๐˜‹๐˜ฐ ๐˜บ๐˜ฐ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ต๐˜ช๐˜ญ๐˜ญ ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ท...

ุจูˆุงุณุทุฉ Dayydream_

143 26 4

๐พ๐‘’๐‘๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘œ๐‘๐‘–๐‘™ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘‡๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘๐‘ข๐‘Ž๐‘ก๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘‘๐‘– ๐‘ฃ๐‘œ๐‘›๐‘–๐‘  ๐‘š๐‘’๐‘›๏ฟฝ... ุงู„ู…ุฒูŠุฏ

Warning!
PROLOG
1 ๐Ÿ‰ Bertemu
2 ๐Ÿ‰ Tinggal bersama
3 ๐Ÿ‰ Omelete & Kaku
4 ๐Ÿ‰ Perasaan
5 ๐Ÿ‰ Pertama Kalinya
6 ๐Ÿ‰ Takut
7 ๐Ÿ‰ Cup~
8 ๐Ÿ‰ Super Canggung
10 ๐Ÿ‰ Tidur
11 ๐Ÿ‰ Berdua
12 ๐Ÿ‰ Bagaimana?
13 ๐Ÿ‰ Love, Sad
14 ๐Ÿ‰ Aroma Mark
15 ๐Ÿ‰ Hari tak bahagia
16 ๐Ÿ‰ Sedih? bahagia?
17 ๐Ÿ‰ Kembali
18 ๐Ÿ‰ Pembukaan Kafe
19 ๐Ÿ‰ Tata?
20 ๐Ÿ‰ Gak Kenal
21 ๐Ÿ‰ Kisah Tata?
22 ๐Ÿ‰ Bau Parfume

9 ๐Ÿ‰ Masalah

1 1 0
ุจูˆุงุณุทุฉ Dayydream_

Happy Reading..!


#9
🍉M A S A L A H🍉





SELESAI makan, Tata mencuci semua piring, mangkuk, serta gelas, bekas dipakainya di sink.

Sedangkan Mark sendiri masih duduk di atas kursi meja makan. Dari wajahnya pemuda itu terlihat sedang bingung. Seperti sedang memikirkan sesuatu, atau semacam itu.

Jika di katakan bingung, memang benar. Saat ini Mark sedang bingung sekaligus canggung.

Mark berniat ingin membantu Tata mencuci piring. Namun, ia justru di landa kecanggungan dan ragu untuk melakukannya.

Memang setelah kejadian yang membuatnya malu itu, Mark justru ingin lebih dekat lagi dengan Tata. Namun, hal seperti ini saja Mark masih ragu-ragu.

Setelah di pikir-pikir. Tak ada gunanya terus seperti ini. Dan, pada akhirnya Mark pun bangkit dari duduknya. Mungkin iya memang masih ragu untuk mewujudkan keinginannya yang ingin membantu Tata mencuci piring itu. Namun, dengan langkahan kaki yang mantap, Mark pun akhirnya berjalan menghampiri Tata disana.




KHEM~



Setelah tiba di belakang tubuh Tata, Mark baru sadar bahwa saat ini ia memang sangat gugup sekali.

"Oh, Mark". Tata yang menyadari keberadaan Mark itu, disela mencuci piringnya ia spontan menoleh ke arah Mark sebentar.

"Mm.. Aku bantu ya". Dengan ragunya Mark bisa mengeluarkan kalimatnya itu.

"Boleh, kalo kamu mau Mark". Sebenarnya Jika mengingat kejadian beberapa menit yang lalu itu, Tata juga masih malu plus canggung dengan Mark. Akan tetapi, ia dengan senang hati mempersilahkan Mark membantunya.

"Iya, aku mau bantu"

Mark berdiri di samping tubuh Tata.

"Kamu bisa ngerjainnya, kan?"

"Iya, iya, aku bisa"

Mark mulai mengikuti apa yang dilakukan Tata. Mulai dari mengambil spons, lalu diusap-usapkan pada piring.

Sebenarnya Mark sendiri memang belum pernah melakukan pekerjaan rumah, apalagi mencuci piring seperti ini.

Mark memang memiliki beberapa kafe di Korea, namun tak sekalipun ia berada di dekat tempat mencuci piring di kafenya itu apalagi sampai mencoba melakukannya sendiri untuk merasakannya.

Dan, dirumah yang ditinggalinya sendiri pun Mark juga tak pernah melakukan pekerjaan seperti ini. Semua pekerjaan rumah sudah menjadi tugas asisten rumah tangga, ia hanya fokus mengelola kafenya saja.

Melihat Mark dengan telatennya melakukan pekerjaannya itu, membuat Tata tersenyum seraya melihat ke arah wajah Mark yang memang lebih tinggi darinya.

Disana, Mark pun menjawab senyuman itu dengan kaku.

Setelah semuanya beres keduanya duduk berdampingan di atas sofa ruang tv.

Mereka berdua memang sedang menonton televisi di salah satu channel.

Namun, suasananya hanya canggung, kaku, malu, dan sunyi, sumber suara pun hanya dari suara yang dihasilkan dari acara yang di tontonnya itu.

Selain memang selalu seperti ini, namun juga karena kejadian beberapa menit yang lalu itu.

Setelah hampir setengah jam-an hanya diam. Tata berusaha melirik ke arah Mark dengan ragu, sepertinya ada yang ingin di katakan gadis itu pada Mark. Namun, gadis itu terlihat tak berani untuk mengatakannya.

Gadis itu mengulum bibirnya.

"Mm.. Mark?"

"Ya?". Mark menoleh, namun itu pun hanya seketika. Setelahnya pandangannya beralih kembali ke layar televisi super lebarnya.

"Mm~ kalo kamu mau, kamu boleh kok tidur dikamar"

Mark yang sebelumnya hanya merespon dengan kalimat tanpa menatap lawan bicaranya. Dan, menatap pun hanya seketika. Kini, pemuda itu melengos ke arah Tata, menatap wajah itu. Wajah yang mungkin berjarak tiga jengkal tangannya. Tentu saja karena mendengar ucapan gadis itu yang tiba-tiba.

Dan, Tata pun ikut melengos melihat wajah Mark.

Selain, terkejut dengan ketiba-tibaan yang Tata katakan tadi. Apalagi Tata mengatakan kalimatnya setelah kejadian beberapa yang menit lalu itu. Terlepas dari itu, Mark juga menatap wajah Tata karena sedang mengagumi keindahan ciptaan Tuhan ini.


Keduanya masih saling tatap, dan diam.


Namun, tak lama setelah itu Mark tersadar dengan apa yang di lakukannya ini.

Mark langsung membuang pandangannya ke depan menatap layar kembali. Terlihat Mark gugup dan gelagapan.

Terlihat pula Tata pun begitu. Pipinya terlihat bersemu merah.

Tatapan yang di buatnya tadi hingga membuat Mark lupa menjawab kalimat Tata barusan. Dan, mungkin kalimat yang dikeluarkan Tata tadi, Mark pun tak ingat keseluruhan kalimatnya.

"Oh gitu. Tapi, gak usah, aku bisa tidur disini. Lagian aku juga udah mulai terbiasa"

"Tapi, Aku tau kamu ngerasa gak nyaman tidur diatas sofa Mark. Aku juga udah ngerasain sendiri. Kita bisa kok tidur dikamar, aku tidur dibawah dan kamu tidur diatas kasur. Aku gak enak sama kamu Mark, ini kan apartemen kamu"

Selama ini Tata memang tak enak dengan Mark. Semua yang Mark berikan padanya, ia sebenarnya tak enak sendiri.

Dan untuk hal ini, Tata juga pernah merasakan yang selama ini Mark rasakan saat tidur disofa.

"Tidur diatas sofa emang gak nyaman. Tapi, lama kelamaan juga terbiasa sendiri. Kamu gak usah gak enak sama aku, kan aku sendiri yang mau". Dengan jelas Mark mengatakan kalimat itu, karena memang tak mau Tata akan menjadi tak enak dengannya.

"Tapi, Mark. Aku akan terus gak enak sama kamu. Mau ya kamu tidur dikamar"

"Sebagai cowok aku gak mungkin biarin perempuan tidur dibawah. Itu gak gentle". Mark tersenyum saat mengucapkan kalimat diakhir. Dan disambut dengan senyuman kecewa Tata.

"Tapi, Mark. Please, mau ya?"

Melihat Tata memohon seperti itu membuat Mark jadi tak tega. Apalagi saat melihat matanya, sungguh membuatnya luluh seketika. "Mm~ yaudah".

Tata bahagia mendengarnya. "Jadi, mulai sekarang kamu gak usah tidur disofa ini ya"

Mark hanya mengangguk pelan, karena ucapan Tata seperti menuntut.

Sepertinya baik Mark maupun Tata sudah saling terbiasa satu sama lainnya. Memang jika dikatakan canggung, keduanya masih merasakan itu. Namun, sepertinya berkat kejadian sekilas itu justru membuat mereka bisa lebih dekat dan mengobrol seperti ini.

Selagi keduanya kembali menonton acara di televisi, Mark melihat jam yang terpasang ditangan kirinya. Saat ini jam sudah menunjukan pukul 8.10 PM. Tapi, seketika ia ingin sekali menonton film.

"Kamu mau nonton film bareng?"

"Nonton film lagi?"

"Iya, tapi kali ini aku mau liat film romantis"

"Yaudah, aku mau temenin kamu nonton film disini"

"Oke, aku pasang dulu"

Mark sudah memasang DVD yang sempat dibawanya dari rumahnya.



Film pun dimulai.



Di sela-sela menonton film yang masih di menit-menit awal itu, keduanya saling mengobrol.

"Ini film tentang apa Mark?"

"Aku gak mau spoiler, kamu harus tau sendiri. Mungkin juga kamu sebenarnya udah pernah nonton". Dengan pedenya pemuda itu mengatakan hal itu pada Tata. Namun, karena film dari negeri paman Sam ini terkenal. Mungkin saja 'kan Tata juga sudah pernah menontonnya.

"Mm~ mungkin Mark, aku gak bisa inget". Gadis itu terdiam sejenak seperti sedang memikirkan jawaban yang akan diucapkannya lagi "Kenapa ya Mark, setiap kali aku mau mengingat semua ingatanku kepalaku justru jadi sakit"

"Menurut yang aku tau, orang seperti kamu yang mengalami amnesia memang kebanyakan seperti itu. Jika dipaksakan untuk mengingat semua ingatannya, kepala mereka akan pusing, sakit, bahkan bisa sampe sakit banget"

"Iya Mark, beberapa kali kepalaku jadi sakit banget. Kadang aku sampe gak bisa nahan"

Mark khawatir dengan apa yang diucapkan Tata yang baru saja ia ketahui itu.

"Kamu boleh punya keinginan untuk memulihkan semua ingatan kamu kembali, tapi kamu juga harus pikirin diri kamu. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa"

Tata melengos ke arah wajah Mark. Mendengar ucapan diakhir kalimat pemuda itu, jantungnya tiba-tiba berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Makasih ya Mark. Kamu emang pemuda yang baik banget. Kamu super hero"

Mark pun melengos mendapati wajah Tata yang sedang menatapnya.

Mereka berdua kemudian sama-sama tersenyum seketika.

Sedangkan film terus berputar.

Mereka berdua menonton film yang memang salah satu film romantis kesukaan Mark. Film yang di bintangi oleh aktor Ryan Gosling dan aktris Rachel McAdams yang berjudul The Notebook. Film yang juga akan terus menjadi populer sepanjang masa.

Setelah berbincang kecil tadi mereka berdua kini sedang menikmati film yang ditampilkan dilayar tv besar dihadapannya itu.

Sudah setengah jalan film diputar. Tiba-tiba Mark merasakan ada benturan di pundak sebelah kanannya. Saat dilihat, ternyata Tata ketiduran. Mungkin sudah tak bisa lagi menahan kepalanya, hingga sampai terjatuh di pundaknya.

Seketika Mark menoleh ke arah wajah Tata seraya tersenyum.

Efek pantulan dari sinar televisi yang menyala di wajah Tata, ditambah lampu ruangan yang sengaja dimatikan, membuat gadis itu terlihat semakin cantik dimata Mark.



"Cantik"



Tanpa sadar Mark mengeluarkan kata itu untuk kedua kalinya dari mulutnya, seraya masih memandangi wajah Tata yang terpejam menampilkan juga bulu mata lentiknya.

Sosok Tata memang akhir-akhir ini seperti magnet. Untuk siapa saja yang melihat dan dekat dengannya, pasti ingin selalu memandangi wajahnya.

Mark akhirnya menyudahi menonton filmnya. Ia takut akan mengganggu tidur Tata nantinya dengan suara-suara yang dihasilkan filmnya itu.

Namun, Tata juga harus dibangunkan dan pindah tidur dikamar. Jika tidak, tak mungkinkan Tata akan semalaman tidur diatas sofa seperti ini.


Tapi, bagaimana?


Tak ada keberanian dalam diri Mark untuk membangunkan Tata.

Dalam tidurnya, terlihat sekali Tata sudah tidur pulas.

Tanpa berpikir panjang karena pundaknya pun sudah mulai kelelahan, Mark pun akhirnya jadi menggendong tubuh Tata dengan hati-hati agar gadis itu tak terusik.

Pemuda itu berjalan memasuki kamar.

Setelah sampai ditempat tidur super luasnya, Mark membaringkan tubuh Tata disana. Tak lupa ia juga membenarkan posisi kepala Tata yang semula miring, ia benarkan menjadi menghadap lurus ke depan. Dan, terakhir ia juga menyelimuti setengah tubuh Tata hingga batas dada.



Kring~

Kring~

Kring~

*abaikan suara nada deringnya



Tiba-tiba nada dering handphone Mark terdengar berdering dari saku celananya.

Mark membuang nafasnya malas, Saat tau siapa yang menelponnya itu di jam-jam seperti ini.

Namun, sebelum mengangkat panggilan itu, Mark keluar dari kamar agar tak mengganggu tidur Tata nantinya.

"Ya, halo Chan. Ada apa?"

"Bokap lo nanyain lo sama gue"

"Trus? Lo jawab apa?"

"Gue takut banget sumpah sama muka bokap lo. Jadi, gue terpaksa kasih tau kalo lo ada di Jakarta"

"Tapi, tunggu dulu! Lo jangan marah dulu. Bokap lo sebenernya juga udah tau kalo lo ada di Indonesia. Cuma dia mau memastikan aja nanya sama gue, sumpah serem banget mukanya, jadi gue terpaksa. Sumpah, gue terpaksa. Gue takut diapa-apain sama bokap lo"

Sebelum Haechan mengatakan itu Mark sendiri memang sudah menduganya, dan juga tak marah pada Haechan seperti yang pemuda itu duga.

"Yaudah"



Tut~



Lagi-lagi Mark mematikan panggilannya sepihak.

Mark tau Daddynya itu memang bisa melakukan apa saja, termasuk melacaknya.

Untuk sementara ia menunda masalah ini dulu, karena tak mau memikirkan dulu masalahnya dengan Daddynya itu.

Sebelum ia tidur, ia lebih dulu mengganti pakaiannya dengan baju tidur yang dibawanya dari rumah di Korea. Karena buatnya, baju tidur itu bisa membuat tidurnya nyenyak.


*anggep aja baju tidurnya kek gini ya



Setelah berganti pakaian dikamar mandi, disini Mark juatru mulai kebingungan.

Antara memilih tidur diatas sofa ruang tv kembali atau tidur dikamar miliknya?

Namun, jika mengingat beberapa jam lalu ia sudah mengatakan pada Tata bahwa dirinya menerima tawarannya untuk tidur dikamar.

Pada akhirnya ia pun terpaksa memilih tidur dikamar, karena ia takut Tata akan kecewa nantinya.

Mark memilih tidur dibawah yang beralaskan karpet berbulu ditambah bantal dan selimut miliknya. Dan, membiarkan Tata tidur diatas kasur.









TBC
..





Jujur, pas adegan nonton film itu gue bingung nentuin mereka mau nonton film apa. Sebenarnya gue punya beberapa option, menurut kalian gimana?

Kalo boleh, rekomendasiin dong film romantis kesukaan kalian. Wkwk
*rada ngawur ya



..





Haechan : "Hey kamu, iya kamu. Ko manis?"

*jiakh




🌻🌻🌻


Gue tuh nulis cerita ini udah nyampe part 15, actually. Kurang semangat apa coba! Saking semangatnya gue nulis tuh sampe lupa waktu. Lol

Udah gue simpan di draft mode in juga. Tapi, gue masih bingung sama tulisan gue itu. Jadi, ga papa lah ya gue pelan² aja publish nyaaa.. *Ya gue tau, ga ada yang minta buru² lo update juga. Ga ada yang respon lo juga. Masa bodo, bodo amat. Gue suka ngomong sendiri. Wkwk

Jadi, semakin kamu bertambah pengetahuan, semakin kamu merasa juga bahwa tulisan kamu itu selalu kurang, meskipun udah terus²an diperbaiki.

Oya! Btw, kenapa jadi gue panggil diri gue dengan sebutan gue ya? Ga masalah lah ya, gue, saya, aku, apa aja yang penting intinya sama. Ya, kan..?

Oke, deh sekian. BYE..!







Rabu, 23.3.22
11.42 am

ูˆุงุตู„ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ

ุณุชุนุฌุจูƒ ุฃูŠุถุงู‹

AGASKAR 2 [[ AFTER MARRIED ]] ุจูˆุงุณุทุฉ bunoyy

ู‚ุตุต ุงู„ู…ุฑุงู‡ู‚ูŠู†

3.8M 302K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY โ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ข "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
Figuran Menjadi Tunangan Protagonis ุจูˆุงุณุทุฉ SecretNim

ู‚ุตุต ุงู„ู…ุฑุงู‡ู‚ูŠู†

599K 44.5K 30
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
ARGALA ุจูˆุงุณุทุฉ ๐‘ต๐‘จ๐‘ป๐‘จโœจ

ู‚ุตุต ุงู„ู…ุฑุงู‡ู‚ูŠู†

6.1M 260K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
MAHESA ุจูˆุงุณุทุฉ anotherfavgirl23

ู‚ุตุต ุงู„ู…ุฑุงู‡ู‚ูŠู†

268K 21.4K 23
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...