Mafia Girl (End)

Da bubbleonad

262K 9.9K 151

⚠️SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW!!⚠️ BIG NO PLAGIAT! Seorang gadis yang mempunyai banyak rahasia, yang ia sembunyi... Altro

PROLOG
CHAPTER : 1
CHAPTER : 2
CHAPTER : 3
CHAPTER : 4
CHAPTER : 5
CHAPTER : 6
CHAPTER : 7
CHAPTER : 8
CHAPTER : 9
CHAPTER: 10
CHAPTER : 11
CHAPTER : 12
CHAPTER : 13
CHAPTER : 14
CHAPTER : 15
CHAPTER : 16
CHAPTER : 17
CHAPTER : 18
CHAPTER : 19
CHAPTER: 20
CHAPTER : 21
CAST KELUARGA QUEENA
CHAPTER : 22
CHAPTER : 23
CHAPTER : 24
CHAPTER : 25
CHAPTER : 27
CHAPTER : 28
CHAPTER : 29
CHAPTER : 30
CHAPTER : 31
CHAPTER : 32
CHAPTER : 33
CHAPTER : 34
CHAPTER : 35
CHAPTER : 36
CHAPTER : 37
CHAPTER : 38
CHAPTER : 39
CHAPTER : 40
JUST INFO!!
EPILOG
EXTRA PART #1

CHAPTER : 26

4.6K 174 2
Da bubbleonad

Hayyi VOTMEN!
Bantu share ceritanya yak. Kayak di tik tok, Ig, WhatsApp, lain lain lah.
Makasi yaa!

Happy Reading!

Diperjalanan pulang awalnya baik baik saja, tetapi tak lama kemuadian Queen merasakan ada yang mengikuti mobilnya dari arah belakang. Awalnya Queen mengira itu hanya mobil orang orang biasa namun, setelah melihat mobil itu secara menyeluruh, Queen kaget. Tak selang berapa lama mobil itu menembakkan pelurunya.

Damn!

Semuanya panik tak terkecuali, Queen beserta yang lainnya menghentikan mobilnya. Queen berpikir kalau mereka tetap melanjutkan jalannya pun percuma, karena jarak kerumahnya masih sangat jauh, oleh karena itu Queen memberhentikan mobilnya. Mobil yang mengikutinya pun ikut berhenti. Queen sudah lebih dulu menghubungi anggota Alvagos dan para intinya.

"Siapa kau?" Tanya Queen.

"Kau payah sekali tak mengenali ku!" Ejek pria itu pada Queen.

"Jangan kau pancing amarah ku! Saya tanya anda siapa?!"

"Hahahaha, Queen Queen sungguh malang nasib mu! Saya hanya anggota geng motor." Jawab pria itu.

"Saya tahu bahwa anda geng motor!, yang saya maksud siapa yang menyuruhmu. Itu saja tidak paham! Cih." Remeh Queen pada pria itu.

"Kamu tidak perlu tau siapa yang menyuruhku!"

"Baiklah kalau begitu." Queen maju satu langkah, yang membuat mereka semua berjaga jaga.

"Jangan pernah kau sentuh Princess kami! Jika berani kau menyentuhnya. Tidak akan segan segan saya memenggal kepalamu!" Bentak Xavier pada pria itu yang mencoba menyentuh tangan Queen.

"Wah Princess?." Ejek pria itu sambil sok takut.

"Apa yang kau tertawakan?!" Tanya Xavier ngegas.

Dor

Suara tembakan yang berasal dari belakang mereka, belakang anggota pria itu maksudnya. Mereka semua telah di kepung, Queen tersenyum miring. Ia mendengar suara helikopter. Helikopter itu hampir setengah menyentuh aspal, helikopter tersebut menurunkan tangganya. Queen menyuruh semua anggota keluarga nya menaiki helikopter tersebut. Kecuali abang abang nya Queen.

"Dek, kamu harus hati hati okey?" Ujar Seline pada adiknya.

"Iya kak pasti."

"Kalau gitu kami duluan ya sayang." Pamit Aurel pada sang adik. Queen mengangguk.

"Queen! Lo gapapa?" Tanya sahabatnya ini.

"Gue gapapa."

"Mereka siapa?" Tanya Icha.

"Katanya sih geng motor." Jawab Queen.

"Lalu kau percaya Queen?" Sahut Cia.

"Ya enggak lah! Kalau anggota motor sih pake motor, lah ini pake mobil! Kalian mafia kan?" Ketus Stella.

"Nah itu pinter."

"Ternyata kau tak sebodoh itu Alexa." Queen menengang mendengar nama itu. Ia kini tahu pasti siapa mafia ini.

"Siapa Alexa Queen?" Tanya Icha polos. Queen masih diam mematung. Ingatannya pada masa lalu pun berputar.

"Akh!" Ringis Queen sambil memegang kepalanya.

"Queen lo harus tenang! Jangan dengarkan dia!" Peringat sosok alter egonya.

"Kakak Queen kamu harus ingat! Dia hanya ingin membuat mu lengah!" Dukung Gabriella. Alter egonya.

"Var lo ambil alih tubuhnya cepat!" Ujar seorang pria yang berada di dalam tubuh Queen. Dan itu Alter ego yang Gabriella bilang saat itu.

Seketika warna mata Queen berubah, semua anggota Alvagos merinding dan sudah diketahui bahwa itu adalah Varissa.

"Sayang kamu gapapa kan?" Tanya Alex cemas.

"Saya bukan Queen." Ujarnya dingin.

"Lah trus lo siapa?" Tanya James heran.

"Varissa." Jawab Xavier,Rey,Angga,Icha,Cia,Stella kompak. Alex dan James bingung.

"Alexa, apa kabar dengan Langit mu tersayang lexa?" Tanya pria itu sinis.

"Tidak ada Alexa disini Victor." Jawab Varissa dingin.

"Apakah kau sudah tak mengingat nama lama mu Alexa? Apa kau tak merasa bersalah pada Langit mu?" Tanya Pria yang bernama Victor itu.

"Kau tak bisa mempengaruhi ku bodoh!"

"Oh ya? Alexa Sheila Permata Xendrick!"

"Untuk apa dia merasa bersalah?! Apakah kau tak sadar? Kau yang membunuh Langit Victor!" Bentak Xavier.

"Saya tak pernah membunuhnya asal kau tahu."

"Cih! Jelas jelas kau yang menusuk perutnya dengan pedang mu sendiri! Asal kau tahu! Saya berada di sana kala itu!"

"Untuk apa saya membunuh sahabat sendiri?"

"Sahabat apa yang membunuh sahabat sendiri?!"

"Huh, sungguh merepotkan." Gumam Varissa.

"Ris biar gue yang ambil alih!" Ujar pria di dalam tubuh Queen.

"Gak! Gue gak akan biarkan! Asal kau tau, ini bukan waktu yang tepat untuk kau keluar!" Kesal Varissa yang di dengar oleh semuanya.

"Apa yang keluar Alexa?" Tanya Victor licik.

"Kau tak perlu tau! Apa mau mu?!" Geram Varissa.

"Hari ini saya tidak mau apa apa, saya hanya memberi peringatan! Ada saatnya kita berperang kembali, sekian dulu saya lelah."

Victor beserta bodyguard dan anggotanya pergi dari sana, mereka menatap bingung akan kalimat yang Victor katakan. Tidak dengan inti Alvagos dan Xavier.

"Kalian terus harus berhati hati, dia bisa saja kapan menyerang!" Peringat Xavier dan Varissa.

"Ayo pulang."

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

"Kalian gapapa kan?? Gak ada yang luka kan?" Sejak mereka tiba, ada saja pertanyaan yang di lontarkan oleh Amanda.

"Kita semua gapapa kok mom." Jawab Angga. Xavier dan yang lain hanya diam. Termasuk Varissa. Ya, Queen masih belum keluar. Mereka pada pikiran masing masing.

"Queen, kamu mikirin apa sayang?" Kini Oma nya yang bertanya.

"Hah? Gak ada apa apa kok ma." Jawab Varissa yang berusaha menjadi Queen.

"Apanya yang gak papa coba!. Liat tuh raut wajah kamu!. Lagi mikirin apa sih?" Tanya Aurel dengan sedikit kesal.

"Engg.... Queen ke kamar dulu." Varissa berjalan menuju lift, ia memasukinya lalu memencet lantai 3. Setelah itu pintu lift terbuka daat di lantai 3. Varissa keluar lalu menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya lalu menutupnya pelan.

"Lang.... apakah Queen masih tidur?" Tanya Varissa pada Alter ego Queen yang seorang pria. Yap! Mungkin tebakan kalian benar, Alter ego Queen yang Pria adalah Langit.

"Masih."

"Huft.... gimana ini? Gak mungkin kan, gue yang jadi Queen. Mana susah banget lagi." Gumamnya pelan.

"Udahlah terima aja. " sahut Langit terkekeh.

"Eh mampos! Ngagetin aja lo!" Kesal Varissa, ia beranjak menuju kamar mandi. Ia berencana untuk mrmbersihkan dirinya, setelah mandi, ia berjalan menuju kasurnya yang besar. Ia merebahkan tubuhnya lalu mencoba untuk tidur. Tapi nihil ia sama sekali tidak mengantuk.

"Ah sial." Gumamnya kasar.

Drrt...drrt

Ponsel Queen berbunyi, Varissa duduk dari tidur nya lalu beralih menatap layar ponsel tersebut. Terpampang jelas disana 'Evan Rossler' hanya itu. Varissa awalnya bingung antara memencet tombol hijau atau merah. Ia bingung bukan karna tidak tau, namun bingung apa yang akan ia ucapkan nanti. Setelah merenungkan akhirnya ia memencet tombol hijau.

"Baby...!"

"H-halo?"

"Kenapa baru kamu angkat?! Aku dari tadi loh telfon kamu! Gak kamu angkat. Aku spam chat juga gak kamu angkat! Dari dua jam yang lalu loh! Kenapa gak di angkat?! Aku panik! Aku khawatir kamu kenapa napa tau gak?! Aku mau tanya sama Angga tapi dia bilang gak tau! Kesel tau gak?. Aku panik banget sayang...... sekarang aku tanya kamu dari mana?" Varissa cengo atas apa yang Evan katakan.

"Gue-"

"Gue gue apaan sih?! Kamu marah sama aku? Kamu ngambek? Perasaan aku gak ngapa ngapain loh.!"

"Gue Varisaa." Ujar Varissa cuek.

"Varissa siapa sih?! Kok aku kayak kenal sih sayang... Eum... Varissa siii, eh tunggu siapa tadi?" Sepertinya Evan ngebug.

"Gue Varissa. Queen lagi istirahat. Gue alter egonya." Varissa mati matian menahan tawanya. Tanpa mereka sadari ternyata sejak Varissa mengangkat telfon ini tak sengaja telinga nya memencet rekam.

Seketika suasana hening, tak ada yang membuka suara sampai pada Evan mematikan telfonnya sepihak. Tawa Varissa pecah untung kamar Queen ini kedap suara. Jadi tak ada yang mendengarnya.

Disisi lain.

"Anjing!" Umpat Evan.

"Gue malu bangsat! Bisa bisanya..... anjirlah, mulut! Gara gara lo nih! Mampus gue!" Hadeuh, bisa bisanya Evan menyalahkan mulutnya. Tali tunggu.

"Kalau yang tadi Varissa? Berarti ada yang gak beres nih, My baby honey kenapa ya?" Gumamnya sendiri.

"Ah mampus gue! Moga moga besok My baby Honey!" Doanya lalu mematikan lampu.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Hai bestod!

Ada yang kangen?

Kata kata yang kalian ingat di part ini apa?

Eh btw. HAPPY NEW YEAR YAK! 🥳🥳.

sorry cery baru up! Lagi Sibuk! .

Lanjut?



Queen waktu telpon seseorang.

Continua a leggere

Ti piacerà anche

547K 24.7K 40
Seorang gadis yang dibandingkan dengan kembarannya sendiri oleh keluarganya dari kecil membuat sikapnya menjadi dingin, cuek, jutek, dan bodo amat de...
344K 16.3K 62
📍END Menceritakan tentang dua saudara kembar yang terpisah sejak mereka baru dilahirkan. Karena pada saat bayi pertama lahir, dia langsung dibawa ka...
95K 1.1K 8
Raga tampak bersidekap dada, matanya menatap intens objek menyenangkan di hadapannya, benar-benar cantik. "Zeca? Lo gak inget sama beberapa kejadian...
537K 13.6K 36
[FOLLOW SEBELUM BACA] SAYA TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN ! Nerd?kata yang sangat mengerikan bagi seorang Bianca,namun ia sangat menikmat...