[✓] Kaka Kelas Dingin Mencint...

By R_xania

32K 3.4K 31

°Budayakan untuk membaca deskripsi terlebih dahulu° [COMPLETED] Kisah seorang gadis cantik bernama dara, gad... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
46.
47.
48.
49.
50.
51
52. [END]
53. [Ekstrak part]

45.

452 46 1
By R_xania

1 Bulan Kemudian

Sudah sebulan lamanya dara menghindar dari Yoshi dan doyoung bukan karena keinginan dara tapi ini semua karena ia tidak mau pertemanan antara yoshi dan doyoung semakin renggang karena diri nya, bahkan jaehyuk selalu memberikan peringatan kepadanya untuk menjauhi mereka berdua.

Walaupun begitu doyoung terus berusaha mendekati dara hanya untuk berbicara namun dara selalu menghindar dari nya, Yoshi yang sudah tidak pernah berbicara pun hanya diam jika berpapasan dengan dara, Ya pertemanan Yoshi dan doyoung memang sudah jauh lebih membaik dua Minggu belakangan ini namun tetap saja Yoshi harus berbagi jarak dengan dara.

Selama sebulan ini juga dara tinggal di apartemen milik Najwa entah kenapa semakin ke sini dara semakin curiga dengan Najwa setiap kali diri nya mau menelpon ataupun video call nenek dan kakeknya selalu ada saja alasan yang tidak logis untuk dara diterima.

"Dara maaf sepertinya hari ini aku tidak bisa mengantarmu ke sekolah, aku harus menjenguk saudara ku masih di rawat di rumah sakit."

"Sepertinya saudara mu sakit parah ya sampai kau terus bolak-balik ke rumah sakit?!."

"Ya seperti itu lah, jadi tidak apa-apa kan?!."

"Baiklah, aku bisa naik taksi nanti."

"Ya sudah kalo gitu aku pergi dulu ya."

"Iyah, kamu hati-hati."

Najwa pergi dari apartemen nya namun bukan dara nama nya jika sudah memiliki kecurigaan terhadap seseorang, dara diam-diam mengikuti Najwa keluar dari apartemen miliknya.

"Taksi." Dara memberhentikan taksi,"Ikuti mobil di depan ya pak jangan sampai ketahuan."

"Baik nyonya."

Taksi yang di tumpangi oleh dara itu pun mengikuti mobil Najwa di depan nya, entah kenapa rasanya dara sangat curiga kalo ini bersangkutan dengan nenek dan kakeknya.

Beberapa menit kemudian taksi dara berhenti di depan gerbang rumah sakit saat melihat mobil Najwa masuk ke area rumah sakit.

"Medika sehat?! Siapa sebenarnya yang sakit?!." Ujar dara.

Drttt...Drttt...Drttt...

Saat hendak turun handphone dara berdering dan menampilkan pesan dari Bella.

"Kau dimana?! Cepat ke sekolah"

Itu lah isi pesan dari Bella yang membuat dara mengerutkan keningnya lalu sedetik kemudian menatap rumah sakit di depannya.

"Mungkin lain kali aku harus ke sini untuk mengecek nya sendiri." Batinnya,"Pak kita pergi ke sekolah SMA bintang ya nanti bayaran nya Doble kok."

"Baik nyonya."

Najwa berlari Masuk ke dalam rumah sakit karena tadi pagi ia mendapat pesan masuk dari kakek kalo kondisi nenek tiba-tiba memburuk.

Di koridor rumah sakit najwa sama sekali tidak fokus ke jalan sampai akhirnya dia menabrak seseorang yang membuat barang yang dibawa oleh orang itu jatuh.

"Ya ampun maafkan saya tuan, saya tidak sengaja."

"Tidak apa-apa."

"Lho, jaehyuk?!."

"Kamu Najwa kan?!."

Seseorang yang di tabrak oleh najwa adalah jaehyuk pria itu sedang menebus obat untuk mama nya yang sedang sakit tapi tak di sengaja ia bertemu dengan Najwa di sini.

"Kamu sedang apa di sini?!." Tanya Jaehyuk.

"Aku harus melihat nenek ku, kalo kamu sendiri sedang apa di sini?!."

"Oh, aku abis Nebus obat untuk mama lagi sakit di rumah, btw nenek kamu sakit?!."

"Bukan nenek aku tapi nenek nya dara, sekarang aku harus buru-buru ke sana karena tadi pagi aku mendapatkan pesan kalo kondisinya memburuk jadi aku harus cepat-cepat ke sana."

"Benarkah?! Kalo gitu aku boleh ikut menjenguk?!."

"Tapi gimana dengan obat mama kamu?!."

"Nanti biar aku telepon satpam untuk mengambilnya ke sini, sudahlah ayo kau bilang buru-buru kan?!."

Najwa mengangguk lalu masuk ke dalam koridor rumah sakit di ikuti oleh jaehyuk, sesampainya mereka di ruang rawat nenek Najwa langsung masuk dan melihat dokter seokjin yang sedang memeriksa keadaan nenek.

"Dokter, ada apa dengan nenek saya?!."

"Kanker yang sempat hilang di dalam paru-paru nya kini datang kembali dan kanker ini lebih ganas dari yang sebelumnya itu makanya kondisi pasien makin memburuk setiap harinya."

"A-apa." Tubuh Najwa melemas dengan mata yang berkaca-kaca untung saja jaehyuk sigap menahan tubuh Najwa.

"Dokter, apa anda tidak bisa melakukan sesuatu untuk menyembuhkan pasien?!." Tanya jaehyuk.

"Satu-satunya jalan yaitu kemoterapi namun beberapa Minggu terakhir pasien sempat menunda kemoterapi nya mungkin karena itu juga kanker yang sempat menghilang kini datang kembali, kami tidak bisa memastikan apa kemoterapi selanjutnya bisa berjalan baik atau sebaliknya karena kanker yang baru ini sudah menyebar bahkan ke jantung pasien."

"Gak! Dokter mungkin salah hiks, nenek pasti sembuh kan dok hiks, saya mohon dok hiks saya mohon sembuhkan nenek saya hiks."

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk penyembuhan pasien, tapi kemungkinan nya kecil karena dilihat dari segi medis kanker tersebut sudah menyebar keseluruhan organ tubuh bahkan sampai ke jantung jadi kemungkinan pasien bertahan hidup hanya 10% saja."

"Gak hiks, nenek pasti sembuh nek hiks, Najwa mohon bertahan untuk dara nek hiks, Najwa mohon hiks."

"Najwa, tenangkan diri mu." Ujar kakek yang mengelus pundak najwa.

"Kalo gitu saya permisi dulu." Dokter seokjin pun keluar dari ruang rawat nenek.

"Nenek hiks, nenek Najwa mohon hiks nenek harus sembuh nek hiks." Najwa terus menangis dengan menggenggam tangan nenek yang tertidur pulas.

"Najwa sudah nak, nenek pasti sembuh kok." Ujar kakek.

"Aku gak bisa seperti ini terus kek, kita udah banyak membohongi dara tentang kondisi nenek mau sampai kapan dara harus terus-menerus kita bohongi kek."

"Membohongi dara?! Maksudnya?!."

Jaehyuk yang masih belum mengerti dengan ini semua pun mulai bertanya-tanya sebenarnya ada apa ini?.

"Dia siapa Najwa?!." Tanya kakek.

"Dia jaehyuk teman sekolah nya dara dan teman aku juga." Ujar Najwa.

"Halo kek, saya jaehyuk maaf sebelumnya jika tidak sopan datang ke sini."

"Tidak! Tidak apa-apa saya senang bisa bertemu dengan teman dara."

"Maaf jika saya lancang sebelumnya, tapi sebenernya ada apa?! Kenapa kalian membohongi dara?!." Tanya Jaehyuk.

"Biar aku yang jelaskan di luar." Ucap Najwa.

Najwa membawa jaehyuk duduk di kursi rumah sakit Di depan pintu kamar rawat nenek.

"Jadi gimana?!." Tanya jaehyuk.

"Nenek dara mengidap penyakit kanker paru-paru stadium 4."

"A-apa?! Stadium 4?!."

"Ya, awal nya sebulan lalu kami tidak tahu bahkan nenek sendiri juga tidak tahu kalo penyakitnya itu parah karena kami pikir nenek hanya masuk angin biasa sampai ketika di mana dara pergi ke acara camping sekolah saat itu nenek pingsan dengan bercak darah yang ada di telapak tangannya, saat itu juga aku panik dan jadi lah aku dan kakek membawa nenek ke rumah sakit ini."

"Dokter seokjin meminta kami ikut ke dalam ruangannya dan saat itu juga kami terkejut mendengar kalo nenek di diagnosis terkena kanker paru-paru stadium 4, dari sana nenek melarang kami untuk tidak memberitahukan soal ini kepada dara dengan alasan ia tak ingin cucu kesayangannya itu khawatir."

"Jadi sampai sekarang dara tidak tahu mengenai ini semua?!."

Najwa mengangguk,"Benar, bahkan selama sebulan ini dara tinggal bersama ku di apartemen milik ku, aku selalu beralasan jika nenek dan kakek pergi berlibur ke Paris dan aku selalu melarang dara untuk menelpon mereka, aku tahu dara mungkin curiga dengan ku tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti ucapan dari nenek."

"Sebenarnya nenek sudah di kabarkan membaik kondisi nya bahkan sel kanker itu pun sudah menghilang saat menjalani kemoterapi selama dua Minggu berturut-turut tapi entah kenapa seminggu kemudian nenek bersikeras tidak ingin menjalani kemoterapi dan berakhir sekarang kondisinya memburuk dengan sel kanker yang lebih ganas."

"Kau tahu jaehyuk?! Apa hal yang menjadi penguat untuk dara setelah di tinggal pergi oleh kedua orangtuanya?! Itu adalah nenek dan kakeknya."

Mendengar hal itu membuat jaehyuk tak bisa mengeluarkan kata-kata lagi, jaehyuk baru tahu ternyata dara selama ini hanya tinggal bersama nenek dan kakeknya bahkan bagi dara nenek dan kakeknya sangat berharga melebihi apapun untuk dara.

"Apa yang sudah kulakukan kepada dara selama ini?! Apa ucapan yang sudah ku lontarkan selama ini menyakitinya?!." Batin Jaehyuk.

"Kau hanya benalu yang merusak pertemanan kami, jadi aku harap kau bisa menjauhkan mereka berdua! Mengerti!."

"Sudah kubilang bukan?! Jauhi doyoung! Apa kau tidak punya telinga ha!!."

"Aku tidak mengerti dengan gadis seperti mu! Aku harus apa supaya kamu ngerti kalo aku menyuruhmu menjauhi doyoung, dara!!."

Jaehyuk membuang nafas kasarnya mengingat ucapan nya kepada dara setelah ini ia harus bertemu dara dan meminta maaf kepadanya.

"Jadi apa kau akan memberitahukan soal ini kepada dara?!." Tanya jaehyuk.

"Ya, tidak ada lagi cara lain selain memberitahukan ini kepada dara."

Di sekolah dara mengerutkan keningnya kala melihat semua murid-murid menatapnya dengan tatapan aneh bahkan sebagian dari mereka berbisik-bisik saat dara berjalan di depannya.

"Ada apa dengan mereka?!." Batin dara.

"Bella!." Teriak dara.

Bella yang melihat dara melambaikan tangannya itu mendadak bersikap acuh dan pergi meninggalkan dara lantas melihat itu dara lagi-lagi di buat bingung.

"Yaa! Bella! Bel tunggu aku!."

"Apa si!!."

"Kamu kenapa?! Kok aneh gitu sikapnya?!."

"Aku aneh?! Kamu kali yang aneh."

"Aku?! Memang nya ada yang salah dengan ku?!."

"Yaa! Dengarkan baik-baik, kau sudah salah tidak mau mengaku salah, sebaiknya kamu ngaca sana biar tahu kesalahan mu itu apa!."

"Bel tunggu, sebenarnya ada apa si kenapa kamu jadi aneh gitu ke aku?! Aku punya salah sama kamu?! Bilang aja biar aku tahu salah aku di mana?!."

"Oke kalo kamu mau tahu salah kamu apa, ikut dengan ku!."

Bella menarik tangan dara sampai di papan Mading sekolah di mana di situ ada beberapa kertas dengan foto dara yang sedang membully Marcella.

"Kau lihat! Kau benar-benar tidak punya hati nurani dara! Aku tahu kak sella itu pernah jahat ke kamu tapi apa begini caranya kamu membalas kejahatan kak sella ha!!."

"Bel, aku tidak melakukan itu! Aku bahkan tidak pernah bertemu dengan nya beberapa hari ini bagaimana bisa aku membully dia bel?! Aku beneran aku tidak melakukannya."

"Sudahlah dara, tidak perlu membela diri lagi video kamu membully kak sella itu udah menyebar di grub sekolah! Aku tidak nyangka ya punya teman jahat seperti kamu!! Aku benci kamu dara!!."

"Bell! Bella dengarkan aku dulu bel!! Bella!!." Teriak dara saat melihat Bella pergi meninggalkannya.

"Aish, ini pasti kerjaannya kak sella! Aku harus menemuinya."

Dara berjalan dengan kertas selembar yang ia sobek di papan Mading saat sampai di kantin bertemu dengan Marcella cs ia pun menggebrak meja kantin yang membuat semuanya terkejut.

"Yaa! Apa-apaan kau ini!." Sarkas bunga.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa-apaan kalian membuat rumor bohong tentang aku yang membully kak sella ha!."

"Itu rumor asli kali bukan bohong!." Sarkas bunga.

"Apa?! Asli?! Bahkan aku tidak pernah bertemu kalian beberapa hari belakangan ini bagaimana bisa aku membully seseorang tanpa sebab tertentu!."

"Aku tidak mau tahu, sekarang cepat cabut semua itu dan tanggungjawab untuk nama baik aku di sekolah ini!."

Para murid-muridnya semuanya heboh menonton dara yang sedang ribut dengan bunga di sana, tidak mau rencananya gagal Marcella pun kembali akting dengan menangis.

"Hiks kamu jahat dara, kamu itu salah tapi kamu tidak mau mengakui kesalahan kamu hiks."

Dara yang tahu situasinya itu pun hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Sudahlah kak, tidak perlu drama pakai segala nangis seperti itu, akui saja jika ini hanya rencana kalian aja kan agar nama baik ku tercemar di sekolah!."

"Yaa! Dara kau tidak tahu malu dasar!."

"Benar, kau sudah membully tapi tidak mau mengakui kesalahan mu!."

"Dasar gadis jahat!."

"Woo!!."

Sorakan ramai pun begitu kencang menyoraki dara di sana semua murid-murid yang sudah lihat video yang tersebar itu seakan-akan lebih percaya dengan apa yang mereka lihat di banding mencari tahu lebih dulu.

"Hentikan!!." Suara teriak nyaring itu membuat semua mata tertuju pada segerombolan pria di sana.

"Yoshi hiks." Marcella berlari lalu memeluk Yoshi dengan menangis.

"Kak Yoshi." Ujar dara pelan.

"Ada apa ini!." Tanya Yoshi.

"Dara hiks, dara datang-datang marah-marah ke aku, dia gak mau ngakuin kesalahan nya karena sudah membully ku hiks."

"Tapi memang bukan aku yang melakukan itu!."

"Dara cukup!!." Teriak Yoshi seperti membentak.

"Kau memang sudah kelewatan dara! Kamu sudah membully Marcella tapi tidak mau mengakuinya! Wanita macam apa kau ha!."

"Aku tidak perduli dengan apapun, yang jelas sekarang berhentilah menuduhku melakukan hal seperti itu!! Karena aku tidak melakukan tindakan pembullyan!!."

PLAKKK!!!

satu tamparan berhasil mendarat di pipi kanan dara dan itu berasal dari Bella teman nya sendiri.

"Bella, kau menampar ku?!."

"Iyah! Kalo Iyah kenapa ha! Sudahlah dara jangan terus membela diri mu sendiri seperti ini! Apa kau tidak malu ha! Bukan nya minta maaf malahan membuat keributan, dasar gadis pembuat onar!!."

Seperti ditusuk ribuan pedang hati nya begitu sakit mengetahui bahwa teman satu-satunya itu juga tidak mempercayai bahwa dara tidak melakukan hal seperti itu.

"Oke, jika memang kalian tidak percaya dengan ku tidak apa-apa seterah kalian saja!." Dara pun berjalan pergi dari kantin dengan menahan rasa sesak di dadanya.







~BERSAMBUNG~

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 181 13
seorang gadis bernama Park Jella yang hidup di keluarga Mafia, ia memiliki sahabat Danielle dan junghwan yang tahu kalau ia adalah seorang Mafia tet...
696 26 4
awal-awal cuman suka aja lama lama saling cinta dan dijodohin🥹
101K 12.2K 30
"Lo nggak bakal ngerti tentang gue!" -Watanabe Haruto. Seorang ketua OSIS Choi Nara terpaksa berurusan dengan masalah yang di buat oleh siswa bernama...
15.8K 1.4K 21
"kalo junghwan dingin kaya es batu, gue suka kok nyemilin es batu" [cowo cuek dan cewe pendek] Bahasa campur aduk kayak perasaan mu terhadap dia