NECROMANCER [TAMAT]

By zuladwi

1.4K 182 272

//BETRAYAL// Scarlea dicap sebagai Necromancer semenjak orang-orang melihat warna rambutnya. Sejak itulah ia... More

Scarlea Sochyero
Pembawa Pesan
Sorcerer
Bantuan
Sihir Pengubah
Pertemuan
Perpustakaan dan Permulaan
Gadis Kecil
Arwah Ungu di Hutan Maleybre
Jejak Necromancer
Dugaan
Ritual
Ketidakpastian
Rusa Hijau
Rumor
Scarlea dan Ketidaktahuannya
Serrano
Petunjuk Penting
Sesuatu yang Tersembunyi
Rencana
Perlindungan
Magic Map
Jejak Mantra Pelindung
Kegagalan
Portal Rahasia
Hutan
Last Place
Concern
Suspicious
Hutan Terlarang
Keraguan
Potongan Puzzle (Part 1)
Potongan Puzzle (Part 2)
Tempat Rahasia
Similiarity
Kenyataan
Kebohongan
Sisi Lain Hutan Maleybre
Light of Hope
Kepingan di Padang Rumput
Choosing Side
Usaha Terakhir
The Trial
Brand New Day
*Author's Note*
[Ilustrasi Continentia]

Fight

16 2 0
By zuladwi

.

.

Sosok berjubah itu mengulurkan tangannya dan sebuah lingkaran sihir berwarna ungu muncul dengan cepat berjarak tak jauh dari Danio dan yang lain. Mereka tahu jika Necromancer itu akan segera melancarkan serangan.

Benar saja, beberapa tembakan meluncur dari lingkaran itu dan membuat para Patron dipaksa bergerak secepat kilat bersembunyi di balik pohon besar terdekat. Ethan melompat dengan cepat ke balik pohon sambil mendekap erat bocah laki-laki di dadanya dan melindunginya dari benturan sehingga punggung Ethan yang bertubrukan dengan batang pohon besar. Pemuda itu sedikit meringis. Untungnya mereka tidak terluka.

Danio memerhatikan rekan-rekannya dan bernapas lega setelah mengetahui mereka baik-baik saja karena dengan cepat menghindar. Rupanya Necromancer ini tidak menahan diri dilihat dari kerusakanyang ditimbulkan pada batang-batang pohon yang terkena sihirnya meleleh dan berlubang.

"Sial. Ethan jaga anak itu dan jangan terlalu mendekat," pinta Danio dan dijawab anggukan oleh Ethan. Lalu Danio mengisyaratkan keempat rekannya yang lain untuk mendekat.

"Kalian takkan berhasil," desis Necromancer itu seraya menggerakkan tangan kirinya dan detik kemudian bocah yang didekap oleh Ethan seakan ditarik paksa.

"Ka-kakak...." rengek anak itu seraya mencengkeram erat baju Ethan sementara anak itu ditarik lebih keras. Ethan jelas tahu jika Necromancer itu yang melakukannya. Sehingga ia berusaha mendekapnya lebih erat.

"Bodoh sekali," hina Necromancer itu setelah merasakan adanya tarikan pada anak itu. Ia pun meenggenggam tangan kirinya dan menarik tangannya dengan erat seperti sedang menarik sebuah tali tak terlihat yang terhubung dengan anak itu.

BRAKK

Necromancer itu terhempas dengan kencang dan membentur batang pohon besar di belakangnya. Terlihat ia terkejut dengan apa yang barusaja terjadi. Ia pun mendongak dan melihat pelaku yang telah menghempaskannya jauh hingga menabrak pohon.

"Veil oblivio zeig es!" Setelah melihat Max berhasil menjauhkan Necromancer itu beberapa puluh meter dengan anginnya, Evelyn segera merapalkan mantra pembuka tabir dan tiba-tiba saja tiga anak terlihat berdiri tak jauh darinya. Mantra itu berhasil menunjukkan keberadaan ketiga anak itu. Dengan cepat Danio dan yang lain menghampiri anak-anak itu dan membawanya menjauh.

"Dia punya semacam tali tak terlihat yang bisa menarik anak-anak ini!" seru Ethan yang berada di belakang. Untuk sementara ia bernapas lega karena tarikan itu sudah tidak terasa.

Ketiga anak sisanya sama ketakutannya dengan anak yang didekap Ethan. Rekan-rekan Danio segera menenangkan mereka dan mendekap mereka satu persatu.

"Sialan!" Necromancer itu bangun dan memunculkan dua lingkaran sihir di kedua tangannya, bersiap melancarkan serangan lagi. Kali ini lingkaran sihir itu muncul dengan tiga lapis dengan ukuran berbeda. Danio yang sadar segera berdiri membelakangi Patron yang membawa tiga anak itu bersama rekannya yang tidak sedang melindungi anak-anak itu. Danio bersiap dengan pedangnya.

"Kalian segera keluar dari hutan!" seru Danio memerintahkan mereka berempat membawa empat anak itu keluar dan menjauh dari hutan.

BLARR

Suara keras terdengar di belakang Ethan, ia menduga itu adalah serangan dari Necromancer tadi. Ia sedikit menoleh ke belakang dan melihat asap sudah membumbung. Namun ia tetap berlari bersama ketiga kawannya untuk keluar dan mengamankan anak-anak itu.

Evelyn membuat perlindungan tepat waktu sebelum ledakan itu mengenai mereka. Danio dan rekan Patronnya menghela napas lega, begitu juga dengan Max. Asap tebal menutupi pandangan mereka sehingga tidak terlihat dimana keberadaan Necromancer itu. Tanpa pikir panjang Max mengibaskan kedua tangannya ke samping dan membuat asap itu terbelah dan menghilang. Namun begitu asap itu hilang, Necromancer itu tak terlihat.

Melihat keberadaan Necromancer yang nihil, Danio segera berlari ke arah Ethan, ia berpikir jika Necromancer itu akan mengejar mereka. Dan benar saja, sosok berjubah itu sudah berlari di depannya.

"Ethan hati-hati!"

Danio mencoba mengejar dan berhasil mendahului Necromancer yang entah kenapa tidak menggunakan teleportasi dan Danio bersyukur soal itu. Pemuda itu mengeratkan pegangan pada pedangnya dan menghadang Necromancer itu yang kini tengah memegang sebuah senjata panjang terbuat dari sihir yang berbenturan dengan pedangnya.

"Minggir, Patron payah!" hardik Necromancer itu. Danio pun menekankan pedangnya sekuat tenaga dan menarik pedangnya ke bawah dengan keras membuat Necromancer itu sedikit lengah. Lalu pemuda itu mengayunkan pedangnya dengan cepat.

TRING

Senjata mereka kembali berdesing. Necromancer itu terkejut dan melihat ke arah pedang Danio. "Terkejut karena pedangku tidak hancur terkena senjata sihirmu?" ejek Danio yang kembali beradu senjata dengan Necromancer itu. Penyihir jahat itu mendecih lalu mengangkat sebelah tangannya dan bersiap mengeluarkan sihirnya.

Tiba-tiba saja Necromancer itu menghindar karena menyadari ada serangan dari sampingnya. Ia bergerak menjauh dari Danio karena tiba-tiba saja dua bola api berukuran bola sepak menerjangnya namun tidak berhasil melukainya karena berhasil dihalau.

"Kau hampir mengenaiku!" protes Danio yang tak percaya dua bola api baru saja lewat di depan matanya dengan jarak yang dekat. Ia pun mendelik kepada wanita yang melemparkan serangan itu.

"Hanya hampir, kan?" balas Evelyn enteng.


*****


Bella dan Kayla saling melempar pandangan khawatir ketika Nathan meringis kesakitan setelah menyentuh gembok dan rantai pengunci jeruji besi tempat mereka disekap.

"Kau tidak apa-apa, Nathan?" tanya Bella khawatir setelah melihat telapak tangan kanan Nathan sedikit melepuh.

"Panas sekali. Apa mungkin gembok itu disihir menjadi panas?" rintih Nathan sambil mengibas-ngibaskan tangannya di udara berharap rasa panasnya segera menghilang. Kayla menggeleng ragu. Mereka tidak tahu apapun tentang sihir dan Necromancer, apalagi perihal menyihir sesuatu.

"Mungkin. Kau tahu kan bagaimana mereka membawa kita ke sini, sangat mungkin kalau dia menyihir benda-benda di sini, kan?" tutur Bella.

Nathan menyandarkan punggungnya di dinding batu dingin itu lalu memandangi anak-anak perempuan lain yang saling memeluk dan menenangkan satu sama lain meskipun terlihat jelas raut ketakutan di wajah mereka semua. Termasuk Bella dan Kayla yang bersikap lebih berani. Lalu pandangannya beralih pada ketiga bocah laki-laki selain dirinya. Ada empat anak laki-laki termasuk dirinya dan empat anak perempuan yang disekap entah apa alasannya. Nathan dan Rosie dimasukkan ke dalam jeruji besi itu bersamaan dan ia mengenal gadis manis berkuncir dua itu karena mereka sering bermain bersama di dekat air mancur.

Ia tidak tahu apa-apa ditambah dengan Rosie yang sangat ketakutan dan terus bersembunyi di belakangnya, namun anak-anak yang lebih dulu sampai di sini berusaha menenangkannya dan bertanya darimana asalnya. Lalu mereka bertanya bagaimana mereka dibawa dan mengatakan jika semua anak di sana dibawa tanpa sadar. Namun ada yang sedikit berbeda karena Rosie dan Nathan diberi perlindungan, sementara anak yang lain tidak.

"Apa benar akan ada yang menyelamatkan kita, Nathan?" tanya Satya memastikan lagi cerita Nathan yang mengatakan jika ia sempat diberi perlindungan oleh kakak Sorcerer meskipun pada akhirnya tetap tertangkap.

Nathan mengangguk dan melempar pandangan pada Rosie yang berada di sisinya. Rosie juga mengangguk yakin.

"Kak Lianna dan para Patron berusaha melindungi kami dengan mantra pelindung, itu berarti mereka akan menyelamatkan kita juga! Tidak mungkin mereka membiarkan kita begitu saja," tutur Nathan dengan yakin sekaligus mencoba mengurangi rasa takut anak-anak yang lain. Ah, anak laki-laki ini sungguh pemberani.

Anak-anak perempuan selain Rosie, Bella dan Kayla menatapnya tak yakin. Mereka jelas sangat ketakutan dan rindu keluarganya karena sudah berada di tempat ini lebih lama. Meskipun mereka tidak kekurangan makanan karena Necromancer yang menculik mereka selalu memberi mereka roti dan susu, tetap saja mereka tidak tahu apa tujuan Necromancer itu.

"Tapi ini sudah lebih dari seminggu!" sahut Ronald. Satya yang mendengar itu langsung menepuk-nepuk pundak sahabatnya dengan lembut.

"Aku rindu ayah dan ibu ...." lanjutnya lalu beringsut menunduk menenggelamkan kepalanya di dada Satya. Satya pun memeluk Ronald dan mencoba menenangkannya. Ronald memang cengeng dan suka mengeluh, ia tahu itu. Karena itu ia mencoba menjadi kuat agar Ronald tidak makin takut. Apa yang dikatakan Ronald memang benar karena ia juga merasakan hal yang sama. Semua anak di sini merindukan keluarganya, meskipun memiliki keberanian, mereka tetap saja masih anak-anak. Mereka jelas membutuhkan orang dewasa di saat seperti ini. Dan setelah itu isakan dari anak-anak perempuan terdengar lagi untuk kesekian kalinya. Isakan tangis, ketakutan, sedih dan rindu menjadi teman mereka setiap saat.. Mereka bahkan tidak tahu apakah di luar sedang siang atau malam. Mereka benar-benar terisolasi tanpa tahu apapun yang terjadi di luar sana setelah mereka diculik.

Namun perkataan Nathan dan Rosie memberikan mereka harapan besar, anak-anak kecil itu berharap sangat besar pada Sorcerer dan Patron untuk menyelamatkan mereka dari goa dingin nan gelap ini.

.

.

To be continue

Thanks for reading~

Vote dan comment kalian sangat berarti buat author,

so feel free to vote and comment :)


Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 103K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
113K 4.6K 35
#50 Dalam Fantasy (30/11/2017) #173 Dalam Adventure (21/6/2018) #70 Blood (20/1/2019) Cinta..? Apa ini yang dinamakan Cinta Yang Mulia ? Jika benar i...
1.5M 76.6K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
173K 12.9K 24
Kisah seorang 4 elementer cantik yang memiliki kekuatan khusus untuk melindungi dirinya sendiri dan para elementer lainnya. Kisah cinta mereka beremp...