Regret - Nomin

By NanaBee_02

983K 94.4K 22.5K

Di awali dengan pernikahan Jung Jeno bersama Kang Minhee yang sulit mendapatkan keturunan. Hingga Taeyong men... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Kejutan
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Coming soon
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43 (End)
Iklan (Mohon di baca)
S2 - 1
S2 - 2
S2 - 3
S2 - 4
Read please, penting!!!
Regret S2. Ready???
Publish S2
Regret S2 (Jichen Vers)
TES OMBAK - PENTING‼️

Chapter 7

17.6K 2.1K 394
By NanaBee_02


Syarat buat ikutan give away nya aku sertakan di bawah nanti ya.

*****

"Boleh kah aku menggendong nya, mom?".

Taeyong mengangguk, memberikan alih bayi itu pada Jaemin. Jaemin menatap gemas pada bayi yang menggeliat dengan bibir yang bergerak seperti sedang menyusu.

"Lucu nya, siapa nama nya?" Tanya Jaemin.

"Seo Chenle" Ucap si ibu bayi tersebut.

"Chenle?? Lele??".

"Boleh kah aku memanggil nya seperti itu?".

Ibu si bayi mengangguk merasa senang dengan nama panggilan yang di berikan Jaemin untuk anak nya.

"Mom masuk dulu ke dalam. Kalian disini saja dulu, menghindari omelan Doyoung" Ucap Taeyong berlalu masuk ke dalam rumah.

"Kau istri kedua Jeno?".

Jaemin tersenyum mengangguk.

"Kenapa kau mau-- maksudku-".

"Aku bahkan tidak tau jika saat itu aku menikah dengan seorang dominan yang sudah beristri" Ucap Jaemin tersenyum manis.

"A-ah, maafkan aku. Saat hari pernikahanmu, aku tidak datang karena pada saat itu Chenle sedang demam" Ucap nya.

"Tidak apa-apa".

Jaemin menoleh menatap ibu si bayi yang terdiam menatap kolam renang yang jernih. Sinar matahari yang memantul pada air membuat wajah Jaemin dan orang itu bersinar. Jaemin dapat merasakan perasaan orang itu sedang tidak baik, terlihat dari sorot mata nya.

"Maafkan eomma, perkataan nya menyakitimu" Ucap Jaemin membuat orang itu menggeleng pelan dan ikut tersenyum tipis.

"Aku sudah terbiasa mendapatkan hinaan setiap hari nya" Ucap nya.

Jaemin terdiam. Sebanyak apa masalah yang ia pikul saat ini?.

Satu tangan Jaemin mengulurkan nya pada tangan orang itu, mengusap nya lembut memberikan rasa nyaman.

"Jika kau ingin menceritakan sesuatu padaku. Ceritalah, aku akam dengan senang hati mendengarkan nya. Tidak baik memendam sesuatu sendirian" Ucap Jaemin.

Orang itu tersenyum canggung.

"Aku tau, kita baru saja bertemu dan baru saja saling mengenal. Tapi Haechan-ah, usia kita tidak beda jauh. Kau bisa menganggapku sebagai teman mu" Ucap Jaemin.

Haechan mengangguk dengan sudut air mata yang sudah basah.

"Sangat berat. Beban yang aku pikul saat ini begitu berat dan menyakitkan" Ucap Haechan mulai bercerita.

Jaemim menatap Chenle yang berada di gendongannya tengah tertidur. Memiringkan tubuh nya agar bisa berhadapan dengan Haechan.

"Di masa sekolah dulu, aku sangat mengagumi Minhyung. Jeno teman sekelasku, dia membantuku untuk dekat dengan Minhyung. Tapi Minhyung sudah mempunyai kekasih bernama Kim Yerim, aku mundur...".

"Sampai beberapa tahun kemudian, aku pulang dari Thailand menemukan kabar jika Minhyung sudah tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Aku sangat bahagia, aku mencoba mendekati nya lagi...".

"Hingga Minhyung sendiri yang mengatakan jika dia mencintaiku. Yang aku kira hidupku akan bahagia, nyata nya itu adalah awal dari kesengsaraanku".

Haechan menatap buah hati nya yang tertidur dengan sangat damai di pangkuan Jaemin.

"Minhyung memaksaku untuk bercinta. Kami melakukan nya hingga aku mengandung Chenle...".

"... Tapi, Minhyung tidak mau bertanggung jawab dan menyuruhku untuk menggugurkan nya. Hingga suatu saat Jeno mengetahui hal ini, dia memberitahu pada mommy Taeyong jika aku mengandung. Dan yeah, keluarga Jung pun awal nya menyuruhku untuk menggugurkan nya karena kandunganku adalah aib...".

"Tapi aku bersikukuh tetap mempertahankannya. Dan mommy Taeyong menyuruh Minhyung untuk menikahiku, tapi Minhyunh menolak dengan keras. Dia mengatakan jika Yerim kembali datang ke kehidupannya dan meminta keluarga Jung untuk menikahi nya dengan Yerim...".

"Daddy Jaehyun marah besar, ia menolak untuk menikahkan Minhyung dengan Yerim. Hingga Minhyung mencoba mencelakai ku dan menjadikan ku sandra...".

"Selama satu bulan aku di siksa oleh nya, tapi aku bersyukur jika kandunganku sangat kuat saat itu. Minhyung kembali marah saat mommy Taeyong merencanakan perniakhan diam-diam untuk ku dan Minhyung...".

"Sebelum hari pernikahan. Minhyung memberikanku pada keluarga Jung dan dia mengatakan akan menikahi Yerim tanpa restu keluarga Jung...".

"... Saat itu, Minhyung langsung terbang ke Chicago menyusul Yerim dan sampai saat ini, Minhyung tidak memberikan kabar apapun padaku dan keluarga Jung".

"Meskipun kisah cintaku begitu pahit. Tapi aku bersyukur jika Chenle lahir dengan selamat dan di akui sebagai cucu keluarga Jung...".

"... Meskipun kami menyembunyikan nya dari media dan orang-orang diluar sana".

Haechan mengusap kepala Chenle dengan sayang.

"Aku harap, saat dewasa nanti. Chenle tidak akan membenci ayah kandung nya".

Jaemin termenung, curahan hati Haechan pada nya membuat perasaan Jaemin juga sakit. Kenapa kakak dari suami nya sekejam itu??.

Dan tidak adakah, dominan yang benar-benar waras di keluarga ini?? Setelah Jung Jaehyun yang berselingkuh, Jung Minhyung yang tidak bertanggung jawab, kemudian Jung Jeno suami nya yang licik.

Kasihan sekali hidup Lee Taeyong tinggal bersama para dominan brengsek di rumah ini.

Jaemin mengusap bahu Haechan untuk menguatkan nya.

"Aku tau, tidak mudah menjadi single parent apalagi selalu bersembunyi dari media dan orang-orang diluar sana. Kau adalah submissive yang kuat Haechan-ah. Chenle sangat beruntung di lahirkan oleh ibu sekuat dirimu. Dan juga, kau tidak menyimpan dendam pada ayah Chenle".

"Kau benar-benae definisi submissive berhati malaikat. Aku beruntung mengenalmu".

Jaemin menggenggam satu tangan Haechan.

"Mulai saat ini, jangan memendam semua beban mu sendirian. Kau mempunyaiku, kau bisa berbagi kesedihan dan masalah denganku. Jangan sungkan" Ucap Jaemin meremat pelan jari-jari Haechan.

Haechan menangis terharus mengangguk. Menarik tubuh Jaemin pelan dan memeluk nya.

"Terima kasih Jaemin-ah" Ucap Haechan.

Jaemin mengangguk tersenyum menepuk-nepuk punggung Haechan.

Di balik pintu kaca, Taeyong melihat juga mendengar semua nya. Taeyong tersenyum haru, keputusannya untuk menyuruh Haechan datang kemari dan bertemu dengan Jaemin sangat tepat.

Akhirnya Haechan mempunyai teman untuk berkeluh kesah dan yang mengerti keadaan nya.

"Seharus nya kau mendekatkan Minhee dan Jaemin. Bukan mendekatkan Jaemin dari orang asing" Celetuk Doyoung tiba-tiba berdiri di samping Taeyong.

Taeyong menghela nafas nya.

"Haechan ibu dari cucu ku" Ucap Taeyong.

Doyoung berdecih "Begitu bangga nya kau mengatakannya? Padahal itu adalah aib".

Taeyong memejamkan mata nya hendak pergi namun suara Doyoung membuat nya terhenti.

"Aku tau jika Jeno sangat mencintai Minhee, dan Minhee memihakku Lee Taeyong. Kau mengerti maksudku kan?".

Taeyong menghembuskan nafas nya perlahan lalu membalikkan tubuh nya dan tersenyum pada Doyoung.

"Jangan bermimpi. Jeno bahkan sangat membencimu" Ucap Taeyong segera menghampiri Jaemin dan Haechan.

*****

"Gyu, ayok pulang" Ajak Sungchan memegang tangan sang kembaran.

Beomgyu menggelengkan kepala nya dengan bibir mengerucut kesal.

"Tidak mau Sungchanie, aku malas pulang jika keadaan rumah tidak sehangat dulu lagi" Ucap Beomgyu melepaskan tautan tangan nya dengan Sungchan kemudian duduk di lantai tangga sekolah yang sudah mulai sepi.

Sungchan menghela nafas nya. Berlutut di depan Beomgyu yang hampir saja menangis. Sungchan mengerti, Beomgyu adalah seorang submissive yang berhati lembut seperti sang mommy.

Sungchan membawa Beomgyu ke dalam pelukannya. Mengusap punggung Beomgyu untuk menenangkannya.

"K-kau tidak akan seperti daddy, Mark hyung dan Jeno hyung kan?" Isak Beomgyu.

Sungchan menggeleng pelan.

"Aku tidak akan seperti mereka. Aku akan selalu menjagamu dan mommy. Kalian berharga untukku" Ucap Sungchan mengusap rambut Beomgyu.

"A-aku takut. A-aku tidak ingin kau sebrengsek mereka" Lirih nya.

"Memang apa yang Jeno hyung lakukan? Bukankah dia sangat baik?" Tanya Sungchan.

Beomgyu melepaskan pelukan kedua nya kemudian mengusap air mata nya.

"A-aku mendengar pembicaraan Jeno hyung dan Minhee hyung. Mereka bilang setelah Jaemin hyung melahirkan. Jeno hyung akan menceraikan Jaemin hyung dan membawa pergi anak Jaemin hyung bersama Minhee hyung..".

"... Sungchan, bukankah Jeno hyung juga brengsek? Dia berniat memisahkan seorang anak dari ibu nya. Meskipun Jaemin hyung belum mengandung, tapi niat Jeno hyung dan Minhee hyung sangat licik" Ucao Beomgyu.

Sungchan membelakkan mata nya.

"Astaga, apa yang ada di fikiran Jeno hyung. Aku kira Jeno hyung sangat baik" Ucap Sungchan.

Beomgyu menggeleng kecil.

"Yaudah, kita jangan terlalu ikut campur Gyu. Berpura-pura lah tidak mengetahui semua nya. Oke?".

"Aku hanya tidak ingin kau terluka".

Beomgyu mengangguk.

"Baiklah, ayok kita pulang" Ucap Sungchan mengulurkan tangan nya di hadapan Beomgyu.

Beomgyu memegang tangan Sungchan dan kedua nya pergi menuju parkiran untuk pulang.

*****

Haechan sudah pamit pulang sebelum makan malam. Sekarang keluarga Jung sedang duduk di ruang santai dengan kegiatan masing-masing.

Doyoung duduk di samping Jaehyun dan memberikan secangkir teh pada suami siri nya itu.

"Ini untukmu suamiku" Ucap Doyoung.

Jaehyun menerima nya dan mengangguk berterima kasih.

Minhee duduk di samping Jeno dengan menyenderkan kepala nya di dada bidang Jeno sambil menatap layar ponsel nya yang menampilkan beberapa katalog design yang Minhee inginkan.

"Kau suka sayang?" Tanya Jeno menatap ponsel Minhee.

"Eum... Tapi harga nya begitu mahal" Ucap Minhee.

"Beli saja jika kau menyukai nya, aku akan berikan kartu ku padamu nanti" Ucap Jeno.

Minhee tersenyum kemudian mengecup singkat bibir Jeno.

"Jika kau memberikan kartu kreditmu pada Minhee. Kau juga harus memberikan kartu kreditmu pada Jaemin juga. Dia juga tanggung jawabmu Jeno" Ucap Taeyong.

Doyoung berdecak.

"Salahmu yang menikahkan anak ku lagi. Dia jadi harus mengeluarkan pengeluaran yang besar untuk kedua istri nya" Ucap Doyoung.

"Aku pamit" Ucap Beomgyu segera berdiri dan menuju kamar nya. Terlalu malas mendengar pertengakaran lagi. Dan seperti biasa Sungchan mengikuti Beomgyu untuk menenangkan sang kembaran.

"Aku akan memberikan kartu untuk Minhee dan Jaemin" Ucap Jeno.

Jaemin menatap kearah Jeno. Pandangan mereka bertemu namun Jaemin segera memutus pandangan nya.

"Daddy, mommy, eomma, aku pamit masuk ke dalam kamar untuk istirahat" Ucap Jaemin berdiri kemudian membungkuk di hadapan mereka.

Setelah itu Jaemin langsung beranjak menuju kamar nya.

"Hari ini aku tidur bersama Minhee" Ucap Jeno.

"Tidak. Selama seminggu ini tidur lah bersama Jaemin" Ucap Jaehyun.

Minhee mengerucutkan bibir nya. Jeno menatap pada Minhee dengan pandangan merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Pergilah" Ucap Minhee melepaskan pelukannya dan mendorong Jeno pelan.

Jeno menghela nafas nya.

"Baiklah, aku pamit".

"Tidur lah yang nyenyak sayang" Ucap Doyoung.

Jeno hanya menggumam.

"Minhee-ya, kau tidur bersama eomma ya? Ada yang ingin eomma ceritakan padamu" Ucap Doyoung.

"Jangan menghasut menantuku" Ucap Taeyong.

Doyoung mendelik kesal.

"Dia juga menantuku!".

Jaehyun menahan tangan Taeyong untuk tidak memabalas ucapan doyoung lagi.

Jeno masuk ke dalam kamar Jaemin. Melihat Jaemin yang sedang menggunakan perawatan malam nya di depan meja rias.

"Kau tidur disini lagi?" Tanya Jaemin.

Jeno mengangguk. Masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaian nya. Setelah itu ia keluar dan duduk di samping tempat tidur. Mengeluarkan sebuah kartu hitam dari dompet nya dan di simpan di depan Jaemin.

"Itu jatah mu, aku memabagi rata untukmu dan Minhee" Ucap Jeno.

Jaemin menatap kartu hitam itu.

"Aku masih mampu untuk membeli keperluan ku sendiri".

"Tapi aku suami mu, aku wajib memberikanmu nafkah. Meskipun kau sudah durhaka" Ucap Jeno.

Jaemin menyeritkan dahi nya.

"Apa maksudmu?".

Jeno berdecih.

"Kau mempunyai dosa besar terhadapku Jaemin. Sampai saat ini kau belum juga memberikan hak ku" Ucap Jeno.

Jaemin menghela nafas nya.

"Jika yang lain sudah tidur. Pergi lah ke kamar istri pertamammu jika kau menginginkan sex" Ucap Jaemin memutar dan duduk di tepi tempat tidur.

"Kau ada disini, dan kau juga istriku. Kenapa aku harus pergi pada Minhee untuk meminta sex jika ada dirimu disini?".

Jaemin membaringkan tubuh nya memunggungi Jeno.

"Aku lelah, tidurlah" Ucap Jaemin mematikan lampu utama dengan remot dan menyalahkan lampu tidur.

Jeno menatap punggung Jaemin terdiam. Kenapa sulit sekali untuk mengajak Jaemin melakukan hubungan badan???.

Jeno menggeram, misi nya kembali gagal malam ini.

*****

Syarat buat yang ikutan give away pdf unrequited love :
1. Follow akun wattpad aku.
2. Komen di sini alasan kalian kenapa pengen dapet pdf unrequited love.
3. Sebutkan alasan kenapa suka sama book 'Regret'.
4. Kira-kira gimana ending di book 'Regret' ini.
5. Jangan lupa vote dan komen.

Aku bakalan kasih give away ke dua orang aja ya. Besok pengumuman nya. Aku bakalan pantengin komenan kalian. Semoga beruntung😍.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 34.5K 28
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
328K 55.6K 14
[Romance] Namanya Lee Taeyong, seorang Masokis yang benar-benar gila dan sangat sulit untuk di hentikan. •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Tae...
380K 55.9K 21
NOMIN ╱ JENO JAEMIN Adinata adalah laki-laki yang cukup terkenal di kalangan kampus dan disukai banyak mahasiwa laki-laki mau pun perempuan. Butuh pe...
1.4M 107K 67
[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia...