BRIANNA [Proses Revisi]

Por saripahsaa

1.2M 138K 7.1K

Matanya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang menembus masuk dalam indera penglihatannya. Setelah terbuka... Mais

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41

Chapter 7

45.4K 4.8K 47
Por saripahsaa

***

Saat ini Brianna tengah menghampiri Bella yang sedari tadi mencarinya.

"Syukurlah anda baik-baik saja nona" ucapnya lega.

"Nona kemana saja, saya khawatir dari tadi karena tidak mendapati nona di tempat ini" tanya Bella sembari mengusap kepalanya lembut.

"Maaf kak Bel... Aku tadi hanya beljalan sebental ke alah taman" sesalnya.

"Iya nona, tidak apa-apa" kata Bella dengan lembut.

"Kak Bel sudah kubilang jangan memanggilku dengan folmal sepelti itu" ujar Brianna kesal.

"Maaf non-- Anna saya belum terbiasa" ringisnya.

"Huftt... Yasudah lah tak apa" jawabnya memaklumi.

"Ah iya... Ini minumannya Anna"

Brianna tersenyum puas akhirnya Bella tak memanggilnya lagi dengan formal."Telimakasih kak Bel" jawab Brianna dengan tersenyum manis.


Lalu diambilnya minuman itu ditangan Bella.

[Tuan] panggilnya.

Uhuk... Uhuk...

Brianna tersedak kaget.

"Hati-hati Anna" paniknya.

"Anda tidak apa-apa?" tanya Bella memastikan anak majikannya.

"Ughh... Aku tidak apa-apa kak Bel" jawabnya dengan napas tersengal.

"Syukurlah" ucap Bella lega.

"Apa kak Bel mendengal sesuatu?" tanya Brianna.

"Mendengar sesuatu?"

"Maksudnya?" ungkap Bella bingung.

'Bella tidak mendengar suara itu, berarti hanya aku saja yang mendengarnya'

'Lalu dari mana suara itu berasal?' Brianna membatin.

[Itu suara saya tuan]

Brianna lagi-lagi tersentak kaget.

'Dia bersuara lagi, tapi darimana suara itu?'

Kepalanya celingukan mencari sumber suara tadi. "Anna ada apa?" tanya Bella heran.


"A-ah... T-tidak apa-apa" sambil mengibas-ngibas tangannya.

"Benarkah? Tapi sepertinya anda tengah mencari sesuatu".

"T-tidak... Mungkin itu hanya pelasaan kak Bel saja" cengirnya. Sedangkan Bella ia hanya mengangguk mengerti.

[Saya Madmax tuan]

"Kau robot yang tadi?" Ucap Brianna membatin.

[Benar tuan]

"K-kau bisa mendengar suaraku?!" batinnya kaget.

[Iya tuan]

"Bagaimana bisa?!"

[Saat anda tadi menekan tombol yang ada pada bagian atas itu otomatis sidik jari anda terdeteksi oleh sistem]

[Dan karena sidik jari tersebut akhirnya saya dapat terhubung dengan anda tuan]

[Atau bisa dikatakan kita bisa ber-telepati melalui pikiran, anda bisa mendengar suara saya begitupun sebaliknya]

Sedangkan Brianna ia berdecak kagum.

"Whoah... Sangat keren" takjubnya.

[Terimakasih tuan]

Brianna berdecak "Ck! Berhenti memanggilku dengan sebutan tuan aku tak suka di panggil formal seperti itu" Brianna bersedekap kesal.

Bella menaikan alisnya melihat tingkah aneh sang anak majikan yang mengeluarkan berbagai ekspresi wajah tanpa suara.

[Maaf tuan tidak bisa, sudah peraturannya seperti itu]

Brianna hanya mendengus kesal mendengar hal itu.

"Ah iyaa... Omong-omong kenapa kau memanggilku tadi" tanya Brianna.

[Ah iya saya jadi lupa, gara-gara tuan sih]

Brianna melototkan matanya tak percaya "Apa-apaan ini enak saja aku yang disalahkan" dengus Brianna kesal.

[Sebenarnya ada sebuah misi untukmu tuan]

Brianna menaiki alisnya sedikit tertarik dengan penuturan Madmax  "Apa itu?" tanyanya.

[Anda akan tau nanti]

"Kenapa tidak disini saja sih? Kan sama saja tuh yang dengar hanya aku saja" tanya Brianna heran.

[Ya kalau saya bebas saja. Tapi apa anda tidak menyadari jika asisten tuan terus saja memandang dengan aneh]

Brianna spontan melirik Bella yang kini tengah menatapnya dengan aneh sekaligus khawatir.

"Anna sebenarnya anda berinteraksi dengan siapa? Hanya ada kita berdua disini apa anda berbicara dengan hantu? Apa anda bisa melihatnya? Dimana dia? apa dia berkeliaran disini?" cerca Bella sambil celingak-celinguk dengan rasa takut.

Brianna menggaruk kepalanya tak gatal "kau benar seharusnya kita berbicara tanpa ada seseorang di sampingku" batin Brianna pada Madmax.

"B-bukan begitu kak Bel, disini tidak ada hantu. Dan aku tidak belbicara dengan siapapun kecuali dengan kak Bel. Aku hanya bellatih akting saja, supaya aku tidak bosan" ungkap Brianna dengan cengengesan.

Bella termangut mengerti "Oh begitu... Saya pikir anda sedang berinteraksi dengan hantu" ringisnya.


Brianna tersenyum kaku "Ah iyaa... Kak bel ayo kita pelgi dali sini aku sudah bosan"

Bella hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lalu setelahnya mereka berdua beranjak dari sana.

***

Brianna saat ini tengah berada di kamarnya.

Dengan nuansa baby blue dipadukan dengan aroma lavender yang menenangkan membuat orang-orang nyaman.

Sebenarnya Brianna mendekor ulang kamarnya dengan dekorasi kesukaannya, untung saja keluarganya tak ada yang protes, mereka semua menuruti apapun yang ia inginkan.

Hanya saja mereka heran dengan seleranya.

Bagaimana bisa seorang balita sepertinya menyukai dekorasi khas anak dewasa, namun mereka tak ambil pusing asalkan anaknya bahagia itu saja sudah cukup.

"Nah disini sudah aman tak ada yang tau kebeladaanmu" kata Brianna.

[Iya tuan]

"Kau bisa belubah lagi jadi lobot sepelti tadi?"tanyanya.

[Tentu bisa tuan, saya bahkan bisa menjadi apapun yang anda inginkan]

"Kenapa halus aku?"

[Karena apapun yang anda ucapkan itu semua adalah sebuah perintah bagi saya]

"Begitu rupanya" Brianna mengangguk mengerti.

"Yasudah kau boleh belubah menjadi robot yang tadi, supaya aku tidak belbicala sendili telus" kata Brianna.

[Baik tuan]

Kemudian Brianna menurunkan benda bulat itu kebawah dan...

'Ting'

Benda itu perlahan berubah lagi menjadi sebuah robot

"Jadi apa misinya?" tanya Brianna to the poin.

[Anda harus bertemu seorang anak laki-laki yang umurnya berada di atasmu, ia berumur 5 tahun]

Brianna menaikan alisnya "Lalu?"

[Anda harus menenangkannya dalam artian anda harus memberikannya sedikit perhatian padanya, karena posisinya saat itu ia tengah bersedih akibat penceraian orang tuanya]

"Kasihan sekali dia, bagaimana bisa di umulnya yang masih membutuhkan kasih sayang ia malah tak mendapatkan hal itu" ucapnya prihatin.

[Itu sebabnya tuan]

[Dan seharusnya misi ini dilakukan saat anda berumur 17 tahun tuan, itu sudah menjadi peraturan dari sistemnya]

"Lalu kenapa melakukan misinya sekalang, saat aku masih belumul 3 tahun?" tanya Brianna heran.

[Entahlah tuan saya pun tidak tau]

[Dan ini baru pertama kalinya saya mendapatkan target tidak sesuai dengan peraturan sistem yang ada]

"Apa mungkin sistem-mu sedang lusak?"

[Itu tidak mungkin tuan, karena kami sudah dirancang sedemikian rupa selama ribuan tahun lamanya]

"Astaga... Ini benal-benal lumit" pikirnya.

"Ah iyaa... Kau pelnah bilang bahwa jika aku belhasil memecahkan sebuah misi ini maka aku akan mendapatkan sebuah poin kan"

"Nah poin sepelti apa yang kau maksud?" tanyanya.

[Setiap anda melakukan sebuah misi, dan jika misi itu berhasil maka anda akan mendapatkan 5.000 poin]

[Dan jika anda bisa mengumpulkan poin itu dengan banyak, anda bisa menukarnya di pohon impian]

"Hah?!... Pohon impian, apa itu?" ujar Brianna heran.

[Anda akan tau nanti, jika anda berhasil dengan misi itu]

"Huftt... Baiklah jadi dimana dan kapan aku halus beltemu anak laki-laki itu?"

[Besok siang di dekat taman belakang milik keluarga anda tuan]

Brianna mengangguk mengerti.

***

Nah akuu udaa up tuu.

Gimana makin seru gaa ceritanya?, jan sampe ketinggalan yaa di cerita berikutnya.

Jan lupa jg buat vote sm komennya.

Babaiii

TBC

Continuar a ler

Também vai Gostar

621K 42.9K 28
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."
2.7M 264K 78
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
828K 69.8K 32
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
245K 15.7K 36
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...