Regret - Nomin

By NanaBee_02

987K 94.6K 22.5K

Di awali dengan pernikahan Jung Jeno bersama Kang Minhee yang sulit mendapatkan keturunan. Hingga Taeyong men... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Kejutan
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Coming soon
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43 (End)
Iklan (Mohon di baca)
S2 - 1
S2 - 2
S2 - 3
S2 - 4
Read please, penting!!!
Regret S2. Ready???
Publish S2
Regret S2 (Jichen Vers)
TES OMBAK - PENTING‼️

Chapter 19

17.9K 1.9K 507
By NanaBee_02

"Bisa kah kau jangan membawa perasaanmu saat ini?."

"Jika tidak bisa, ingatlah dulu bagaimana keluarga Jung membantai habis keluarga ayah mu, Minhee-ya!."

Minhee terkekeh datar.

"Eomma?."

"Bisakah eomma mengerti perasaanku juga? Sampai kapan eomma akan terus seperti ini?!!."

"Minhee-ya!!!."

"Aku lelah eomma!!! Aku juga ingin hidup normal!!!."

"Minhee-ya, jaga bicaramu!."

"Kenapa eomma? Kenapa???."

"Ingat mendiang ayah mu!!."

"Ayah! Ayah! Ayah! Dan Ayah terus!!! Dia bahkan meninggalkan eomma dan aku pada saat itu!!! Kenapa setelah kematian dia masih menyusahkan kita!!."

"Kang Minhee!!!."

"Dia bahkan pernah berselingkuh darimu eomma. Seharus nya kau sadar! Bukan malah menjadikan anak mu ini tumbal untuk balas dendam pada keluarga Jung hingga aku membunuh darah daging ku sendiri!!!." Teriak Minhee.

Ia marah, kesal sekaligus membenci keadaan saat ini.

"Minhee-ya..."

"Saling menghindar, tidak pernah bertegur sapa seperti orang yang sama-sama tidak pernah saling mengenal!!! Kau hanya mementingkan ego mu saja eomma!!!" Teriak Minhee menangis.

"Aku lelah hidup di jalan yang eomma mau! Aku lelah hidup penuh tekanan! Selama tujuh tahun ini aku harus menahan perasaanku pada Jeno! Mana bisa eomma?! Jeno memperlakukanku layak nya Ratu! Dia sangat mencintaiku! Aku tidak bisa menahan nya!."

"Jangan mengatakan pada eomma jika kau mencintai Jeno, Minhee-ya."

Minhee terkekeh mengangguk.

"Yeah eomma, aku mencintai Jeno. Sangat mencintai Jeno!!! DAN AKU TIDAK RELA JENO MEMBAGI CINTANYA UNTUK YANG LAIN!!."

Plak!!!.

Minhee memegang pipi nya karena tamparan sang ibu.

"Jangan gegabah Minhee, tujuan utama kita masuk ke dalam keluarga Jung untuk memusnahkan mereka! Jangan berfikir yang tidak-tidak!! Dan sudah eomma katakan jangan menaruh perasaan apapun pada Jeno!!! Selama ini eomma sangat sabar melihat ulah mu, Minhee."

"Selama tujuh tahun ini apa yang sudah kau lakukan pada keluarga Jung? Tidak ada Minhee-ya!!!."

Minhee menangis.

"Bagaimanapun juga Kang Daniel adalah ayah kandungmu! Seburuk apapun dia, dia adalah ayahmu!!! Kau sendiri yang melihat nya bagaimana Jung Yunho membunuh ayah mu di depan matamu! Sadarlah Minhee, jangan terbawa perasaanmu pada anak Jung! Mereka pembunuh!!!" Ucap ibu Minhee.

"Sejak awal pun kau sudah berjanji untuk membalaskan dendam itu, Minhee."

"T-tapi aku tidak menyukai Jaemin, eomma. Aku membenci nya" Lirih Minhee.

"Minhee-ya, jangan menyentuh keturunan Na. Eomma sudah memperingatkanmu sejak awal Jeno menikah dengan Jaemin. Eomma tidak ingin kau terluka lebih dalam, nak."

Minhee terkekeh miris.

"Jadi itu alasan eomma selalu membela Jaemin? Bahkan eomma selalu ada di pihak Jaemin? KENAPA?? KENAPA EOMMA HARUS TUNDUK PADA KELUARGA NA!!."

Kim Sojung, ibu kandung Minhee yang sudah dua tahun bekerja bersama keluarga Jung. -Bibi Kim- keluarga Jung menyebutnya.

"KARENA KELUARGA NA YANG MEMBANTU EOMMA!!!" Ucap Sojung menggoyangkan tubuh Minhee.

Minhee melepaskan tangan Sojung dari bahu nya.

"Baiklah. Kalau begitu... Hubungan kita sudah cukup sampai disini eomma. Kau bahkan lebih memilih yang lain di banding anak mu sendiri!!."

Sojung menggelengkan kepala nya kuat.

"Tidak Minhee. Jangan mengatakan itu!." Sentak Sojung.

"Lalu apa yang harus aku katakan eomma!!! Kau bahkan lebih memilih melindungi Jaemin dibanding aku anak mu sendiri!!!."

"Dan sudah cukup eomma mengaturku!! Aku sudah tidak ingin hidup di jalan yang eomma atur."

"Aku lebih memilih hidup bersama Jeno. Memberikan semua cintaku pada Jeno sampai aku mati!" Ucap Minhee hendak pergi namun Sojung menahan nya.

"Jangan gegabah Minhee. Jeno tidak sebaik yang kau fikirkan. Ingatlah, dia keturunan Jung! Jung Yunho-"

Minhee menghempaskan tangan Sojung kasar.

"Sudah ku bilang aku tidak peduli!! Aku akan tetap memilih bertahan bersama Jeno dan akan menyingkirkan Jaemin."

Kedua mata Sojung memebelak.

"Eomma mohon, Minhee. Perbuatanmu akan menjadi boomerang untukmu dan merugikanmu!" Ucap Sojung menahan Minhee lagi.

"HENTIKAN EOMMA!!! AKU TIDAK PEDULI!!! JENO ADA BERSAMAKU!!! AKU TIDAK TAKUT PADA KELUARGA NAKAMOTO!!!."

Setelah itu Minhee mendorong Sojung dan pergi meninggalkan tempat -Rumah Sojung dan Daniel-.

Sojung meremat dada nya yang terasa sesak. Keputusan Minhee membuat nya sangat terluka juga bimbang. Di satu sisi Minhee adalah anak kandung nya, Sojung tidak ingin Minhee terluka lebih dalam. Di sisi lain, keluarga Jaemin sudah membantu nya.

"Daniel, apa yang harus aku lakukan?" Isak Sojung menatap foto pernikahannya bersama mendiang ayah Minhee.

*****

Tengah malam Jeno masuk ke dalam kamar Jaemin dengan mengendap-ngendap. Seperti biasa, Jeno menyimpan kunci cadangan kamar Jaemin.

Melihat Jaemin yang tengah tidur meringkuk sambil memeluk boneka ryan milik nya. Jeno menatap satu persatu laci di kamar Jaemin. Ia harus mengambil surat gugatan cerai sebelum Jaemin membawa nya ke pengadilan besok.

Dibantu cahaya remang-remang, dengan hati-hati Jeno mencari amplop itu di setiap laci kamar Jaemin. Sesekali menatap Jaemin yang menggeliat kecil dalam tidur nya.

"Dimana dia menyimpan nya?" Gumam Jeno.

Tidak menemukan di laci depannya. Jeno berdiri dan melangkah menuju laci samping tempat tidur Jaemin. Membuka nya perlahan hingga tidak menimbulkan bunyi.

Mata Jeno memicing. Ia mengambil sebuah kertas bergambar hasil USG milik Jaemin.

"Hasil USG? Milik siapa ini?."

Jeno terkekeh saat melihat nama yang tertera diatas nya.

"Jung Jaemin? Ahh kembar?."

Jeno kini menatap kearah Jaemin kemudian pandangan nya turun pada perut Jaemin.

"Bayi siapa yang kau kandung Na Jaemin? Tidak mungkin itu benih ku. Karena keluargaku bahkan tidak ada keturunan kembar" Desis Jeno menajam.

"Bajingan! Siapa yang sudah menghamili mu!!."

Jeno naik keatas tempat tidur Jaemin, membuang paksa boneka milik Jaemin ke lantai kemudian mengukung Jaemin. Tubuh Jaemin tersentak saat Jeno mengangkat tubuh nya secara paksa ke tengah tempat tidur.

"A-apa yang kau lakukan, Jeno?!!!" Pekik Jaemin mencoba mendorong tubuh Jeno.

"Diam jalang!!."

"J-jalang? Brengsek!!! Lepaskan aku sialan!!!!."

Jaemin mencoba mendorong Jeno dengan memukul dada Jeno bahkan menendang paha Jeno. Namun kekuatan Jeno lebih unggul di banding Jaemin.

"Siapa yang sudah menghamili mu, Jaemin?! Katakan?!!!" Ucap Jeno menahan kedua tangan Jaemin di samping kepala Jaemin.

"H-hamil?? Apa maksudmu?!!!."

Jeno melayangkan kertas hasil USG milik Jaemin.

"Jung Jaemin. Kau tidak bisa mengelak nya lagi Jaemin. Sekarang katakan padaku, siapa ayah dari bayi yang kau kandung?!!!."

Jaemin menggelengkan kepala nya.

Habis kesabaran Jeno, dengan cepat Jeno membuka celana tidur Jaemin juga diri nya. Kini kedua nya bertelanjang di bagian bawah.

Jeno memaksa kedua kaki Jaemin untuk terbuka. Sedangkan Jaemin berusaha sekeras mungkin untuk mendorong Jeno.

"Tidak! Jangan melakukannya!! Jeno- aaakhhhh!!!!."

Milik Jeno berhasil masuk kedalam lubang milik Jaemin. Jeno memaju mundurkan pinggul nya dengan kasar.

"Cepat katakan Na Jaemin!! Siapa ayah bayi ini?!."

Jeno membuka baju piyama Jaemin dan melihat babybump milik Jaemin. Perasaan nya terhenyuh saat melihat begitu sexy nya Jaemin dengan perut sedikit membuncit itu.

"Ahh... Di dalam sini, ada dua janin yang bersemayam?" Ucap Jeno menyentakkan pinggulnya.

Jaemin menggelengkan kepala nya. Perut nya sudah mulai merasa mengencang dan sakit.

"J-jeno, ba-bayi nya..." Lirih Jaemin memegang perut nya.

Jeno menyingkirkan tangan Jaemin dan memegang nya di atas kepala Jaemin.

"Akhh Jeno ku mohon, bayi nya..."

Jeno semakin bergerak brutal.

"Cepat katakan?!!! Ahhh apakah ayah nya adalah Minhyung? Iya? Jawab Na Jaemin?!!."

Jeno menyentakkan lagi pinggul nya semakin dalam masuk ke dalam lubang Jaemin.

Perut Jaemin semakin mengencang.

"K-kumohon, h-hentikan. P-perutku sakith..." Lirih Jaemin menangis.

Plak.

Jeno menampar pipi Jaemin.

"Dasar jalang!!! Apa susah nya kau jujur padaku Jaemin?! Apakah benar dia adalah anak Minhyung? Dia sangat ingin memiliki mu dan kalian sempat berada di kamar mu saat itu!!!."

"T-tidak. Jeno-"

Jeno mencengkram kedua pipi Jaemin.

"Lalu siapa ayah nya?! Berani nya kau mengandung darah daging pria lain!!!."

Jaemin memejamkan mata nya. Milik Jeno semakin dalam masuk kedalam lubang nya membuat perut Jaemin semakin mengencang.

"Berhe-nti Jen-no, ba-bayi nya... Kumohon" Lirih Jaemin merasakan lemah di tubuh nya.

"Tidak sebelum kau mengatakan siapa ayah dari anak yang kau kandung!!!."

"K-kau, kau ayah nya Jeno" Lirih Jaemin pasrah.

Jeno tertawa.

"Dasar jalang murahan!! Kau mengatakan ini karena simpanan mu tidak mau bertanggung jawab kan??."

Jeno memukul paha Jaemin.

"Ahhh... Shh... P-perutku.."

Jeno menatap kebawah melihat sebuah cairan hitam. Jaemin membelakkan mata nya mencoba meraih remot lampu ruang utama. Dengan susah payah Jaemin menyalakannya.

Mata Jeno mengerjap saat melihat sebuah cairan merah keluar dari lubang Jaemin.

"B-bayi nya..."

Jaemin jatuh pingsan. Jeno mencabut milik nya dan mengangkat Jaemin kepangkuan nya.

"Jaemin... Na Jaemin!!!."

Jeno menepuk-nepuk pipi Jaemin dan menggoyangkan tubuh Jaemin.

"Tangan Jaemin dingin..." Lirih Jeno.

Jeno segera memakai celana nya dan membungkus tubuh Jaemin menggunakan selimut kemudian membawa Jaemin keluar dari kamar.

Wajah Jeno sangat panik saat semakin terlihat wajah Jaemin yang sangat pucat.

"J-jeno hyung..." Lirih Sungchan melihat Jeno keluar dari kamar Jaemin buru-buru.

Mata Sungchan membelak saat melihat darah bercucuran kelantai.

"Mommy!!!!" Teriak Sungchan.

Jeno tidak memperdulikkan teriakan Sungchan. Ia terus membawa Jaemin hingga ke mobil nya dan menancapkan gas mobil nya menuju rumah sakit.

"Ada apa Sungchan?" Tanya Jaehyun keluar dari kamar Doyoung.

Taeyong yang melihat itu, perasaan nya teriris. Jadi, Jaehyun masih selalu tidur bersama Doyoung saat dirinya sudah tertidur? Bahkan Jaehyun sekarang hanya menggunakan celana dalam saja.

"Itu, mom" Ucap Sungchan menunjuk darah.

Taeyong menyalakan lampu dan terkejut.

"Darah siapa itu?!!" Pekik Taeyong.

"Jaemin hyung... Jeno hyung membawa Jaemin hyung pergi" Ucap Sungchan.

"Astaga... Apa yang Jeno laku-"

"Mommy!!" Pekik Beomgyu menahan tubuh Taeyong yang pingsan.

Jaehyun menghampiri Taeyong dan membawa tubuh Taeyong masuk ke dalam kamar.

"Sungchan cepat ikuti kemana Jeno pergi!" Titah Jaehyun.

Sungchan mengangguk dan segera meninggalkan rumah.


******

Masih mau lanjut??? Cringe gak sih???

Continue Reading

You'll Also Like

696K 89K 29
berawal dari menfess univ, berakhir di satu perasaan yang sama. Warning: Non-baku Bahasa kasar
My Cat By Bie

Fanfiction

115K 12.4K 5
Jaehyun tidak sengaja menemukan seekor kucing hybird, memutuskan untuk membawanya pulang dan hidup dengannya. "Apa itu heat, dokter?" Tanyanya polos ...
685K 71.6K 33
COMPLETE✔ [School life] [Romance] [Drama] JENO X JAEMIN "Terakhir kali kita berhubungan lo keluarin dimana?" "Diluar." "Masaa?" "Lo pasti tau kapan g...
1.4M 107K 67
[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia...