Hallo Mantan! [END]// TAHAP R...

By itsmatcha_

125K 7.4K 236

[FOLLOW SEBELUM BACA] Happy reading✨ Bisma Aryandia Pratama cowok yang sempat menjalin hubungan dengan gadis... More

PROLOG: MANTAN
Pulang Bareng
Rencana Bisma
Penjelasan
Bersama Bunda
Kehadiran Putri
Khawatir
Sehari Bersama Bisma
UKS
Malas Berdebat
Alun-Alun
Loker
Flashback
Once
PMS
Halte
Kotak Hitam
Lapangan Basket
Dalang teror?
Bisma dan Icha
Murid Baru
Bertengkar
Menjauh
Salah Paham
Siapa dia?
Bola Volly
Baikan atau Balikan?
Kembali
Misi
Cafe
Anak?
Rencana Busuk
Angkringan
Berita Miring
Penguntit
Hilang
PENGUMUMAN CERITA BARU!!
Terbongkar
Berakhir
Selesai
Extra Part
EXTRA PART TERAKHIR
Info Baru

Kecelakaan

1.8K 128 4
By itsmatcha_

Happy reading✨

Naya berlari terburu-buru menuju kelasnya setelah menerima pesan dari seseorang. Sesampainya dikelas ia langsung menghampiri kedua sahabatnya yang sedang duduk bersama Bisma dkk. Gadis itu menarik nafasnya dalam.

"Nay, kenapa?" Bisma yang menyadari kehadiran gadis itu langsung mengubah posisi duduknya menghadap Naya.

"Ada berita penting," sahut Naya membuat yang lainnya sontak menatapnya penasaran.

"Widiw berita apaan nih? Ada anak baru yang montok?" tanya Cecep dengan mata berbinar.

"Astaghfirullah tobat monyet!" ujar Adit menonyor kepala Cecep.

"Maklumin aja, lagi patah hati dia." Tio ikut menimpali.

"Berita apaan?" tanya Bimo menaikkan salah satu alisnya.

Naya menunjukan isi pesan diponselnya. "Putri kecelakaan," kata gadis itu.

"Halah gak penting!" ketus Icha mengalihkan wajahnya dari Naya kemudian duduk di sebelah Bisma.

"Heh, dia itu sahabat lo!" sungut Cecep menatap sinis Icha.

"Mana ada sahabat teror sahabatnya sendiri, mana ada juga sahabat yang celakain sahabatnya sendiri!" sahut Icha penuh emosi.

"Cha tapi dia sahabat kita," kata Sisi tegas.

"Sahabat lo, bukan sahabat gue! Gue gak mau punya sahabat munafik kaya dia!"

"Kali ini gue setuju sama dia," ujar Bisma menunjuk Icha.

"Kalian berdua jangan gitu kek, gimana pun dia juga teman kita." Naya menaikkan nada bicaranya entah mengapa gadis itu tidak suka jika mereka berpikiran seperti itu pada Putri.

"Nay, dia patut dapat itu semua." Bisma menatap Naya dalam.

"Menurut gue kalian gak perlu gitu ke dia, siapa tahu pelakunya bukan dia," kata Bimo memperingati.

"Udah jelas dia ngaku sendiri!" sungut Icha.

"Benar, kemarin dia ngaku sendiri!" ucap Adit.

"Kemungkinan besar emang dia, noh dia suka sama Bisma." Tio menujuk Bisma dengan dagunya.

"Gue cuma ingetin aja, siapa tahu kalian bakal nyesel."

"Dih ngapain juga nyesel, penghianat kaya dia biarin aja. Dia kecelakaan juga karena karma udah buat gue pincang!" emosi Icha.

"Mulut lo benerin bangsat! Jaga ucapan lo!" Cecep menunjuk wajah Icha.

"Lo ngapain anjing!" Bisma menepis telunjuk Cecep yang berada tepat diwajah Icha.

"Lo bela dia?!"

"Dia ngomong fakta!" sahut Bisma lantang.

BRAKK...

Cecep menendang kursi didepannya hingga membuat mereka terkejut, bahkan sebagaian penghuni kelas sudah menatap ke arahnya bingung.

"Awas aja sampai lo semua nyesel!" ujar Cecep kemudian melenggang pergi.

***

"Gimana keadaan lo?" ucap seseorang lewat ponselnya.

"Gue baik, untungnya ada yang tolongin gue. Gimana keadaan disana?"

"Sesuai rencana, apa yang kita duga benar."

"Gue gak nyangka dia munafik kaya gitu."

"Namanya cinta bisa bikin buta."

Orang disebrang sana menarik nafasnya dalam. "Selanjutnya kita susun rencana lagi."

"Oke, lo pulihin dulu kesehatan lo. Nanti malem gue kesana, lo jangan lupa minum obat."

"Siapa yang minum obat?"

Bimo mengerjap, cowok itu langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Lo ngapain disitu?" tanya Cecep yang sejak beberapa menit lalu sudah berdiri dibelakang Bimo.

"Kepo lo!" decak Bimo.

"Lo lagi telfon sama siapa dah? Segala ngumpet-ngumpet kek maling."

"Bukan siapa-siapa."

Cecep memandang Bimo penuh selidik. "Lo punya gebetan ya?!" tuduhnya.

"Gak!"

"Ayolah man, kita udah sahabatan dan lo masih sembunyi-sembunyi?"

"Gue gak punya gebetan, emangnya lo sana sini gebet!" ejek Bimo berjalan menjauhi Cecep.

"Sekate-kate lo kalau ngomong! Perasaan gue tuh cuma buat Putri seorang," ujar Cecep menggebu-gebu sampai memukul dadanya.

"Emang Putri suka sama lo?" tanya Bimo langsung membuat Cecep bungkam.

"Boro-boro, dia sukanya sama Bisma bukan gue, sakit nih hati gue" sahut Cecep lirih, tangannya menunjuk dada kananya.

"Yeilah jadi cowok mlempem amat kaya krupuk kena air, kalau lo suka ya kejar lah."

"Lo pikir selama ini gue gak ngejar dia? Gue udah ngejar dia, ibaratnya gue sama dia itu udah kaya tom and jerry, gue ngejar dia tapi dia lari terus." Cecep menghembuskan napasnya, tubuhnya yang tegap kini runtuh begitu saja. 

"Perjuangin terus jangan mundur gitu aja," intrupsi Bimo.

"Mau sampai badai juga bakal gue perjuangin dia," kata Cecep serius.

"Bagus kalau gitu, buktiin ke dia kalau lo serius."

"Pasti, btw tumben amat lo nasehatin gue masalah ginian?" tanya Cecep penasaran.

"Kasihan lo, takutnya gila gara-gara cinta ditolak," ujar Bimo meledek.

"Sialan!"

***

PLAK...

Naya memukul helm Bisma keras ketika cowok itu terus saja menggodanya. Bisma dengan sengajanya menghentikan motornya mendadak sehingga Naya refleks memeluk badan cowok itu.

"Bisa gak sih jangan modus?!" tanya Naya ketus.

"Selagi ada kesempatan kenapa engga," sahut Bisma enteng seraya terkekeh.

"Sinting!"

"Udah kaya gini aja biar anget sama biar Naya gak kebawa angin," ujar Bisma mengeratkan tangan Naya yang melingkar sempurna diperutnya.

"Awas deh!"

Bisma menahan tangan Naya yang hendak melepaskan lingkaran diperutnya. "Kaya gini aja Nay,"

"Aku rela jadi sinting demi kamu," kata Bisma dengan nada alay.

"Diem deh! Alay banget jadi cowok!" decak gadis itu kesal.

"Alay juga Naya pernah suka," celetuk cowok itu dengan santainya.

"Kepepet doang, gue mah aslinya ogah sama lo!"

"Dih kok gitu?!"

"Karena gak gini."

"Nay..." panggil Bisma lirih.

Naya berdeham dibalik helmnya. Gadis itu mengerjap seraya menunggu ucapan Bisma selanjutnya.

"Bisma mau minta waktu Naya tapi bukan sekarang," kata Bisma membuat Naya mengernyit bingung.

"Terus?"

"Nanti kalau udah ada waktu yang tepat, Bisma mau minta waktu Naya seharian buat bareng sama Bisma."

"Ya elah, kaya sama siapa aja lo? Bukannya lo selalu ambil keputusan sendiri tanpa persetujuan gue?" ujar Naya santai.

Bisma terkekeh. "Iya sih, tapi kali ini harus ada jawaban dari Naya sendiri."

Naya tampak mengimang-ngimang ajakan Bisma. "Hm.... Oke."

"Serius?"

"Iya, kabarin aja lo mau kapan, Insya Allah gue luangin waktu buat lo."

Bisma menoleh ke samping, cowok itu bersorak senang. "YESSS!" teriaknya membuat pengguna jalan lain melihat ke arahnya.

"Jangan kaya gitu dongo, gue malu!"

"Bisma happy banget, nih pegang aja jantungnya udah kaya tempat dugem," ujar Bisma menarik tangan Naya ke dadanya saat sedang berada di lampu merah.

"Udah deh malu diliatin orang!" kata Naya menaril tangannya.

"Biarin paling yang ngeliatin kita jomblo," ujar Bisma terkekeh.

"Emang lo gak jomblo?"

"Enggak," sahut Bisma enteng sambil menjalankan kembali motornya karena lampu sudah berubah warna menjadi hijau.

"Lo udah punya pacar?" tanya Naya yang entah mengapa hatinya merasa janggal.

"Udah."

Naya bungkam, perasaannya sudah tidak karuhan mendengar jawaban dari Bisma. "Langgeng deh," ujarnya.

Bisma diam-diam memperhatikan Naya dari belakang, melihat wajah Naya yang berubah murung membuatnya tertawa dalam hati.

"Naya cemburu?" tanya Bisma sambil menahan tawanya.

"Gak, b aja!" sahutnya ketus.

"Jujur aja kali, Naya cemburu kan?" goda Bisma kembali melihat Naya di kaca spionnya.

"Enggak!"

"Naya mau tahu siapa cewek Bisma?"

"Siapa?" Tak bisa Naya pungkiri jika dalam hatinya sangat ingin tahu siapa gadis yang mampu membuat Bisma luluh.

"Cewek yang duduk dijok belakang motor Bisma," jawab Bisma cepat.

Otak Naya seperti berhenti sesaat, buktinya cewek itu hanya diam sambil memikirkan ucapan Bisma.

"Hah?" Hanya kata itu saja yang lolos dari bibir merahnya.

"Cewek Bisma itu yang sekarang lagi duduk di jok belakang motor ini," ucap Bisma.

"Gue?"

"Iya."

Sialan!

"Gue kira lo udah punya cewek baru, bikin takut aja lo!" celetuk Naya belum menyadari apa yang ia katakan.

"Takut kenapa? Naya takut kalau Bisma sama cewek lain?"

"Nggak!"

"Nggak salah, kan?"

"Apaan sih?!"

"Cie cemburu," ledek Bisma terkekeh.

"Gak jelas lo!"

"Bilang aja Nay kalau cemburu," ujar Bisma lagi.

"ENGGAK! NGESELIN LO MAH!" pekik Naya memukul bahu Bisma.

"HAHAHA CEMBURU!" Bisma semakin meledek gadis itu apalagi wajah Naya kini sedang menahan malu.


---TBC❤---

Aloo pren apa kabar?

gimana cerita kali ini? absurd kan maaf ya gada ide wkwk.

kalian masa baca doang si, komen sama vote dong biar makin semangat.

Continue Reading

You'll Also Like

564K 31.1K 74
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
3M 251K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
2.3M 148K 45
‼️ NEW VERSI ‼️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓲𝓽𝓲𝓴 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲, 𝓭𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓻...
1.7M 100K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...