Arena Vs Andreas [TAMAT]

By ravelchann

48.3K 3.9K 923

!!Awas Bengek!! "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya dig... More

PROLOG
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
BUKAN UPDATE
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
SEKEDAR INFO!!
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52 [END]
part 53 [Extra part]
part 54 [EXTRA PART BONUS]
INFO INFO
PEMBERITAHUAN

part 8

885 82 1
By ravelchann

Happy reading ❤

Pagi yang cerah ini, membuat Andreas nampak bersemangat kala mendapat notif yang sedikit tenggelam di antara ribuan chat cewe-cewenya.

Chat tersebut berasal dari Rena, Gadis itu tumben sekali mau nebeng dengannya.

Terhitung kini sudah 3 hari Rena tidak bertutur sapa dengan Andreas, Andreas pun hanya acuh namun ada yang kurang saat ia tak merecoki dan mendengar teriakan Rena.

Gadis itu akhir-akhir ini lebih banyak diam, entahlah membingungkan.

Tinn.. Tinn
Andreas mengklakson nya beberapa kali, hingga Rena yang tadi asyik melamun diteras bergegas menghampiri.

Tanpa berucap dia segera menaiki motor Andreas, dengan memakai helm berwarna hitam.

Andreas yang sepertinya paham akan situasi ini, segera saja melajukan kendaraannya.

Terjadi keheningan disepanjang perjalanan, Rena yang sibuk dengan keterdiamannya.. Dan Andreas yang mencoba memahaminya.

Hingga sampai diarea parkiran sekolah, Rena turun masih dengan mulut terkuncinya.

Andreas menghela nafas kasar, perasaannya berkecamuk. 'Rena kenapa? Sakit kah? Kok kayak orang bisu gak ada gairah gitu." batin Andreas bertanya-tanya.

Kemudian dia menyusul Rena, namun dikoridor dia berpapasan dengan  bagas.

"Woy!" celetuk bagas, menepuk bahu Andreas.

"Hm?" Andreas masih terfokus, pada punggung Rena yang perlahan menjauh.

"Elahh, tuh muka napa kusut banget dah?" tanya Bagas dengan raut heran, biasanya temannya yang satu ini pasti pecicilan, sampai menggoda cewek lewat.

"Huftt, gue bingung si Rena kenapa sih?" Andreas berjalan, kemudian Bagas yang tertarik dengan obrolannya berjalan menyusul Andreas.

"Lah, emang kenapa?"

"Gatau, 3 hari dia diem keliatan murung, gue recokin pun kagak direspon." jelas Andreas menghela nafas.

"Oh, Rena toh. Gue tau apa penyebabnya!" seru bagas membuat Andreas menoleh cepat.

"Kenapa?"

"Dikantin ntar gue jelasin, gue mau masuk dulu bye." titah Bagas, berlalu pergi meninggalkan Andreas yang tengah dirundung penasaran.

Kemudian dia mulai memasuki kelasnya, mendudukan pantatnya dikursi lalu melipat tangannya dimeja.

Dia menumpukan tangannya, dan berpura-pura tertidur.

Jam pelajaran kini telah usai, digantikan bell istirahat.
Saat ini Andreas dan teman-temannya sedang duduk santai dikantin.

Andreas tengah menunggu bagas bercerita tentang penyebab Rena murung, dia begitu penasaran pasalnya saat ini pun Rena tak hadir kekantin untuk sekedar mengisi perutnya yang lapar.

Rena mungkin saja masih dikelas, nanti Andreas akan menghampiri lah kalau sudah selesai urusan kantin.

"Woy, cepetan katanya mau cerita!" titah Andreas dengan tak sabaran.
Bagas yang tengah menikmati semangkuk mie ayam panas, kini mulai berdehem pelan.

"Ekhem, jadi penyebabnya adalahh..... Gocap dulu!" cengir Bagas, kan lumayan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Bangke lo! Mata duitan... nih! Buruan cerita!" sarkas Andreas, namun tak urung menyodorkan selembar uang.

"Jadi berdasarkan penelitian gue waktu mata-mata in Rena, tuh bocah lagi galau. kan lo kata dia lagi deket sama Ditoo. Nah pas lagi jalan berdua tuh jam 8 malem keknya, mereka asyik bercandaan bahkan Dito sesekali ngusak rambut Rena sampe cubit-cubit pipinya dan beberapa menit setelah itu mereka disamperin sama cewe cantik bening banget gila! yang gue denger nih ya dia tunangannya Dito, dan akhirnya gitu deh Rena marah kecewa merasa dipermainkan yaudah dia pergi dan end~" penjelasan panjang dari Bagas mampu membuat Andreas emosi, dia mengepalkan tangannya erat.

Rahangnya mengetat, terlihat jelas jika Andreas tengah murka. Teman-temannya tak berani berucap saat Andreas pergi berlalu entah kemana.

"BAJINGAN!" murka Andreas, semua yang dikantin menoleh mendengar bentakan dari Andreas yang kini keluar dari kantin dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Andreas nyeremin njir!" Irfan berceletuk, masih memandangi punggung Andreas yg hilang dari pandangan.

"Nah, kayaknya tuh bocah kagak terima Rena digituin sama si dito." tebak Ricky

"Weh, kalian mikirin gak sama apa yang gue pikirin saat ini?" kode bagas.

"Bener banget, gue juga mikir gitu." imbuh Ricky
Mereka saling berpandangan kemudian tersenyum bersamaaan.

"Kayaknya sih gitu, tuh bocah cuma belum nyadar aja."

"Yoi, memang gengsi an orangnya kan ckck!" Bagas berdecak.

Kemudian mereka melanjutkan acara makannya, sembari bergurau kecil.

Sedang Andreas malah melangkah, tujuannya saat ini mencari Rena.
Ia hanya ingin menenangkan hatinya, yang sedang hancur Andreas tau itu.

Sisi lain didalam dirinya muncul dia ingin melindungi Rena yang notebenya sahabatnya sejak kecil.

Andreas walaupun sering menbuat ulah, sering membuat Rena menangis karna nya, namun Andreas sangat tak rela jika Rena disakiti orang lain.

Hanya dirinya lah yang boleh melakukan itu, hanya seorang Andreas yang boleh membuat Rena nangis tertawa dan marah-marah tak jelas.

Dikoridor netranya menelisik, mencari-cari keberadaan Rena.

Hingga sampai di kelas, kosong tak ada orang dia semakin risau.

Langkah kakinya ia lajukan ke arah rooftop, biasanya tempatnya bolos.

Dan benar saja, Rena disitu tengah melamun.
Andreas berjalan pelan, mendekati Rena dan duduk disebelahnya.

Rena menyadari itu namun netranya tak sedikitpun beralih atau sekedar menoleh kearah nya.

"Lo kenapa?" Andreas bertanya lembut membuat Rena berkaca-kaca.

"Mau peluk hm?" pertanyaan Andreas langsung membuat Rena menubruk dada bidangnya dan menangis tersedu-sedu.

"HUAAA!"

"Gak papa, nangis aja gak usah sok kuat!" papar Andreas, sembari mengelus rambut Rena mendekap gadis itu lebih erat.

Jantungnya berdetak begitu kencang, hatinya seolah ikut merasakan sakit..

Andreas berjanji dia akan menghajar dito lelaki yang membuat seorang arena menangis.

"Mau cerita?"

"Hiks Dito brengsek, Dito bajingan dia kenapa ngasih gue harapan kalo ujung-ujungnya dihempasin gitu aja hiks sakit bangett hiks... Srottt" curhat Rena ingusnya keluar, bahunya berguncang. Andreas memahami.

Dia hanya diam, sejujurnya dia marah ingin sekali melampiaskan emosinya ke Dito.

"Udah, gak ada gunanya nangisin cowok macem dia. Ayo dong katanya seteronggg!" lawak Andreas membuat rena sedikit tersenyum tipis, namun masih terisak kecil.

"Gue sayang sama lo Rena, Please jangan nangis hati gue ikut sakit."

Perkataan Andreas membuat Rena mematung, dia berhenti menangis kemudian mendongak netranya bertubrukan dengan netra tajam Andreas.

Mereka saling berpandangan, menyelami perasaan masing-masing. Hingga....

"BWAHAHAHAHAHAHA! NDREE LO JELEK BANGET DARI BAWAH HAHAHA."

"AHAHAHAHAAH ANJIRR! MUKA LO REN INGUSNYA KELUAR HAHAHA!"
Mereka malah tertawaa ngakak melihat wajah masing-masing, memang kalo udah sefrekuensi liat mukanya doang pun ngakak.

"Aduh duh, astagaa."

"Hah, capekk ketawaa.."
Mereka kemudian saling berpandangan lagi. Kemudian terbahak bersama, persahabatannya begitu indah yah.

"Ahahahh random bangett njir,"

"Kocak hahahaha Ndre gue gak bisa berenti ketawa AHAHAHAHAAH! Tulungg!"

"Ren berenti Ren, entar lo bengekk HAHAHAHA!"

"Letak lucunya dimana njirr!" srottt .. Rena mengusap ingusnya, membuat Andreas bergidig jijik.

"Iwhhh."

"Udah ah, gue laperr!" Rena mengusap perutnya..

"Nih gue bawa nasgor kesukaan lo tanpa acar." Rena yang melihat itu berbinar, langsung saja dia mengambil bungkusan itu dan mulai memakannya.

"Enyakk, makaciw  ywa Ndre," ucap Rena dengan mulut penuh.

Andreas tersenyum simpul, tangannya bergerak mengusap sisa air mata Rena dipipi gadis itu.

"Perlu gue tonjok tuh orang hm?"

"Gak usah, nanti makin runyam... Lo santet aja Ndre!" lontaran Rena membuat Andreas melotot, Rena sepertinya mempunyai dendam kusumat ygy.

"Hm, yaudah abisin gue mau ke kelas dulu." alibi Andreas mengusap pucuk kepala Rena.

Sedang Rena masih asyik memakan nasgornya, dia hanya memberi isyarat jempol.






Jangan lupa tinggalkan jejakk!!
See you ❤

Ada yg kngn sama mereka cung .
Spam komen untuk part ini..

Jngn lupa follow my instagram: ravelchann

Sekedar info, arena vs Andreas punya sequel.. Nnti jngn lupa mampir yaa..

Vote nyaa, jngn silent 😽

Continue Reading

You'll Also Like

4.4M 195K 58
[FOLLOW SEBELUM BACA] Sanaya Putri Mahesa, seorang gadis yang biasa di panggil Naya, gadis yang sangat polos dan kelewat manja. Naya sangat cantik da...
Lyta By 🖤

Teen Fiction

217K 17.2K 54
WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! TAMAT (September 2021) Lengkap✓ "Itu tanda kepemilikan, ingat lo milik gue!" ujar Elang seraya membenarkan buku di rak...
547K 23.8K 73
Series # 2 MauNinda Series #2 *** Aku adalah Tasya sih cantik dengan segudang prestasi. Tapi aku bukan Tasya jika kamu mengganggu ketenanganku terleb...
2.3M 125K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...