๐˜‹๐˜ฐ ๐˜บ๐˜ฐ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ต๐˜ช๐˜ญ๐˜ญ ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ท...

Od Dayydream_

143 26 4

๐พ๐‘’๐‘๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘œ๐‘๐‘–๐‘™ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š๐‘– ๐‘‡๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘๐‘ข๐‘Ž๐‘ก๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘‘๐‘– ๐‘ฃ๐‘œ๐‘›๐‘–๐‘  ๐‘š๐‘’๐‘›๏ฟฝ... Vรญce

Warning!
PROLOG
1 ๐Ÿ‰ Bertemu
2 ๐Ÿ‰ Tinggal bersama
3 ๐Ÿ‰ Omelete & Kaku
4 ๐Ÿ‰ Perasaan
6 ๐Ÿ‰ Takut
7 ๐Ÿ‰ Cup~
8 ๐Ÿ‰ Super Canggung
9 ๐Ÿ‰ Masalah
10 ๐Ÿ‰ Tidur
11 ๐Ÿ‰ Berdua
12 ๐Ÿ‰ Bagaimana?
13 ๐Ÿ‰ Love, Sad
14 ๐Ÿ‰ Aroma Mark
15 ๐Ÿ‰ Hari tak bahagia
16 ๐Ÿ‰ Sedih? bahagia?
17 ๐Ÿ‰ Kembali
18 ๐Ÿ‰ Pembukaan Kafe
19 ๐Ÿ‰ Tata?
20 ๐Ÿ‰ Gak Kenal
21 ๐Ÿ‰ Kisah Tata?
22 ๐Ÿ‰ Bau Parfume

5 ๐Ÿ‰ Pertama Kalinya

9 1 0
Od Dayydream_

Harap tetap online, untuk bisa menikmati media~


#5

🍉P E R T A M A K A L I N Y A🍉






MARK dan juga Tata sudah berada di dalam bioskop. Mereka akan menonton film horor yang merupakan genre kesukaan Mark. Dan, keduanya pun duduk beriringan di kursi bagian tengah.

Tak lupa juga Mark sudah memesan makanan wajib yaitu dua popcorn dan minuman untuknya dan juga untuk Tata. Makanan dan minuman yang wajib sekali untuk menemani menonton.


Layar super lebar yang ada di depannya masih menampilkan iklan, beberapa orang juga masih mencari tempat duduknya sesuai tiket yang di dapat.

Saat film baru di putar Tata sedikit terkejut dengan suara yang di hasilkan dari film layar lebar yang di tontonnya tersebut.

Tubuh gadis itu sedikit bergeser ke samping Mark akibat kereflekannya.

Bagaimana tak membuat orang terkejut, film baru dimulai saja efek suaranya seperti sudah menggambarkan keseluruhan filmnya.

"Gak papa, jangan takut" ujar Mark kaku.

Tangannya pun berniat untuk menenangkan Tata dengan cara mengelus punggung tangan gadis itu. Namun, penuh keraguan. Alhasil ia hanya menempuk-nepuk punggu tangan Tata dengan kaku. Ya, niatnya terkubur.

Karena Mark belum terbiasa dengan situasi seperti ini. Ia tak tau harus melakukan apa.

Namun, Mark tau jika Tata terkejut dan ketakutan. Yang Mark lakukan hanya berusaha menenagkan Tata, tak ada maksud lain. Bahkan Mark tak berniat seperti ini.

Sebelumnya Mark sudah menanyakan pada Tata bahwa film apa yang ingin ditonton? Tapi, gadis itu menjawab jika dirinya ingin menonton film yang ingin sekali Mark tonton. Mark tak ada pilihan lain, selain memilih film horor ini. Namun, pemuda itu memang ingin sekali menontonnya. Niatnya memang seperti itu.

Film sudah di mulai sepuluh menit yang lalu. Adegan yang ditampilkan pun masih belum terlihat menyeramkan.

Tata dengan tenang menikmati tontonannya. Begitu juga dengan Mark, namun sesekali pemuda itu melirik ke arah Tata mencoba berjaga-jaga jika gadis itu nantinya ketakutan lagi.

Sudah satu jam film diputar. Semua penonton pun seketika menegang, termasuk Tata. Suara dan juga adegannya sudah mulai terasa membuat bulu kuduk berdiri untuk seorang yang penakut.

Hingga akhirnya yang ditunggu-tunggu pun muncul. Terdengar beberapa dari mereka menjerit, berteriak, mungkin kebanyakan suara perempuan termasuk Tata juga yang notabenenya penakut.

"Aa!"

Adegan dimana penampakan itu muncul sontak membuat gadis itu reflek memeluk kembali tangan kiri milik Mark. Tak sadar dengan apa yang sedang dilakukannya, gadis itu justru memejamkan kedua matanya tak mau melihat adegan yang sedang di tampilkan di layar super lebar di depannya.

Pemilik tangan sendiri lebih terkejut dengan apa yang sedang dilakukan Tata yang tiba-tiba itu. Namun, Mark membiarkan gadis itu melakukannya. Pemuda tampan itu paham jika Tata ketakutan dan terkejut dengan adegan di filmnya.

Mark sungguh tak masalah dengan posisi seperti ini.

Suara film tak lama kembali stabil. Sepertinya adegan itu sudah berlalu. Tata membuka matanya kembali, pelukan pada tangan Mark pun gadis itu lepaskan begitu tersadar.

"Ah, maaf Mark"

"It's oke" ujarnya, seraya menatap wajah lawan bicara dengan sok cool andalannya.

Tata baru sadar jika sedari tadi dirinya memang memeluk tangan Mark. Dari yang Tata lihat wajah Mark menjadi sangat canggung, begitu juga dengan dirinya bahkan lebih canggung terhadap apa yang telah di lakukannya tadi pada Mark.

Tiba-tiba secara mengejutkan terdengar kembali suara jeritan yang di hasilkan dari beberapa penonton yang juga merasa ketakutan, ditambah efek suara yang dihasilkan dari filmnya. Hal ini juga sontak membuat Mark dan Tata terkejut karena pada saat yang bersamaan mereka berdua sedang saling tatap tak memperhatikan layar di depan. Alhasil Tata spontan memeluk tubuh Mark kembali dan Mark pun reflek ikut memegangi tangan Tata yang memeluk tubuhnya.

Keadaan mereka mungkin terbilang sedang saling peluk.



*uwu..



Namun, situasi itu tak berlangsung lama. Mengingat sebelumnya keduanya sama-sama dilanda canggung. Mereka pun akhirnya jadi saling tatap.


Film selesai, semua orang termasuk Mark dan Tata keluar dari ruangan.

Saat berjalan, Mark dan juga Tata tak sengaja melewati dan melihat area photo booth.

Terlintas Mark jadi mikir, tak ada salahnya jika dirinya dan Tata masuk ke dalam photo booth tersebut.




"Mm.. Tata?"

"Ya, Mark?". Tata menoleh ke arah Mark yang berjalan di sampingnya.

"Mau masuk?". Mark menunjuk pada apa yang dimaksudnya.

"Boleh"

Mark akhirnya berhasil mengajak Tata untuk masuk ke dalam photo booth berdua.

Keduanya saat ini sedang mengatur posisi duduknya. Yang kalian tahu, ruangan di photo booth itu seberapa kecilnya. Dan, yang kalian tau seberapa kecilnya juga tempat duduk yang disediakannya itu.

Lihatlah, tak seperti pasangan pada umumnya yang akan duduk saling menempel. Mereka berdua duduk berdampingan, tapi justru dengan di batasi sedikit jarak di tengah-tengah.

Sungguh Mark sendiri yang pertama mengajak masuk, justru tak memikirkan hal ini sebelumnya. Mark tak tau jika tempat duduknya hanya sekecil itu. Dan, duduk berdua seperti ini membuatnya canggung.

Sebelumnya pemuda itu hanya ingin memiliki kenangan yang bisa di simpan saja nantinya.


Hanya itu.


Kamera di depan yang siap memotret pun tak membuat mereka berdua melakukan beberapa gaya. Seperti orang-orang lakukan.

Pasangan yang belum disebut pasangan ini malah terlihat gugup plus canggung, ditambah lagi tubuh dan wajah kaku Mark.

Mereka berdua sama-sama duduk dan bergaya layaknya akan berfoto untuk buku pernikahan. Keduanya memang sama canggungnya, tak berani melakukan gaya bebas atau semacamnya.

Setelah melihat hasil beberapa fotonya keluar, ekspresi dari keduanya terlihat malu tak bisa percaya dengan hasilnya.

"Ya-yaudah, kita makan dulu ya?"

"Iya, Mark"

Mark hanya bisa mengalihkan suasana malu itu.

Keduanya lalu memasuki salah satu kafe. Setelah pesanan beberapa makanan dan minuman yang sudah di pesannya datang mereka berdua menikmatinya.


"Mark?"

"Hm?"

Gadis itu mencoba memulai pembicaraan setelah sekian jam mereka hanya diam dan saling canggung. Karena tak mungkinkan jika hening terus tanpa obrolan-obrolan kecil atau apapun, akan terlihat aneh.

"Makasih ya Mark"

Sebelum menjawab Mark lebih dulu berdehem. Ala-ala sedang ancang-ancang untuk menjawab ucapan Tata.

"Makasih buat apa?"

"Makasih buat semuanya. Meskipun kamu mengatakan jika kamu orang asing, tapi kamu mau nolong aku. Kamu juga udah rela tidur diatas sofa, padahal aku yakin itu gak nyaman banget. Dan, aku juga mau bilang makasih untuk hari ini karena kamu udah ngajak aku nonton dan makan. Setelah keluar dari rumah sakit itu, baru pertama kali ini aku menikmati suasana diluar". Entahlah Tata rasa ini waktu yang pas untuk mengatakan rasa berterimakasihnya pada Mark, pasalnya sebelumnya gadis itu belum memiliki keberanian untuk mengatakan hal ini. Ya, bagaiamana sikap Mark saja seperti itu. Sangat kaku, dan seperti cuek.

"Ya, sama-sama. Aku sama kamu mungkin emang beda, tapi sebagai manusia kita 'kan harus saling tolong menolong"

Tata mengembangkan pipinya, mendengar rasa berterimakasihnya dijawab baik oleh Mark.

Sebelumnya Mark sedikit terkejut dengan kalimat Tata yang sangat panjang, karena ini baru pertama kalinya gadis itu berbicara dengan kalimat yang panjang setelah sekian lama tinggal bersama, sama halnya seperti dirinya.

Namun, Mark memang begitu tulus membantu Tata tak ada maksud apapun. Mark juga tak mau jika gadis itu merasa tak enak dengannya.

"Aku seneng banget, Mark. Sene~ng banget, pertama kalinya juga aku keluar bareng kamu". Ekspresi yang ditunjukkan Tata sama seperti kalimatnya. Memancarkan senyuman yang begitu bahagia di depan Mark.

Mark jadi sadar, benar apa yang diucapkan Tata barusan bahwa setelah keluar dari rumah sakit gadis itu hanya berada di dalam apartemennya saja. Sebelumnya ia memang tak pernah sekalipun mengajak Tata keluar seperti sekarang, ataupun sekedar minghirup udara di luar.

Bahkan jika Tata tak mengatakan kalimat itu, ia tak pernah menyadari akan hal itu.

Hari ini memang pertama kalinya Tata menikmati suasana diluar. Jika dipikirkan, Mark jadi merasa tak enak dengan gadis itu. Kenapa dirinya tak pernah memikirkan hal itu sebelumnya?

"Kalo kamu suka, kita bisa jalan-jalan ke tempat yang baru. Mungkin aku orang asing, tapi aku tau lah sedikit tempat-tempat yang bagus"

Tata sedikit tertawa kecil mendengar ucapan Mark, yang terdengar sedikit dibumbui candaan kecil itu. "Beneran Mark?"

Melihat Tata tertawa membuat Mark juga terbawa suasana, entahlah spontan saja. "Iya"

Kini, suasana canggung sepertinya sedikit demi sedikit sudah memudar dari keduanya.

Mark merasa bahwa Tata memang terlihat sangat senang, sangat terpancar dari wajahnya yang berseri.

Jadi, terlihat begitu semaaa~kin cantik di mata Mark.

"Tapi Mark, apakah kamu nantinya akan pulang ke Korea?"

Entahlah, tiba-tiba Tata menyinggung soal itu.

Dan, Mark lihat raut wajah Tata berubah tak seperti sebelumnya. Sepertinya gadis itu akan sedih jika dirinya pulang ke negara asalnya.

Sejauh ini sebenarnya ia juga belum memikirkan hal itu, tapi tentunya ia juga akan pulang ke negara Korea.

"Soal itu, aku sendiri memang bukan orang sini. Disini aku hanya sekedar liburan. Dan di negaraku, aku juga punya kehidupan yang harus dijalani. Banyak juga urusan-urusanku disana. Jadi, aku pasti akan kembali". Dengan berat Mark mengatakannya. Karena memang benar ia tak mungkin selamanya akan tinggal di negara orang ini. Ia sendiri juga punya kehidupan di negara kelahiran Mommynya itu.

Namun, setelah Mark mengatakan itu raut wajah Tata seketika terlihat semakin murung. Seperti menyembunyikan kesedihan.

Mark jadi merasa bersalah sekaligus tak tega. Mungkin banyak yang bilang ia cuek, namun hal seperti ini ia juga dapat merasakannya. Ia tau perasaan Tata saat ini.

Jika waktu bisa di putar, mungkin ia tak akan mengatakan hal ini pada Tata.

Mengingat ucapan kepolisian yang mengatakan jika Tata sudah tak memiliki keluarga lagi selain mamanya yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu. Ditambah, ucapan dokter yang mengatakan jika Tata mengalami amnesia lupa semua ingatan tentang hidupnya. Mark tau itulah yang menjadi pemicu gadis itu terlihat bersedih setelah mendengar kalimatnya tadi.

Jika dilihat memang ia satu-satunya yang dekat dengan Tata.

Namun, disisi lain Mark juga harus mengatakan hal itu. Pemuda itu memang harus pulang ke Korea bagaimana pun juga, karena ada kehidupan yang harus dijalani disana.

Ada mommy dan Daddynya juga. Bahkan, sahabat-sahabatnya juga.

"Kamu tenang aja aku mungkin gak akan pulang ke Korea dalam waktu dekat ini". Karena tak tega melihat Tata seperti itu, Mark jadi berusaha mengatakan kalimat yang akan membuat gadis itu tenang.

"Beneran? Tapi-"

Tapi pada akhirnya Mark juga nantinya akan meninggalkannya. Itulah lanjutan kalimat yang sengaja di potong nya itu. Namun, tak mungkin ia mengatakan hal itu.

Tata tau ia tak punya hak untuk melarang Mark pulang ke Korea, namun dengan itu ia harus bersiap untuk kehilangan Mark.

Pada akhirnya Mark tak menyangka jika akan seperti ini. Sebenarnya di Indonesia ia hanya kabur dari Daddynya yang terus memaksanya menerima perjodohan yang dibuat oleh beliau. Dan, selain itu juga sekaligus untuk merefreshingkan otaknya yang sudah lama tak merasakan kedamaian. Namun, malah menjadi seperti ini. Terjebak dalam situasi yang membuatnya dilema.







TBC
..



Udah jangan sedih². Mending bayangin deh, gimana yaa hasil dari photo booth itu. Hehe

..

Sebenarnya setiap mau publish part aku selalu kurang pede. Aku tau kata²nya masih kurang bagus & ga jelas. Takutnya keliatan aneh buat kalian yang bacanya nanti.. & ga ngerti apa yang aku maksud.

..

Mark : "salam kangen dari aku..😘"

..

Oya! Kalian mau & setuju ga, kalo aku selip²in gambar² kek gitu?

Tapi, kalo pun kalian ga setuju & ga mau, aku tetep ngelakuin si. Heheh


..


BYE, ketemu besok yaaaaa~









Vote
Comment
Follow


Rabu, 16 Maret 2022
6.16 pm

*pinterest
*google

Pokraฤovat ve ฤtenรญ

Mohlo by se ti lรญbit

856K 84.8K 48
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
761K 37.2K 51
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
343K 42K 32
Cashel, pemuda manis yang tengah duduk di bangku kelas tiga SMA itu seringkali di sebut sebagai jenius gila. dengan ingatan fotografis dan IQ di atas...
3.8M 302K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY โ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ข "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...