Violet Or Feraya

By Vi-anna_

8.1M 928K 42K

Violetta Devana Maheswara Cupu, bodoh, lemah, ceroboh, gak guna, korban bully, dan sampah, kata kata itu rasa... More

Prolog
This real?
Tentang Violetta
Pulang
Baru awal
Drama pagi hari
Sekolah
Istirahat Pertama
Balap Motor
Sebuah Tamparan
Gave?
Ancaman Letta
Alasan Zevan
Pelukan Tata
Gaun
Makan malam
Jalan jalan
pertemuan di sebuah gang
Albirru
Perkara Memar
Kafe
Manik Biru Safir
Murid baru
Hari Pertama
Zidan
Cast
Pelukan Gave
Sehari bersama Albirru
Tinju
Dua Sisi Berbeda
Panti Asuhan
From Zevan
Kemarahan Albirru
Kantin
Debat
Curiga
Kafe
Dissert
Letta
Menuju Balas Dendam
Langkah Awal
Misi Pertama
Abang Laknat
Together with Tata
Indirect Kiss
Pasukan The Phoenix
Drama
Mengungkap
Paradise club
Menjemput
Just Sleep
Pagi di koridor
Antara Gave & Albirru
Rumah Sakit
Pertengkaran
Kabar Biru
Peperangan
Pengakuan
Pemakaman
Rumah Letta
First Date
Masa Lalu
Masa Lalu II
Kantin
Rencana
Rencana 2
Awal bencana
Tragedi
Kecelakaan
Gugur
Good bye, Zidan
Diary Zidan
Air mata Letta
Eksekusi
Kembali terjadi
Ending
VOTE COVER!
COVER TERPILIH
INFO PO

Jiwa Letta

166K 18.6K 114
By Vi-anna_


Eitsss Kalem donk..

Vote dulu baru baca.

Ngerti?

Good..

Happy reading kawand



Kelupaan😭😭

Semangat puasa nya yak😉

*
*
*
*



Gue dimana?

Satu kata yang Raya fikirkan saat ini, Ia merasa berada di tempat asing yang teramat tabu bagi nya.

Hamparan rumput luas, dengan awan putih yang menggulung terlihat dekat.

Raya tak pernah tau ada tempat seperti ini di belahan bumi manapun.

"HEI!!"

Suara nya terdengar lepas, dan satu kenyataan membuat tenggorokan nya tercekat.

Itu suara nya, benar benar suara Raya yang asli.

Tunggu--

Apa mungkin Raya sudah kembali kedalam Raga nya yang asli? Namun jika iya, dimana ia sekarang? Raya terlalu bingung dengan keadaan yang ada.

Atau Ia kembali menuju raga nya yang mungkin sudah meninggal--

"Raya."

Suara yang teramat familiar terdengar itu membuat Raya menengok sekitar, mengedarkan pandangan mencari sosok yang tak dapat ia temui di sekitar nya.

"Lettta, Lu Letta kan? Lu dimana?"

"Disini!" Suara lembut dari arah belakang nya dengan segera membuat Raya berbalik.

Seharus nya ia tau jika akan ada Letta di belakang nya, namun tetap saja tenggorokan nya tercekat melihat Letta yang benar benar berada dalam versi gadis itu sendiri, terlihat anggun dengan dress putih selutut dan rambut nya yang tergerai rapi.

"Akhir nya aku bisa ketemu sama kamu."

Raya hanya mampu meneguk seliva nya susah, Ia bahkan bingung harus bertanya dan menjawab apa, pertanyaan pertanyaan yang sudah lama bercokol di kepala nya kini hilang entah kemana.

"Bingung kan sama apa yang terjadi sekarang?"

Tentu saja Raya mengangguk yakin, entah kenapa Raya merasa hidup nya terlalu tak nyata sekarang, maksud nya lebih seperti cerita fantasi yang harus nya tak pernah ada dalam dunia nyata.

"Anggap saja karna tuhan mau berbaik hati sama kita, maka nya kita ngalamin transmigrasi."

Raya memejamkan mata, alasan itu terlalu klise, memang benar itu semua pasti sudah karna izin tuhan, namun jawaban itu saja tak mampu membuat nya merasa puas.

"Beberapa hari sebelum kejadian aku jatuh dari Rooftop, aku juga sempet mimpiin seseorang yang sedang mengalami kecelakaan motor."

Raya mengerut kening nya, tak mungkin jika itu dia kan? Masalah nya mereka saja tak pernah bertemu sebelum nya, bagaimana Letta bisa memimpikan nya.

"Itu kamu Raya, entah itu pertanda atau apa, tapi mimpi itu bahkan berulang berkali kali."

Raya mendesah resah, ia memilih untuk duduk di hamparan rerumputan luas itu tanpa alas.

di ikuti oleh Letta yang terlihat juga melakukan hal yang sama disamping nya.

"Menurut Gue, ini terlalu drama."

Kekehan lembut dari arah sebelah nya membuat Raya mendengus, Entah mengapa Raya merasa jika Letta seakan menerima kondisi ini dengan baik baik saja.

"Di dunia ini gak ada yang mustahil Raya, hal yang sebelum nya gak pernah kamu percaya sedikit pun bisa aja terjadi tiba tiba sama kita.

Anggap tuhan mau memberikan kamu kesempatan hidup kedua dengan tubuh aku, aku udah lelah, aku mau istirahat aja sekarang di tempat yang tenang."

Ungkapan Letta membuat Raya menengok cepat.

Tunggu--

jangan bilang--

"No, aku cuman mau istirahat aja, sebentar, sampai nanti nya aku bisa berjuang lagi ngadepin hidup yang rasa nya gak pernah mudah, Right?

Raga asli kamu sedang koma, begitupun aku yang memilih ikut istirahat, anggap aja aku yang lagi nempatin tubuh kamu disana."

Setidak nya Raya bisa menghembuskan nafas lega mendengar ucapan gadis yang masih mempertahan kan senyum di samping nya itu.

"Swbener nya, gue mau tau apa alasan lu bunuh diri hari itu, murni karna masalah abang sama tunangan lu?"

Senyum Letta masih bertahan, Namun Raya sadar jika senyum itu kini berbeda, lebih terkesan miris dan menunjuk kan kesedihan nya.

"Kamu percaya aku bunuh diri hari itu?"

Raya terpekur di tempat, satu kenyataan yang benar benar tak pernah Raya sangka sebelum nya, lalu jika tidak bunuh diri berarti--

"Ada yang dorong lu dari sana?"

Letta menggeleng lemah, tatapan nya lurus kedepan dengan hembusan nafas nya yang terdengar berat.

"Gak juga, aku cuman sedang menghindari sesuatu hari itu."

Raya tak mengerti apa yang Letta katakan, gadis itu seakan tak mampu mengungkap kebenaran nya.

"Inti nya jaga diri kamu baik baik dari dia, wanita itu benar benar licik, dan Raya.. jangan pernah benci sama kedua Abang aku ya, sekarang mereka juga Abang kamu, mereka hanya di manipulasi oleh wanita ular itu, ungkap kebenaran nya yah, aku.. memang terlalu lemah untuk ngadepin semua nya, maaf karna sudah melibatkan kamu."

Raya menengok menatap gadis di sebelah nya itu miris, ia benci dengan orang orang lemah sebenar nya, namun melihat Letta, ia tak merasakan kebencian itu, ia malah melihat Letta dengan tatapan iba, gadis itu sudah mengalami hal buruk selama belasan tahun kehidupan nya.

"Lu tenang aja, lu bisa andelin gue sekarang, hidup lu memang terlalu rumit buat gue Letta, tapi so far gue suka sama tantangan, gue fikir ini bakal jadi misi terhebat sepanjang sejarah hidup gue, gue janji.. bakal ungkap semua kebusukan ular itu."

"Thank's Raya, aku harap.. kamu bisa tepatin janji kamu."

Raya terbangun dengan nafas tersengal dan keringat yang menderai.

Manik nya menatap sekeliling, Ia masih berada di kamar Letta sekarang.

Mimpi tadi, Raya ragu jika itu adalah sebuah mimpi, tak mungkin rasa nya ia bisa bercakap dengan jelas bersama dengan Letta jika itu benar benar sekedar mimpi.

Kejadian tadi lebih seperti pesan yang jiwa Letta sampaikan pada nya, Raya tersenyum tipis mengingat nya, yah.. ia akan menyelesai kan ini sebaik mungkin.

Manik nya menatap jam weker yang berada di nakas samping tempat tidur nya.

"Shitt.."

Dan umpatan itu refleks terdengar saat sadar, jika kini sudah jam 7 tepat.

Sial, Ia telat.

💢💢💢💢

Sesuai dugaan, Raya datang 20 menit setelah gerbang tertutup, benar benar pagi yang mengesalkan.

Beruntung nya, Pak satpam yang kemarin sempat bertegur sapa dengan nya itu mengingat nya.

Meskipun tetap dengan menyelipkan selembar uang biru--yang nominal nya lumayan bagi anak sekolahan seperti nya pada saku seragam Lelaki paruh baya itu, Mercy hitam nya akhir nya bisa memasuki parkiran SMA ANGKASA.

Sungguh Contoh yang tak patut di tiru.

Raya berjalan santai di koridor yang mulai senyap karna KBM sudah di mulai dari beberapa menit yang lalu.

Sosok nya menjadi perhatian murid lain karna kaca bening dari setiap jendela perkelas.

Raya tak peduli, Toh mereka tak mengusik nya.

Topik tentang perubahan nya masih menjadi perbincangan hangat kebanyakan siswa disana.

Tentu mereka sudah mulai tau siapa diri nya yang sebenar nya, ada yang terima dengan sorot kagum, ada yang tetap tak percaya, juga tak luput ada yang terang terangan menjelek kan.

Mengatakan jika kini ia sombong karna tak mau berteman, Raya mah iya iya saja sembari tersenyum meremehkan dalam hati, toh mereka juga tak pernah menerima Letta dulu.

Biar lah Anjing menggonggong dengan semau nya, kalau lelah juga pasti berhenti sendiri.

Tok tok.

Raya mengetuk dua kali pada pintu yang tertutup, selang beberapa detik pintu terbuka menampilkan seorang guru perempuan dengan kaca mata tebal dan muka judes nya.

Yang Raya tau wanita itu bernama Bu Tuti, wali kelas nya seperti yang Tata jelaskan kemarin.

"Sudah jam berapa ini Letta?"

Raya terang terangan menatap jam yang melingkar di tangan nya, Ia menjawab dengan lugas, sok tak tau apa yang sebenar nya guru perempuan berwajah garang itu maksud kan.

"Kalau tau jam segitu kenapa kamu baru datang?"

"Ketiduran Bu, semalem saya belajar sampe jam 1 dini hari biar makin pinter."

Ucapan Raya yang terdengar di buat buat itu membuat seisi kelas menahan tawa, pasal nya sebelum Raya, tak pernah ada yang berani buka mulut jika berhadapan dengan guru satu itu.

"Kamu fikir saya bakal percaya? Kalau memang Iya kamu semalem belajar selama itu, jawab pertanyaan di papan, kalau bener Ibu bakal bolehin kamu masuk."

Raya mengintip soal di papan dari celah celah tubuh Bu Tuti yang menguasai ambang pintu, tentang Trigonometri, kecil sekali bagi Raya.

"Oke!"

Jawaban yakin itu membuat Bu Tuti menyerahkan spidol di tangan nya, Guru satu itu memilih meneliti dari tempat nya berdiri.

Hanya butuh lima menit, dan lima soal tersrlelesaikan dengan mudah.

Bu Tuti yang sedari tadi mengawasi bahkan turut menghitung nya sendiri.

Terlalu tak percaya pada murid bodoh nya, yang kini dalam beberapa menit bisa menyelesaikan soal yang tak bisa di bilang mudah itu dengan jawaban sempurna.

Sungguh membagongkan.

"Saya boleh duduk Bu?" Raya masih bertanya kalem, tanpa menyadari jika Wali kelas nya itu masih tercekat dengan kemampuan nya yang terlalu tiba tiba.

Sadar semua nya menunggu jawaban, Bu Tuti berdehum menetralkan suara, sebelum akhir nya kembali membuka suara dengan nada ketus seperti biasa nya.

"Oke, Lain kali kamu tidak boleh telat lagi, Ini kesempatan terakhir kamu."

Itu guru kalau bukan orang tua udah Gue tampol dari awal.

💢💢💢💢💢

Kok Ngantok😴😴

Padahal Otak lagi lancar lancar nya tapi mata udah gak bisa di kondisikan.

Wajib Wajib Wajib komen ataupun Vote

Ngerti wajib?

Pinter.

Part sekarang aman aman wae yah, selingan biar gak tegang mulu.

Next Cevat?

Jangan pelit Vote donk.

Salam Sayang
uVi❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

6.5K 1.1K 9
[ complete ] "don't forget this conversation when you're awake tomorrow." "i won't forget." liar....
7.6M 614K 59
Shela Aghatasiva, Queen Racing geng motor terkenal di Bandung di kabarkan meninggal dunia. Tidak sedikit yang syok mendengar berita tersebut, terutam...
6.2M 277K 42
Jika kamu berkomitmen mencintai orang yang tak peduli terhadap rasamu, maka konsekuensi yang akan kamu dapatkan adalah sakit hati berkali kali -Anis...
912K 87.8K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...