DERMAGA [END]

By Chndrbn

136K 12.5K 5.2K

- Tempat Berlabuhnya Wanita Wanita Cantik - Dermaga Abimana anak kepala sekolah sekaligus kapten basket di S... More

P R O L O G
1. HARI PERTAMA
2. DERMAGA?
3. CLUB BASKET
4. SUDAH PUNYA PACAR?
5. KEGADUHAN LAGI
6. IDE CEMERLANG
7. SEBUAH CIUMAN
8. SKANDAL DERMAGA
9. TARUHAN
10. MARAH
11. MENJADI BAIK
12. PANGGIL GUE AGA
13. BOLOS
14. RUMAH POHON
15. RUMAH POHON 2
16. MEMORY CAFE
17. PACARAN
18. KORIDOR
19. KECELAKAAN
20. LEKAS PULIH ARA
21. PENDAPAT BINTANG
22. NAIK PERAHU
23. TARUHAN 2
24. MELIHAT SENJA
25. KECEWA
26. BERANTEM
27. I HATE YOU
28. ULAH DINDA
29. HUKUMAN UNTUK DHITO
30. KASIAN ARA
31. MASIH NGAMBEK
32. ATLANTA
33. BONEKA BERJALAN
34. BUNUH DIRI
35. PERTANDINGAN TERAKHIR?
36. MAKANYA CARI PACAR
37. RUMAH SORAYA
38. PENELEPON MISTERIUS
39. DERMAGA TERKUNCI
40. SIAPA PELAKUNYA?
41. DINDA GILA
42. AB-
43. SIAPA DIAA?
44. ANEHH
45. UWUPHOBIA
46. JANJI DERMAGA
47. BESOK?
48. HAH?!
49. WELCOME TO THE HELL
51. NANTI MALAM PARTY
52. JATUH KE SUNGAI
53. BULAN?
54. SURAT MISTERIUS
55. IMPOSTOR
56. BINTANG DAN BULAN
57. EPILOG
KEJUTAN!
KEJUTAN LAGI

50. PERTANDINGAN TERAKHIR DERMAGA

1K 63 20
By Chndrbn

Dermaga berjalan menyusuri koridor sekolah dengan tatapan tidak menyenangkan. Memar, lebam diwajahnya membuat siapa saja salah fokus saat melihat cowok itu berjalan.

Dermaga tidak menghiraukan semua itu, langkahnya yang sedikit tertatih tidak membuatnya ragu menerobos gerombolan siswa yang hendak menonton pertandingannya.

"Woi! Ga!" Panggil Niko keras dari pinggir lapangan basket SMA Angkasa.

Dermaga mencari sumber suara tersebut, dan dia menemukan teman-temannya sudah bersiap-siap disana. "Buruan!" Seru Niko melempar seragam basket ditangannya.

"Lama amat lo, Ga?" Tanya Megan mendekat.

Dermaga diam. Megan yang melihat hal itu hanya bisa menghela nafas pasrah. Semoga saja dia bisa fokus saat pertandingan. "Ya udah, sana ganti baju." Pinta Megan.

Dengan percaya diri, Dermaga membuka kaos hitam yang ia kenakan dipinggir lapangan. Tentu saja hal itu menarik perhatian semua siswi yang sudah duduk distadium penonton teriak histeris.

"AGAAA!!"

"SEMANGAAATT AGAA!"

"PACAR GUE TUH, SENGGOL DONG!"

Suara rusuh terdengar hingga kepinggir lapangan hanya karena Dermaga mengumbar perutnya yang sixpack? Hah, dasar cewek.

"HEII PACAR GUE YA!"

"PACARR KITAAA!!"

Mendengar teriakan histeris itu, Dermaga hanya bisa tersenyum tipis. "Dih, kenapa lu senyam-senyum sendiri?!" Heran Niko yang menangkap basah raut wajah Dermaga.

Dermaga menoleh kearah Niko, "Binggung aja, padahal mereka tahu gue pacarnya Ara tapi, Ah sudahlah." Gumam Dermaga.

"Iyaa gue juga heran," tambah Niko.

"Lebih anehnya lagi, saat tadi gua ganti kaos disini malah disoraki orang gila sama tuh cewek-cewek!" Dumel Niko.

"Padahal perut gue sama lo nggak kalah jauh, tampang juga 11/12 terus—" Ucapan Niko terpotong.

Megan yang dari tadi sibuk mengurusi anak-anak yang hendak tanding datang dan mengagetkan mereka berdua. "Woi, malah gosip! Mau jadi admin lambe turah lu ya?" Goda Megan.

"Buruan kelapangan, udah mau mulai pertandingannya." Tambah Megan.

Dermaga mengganguk, dia sengaja tidak mengurusi anak buahnya dan semua acara ini, bahkan membantupun tidak. Semua itu Aga lakukan memang untuk melatih Megan untuk menggantikan posisinya nanti.

Dermaga sedikit tersenyum, dia tidak salah pilih orang untuk menggantikan posisinya nanti. "Megaann!" Seru Dermaga mengacungkan jempolnya dari kejauhan.

"Yoi! Jangan kasih mereka celah!" Balasnya.

"GAS! MENANG!" Seru Niko semangat.

Dermaga memposisikan posisi sesuai arahan Megan tadi, paling Depan. Dengan wajah sangarnya sudah mampu membuat lawan mereka sedikit pesimis untuk menang, itu memang cara ampuh yang Megan dan Dermaga buat.

Dan sudah terbukti dari pertandingan-pertandingan dulu mereka selalu menang telak. "Ngapain liat-liat?" Tanya Dermaga dengan suara berat.

Lawan yang berdiri didepannya hanya bisa memicingkan alisnya, menantang Dermaga balik. "Anak hotel ngapain main dilapangan? Buat anak aja sono!" Seru cowok yang dikenal dengan nama Rafael.

Dermaga sedikit tersontak, matanya juga ikut memincing. Baru pertama kali ini dia dapat perkataan seperti itu dari lawan mainnya. "Tau apa lo soal gue?" Tanya Dermaga balik.

Rafael menaikan bahunya, tidak menjawab pertanyaan Dermaga supaya dia penasaran dengan dirinya. Sudah lima menit mereka saling bertatap-tatapan. Suara peluit dari wasit yang melengking membuyarkan pandangan mereka.

Priiittttt!

Dengan cepat Rafael merebut bola basket yang didribel Dermaga. Sontak saja hal itu membuat Dermaga terkejut. "Anjing!" Umpatnya kesal.

Niko yang melihat hal itu memegang kepalanya dengan kedua tangannya. "Whatt? Gimana caranya dia ngambil tuh bola dari Dermaga?!" Heran Niko.

Dengan cepat Megan berlari dan mencoba menghalangi Rafael yang sudah dekat dengan keranjang bola timnya. "Fak!" Umpat Megan yang dirinya berhasil dilewati Rafael dengan mudah.

Dengan lihai Rafael menggiring bola basket melewati satu persatu tim lawan dan akhirnya dengan satu loncatan dan ketepatan lemparan, Rafael berhasil memasukan bola itu kedalam keranjang

Priiiittttt!

Suara peluit kembali terdengar, Dermaga memilih untuk mengajak temannya ketengah areanya dan berdiskusi supaya mereka lebih kompak. "Gimana nih njing? Baru berapa menit dia udah bisa masukin tuh bola?" Tanya Niko.

Dermaga menghela nafas kasar, dia sadar sekarang lawannya bukan lawan sembarangan. "Ikuti cara gue," Dermaga mendekatkan diri dan membisikan cara yang menurutnya ampuh.

"Sip! Boleh juga tuh," balas Megan.

Dermaga kembali ke posisinya, kini dia lebih siap melawan Rafael dan timnya. Dia sudah bisa membaca cara bermainnya dan semoga saja cara yang satu ini bisa berhasil. "Gimana? Udah gitu doang cara main lo?" Remeh Rafael.

Dermaga mencoba diam, dia tidak ingin terpancing emosinya lagi karena itu memang maunya mereka sama halnya dengan rencana Dermaga diawal permainan. "Nggak usah banyak bacot Lo!" Seru Dermaga.

Suara peluit kembali terdengar, Dermaga mengambil posisinya seperti tak tik nya. Bukan menyerang melainkan menjauh, dia tahu pasti Rafael merasa heran saat Dermaga menjauh.

Dan saat itulah, Niko menghadang Rafael dan merebut bola yang di drible Rafael. "Yes! Mampus lo!" Seru Niko yang berhasil merebut bola itu dari tangan Rafael.

"Aga! Tangkap!" Seru Niko mengoper bola itu.

Dermaga menoleh dan dengan kedua tangannya menangkap bola yang dioper oleh Niko. Yash! Bola itu sudah kembali ditangan Dermaga. Cowok itu mendribling bola itu, melewati satu persatu anggota tim lawan.

"Agaa masukin!" Seru Niko.

Dan satu angka buat SMA Angkasa, bola itu berhasil masuk kedalam keranjang lawan dengan satu lemparan. "Yash!" Dermaga jingkrak-jingkrak kesenangan.

"YEESSS! UWW PACAR GUE HEBAT BANGET!"

"AAHH! CALON SUAMI KEREN BANGET!"

"GANTENG BANGET LOCH!"

Dermaga berlari ketengah lapangan memeluk Niko dan juga semua anggota basket mereka. "Yuhuu, mampus kaliann!" Seru Niko.

Dermaga tertawa puas, akhirnya dia bisa mencetak skor untuk tim-nya. Tapi, apakah dia melihatnya? Siapa lagi kalau bukan Ara. Dari tadi Dermaga bermain, dia belum menemui batang hidung pacarnya itu.

"Mmm, ya sudahlah." Dermaga menghela nafas pasrah.

"Kenapa Lo liatin stadium mulu, Ga?" Tanya Megan heran.

Dermaga menggeleng, tapi Megan tahu siapa yang Dermaga cari. Siapa lagi kalau bukan pacarnya, Ara. "Udah, dia nanti juga dateng." Ucap Megan menenangkan.

Dermaga mengangguk, dia tahu Ara masih dalam masa pemulihan. Dia juga tidak mau berharap lebih kepada Ara untuk menontonnya. Cowok itu mengehela nafas kasar, dan kembali ke posisinya.

Huh! Pertandingan yang sangat sengit, sudah hampir satu jam pertandingan ini berjalan dan untuk sementara yaitu seri dengan total skor 3 : 3. Dermaga berjalan ketepian untuk mengambil minuman yang sudah disediakan.

"Huh, nggak mudah ternyata lawan mereka." Gumam Dermaga sambil berjalan.

Baru saja minum satu tegukan, seruan Niko dari tengah lapangan menggelegar begitu keras. "Agaaa! Buruaannn!" Serunya. Dermaga hanya mengacungkan jempol ke udara sambil terus meneguk minumannya.

Dermaga merotasi bola matanya, ternyata benar firasatnya Ara tidak datang hari ini. "Bentarr!" Seru Dermaga.

Dermaga berlari menuju lapangan, bersiap untuk memulai permainan lagi. Posisi mereka sekarang berganti, Dermaga mendapat posisi menyerang bersama Niko.  "Ayo Gan! Kalahkan mereka!" Seru Niko.

Mendengar seruan Niko yang begitu keras, semua siswa dan siswi yang duduk di stadium berteriak menyemangati tim sekolahnya. Permainan dimulai, peluit wasit sudah terdengar melengking.

"Gaaa, sebelah kanan! Nanti oper." Ucap Niko yang berlari kearah berlawanan.

"Oke."

Sial! Bola yang didrible Megan berhasil direbut Rafael, dan sialnya lagi dia sudah membawa satu temannya untuk jadi backing nya. "Sialan!" Umpat Niko.

Melihat semua ini berbeda dengan rencananya, Dermaga memilih untuk berlari mendekat ke Rafael untuk merebut bola itu. "Mau ngapain? Lo pikir mudah rebut bola dari gue?" Remeh Rafael.

Dermaga mencoba untuk tidak mendengarkan semua ucapan dia, Aga tahu semua itu hanyalah strategi Rafael untuk mengecohnya.

"Mudah, sangat mudah!" Balas Dermaga cepat.

Benar saja, Dengan kelihaiannya mengamati pergerakan lawan. Dermaga berhasil mendapatkan celah untuk merebut bola tersebut. "Yaashhh! Aggaaa!" Seru Niko bahagia.

Dengan semangat dan penuh harapan Dermaga menggiring bola itu ke daerah lawan dan mengambil posisi untuk segera menembakan bola itu ke dalam keranjang. Tapi sebelum itu terjadi.

Langkah Dermaga berhenti beberapa detik, dan berharap lemparan kemenangan ini dilihat oleh pacarnya, Kiara. "Agaa! Cepet masukin, tunggu apa lagi?" Tanya Niko sedikit geram.

"Agaaaaaa! Semangaatttt!" Seru seseorang dari pinggir lapangan.

Dermaga tahu betul siapa itu dan tanpa menoleh cowok itu mengambil ancang-ancang dan dengan sekali tembakan bola yang dia lempar berhasil masuk ke dalam keranjang.

Prriiiittt!

"YASSHHH!! MENANGGG!" Seru Niko berlari mengitari lapangan.

Begitupun semua siswa yang duduk di stadium penonton, mereka berdiri dan menyoraki Dermaga yang berhasil memenangkan pertandingan ini. Ramai, ricuh, bahagia itulah gambaran suasana dilapangan kali ini.

"DERMAGAAA WE LOVE YOUUU!"

"SUAMI GUE WOII, KEREN BANGETTT!"

"ANGKASA GO! ANGKASA GO!"

Menghiraukan semua kericuhan itu, Dermaga memilih untuk berlari menuju pinggir lapangan tepatnya menemui orang yang dari tadi ia tunggu, Kiara.

"Araaa!" Seru Dermaga mendekat, dan dengan lekat memeluk gadis yang masih duduk di kursi roda itu.

Dengan senang hati, Ara membalas pelukan hangat dari Dermaga. "Congrats Agaa, Pround of you!" Lirihnya.

"Ahhhh, sayanggg!"


Yeah! Akhirnya update!

Nanti malem update lagi loh, tungguin ya!

Semangat Endingin!

Continue Reading

You'll Also Like

431 76 11
Fauzan Abraham laki laki yang memiliki banyak rahasia yang dia sembunyikan, baik dengan teman dekatnya sendiri. Lelaki yang harus kuat dengan keadaan...
1.4M 62.9K 42
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

897K 49.4K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
28.9K 65 150
Rekomendasi wattpad • Geng motor • Osis • Misteri • Perjodohan • Perselingkuhan • Obsesi • Psychopath • Mature 🔞 Yang lagi bingung cari bacaan bisa...