BRIANNA [Proses Revisi]

By saripahsaa

1.2M 138K 7.1K

Matanya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang menembus masuk dalam indera penglihatannya. Setelah terbuka... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41

Chapter 2

56.1K 6.1K 98
By saripahsaa

***

Perlahan kelopak matanya membuka sedikit demi sedikit menyesuaikan dengan kondisi cahaya yang menyinari seluruh wajahnya. Saat mata indah itu terbuka dengan sempurna, ia dengan pelan menelusuri setiap objek. Bisa dilihat bahwa ruangan ini terlihat sangat besar nan megah dengan di dominasi warna merah muda dilengkapi beberapa barang mewah.

Dahinya mengernyit bingung 'Dimana ini?'

'Ini jelas bukan kamarnya!'.

'Apakah saat ini dirinya masih berada didalam mimpi?' tanyanya pada diri sendiri.

Seolah tak percaya dengan kondisi saat ini, dengan ragu-ragu tangannya menarik keatas untuk mencubit pipinya memastikan apakah ini benar-benar nyata atau hanya sebatas mimpi saja.

Kenyal dan lembut.

Caitlin terkejut, ini... tangannya yang biasanya kurus dan Panjang kini berubah menjadi mungil dan sedikit berlemak. Memastikan sekali lagi, Caitlin mengangkat tangannya berharap yang ia lihat hanya khayalannya saja. Namun sayangnya, harapan itu pupus sudah, tangan itu tetap mungil meskipun ia terus menggerakannya beberapa kali dengan lucu.

Caitlin frustasi. Sebenarnya apa yang telah terjadi padanya? Bagaimana bisa dirinya berubah menjadi bayi?

Larut dalam keterkejutannya, Caitlin masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Tiba-tiba saja suara intrupsi seseorang menyadarkannya. "Baby Anna sudah bangun rupanya ya..?"ucap seorang wanita dewasa dari arah pintu dengan tersenyum.

Caitlin menoleh pelan, terlihat sosok wanita dewasa yang ia duga umurnya masih 30 tahunan.

Caitlin termangu. Tunggu... Anna? Siapa dia? dan siapa wanita asing di depannya ini?

Pikirannya berkecamuk dengan apa yang telah terjadinya padanya saat ini.

"Hei kenapa diam saja hm?"tanyanya. Sedangkan Caitlin dia hanya diam termangu.

"Ayoo... saatnya kita mandi baby girl" kata wanita tersebut.

Dengan hati-hati wanita itu menggendong tubuh mungilnya Dan Caitlin hanya diam saja tidak bereaksi apa-apa. Sesampainya mereka di kamar mandi yang terlalu lias untuk seukuran bayi sepertinya, dan yang lebih takjubnya lagi

Semuanya seperti terbuat dari emas.

'Sekaya apa keluarga ini' batinnya meringis.

"Nah sudah selesai"ujarnya.

Karena terlalu fokus melihat-lihat sampai tidak sadar bahwa dirinya telah selesai di mandikan.

Berjalan keluar dari kamar mandi, lalu di baringkan tubuh Caitlin di tempat tidur tadi.

"Tunggu sebentar yah sayang Mommy ambilkan pakaiannya dulu" ujarnya lembut.

Caitlin mengangguk lucu seolah mengerti.

Dengan gemas wanita itu mencium pipi tembam nya dengan pelan, lalu beranjak dari ranjangnya.

Saat wanita itu hilang dari pandangannya, Caitlin bergeming. Dia sadar bahwa dirinya saat ini memasuki tubuh seorang bayi yang ia duga anak dari wanita cantik tadi. Wanita tersebut memanggilnya dengan sebutan Anna, nama dari pemilik tubuh ini.

Pertanyaannya sekarang bagaimana bisa dia memasuki tubuh ini? Dan dimana pemilik aslinya?

Caitlin menghela nafasnya panjang, Semuanya terlihat membingungkan.

"Lama ya?"

"Sini Mommy pakaikan bajunya" kata Wanita dewasa itu seraya mengambilkan dress berwarna peach dengan dipadukan hiasan mutiara di area depan dan manik-manik berwarna putih terang di area bawah dress.

Lalu, wajahnya di lapisi oleh beberapa bedak bayi entah apa itu, setelah dirasa sudah selesai.

"Ah... cantik sekali!" ujar Wanita tersebut dengan berseru.

Benarkah dirinya secantik itu? ia jadi penasaran bagaimana rupa dari pemilik tubuh ini.

Mata bulatnya berkeliaran mencari sesuatu,dan... ketemu! di pojok sebelah kiri ada meja rias, yang di penuhi pernak-pernik lucu berwarna merah muda, lengkap dengan cermin yang ukurannya lumayan besar. Caitlin mengadahkan kepalanya, lalu menunjuk pada meja rias tersebut. Seolah mengerti apa yang di inginkan sang anak wanita dewasa tersebut lantas menggendong tubuh mungil Brianna dan berjalan menuju meja rias.

Di dudukannya tubuh mungil itu keatas pangkuannya, kemudian matanya menoleh kearah cermin

Deg!

Sangat cantik.

Selama hidup 20 tahun dia tak pernah menemukan bayi dengan wajah secantik ini. Dan di perkirakan jika umur bayi ini kisaran 8 bulan.

Fitur wajahnya benar-benar menjadi idealisme bagi banyak orang, dengan mata yang jernih berwarna hitam pekat nan sedikit berair, bulu matanya yang lentik, alis tebal terbentuk sempurna, hidungnya yang mancung namun mungil, pipinya yang tembam berwana merah alami, bibir yang ranum semerah cherry dan jangan lupakan kulitnya seputih susu, ditambah rambutnya yang berwarna putih terang.

Benar-benar definisi malaikat.

"Sudah selesai sayang?"

"Daa...." balas Caitlin secara tidak sadar.

Sedangkan wanita dewasa itu terkejut, anaknya bisa berbicara dan seolah mengerti apa yang dia ucapkan.

"Sayang k-kamu mengerti apa yang Mommy ucapkan?" tanyanya kaget.

Sedangkan Caitlin, dia hanya meringis pelan merutuki kecerobohannya, bisa-bisanya dia menjawab pertanyaan wanita itu.

"Ayo sayang kita kebawah, dan Mommy akan bilang pada semua orang kalau kamu sudah pintar berbicara" kata wanita itu tanpa menutupi perasaan gembiranya.

Lagi-lagi Caitlin hanya meringis atas kebodohannya itu.

***

"Hei kembalikan mainan ku bocah tengil!"

"Tidak mau wlee!!" balasnya dengan nada meledek.

"Hei... Kau?!" marahnya.

"Pinjam sebentar saja, pelit sekali kau ini" dengusnya.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" ujarnya dengan mengejek.

"Ck terserah kau saja lah! Huh... dasar menyebalkan". Kesal anak tersebut dan berbalik pergi.

Para orang dewasa yang menyaksikan pertikaian antara keduanya hanya terkekeh pelan seolah sudah biasa dengan pertengkaran yang barusan terjadi.

"Dimana istrimu Leon?" tanya seorang pria yang umurnya sudah setengah abad namun masih terlihat tampan dan sehat walau sudah tidak muda lagi.

"Dia ada di kamar baby Ann Ayah" jawabnya.

"Kenapa lama sekali"

"Coba kau susul Leon" pintanya.

Leon mengangguk patuh, namun belum sempat berdiri tiba-tiba saja.

Tap

Tap

Tap

Terdengar bunyi hak sepatu begitu menggema dari arah tangga, lalu muncullah dua orang wanita beda generasi.

"Maaf menunggu lama" ucapnya lembut.

Saat ini mereka berdua sudah sampai di ruang keluarga.

Sedangkan Caitlin, dia hanya berdiam diri dengan tenang di dalam gendongan wanita paruh baya tadi. Namun, matanya menelisik satu persatu orang yang ada di ruangan ini.

'Mereka semua terlihat asing' batinnya.

Ia menerka-nerka sebenarnya siapa mereka semua.

Terlalu fokus dalam lamunannya, tanpa tau bahwa saat ini dirinya tengah menjadi pusat perhatian semua orang.

Btw aku pake bahasanya baku yaa, kalo misalnya kalian sukanya non baku maap keknya salah lapak.

Jan lupa buat komen sm vote nyaa yaa.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

880K 53.2K 56
Setelah menerima banyak luka dikehidupan sebelum nya, Fairy yang meninggal karena kecelakaan, kembali mengulang waktu menjadi Fairy gadis kecil berus...
304K 20.6K 22
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
374K 43.3K 55
Rafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung me...
386K 26.1K 26
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...