Psychopath Teacher [Huang Ren...

By caerashe

28.8K 2.5K 156

"Jangan pergi atau kamu akan menjadi korban selanjutnya." -Renjun Story by: @caerashe More

Prolog
0,1 Pembimbing
0,2 Guru bk
0,3 Panggilan
0,4 Haechan?
0,5 Kencan
0,6 Hukuman
0,7 Ketakutan
0,8 Penculik
0,9 Milkku bukan Milikmu
10 Dress Merah Muda
11 Kejam
12 Seorang Pemburu
13 Disini ada saya jangan takut
14 Mencoba Kabur
15 Penyelamat
17 Back to School
18 Someone like you

16 Nekat

388 43 9
By caerashe

Azel terbangun dan melihat sekitar, ia sadar kalau tadi dia pingsan. Dan saat itulah muncul kepingan-kepingan ingatan di dalam pikirannya. Memang  Renjun benar-benar menginginkannya tetapi Azel belum sepenuhnya mengingat kejadian lalu yang menimpanya.

"Gue gak akan biarkan itu terjadi, gue gak mau hidup sama lelaki seperti Renjun," Ucap Azel penuh penekanan karena ia benci dengan lelaki seperti itu.

Kosan yang sederhana dan sangat kotor itu Azel bersihkan dengan sepenuh hati sembari mendengarkan  musik menggunakan earphone milik Han dan ponsel itu juga milik Han itupun untuk menghubunginya. Ia membersihkannya mulai dari membereskan barang-barang yang kotor, menyapu dan mengepel lantai. Semuanya ia lakukan agar tempatnya tinggal nyaman untuk ditempati.

Sudah berjam-jam Azel habiskan untuk bersih-bersih terdengar suara ketukan pintu yang memberhentikan pekerjaannya. Azel membuka pintu saat seorang gadis muncul dihadapannya.

"Permisi, kakak temennya kak Han?" Tanya gadis yang berdiri di ambang pintu.

"Iya, siapa ya?"

Azel tidak tau gadis itu siapa tapi Han sudah memberi tahukan kalau ada gadis yang namanya Jijel itu temennya anaknya ibu kosan.

"Panggil aku Jijel aja, eumm... tadi ada yang kasih paket untuk kakak tapi kakak gak keluar untuk mengambilnya."

Gadis yang di sapa Jijel itu memberikan paket berbentuk persegi yang entah apa di dalamnya.

"Ohh, Makasih ya tadi lagi bersih-bersih sambil dengerin musik pake earphone jadi gak kedengaran, btw paketnya dari siapa?" Jawab Azel yang  penasaran apa di dalam kotak itu.

"Jijel!" Panggil seorang wanita paruh baya yang biasa dipanggil ibu kosan.

"Sama-sama kak, yaudah aku balik ke rumah di panggil sama mama tuh," Pamit Jijel berlari tanpa menjawab  orang yang memberikan paket tersebut.

"Eh malah main pergi aja itu bocah hadeh."

Tanpa berfikir panjang Azel pun membukanya agar tak di buat penasaran. Walaupun Azel tak tau siapa yang memberikan paket ini ia tak peduli kalau pun itu dari Renjun ia akan membuangnya.

Azel terkejut saat mengetahui isi paket itu lalu melemparkannya ke sembarang arah. Isi paket itu adalah dress putih selutut yang berlumuran darah, entah darah siapa?yang jelas itu sudah membuat Azel merasa ketakutan. Di bawah dress itu ada sepucuk surat yang pastinya sangat membuat Azel ketakutan karena itu ia mulai menitihkan air mata.

Isi suratnya.

Saya akan menjemputmu sayang dan saya pastikan kamu akan menerima hukuman karena kamu sudah sudah pergi tanpa ijin. Saya pastikan lelaki yang bersamamu akan sama seperti teman-temanmu.

Azel menangis semakin kencang dan Azel semakin yakin kalau Renjun yang sudah membunuh Haechan.

"Kenapa gue harus ketemu laki-laki yang selama ini gue benci? Kenapa? hiks..."

Seketika pandangan Azel buram dan kepalanya terasa pusing. Azel pun tersungkur di lantai.

#

"Bangun nak!, mama sayang sama Azel."

Wanita paruh baya itu terus saja mengatakannya sembari menggenggam jemari tangan anak bungsunya yang terbaring lemah di atas berangkar dan meneteskan air mata.

Perlahan Azel membuka matanya dan melihat sekeliling. Saat matanya dan mamanya bertemu ia tersenyum.

"Akhirnya kamu sadar nak, mama dari khawatir sama kamu juga mama kangen." Lirih sang mama dan memeluk anaknya. Azel pun membalas pelukan mamanya, dia pikir ini hanya mimpi ternyata tidak.

"Azel kangen sama mama juga btw papa sama kakak mana?"

"Papa sibuk kerja dek, kakakmu dirumah jagain anaknya."

"Ohh, kalau begitu kita pulang ya mah?" Azel udah kangen banget sama orang rumah walau dia sudah tau kalau di keluarganya super sibuk.

"Tunggu, sebelum kamu pulih baru deh boleh pulang."

"Mah, Azel itu bosen dirumah sakit," Azel memutar bola matanya malas karena dirumah sakit itu tidak nyaman bagi dia.

"Jangan ngeyel deh, mama tau kamu gak nyaman tapi ini demi kesehatan kamu lho."

"I-iya tapikan...." Belum sempat Azel melanjutkan ucapannya terdengar suara berat dari lelaki dan keduanya menoleh ke arah lelaki tersebut.

"Dengerin kata mama kamu zel, kamu masih sakit dan harus di rawat dirumah sakit."

Azel menatapnya saja sudah membuatnya kesal dan tentunya tatapan itu penuh dengan kebencian tapi ketakutannya jauh lebih besar apalagi saat lelaki itu tersenyum. Entah apa yang membuat mamanya bisa mempercayai lelaki seperti Renjun.

"Jangan sok peduli," Jawab Azel memberanikan diri walau ketakutan terus saja menghampirinya.

"Kok ngomongnya gitu sih nak, harusnya kamu itu berterima kasih karena Renjun itu udah nyelamatin kamu dari penculik itu."

Tentunya Azel tersentak mendengar perkataan mamanya padahal yang menculiknya itu Renjun dan yang menyelamatkannya adalah Han tapi ini malah sebaliknya.

"Oh ya?mah aku itu di culik sa..."

Belum saja Azel melanjutkan ucapannya perawat datang untuk mengganti infus.

"Zel mama keluar sebentar, Renjun yang temani kamu."

"Ma, Azel belum selesai bicara."

"Nanti ya."

Mama pun pergi di susul oleh perawat yang sudah selesai dengan tugasnya.

Di ruangan itu hanya mereka berdua tentunya Renjun sangat senang dan tersenyum manis ke arah Azel yang sekarang menatapnya penuh dengan kebencian. Renjun pun mendekatinya.

"Jangan mendekat!"

Tentunya perkataan Azel penuh penekanan karena dia merasa tersiksa saat berada di dekat Renjun.

"Tenang sayang, hukuman yang kamu dapatkan itu tidak seberapa tapi tadi  saat kamu ingin mengatakan yang sebenarnya, tentunya saya sangat marah tapi tidak saat kamu sudah pulih nanti." 

Renjun tersenyum dan mendekati Azel lalu memeluknya walaupun Azel sudah memberontak untuk dilepaskan tapi apa daya dirinya yang  lemah tidak bisa melawan lelaki sekuat Renjun.

"Pliss lepasin." Lirih Azel karena Renjun mengeratkan pelukannya.

"Tidak, setelah kamu mengizinkan saya mencium bibir merah itu."

"Tidak akan ku..." Belum saja Azel melanjutkan ucapannya Renjun sudah dulu melumat bibirnya secara lembut tapi saat itu juga lumatannya begitu agresif hingga Azel kehabisan nafas dan memukul bahu Renjun.

"Buktinya kamu membalasnya sayang, saat pulih nanti aku akan membawamu."

"Laki-laki bangsat."

Cup

Renjun mencium dahi Azel dan pergi dari ruangan itu menyisakan Azel yang mengerutuki dirinya yang membalas ciuman lelaki brengsek itu.

"Di bawa pergi?lagi? oh tidak untuk kedua kalinya."

Karena Azel tak tahan dengan semua masalah menimpanya akhirnya Azel mengambil pisau yang terletak di atas meja lalu mendekatkan pisau itu di pergelangan tangan dimana tempat nadi itu berada.

Saat ingin menggores mamanya datang dan mencegah Azel untuk melakukannya.

"AZEL!"

Teriak sang mama lalu menyingkirkan benda tumpul itu dan memeluk putrinya karena ia tau mungkin putrinya trauma tentang penculikan yang menimpanya selama sebulan lebih ini jadi dia sebagai seorang ibu harus menjaganya.

"Kamu jangan nekat begini sayang, mama gak mau kamu berbuat kek begini lagi, kamu gak sayang sama mama?"

Azel yang melihat ibunya khawatir ia pun merasa bersalah karena telah berbuat senekat ini padahal ini bukanlah jalan terbaik apalagi dirinya sekarang seperti orang yang kehilangan akal. Untungnya Azel belum melukainya dan dia juga masih ingin hidup.

"Azel sayang sama mama, maafin Azel mah." Lirih Azel karena sekarang ia sadar kalau di dunia ini masih ada orang yang menyayanginya.

"Mama maafin kamu, jangan kek begini lagi ya kalau ada masalah cerita jangan dipendam nak."

"Iya mah."

Beberapa menit kemudian datanglah ayah dan kakaknya tentunya juga membawa ponakannya yang imut dimata Azel walaupun dia suka menjahilinya. Tentunya mereka juga merindukannya. Apa benar keluarganya merindukannya dan peduli dengannya?kalau benar Renjun tidak akan mengatakan hal yang sebaliknya. Azel teringat kata Renjun "Mereka tidak pernah peduli denganmu. Jadi untuk apa kamu pulang?"

•••
Tbc
Update kok awal bulan Maret itu udah hiat sebulan jadi tunggu aja ni cerita, tahun ini aku pastiin ending eh iya jangan lupa komentarnya sampe 10+ nih, readrs paling banyak yg kasih bintang dikit iyalah pembacanya pada ilang  semua. Sorry guys🙏🏻

Continue Reading

You'll Also Like

175K 19.3K 47
#taekook #boyslove #mpreg
131K 13.6K 24
Lima tahun lalu, Wonwoo memutuskan sebuah keputusan paling penting sepanjang hidupnya. Dia ingin punya anak tanpa menikah. Lima tahun kemudian, Wonw...
88.5K 9.8K 29
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
206K 4.8K 19
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"