" AYLAVRIN ! Jangan lari sayang nanti jatuh "
Ailyn mengejar langkah anak gadisnya itu yang berlari laju berdesup hingga tidak sempat dia mahu menangkap .
Aylavrin ketawa terkekek apabila sang mama tidak berjaya menangkap tubuh kecilnya .
" Sayang , mari pakai baju dulu haih penatlah mama nak kejar Aylav "
Ailyn menungkat tubuh pada dinding dengan perut yang membonyot besar .
Dia kini mengandung anak ke dua dia dan Andrew .
Tak akan dia dengan Eric pula .
Huhu ada yang nak kena cukur bulu hidung agaknya .
Aylavrin tidak mengendah rintihan letih mamanya .
Malah makin rancak pula dia ketawa melihat mamanya yang penat mahu mengejarnya .
Gadis itu kini sudah mencecah 3 tahun .
Sudah 3 tahun tetapi masih kecik macam setahun .
Gadis itu menurut baka mamanya , Ailyn yang halus dan genit .
" Kecarlah Aylab mama "
Aylavrin cuba memancing mamanya agar mengejarnya kembali .
Tuala yang melurut jatuh di sangkut pada bahunya .
Ailyn tersenyum senget apabila mendapat idea untuk memerangkap anak gadisnya itu .
" Aduh ! Aduh aduh , sakit Aylav ! Mama sakit perut aw aw ! "
Dia jatuh terduduk di tepi dinding dengan tangan yang memegang bawah perutnya yang membulat besar .
Wajah di kerutkan seolah di benar benar sedang sakit .
Aylavrin melihat itu mula cemas dan terus mampir ke arah mamanya .
" Mama ! Ta'an mama , Aylab call dada "
Aylavrin duduk di samping Ailyn yang masih berkerut wajah itu .
Gadis kecil itu kalut mengapai telefon barbienya di atas lantai.
Sebelum dia menekan nekan skrin plastik itu seolah sedang mencari kenalan papanya .
Ailyn menahan senyum melihat itu .
" Haaaaa ! Dapat Aylav ! "
Ailyn memeluk gadis itu kemas ke dalam pelukannya .
Aylavrin tersentak dan ketawa terkekek apabila pipinya di gomol oleh wanita itu .
TING TONG
Bunyi loceng rumah di tekan menyentakkan mereka berdua yang sedang bergurau itu .
Ailyn dan Aylavrin berpandangan sebelum Aylavrin bersorak gembira .
" Yeayy dada daa alik ! "
Gadis kecil itu berlari laju ke pintu utama .
Ailyn melihat anaknya terlebih teruja itu tersenyum kecil .
Sebelum dia bangkit perahan .
" Hey sayang kenapa tak bersiap lagi ni ? "
Soal Andrew sebaik sahaja tiba di tingkat atas .
Aylavrin elok duduk pada lehernya dengan ke dua belah kaki gadis kecil itu berjuntai pada dadanya .
Rambut caramel si ayah di ramas geram .
" Anak abang ni haa , tak nak pakai baju "
Sepasang gaun merah di hulurkan pada suaminya .
Lelah dia mengejar anak kecilnya itu yang berlari satu rumah dengan hanya memakai pampers akibat tidak mahu pakai baju .
" Anak papa nak pakai dengan papa ya ? Hmm manja betul , macam mama dulu "
Andrew menurunkan Aylavrin di atas tengkuknya dan di letakkan ke atas riba .
Ailyn mendengar bicara lelaki itu melempar stoking kecil milik Aylavrin pada Andrew .
" Tengok sayang , mama malu "
Bisik Andrew pada Aylavrin .
" Eeeee tak alu mama alu "
Aylavrin dengan Andrew menunding jari pada Ailyn yang bercekak pinggang memandang mereka berdua yang terkekeh suka .
" Eh eh papa dengan anak dia sama je perangai . Suka mengusik "
" Like father , like daughter . Right honey ? "
Andrew memegang ke dua belah tangan kecil anaknya itu ,.
Rambut Aylavrin berwarna caramel genetik darinya di sisir lembut .
" Yeayy dada is right , not like mama . Mama always wrong ! "
" Clever girl ! "
Ailyn memutar bola mata apabila Andrew dan Aylavrin berhigh five .
Suka sangat mengata dia .
Mentang mentang ada geng .
" YO bro ! "
Andrew berlaga bahu dengan Eric sebaik sahaja sampai di rumah lelaki itu .
Aylavrin di dalam dukungan Andrew di ambil oleh Eric .
Banglo mewah milik Eric tampak begitu meriah .
" Oh man ! Lama tak jumpa , kau amacam ? Sihat ?
Tegur Alan yang sedang menikmati minuman lemonade .
Tbuh tegap Andrew di peluk erat .
" Kepala kau lama tak jumpa baru jumpa tadi dekat office "
Alan terkekeh .
" Hi Aylav ! Jom kita tengok baby "
Erissa yang entah datang dari mana mengambil gadis kecil itu dari dukungan Eric .
Eric menatap Erissa malas .
Baru saja dia nak bermain dengan Aylavrin .
" Mana yang lain ? "
Tanya Andrew , Ailyn sudah lenyap entah ke mana .
" Ada dekat atas , tengah tengok baby "
Mereka berdua bergerak ke tingkat atas .
" Aw mata dia macam akaklah ! "
Dari jauh sudah mereka dengar suara para wanita tidak henti memuji bayi berusia 3 hari itu .
" Congrats bro "
Eidan mengucap tahniah pada Eric .
Parti ini diadakan bagi meraikan kelahiran anak Eric dan si isteri tercinta .
Alyce Dreykova .
Eric tersenyum halus .
Anak sulung berjantina lelaki dalam dukungan Erissa di tatap dengan senyuman lebar .
" Lepas ni bolehlah buat anak ke dua pulak "
Celah Justin .
" Eleh kau tu bila nak kahwin ? Tak penat ke jadi single ? "
Kutuk Eidan .
" Hamboi kau mentang mentang dah ada makwe "
Eidan tersenyum berlagak dengan tangan memeluk bahu si kekasih hati .
Janet Kinslee .
Ya , doktor Janet yang merawat mereka dahulu semasa mereka di bom oleh Ivan .
Janet tersenyum malu .
" Ni dua orang ni , hari tu dah mengandung sekali . Ni mengandung sekali pulak "
Mereka ketawa dengan kata kata Alan itu .
Ailyn dan Juliana hanya tersenggih .
Itulah , taktahu macam mana mereka boleh mengandung serentak buat kali ke dua .
Kandungan Ailyn sudah mencecah 7 bulan manakala Juliana 8 bulan .
Awal Juliana sebulan je .
" Andrew dengan Daryan plan ke nak buat anak sekali ? "
" Kepala kau ! Tu kau je "
Daryan memukul kepala Alan dengan sudu plastik bubur anaknya .
" Kau Alan tak nak tambah lagi ? "
Sampuk Fash menyoal lelaki itu yang asyik sibuk hal orang sahaja .
" Ehh , tunggu Arsel besar sikit dulu baru aku cucuk Erissa "
" Eleh selalu je kau cucuk dia , tak tunggu Arsel besar dulu pun "
" Woi ! Macam mana kau tahu ?! "
Alan memarahi Justin bersama wajah memerah , mereka tergelak .
Erissa yang sedang memangku Arsel di atas ribanya hanya mengeleng .
" So Juliana dengan Daryan bila nak balik Malaysia ? Aku dengan Ailyn nak tumpang sekali "
Tanya Andrew mencelah gelak tawa mereka .
" Minggu depan , kitaorang plan nak celebrate birthday Dannys dekat rumah mama Julia . Rindu sangat nenek dia dah lama tak balik "
Dannys yang berumur dua tahun di riba di usap kasih kepala anak lelakinya itu .
" Nive bila due date ? "
Soal Ailyn pada Veronica yang juga mengandung .
" Minggu depan "
Balas Veronica sambil mengusap perut buncitnya .
Tidak sabar mahu melihat wajah anak sulungnya itu .
" Wah jadi anak kita bertiga sama umurlahkan ? "
Kata Juliana teruja .
" Aku dah cop anak Nive jadi menantu aku ! "
Sambung gadis itu lagi .
" Eleh macamlah Nive nak berbesan dengan kau "
Kutuk Ailyn .
" Hey mestilah ! Aku dengan Nive bagai nyawa di hujung tanduk kut . Mestilah dia setuju aku nak kahwinkan anak kami "
" Masalahnya anak Nive nak mengaku ke kau yang perangai sewel ni mak mertua dia ? "
" Hey ! Tak baik kutuk aku tau . Awak tengok Ailyn ni ! Sakit hatinya ! "
Juliana menarik narik lengan Daryan di sebelahnya sambil menangis palsu .
Manakala Ailyn sudah tersenyum senget .
Puas hatu apabila dia berjaya mengalahkan gadis itu dalam sesi bertikam lidah .
Mereka hanya mengeleng dengan perangai dua sahabat rapat itu .
Haih dah jadi mak orang pun perangai masih sama .
Jangan terkejut kalau anak diaorang nanti perangai sama macam mak mak dia .
" Hey buat apa ?"
Ailyn yang sedang duduk di buaian di tepi kolam tersentak saat Andrew menegurnya .
Senyuman di berikan buat lelaki itu .
" Tak buat apa pun , saja duduk dekat sini kat dalam bising sangat "
Kata Ailyn .
Andrew melabuhkan punggung di sebelah gadis itu di atas buaian .
" Kenapa ? Penat ke ? Nak balik ? "
Andrew menarik tubuh kecil isterinya mendekat .
Ailyn melentokkan kepala pada bahu lebar lelaki itu .
Hobinya iaitu bermain dengan urat jantan yang timbul pada lengan dan tangan maskulin Andrew .
Andrew hanya memandang jemari runcing gadis itu menekan nekan urat hijau pada lengannya .
Comel je isteri dia .
" Mari duduk sini , abang rindu nak riba sayang "
Ailyn terjerit kecil apabila Andrew mengangkat tubuhnya lalu di daratkan pada pangkuan lelaki itu .
Andrew memeluk kemas pinggang si siteri .
Dagu di rehatkan pada bahu Ailyn .
" Hmm , tak sangkakan dah 3 tahun kita kahwin "
Kata Ailyn sambil meyandarkan kepala pada bahu lebar Andrew .
" Kenapa sayang tak terfikir ke yang kita berjodoh panjang "
Ujar Andrew tiba tiba seolah ingin merajuk .
" Eh mana ada , cuma tak sangka jejaka hangat bak dewa ni jadi suami sayang "
Kata Ailyn dengan senggihan .
" Yeah dan tak sangka jodoh abang anak pada musuh abang sendiri "
" Hmm , abang cakap macam tu tetiba rindu papa "
Kata Ailyn perlahan .
" Nanti kita pergi melawat papa ok sayang ? "
Andrew cuba memujuk isterinya yang emosi sememangnya tidak stabil kerana mengandung .
" Kalau sayang tak kerja dekat situ dulu mesti kita tak pernah jumpakan ? "
Ailyn berpaling tubuhnya sedikit menghadap Andrew .
Ke dua belah tangan membelit leher jantab lelaki itu .
" Dah jodoh sayang , tak ke mana jugak "
Kucupan hinggap pada pipi gadis itu .
Ailyn tersenyum lebar , sisi kepalanya di sandarkan pada dahi Andrew .
" Apa perkara pertama yang buat abang tertarik dengan sayang dulu ? "
Soal Ailyn ingin tahu .
" Erm , tak tahu . Tapi sayang memang cantik sampai buat abang angau setiap malam "
Andrew mengusap permukaan pipi mulus Ailyn .
" Semestinya kalau tak , tak akanlah abang sukakan ? "
" Eleh perasan "
Mereka berdua ketawa terkekeh .
" Mama ! Dada ! "
Sergahan Aylavrin mengejutkan Andrew dan Ailyn yang sedang bermanja .
" Eh anak papa mari ! Duduk sebelah baby "
Panggil Andrew .
Aylavrin mara ke arah mama dan papa yang masih sedang beromantik itu .
" Alaa ane muat mama beshar , Aylab nak Dada je "
Omel gadis kecil itu tidak puas hati apabila melihat mamanya duduk di atas riba sang papa .
Andrew dan Ailyn tergelak .
" Amboi dia "
Ailyn mencubit pipi tembam Aylavrin yang memuncung .
Lalu dia turun dari riba Andrew .
" Meh sini anak papa "
Andrew menepuk pehanya .
Aylavrin berlari terkedek ke arah papanya dengan senggihan lebar .
Gadis itu memanjat buaian setinggi dadanya itu .
Rambut lebat anaknya di sisir lembut dengan jemarinya .
Ailyn memeluk lengan maskulin suaminya dengan kepala di lentok pada bahu lelaki itu .
" Mama nape peyut mama beshar ? "
Gadis kecil itu bertanya penuh tanda tanya dengan jemarinya mencucuk perut besar mamanya itu .
Andrew dan Ailyn berpandangan sebelum ketawa .
" Mama mengandung sayang , ada baby dalam tu "
Terang Andrew .
" Bibbi ? "
Aylavrin mendongak memandang wajah papanya .
Anak mata kelabu pekatnya hasil dari genetik papanya merenung ke dalam mata kelabu pekat Andrew dengan mata di kedip kedipkan .
Tanda tidak faham .
" Dalam ni , dalam perut mama "
Andrew menunding jari pada perut Ailyn .
Aylavrin mengangguk kecil .
" Ada baby , ada adik Aylav . Lepas ni Aylav akan jadi kakak dah "
Kata Andrew sedikit teruja .
" Naaa engok bibbi "
Kata gadis itu menunjuk pada perut mamanya dengan jari berisinya yang kecil .
Andrew dan Ailyn ketawa melihat wajah terpinga anak mereka itu .
" Nanti baby keluar Aylav tengoklah ya "
Jemari halus gadis itu di gengam Ailyn , memujuk anaknya itu .
Perlahan Aylavrin yang masih terpinga itu turun dari pangkuan papanya dan duduk bercangkung tepat di kaki Ailyn .
Andrew dan Ailyn berpandangan aneh .
Pelik melihat apa yang di lakukan oleh gadis kecil itu .
" Aylav ! "
Mereka ketawa apabila Aylavrin yang duduk bercangkung di betis Ailyn menarik gaun labuh yang di pakai oleh Ailyn .
Dan memasukkan kepalanya ke dalam gaun mamanya .
Mahu melihat ' baby ' yang di katakan oleh mama papanya itu .
Ailyn lantas mengepit gaunnya dengan paha agar tidak di tarik oleh Aylavrin lagi .
Andrew mengangkat tubuh kecil Aylavrin .
" No sayang dont do that "
Andrew mengomol pipi anaknya itu yang masih mengedipkan mata .
Terpinga .
Tidak faham kenapa mama papanya tiba tiba sahaja ketawa .
Andrew mengusap kepala anak gadisnya itu .
Tubuh Ailyn yang masih ketawa terbahak di tarik ke dalam dakapannya bersama Aylavrin .
Di peluk dua insan syurganya itu erat .
Inilah keluarga mereka .
Keluarga yang mewarnai dan mencerahi detik detik sunyi dan gelap mereka .
Mereka saling melengkapi antara satu sama lain .
Dengan hadirkan anak sulung mereka menambahkan lagi senyuman dan cahaya kegembiraan di dalam rumahtangga mereka .
Hadirnya Aylavrin RayWensil memberi makna pada mereka berdua .
Di tambahi pula dengan putera baru mereka yang bakal di lahirkan tidak lama lagi .
Tidak di sangka pertemuan tidak masuk akal mereka tiga tahun lepas membawa satu maksud yang begitu berharga .
Segalanya telah di atur kemas dan sempurna oleh si Dia .
Sebuah pertemuan yang telah membetulkan diri seorang Andrew RayWensil .
Yang jahil dan lalai dengan dunia kembali pada jalan yang benar semula .
Kedatangan Ailyn di dalam hidup Andrew telah mengubah segalanya .
Dan mereka tidak henti mengucapkan kata syukur pada tuhan .
Kerana telah menyusun indah perjalanan mereka berdua hingga ke sini .
Di sini di mana telah terbinanya sebuah keluarga kecil yang di penuhi dengan suara tawaan dan senyuman lebar milik mereka sekeluarga .
Ya Allah .
Terima kasih untuk kebahagian yang tidak pernah berhenti mengalir ini .
" We are fate to be together "
A I L YN
THE END