AURORA [PENULISAN DI BERHENTI...

By shuagflie

19.7K 1.1K 15

Kisah seorang gadis cantik dengan seribu satu rahasia yang akan terungkap dalam cerita ini. ⚠️ Warning ⚠️ ... More

02. Alexan International High School
03. Nerd(?)
04. Bully
05. Berantem Malem Malem
06. Six | Queen
07. Seven | Queen
08. Eight | Queen
09. Nine | Queen
10. Ten | Queen
11. Eleven | Queen
12. Twelve | Queen
13. Thirteen | Queen
14. Fourteen | Queen
15. Fifteen | Queen
16. Sixteen | Queen
17. Seventeen | Queen
18. Eighteen | Queen
19. Nineteen | Queen
20. Twenty | Queen
21. Twenty One | Queen
22. Twenty Two | Queen
23. Twenty Three | Queen
24. Twenty Four | Queen
25. Twenty Five | Queen
26. Twenty Six | Queen
27. Twenty Seven | Queen
28. Twenty Eight | Queen
29. Twenty Nine | Queen
30. Thirty | Queen
31. Thirty (One) part for DavUra

01. Back To Indonesia

3K 106 0
By shuagflie

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
__________________°•°__________________


     Seorang gadis cantik masih bergelung dibawah selimut nya. Padahal matahari sudah terik. Siapa lagi kalau bukan Aurora Aurelia Zhyvana Queenzha Alexan. Gadis itu rupanya tidak terganggu sedikit pun dengan cahaya matahari yang masuk kekamar nya. Sampai ketenangan tidurnya harus terusik oleh suara indah nan lembut milik Oma nya. Siapa lagi kalau bukan Willy Widianto Alexan. Wanita yang sudah berusia lebih dari setengah abad namun masih tetap terlihat cantik.

     "Aurora, bangun sayang!" Ucap Willy sambil mengelus pipi cucu kesayangan nya itu. Sedikit demi sedikit mata Aurora terbuka, menampilkan wajah bantalnya, walaupun muka bantal tapi tetap cantik.

     "Eh Oma! Good Morning Oma!" Ucap Aurora lalu mencium pipi Willy. Wanita tua yang menjabat sebagai neneknya itu tersenyum setelah mendapat kecupan pagi dari sang cucu.

     "Kamu bersih bersih dulu, habis itu turun kebawah, ada yang mau Opa omongin sama kamu" titah Willy dengan suara yang lembut.

     "Iya Oma! Ara bersih bersih dulu!" Lanjut Aurora. Ara adalah panggilan khusus dari Oma Opa nya dan hanya boleh digunakan oleh keluarga nya saja.

     Setelah acara bersih bersih nya selesai, Aurora segera turun untuk sarapan dan menemui Oma Opa nya.

     "GOOD PAGI EVERY ORANG!" Teriak Aurora saat kaki nya menginjak tangga terakhir.

"Princess jangan teriak teriak!" Tegur Opa, James Widianto Alexan. Seorang pria paruh baya dengan kulit yang mulai keriput namun masih terlihat muda dan tampan.

     "Hehehe! Opa, katanya mau ada yang diomongin!" Ucap Aurora.

     "Iya, Daddy mu minta kamu kembali ke Indonesia! Katanya keluarga mu sudah kangen banget!" Ucap James.

     Mendadak raut wajah Aurora menjadi sedih. Ia kembali mengingat kejadian itu.

     "Tapi kenapa? Ara masih betah disini. Lagian kalau Ara ke Indonesia ntar ketemu mereka lagi." Jawab Aurora dengan nada sedih. Pasangan setengah abad itu tersenyum teduh melihat raut wajah cucunya yang mendadak mendung.

     "Emang nya kamu gak kangen keluarga kamu? Mereka kangen banget sama kamu, kamu juga udah terlalu lama disini. Kasian mereka sayang!" Sahut Willy memberi pengertian.

     "Yaudah deh! Ara hari ini berangkat!" Final Aurora.

     "Okey Princess!" Jawab James dan Willy bersamaan. Mereka memulai sarapan dengan diam di ten

•••

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Indonesia.

     Disinilah kaki Aurora berpijak sekarang, dia tak membawa pakaian ataupun koper, ribet menurutnya. Dia hanya membawa pasport, dompet berisi kartu kartu penting dan ponsel. Dia juga hanya memakai pakaian santai seperti orang yang akan pergi hang out. Tak lupa kacamata hitam yang bertengger masih di hidung mancung nya. Saat ini Aurora sedang menunggu kedatangan seseorang yang akan menjemput nya.

     "Lama banget sih bang Alvan! Mana panas banget lagi!" Gumam Aurora kesal karna abangnya yang bernama Alvan tersebut tak kunjung datang.

     "Mending gue ngabarin curut curut dulu" lanjut Aurora lalu mengeluarkan ponselnya dan berkirim pesan dengan sahabat nya.

Cecan's RDM

AuraQueen:
P
P

ValencArvh:
Apaan Ra?

TasyaA.Ax:
2in

ValencArvh:
Dih kopi

TasyaA.Ax:
Doamat

ValencArvh:
Kenawhy Ra?

AuraQueen:
Kalian lagi dimana?

ValencArvh:
Lagi di A'Q cafe, sama Tasya juga

AuraQueen:
Ikut dong!

TasyaA.Ax:
Heh Dugong! Lu kan lagi di LA!

ValencArvh:
Ho'oh

AuraQueen:
Yaudah

     Setelah berkirim pesan dengan sahabat nya. Dia kembali memasukkan ponselnya kesaku celananya, dan kembali menunggu kedatangan abangnya.

     "DUAR!"

     "Setan kelindes mobil!" Ucap Aurora spontan. Ia sangat terkejut dengan suara cempreng kakaknya itu.

     "Bwahahahahahahahha! Mana ada setan kelindes mobil, Dek! Itu muka Lo juga komuk banget! Ahahahahahhaha!" Ucap Alvan ditengah tengah tawa nya. Sedangkan Aurora hanya memandang nya kesal.

     "Ishh, bang! Lu ngagetin aja sih!" Ucap Aurora kesal.

     "Lagian gue liat cewek cantik diem diem mulu, sendirian lagi! Jomblo yaaa?" Ledek Alvan.

     "Elu sih kelamaan! Ampe lumutan tau gak gue nungguin nya! Kemana aja sih Lo!?" Tanya Aurora.

     "Ya maap dek! Gue ketiduran tadi!" Jawab Alvan dengan cengiran nya. Aurora mendengus kesal mengetahui kebiasaan kakaknya yang sama sekali tidak berubah itu.

     "Udah ah! Ayo pulang! Capek banget nih!" Ajak Aurora.

     "Iya iya, yuk! Jawab Alvan lalu menggandeng tangan Aurora menuju mobilnya dan melesat pulang ke mansion keluarga Alexan.

     Sesampainya di mansion keluarga Alexan, Aurora langsung turun dari mobil dan memasuki bangunan megah itu, sedangkan Alvan memasukkan mobil yang di kendarai nya ke basement mansion ini.

     "ASSALAMUALAIKUM! PRINCESS KERAJAAN ALEXAN KEMBALI! AYO MANA RET KAMPRET NYA INI? HEY PRINCESS DATENG KOK GA DI SAMBUT??" Teriak Aurora dengan gaya ala Putri kerajaan. Tidak ada anggunnya sama sekali.

     Tak berapa lama seorang wanita paruh baya berjalan mendekati Aurora dan langsung menarik telinga gadis itu.

     "Aduh aduh mommy! Sakit ih! Baru juga sampe langsung di jewer!" Gerutu Aurora sambil memegangi telinganya yang di tarik oleh wanita itu.

     "Lagian Lo di sana betah amat! Kaga inget kalo punya emak bapak disini? Iye? Udah lupa lu?" Wanita bernama Melody Ardiana Alexan itu mengomel dengan suara khas ibu-ibu yang memarahi anaknya.

     Aurora memasang wajah murung yang seketika sirna kala ia melihat pria bernama Ryan Ardi Alexan yang tak lain adalah ayahnya.

     Melody yang melihat kedatangan suaminya langsung melepaskan jeweran telinga Aurora dan membiarkan gadis itu memeluk pria yang bergelar ayah baginya itu.

     "Waalaikumussalam, gimana kabar princess cantiknya Daddy?" Tanya Ryan sambil mengelus surai hitam putrinya.

     "Aku baik kok, Dad! Daddy gimana kabarnya? Kok jam segini ga ngantor?" Tanya Aurora balik dengan kepala mendongak. Karena Ryan cukup tinggi untuk ukuran pria kelahiran 1985, walaupun tak setinggi kedua anak kembarnya.

     "Daddy kan mau ketemu sama princess nya Daddy, masa iya ke kantor!" Jawab Ryan.

     "Udah lanjut nanti lagi ngomong nya. Sekarang kita makan siang dulu! Mommy udah masakin masakan kesukaan kamu, rendang daging sama soto ayam kan?" Sahut Melody. Aurora memiliki darah campuran Indonesia-belanda, namun itu tidak menjadi alasan kalau dia tidak menyukai makanan Indonesia. Ia sangat menyukai kuliner khas Indonesia, pecinta tanah air memang.

    "Hehehe! Iya Mom. Kok Mommy tau sih?" Ucap Aurora terkekeh.

     "Yaiyalah! Mommy gitu dong!" Melody berbangga diri, lalu semuanya berjalan menuju ruang makan, kemudian mereka makan dengan khidmat, namun menurut Aurora, masih ada yang kurang.

     "Euumm, Mom, Bang Alvin kemana?" Tanya Aurora saat dirinya tak mendapati kakak nya yang bernama Alvino Ardian Alexan tersebut tak ada di meja makan.

     "Alvin masih keluar sayang, bentar lagi pasti dateng!" Jawab Ryan, sedang kan Aurora hanya membeo.

     Setelah selesai makan siang, mereka semua berkumpul diruang keluarga untuk mengobrol. Tak lama, terdengar decitan ban mobil pertanda ada mobil yang masuk kedalam mansion.

     "Assalamualaikum!" Ucap seorang lelaki yang tampan sambil berjalan menuju keluarga nya.

     "Waalaikumussalam, BANG ALVIN!" Teriak Aurora lalu memeluk Alvin. Pemuda itu menangkap Aurora yang langsung menerjang tubuhnya.

     "Hei my pretty princess! Kapan dateng?" Tanya Alvin lalu duduk disamping Aurora.

     "Tadi pas sebelum makan siang!" Jawab Aurora.

     "Kamu udah makan, Vin?" Tanya Ryan.

     "Udah, Dad! Tadi sekalian di cafe, ketemu temen-temen juga! Makanya Mpin lama!" Jawab Alvin, Ryan ber oh ria.

     "Vin, mana pesenan mommy?" Tanya Melody.

     "Dibawa masuk sama pak Deni, Mom!" Jawab Alvin.

      Alvan dan Alvin memang kembar, namun sifat mereka sangat bertolak belakang. Alvan merupakan seorang yang cerewet, usil dan periang, sedangkan Alvin dingin, kalem dan bermuka datar.

     "Yaudah kamu ke kamar sana! Kamu pasti capek!" Titah Ryan pada Aurora.

     "Iya, Dad! Ara kekamar dulu, Ya!" Pamit Aurora lalu berjalan kekamar nya yang terletak di lantai dua.

     Sesampainya dikamar, Aurora langsung merubuhkan tubuh nya diatas kasur yang empuk. Lalu ia teringat akan sesuatu.

     "Oh iya gue kan mau ngerjain curut curut!" Gumam Aurora lalu mengambil ponsel nya.

Cecan's RDM

AuraQueen:
P
Woy

ValencArvh:
Apalagi Ra?

TasyaA.Ax:
2in

ValencArvh:
Sumpah lu kaga kreatip Ca! @TasyaA.Ax

TasyaA.Ax:
Bodo

AuraQueen:
Kalian masih di cafe?

TasyaA.Ax:
Iya. Mangapa?

AuraQueen:
Gpp

Read by 2

     Setelah berkirim pesan, Aurora segera membersihkan dirinya dan mengganti bajunya. Rencananya ia akan memberi surprise pada dua sahabat nya itu. Setelah semua siap, Aurora turun untuk pergi.

     "Princess mau kemana?" Tanya Ryan saat melihat Aurora berjalan dengan pakaian rapi.

     "Palingan mau ketemu curut!" Sahut Alvan yang tiba-tiba muncul.

"Hehe. Iya Dad! Boleh kan?" Tanya Aurora meminta izin.

     "Boleh! Tapi jangan pulang kemaleman ya! Kalau ada apa apa hubungin daddy atau abang-abang kamu!" Jawab sang ayah.

     "Siap Dad! Kalo gitu Ara pamit ya! Assalamualaikum!" Pamit Aurora lalu melesat pergi ke cafe tempat teman temannya berada menggunakan mobil kesayangannya.

     Sesampainya di cafe, ia segera masuk dan melihat teman temannya sedang fokus pada game di HP nya masing-masing. Aurora pun medekati mereka lalu berdeham.

     "Ekhem"

     "Iya mbak? Ada ap- AURORA!" Jawab Valen sambil berteriak.

     "Lu kapan pulang? Kok gak ngabarin kita? Kan kita bisa jemput?? Aduh gimana kabar Lo?" Tanya Valen beruntun. Sedangkan Aurora dan Tasya menahan malu melihat tingkah Valen.

     "Brisik tau gak! Malu maluin Lo!" Ucap Tasya sambil menggeplak kepala Valen.

     "Sakit bego!" Sahut Valen sambil mengusap-usap kepala nya.

     "Gimana kabar lo, Ra? Kita kangen tau gak!" Tanya Tasya.

     "Baik" jawab Aurora singkat.

     "Kapan Lo sampe?" Lanjut Valen.

     "Tadi" Jawab Aurora lagi.

     "Yaelah jawaban nya singkat amat!" Sahut Valen kesal karna sahabatnya itu menjawab dengan singkat.

     "Markas kuy! Dah lama gak kesana!" ajak Aurora pada kedua sahabatnya itu.

     "Kuy lah!" Jawab Valen dan Tasya bersamaan. Lalu mereka semua melesat pergi ke markas besar RDM.

     Siapa yang tak tahu RDM? Rose Diamond Mafia. Mafia pembela negara yang terkenal akan kekejaman dan kesadisan nya dalam melawan musuh, yang saat ini dipimpin oleh Aurora. Di dunia mafia Aurora biasa dipanggil Queen atau Demon Girl. Sedangkan Tasya dan Valen dipanggil Angel Of Death yang artinya malaikat kematian. RDM sendiri saat ini menduduki peringkat pertama sebagai mafia terkejam dan terbesar di seluruh dunia. Aurora sendiri mempunyai banyak nama didunia kegelapan, antara lain Queen, Queen of Darkness, Demon Girl, dan Ratu Iblis.

     Sesampainya di gerbang masuk markas besar RDM, Aurora dkk segera memasang topeng setengah wajah, mereka memang menutupi identitas mereka, agar tidak mudah diketahui musuh.

     Saat ingin masuk kedalam, Aurora dkk dihadang oleh beberapa bodyguard bertubuh besar. Sepertinya mereka tidak tahu kalau yang ada dihadapan mereka saat ini adalah leader dan wa-leader Rose Diamond Mafia.

     "Siapa kalian?" Tanya seorang bodyguard.

"Anak baru keknya" batin Valen.

"Mayan lah buat pemanasan!" batin Tasya.

     "Kami ingin masuk!" Jawab Tasya datar.

     "Ada urusan apa kalian kesini? Anak kecil gak boleh disini!" Lanjut bodyguard itu.

     "Heh apa Lo bilang? Anak kecil? Muka lo tuh kayak gorilla kena cacar!" Semprot Valen murka.

     "Bacot! SERANG!" Ucap bodyguard itu lalu memerintah anak buahnya menyerang Aurora dkk.

    Ditengah-tengah perkelahian mereka, suara bariton milik seorang pria menghentikan pertengkaran mereka.

     "Ada apa ini?" Tanya pria itu. Dia adalah tangan kanan Aurora di RDM, Raka Bramasta Adijaya.

     Pria bertubuh tinggi dengan wajah yang tak kalah tampan dari si kembar kesayangan Aurora. Raka saat ini masih berusia dua tahun diatas Aurora, 19 tahun. Dia menjadi anggota RDM sejak awal berdirinya RDM.

     Raka yang mengenali tiga gadis bertopeng itu langsung membulatkan mata. Setelah itu ia memerintahkan bodyguard tadi untuk berkumpul di aula.

     "Kumpulkan semua orang di aula sekarang!" Titah Raka pada para bodyguard itu.

     "B... Baik tuan!" Jawab salah satu bodyguard. Lalu mereka pergi meninggalkan Aurora dkk + Raka.

     "Dek! Kapan pulang? Kok gak ngabarin?" Tanya Raka sambil memeluk Aurora.

     "Tadi, kan mau ngasih surprise!" Jawab Aurora lalu melepas pelukannya.

     "Udah ah kangen kangenan nya. Masuk dulu! Capek nih!" Valen mengeluh.

     "Bocah gendeng!" Raka mencibir.

     Tasya dan Aurora hanya terkekeh lalu berjalan masuk kedalam markas. Jangan kira markas mereka adalah gudang gudang yang rusuh. Salah! Markas RDM lebih bagus dari itu, markas RDM sangat besar, dengan 7 lantai, 3000 kamar tidur, gym, lapangan, aula yang disertai dengan fasilitas yang lengkap, sehingga layak jika disebut mansion.

     Saat sampai di aula, semua anggota RDM yang ada di markas Indonesia sudah berbaris rapi layaknya pasukan militer perang, Raka pun mulai membuka suara.

     "Perhatian! Saya disini ingin memberi tahukan bahwa gadis yang ada disamping saya adalah Leader dari RDM, dan Leader Mafia in the World. Silahkan Queen, memperkenalkan diri!" Ucap Raka mempersilahkan. Aurora mengangguk, lalu maju satu langkah dan memperkenalkan diri.

     "Hai! Nama saya Aurora Aurelia Zhyvana Queenzha, saya adalah Leader kalian dan leader Mafia di dunia ini. Kalian bisa memanggil saya dengan sebutan Queen! Dan mereka berdua adalah AOD, yang satu bernama Valencia Juanandra Arvhin, yang satu lagi bernama Tasya Ambergris Axeel" Ucap Aurora memperkenalkan dirinya AOD.

     "Ma.. maaf, Queen. Tadi kami tidak mengetahui kalau itu anda!" Ucap salah seorang anggota yang tadi menghadang Aurora dkk. Anggota itu menunduk takut. Aurora justru tersenyum melihatnya.

     "Tidak apa apa! Justru saya bangga! Dengan seperti itu markas tidak akan mudah diserang! Saya ingin memperingatkan pada kalian, kalau sampai ada yang menyebarkan identitas asli saya, dan ada yang berkhianat, saya tidak akan segan menghabisi nyawa kalian dan keluarga kalian! Paham?" ucap Aurora dingin dan tegas.

     "PAHAM QUEEN!" jawab seluruh anggota RDM.

     "Baiklah, silahkan kembali ke kegiatan masing-masing."

     "Baik Queen!' Ucap serempak semua anggota lalu mereka bubar. Sedangkan Aurora dkk + Raka menuju ruang santai untuk mengobrol.

     Tak terasa sudah hampir malam, berarti Aurora dkk sudah 8 jam berada di markas. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke mansion masing-masing.

     "Udah malem ae! Bang kita balik dulu ya!" Pamit Aurora.

     "Iya! Sering sering lu kesini!" Jawab Raka.

     "Iya! Yaudah gue pulang dulu! Bye!" Lanjut Aurora lalu mencium pipi Raka, diikuti oleh Valen dan Tasya. Mengapa mereka berani mencium pipi Raka? Jawabannya adalah karna mereka sudah menganggap Raka sebagai kakak mereka sendiri. Begitupun sebaliknya.

     Aurora sudah sampai di mansion nya. Hari pun sudah gelap.

     "Dari mana dek? Kok telat pulangnya?" Tanya Alvin. Dia begitu protektif pada adiknya yang satu ini.

     "Main sama Valen sama Tasya, bang. Oh ya, Bang Alvan, Mommy sama Daddy mana?" Jawab Aurora lalu bertanya balik.

     "Alvan lagi ke supermarket, Mom sama Dad lagi keacara kantor katanya!" Jawab Alvin.

     "Yaudah Ara kekamar dulu ya! Mau bersih bersih!" Lanjut Aurora beranjak pergi.

     "Iya princess! Nanti kalau waktunya makan malam turun ya?!" Jawab Alvin. Aurora mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

     Saat tiba dikamar nya, Aurora langsung merubuhkan badannya dan masuk kealam mimpi tanpa peduli tentang pakaian yang belum diganti.

_________________°•°__________________
Saya yakin kalian gak lupa sama pesan saya di atas tadi
Have a nice day

Continue Reading

You'll Also Like

STRANGER By yanjah

General Fiction

671K 75.6K 52
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
KING [End] By Kim Ryu

General Fiction

4.9M 264K 53
Queenaya Rinjani harus membayar hutang sang ayah kepada seorang CEO sekaligus seorang pemimpin mafia, dengan ikut bersamanya. Apakah Naya bisa bertah...
DEWASA II [21+] By Didi

General Fiction

207K 389 61
[follow untuk bisa membaca part 21+] KUMPULAN NOVEL-NOVEL DENGAN TEMA DEWASA. BANYAK ADEGAN TAK LAYAK UNTUK USIA DI BAWAH 18 TAHUN. 🔞🔞🔞🔞🔞
145K 16.8K 116
Spin off from #Defabian and Seducing Mr. Julien. Joanna Tan, seorang wanita pebisnis berusia 55 tahun yang tidak pernah memiliki keinginan untuk men...