari mulutnya.


Selamat malem minggu, buat yang gatau mau kemana. Lebih baik gabung sama gua jadi nolep di rumah wkwk

Jangan lupa vote dan komennya bestieeee

Follow : sugartea__

Continuar a ler

Também vai Gostar

1K 147 9
"Kenapa kalian membawaku?" "Kenapa? Kenapa kau bertanya huh? Sudah jelas ayahmu berhutang besar padaku. Hamada." "Berapa? Biar aku lunasi, aku akan b...
8.1K 935 23
tentang luka yg tak berujung ,sebuah penyesalan yg berada di paling akhir Kata maaf yg tak berarti lagi ,hanya sebuah harapan ingin bahagia di dapat...
15.9K 1.6K 40
Kisahnya singkat, hanya berisi kisah tentang persahabatan 7 orang remaja dengan mimpi mimpi sederhana mereka. " 𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘮𝘢...
4.4K 871 20
tentang arjuna, kalingga, prakash, theo, dan kai. 5 insan dengan latar belakang cukup kelam yang dipertemukan bersama. - ignore typos! tags ; #14 cho...