DERMAGA [END]

By Chndrbn

136K 12.5K 5.2K

- Tempat Berlabuhnya Wanita Wanita Cantik - Dermaga Abimana anak kepala sekolah sekaligus kapten basket di S... More

P R O L O G
1. HARI PERTAMA
2. DERMAGA?
3. CLUB BASKET
4. SUDAH PUNYA PACAR?
5. KEGADUHAN LAGI
6. IDE CEMERLANG
7. SEBUAH CIUMAN
8. SKANDAL DERMAGA
9. TARUHAN
10. MARAH
12. PANGGIL GUE AGA
13. BOLOS
14. RUMAH POHON
15. RUMAH POHON 2
16. MEMORY CAFE
17. PACARAN
18. KORIDOR
19. KECELAKAAN
20. LEKAS PULIH ARA
21. PENDAPAT BINTANG
22. NAIK PERAHU
23. TARUHAN 2
24. MELIHAT SENJA
25. KECEWA
26. BERANTEM
27. I HATE YOU
28. ULAH DINDA
29. HUKUMAN UNTUK DHITO
30. KASIAN ARA
31. MASIH NGAMBEK
32. ATLANTA
33. BONEKA BERJALAN
34. BUNUH DIRI
35. PERTANDINGAN TERAKHIR?
36. MAKANYA CARI PACAR
37. RUMAH SORAYA
38. PENELEPON MISTERIUS
39. DERMAGA TERKUNCI
40. SIAPA PELAKUNYA?
41. DINDA GILA
42. AB-
43. SIAPA DIAA?
44. ANEHH
45. UWUPHOBIA
46. JANJI DERMAGA
47. BESOK?
48. HAH?!
49. WELCOME TO THE HELL
50. PERTANDINGAN TERAKHIR DERMAGA
51. NANTI MALAM PARTY
52. JATUH KE SUNGAI
53. BULAN?
54. SURAT MISTERIUS
55. IMPOSTOR
56. BINTANG DAN BULAN
57. EPILOG
KEJUTAN!
KEJUTAN LAGI

11. MENJADI BAIK

2.3K 300 101
By Chndrbn

Seragam Ara basah kuyup sekarang, hawa dingin tiba tiba saja menyerang badan Ara ditambah AC dikelasnya menyala."Ra gimana nih stok baju uks habis," ujar Bintang.

"Nggak usah nggak papa Bin, gue bawa jaket kok,"

Mendengar Ara membawa jaket lantas saja Bintang mengambil jaket itu diloker Ara, untung saja jaketnya tak basah, "Nih Ra pakai," Bintang memakaikan jaket berwarna hijau toska itu.

"Raa," panggil seseorang dari pintu kelas.

Bintang melihat siapa yang memanggil dan ternyata Dhito, "Raaa lo kenapaa?" tanya Dhito cemas.

"Enggak papa To," ucap Ara.

"Enggak papa gimana lo basah kuyup gini," cemas Dhito.

Ara menatap Dhito tajam, "Gue nggak papa To, mau ngapain kesini?" tanya Ara mengalihkan pembicaraan.

"Lo kedinginan Ra, gue beliin teh anget dulu ya," Ujar Dhito yang masih mencemaskan keadaan Ara.

"Nggak usah teh, susu coklat aja," kekeh Ara.

"Oke susu coklat hangat datang dalam lima menit,"

Benar saja hanya butuh lima menit Dhito datang membawa segelas susu coklat hangat, Ara tersenyum menerima itu, "Makasih To," ucap Araa.

"Btw ngapain lo kesini?" tambah Ara.

"Oh gue cuma mau ngajakin lo nonton setelah pulang sekolah mau nggak?" Tanya Dhito.

"Mauu, ayoo!" Girang Ara.

"Lo mau apa genrenya?" tanya Dhito lagi.

"Drama romance aja," balas Ara.

"Oke, film Glen Anggara aja," jawab cepat Dhito.

Ara mengangguk setuju kalau nanti akan menonton film itu, jam sudah menunjukan pukul setengah delapan dan bel sudah berbunyi.

Dhito bergegas untuk kembali kekelasnya, "oke nanti setelah pulang sekolah," ucap Dhito.

•••

Jam istirahat akhirnya dimulai, hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk keluar membeli makanan atau keperluan lainnya.

Tentu saja Ara memilih untuk pergi kekantin, mengisi perutnya yang keroncongan, "Bintang ayo kekantin," ajak Ara.

Ara yang masih mengenakan jaket hijau toska itu tak sabar menunggu Bintang yang lamanya pakai banget, "Bin ayo gue tinggal nih," ucap Ara tak sabar.

"Bentar,"

Ara bergegas menuju kantin, tak dipungkiri jam istirahat pertama kantin akan dibom bardir semua siswa SMA Angkasa, maka dari itu Ara ingin cepat cepat supaya dapat meja.

Setelah sampai dimeja kantin favorit Ara, langsung saja teriak memanggil mbak Putri, "Mbak puttt, baso dua mangkok!" teriak Ara.

Sengaja Ara memesan baso agar badannya lebih terasa hangat, karena dari tadi ia menahan dingin yang terus menyerang badannya, "Lo minum apa Bin?" tanya Ara.

"Biasa aja,"

"Minumnya biasa mbak!" Tambah Ara.
Tiba-tiba saja seseorang datang mengagetkan Ara dan Bintang yang sedang asyik mengoceh, "Heeii," ucap Dermaga tiba tiba datang.

"Hah? Ngapain kak Aga disini?" tanya Ara.

"Lo kenapa pakai jaket?" tanya Dermaga balik.

"Baju dia basah," jawab cepat Bintang.

Mata Dermaga terbelalak bingung, "Bagaimana bisa basah? Lo main air?" tanya Dermaga lagi.

"Enggak, semua itu karena—" tiba tiba saja ucapan Bintang terhentu.

"Aaaa," teriak kecil Bintang.

Ara ternyata mengode Bintang dengan menginjak kakinya pantas saja dia teriak menahan kesakitan, "Karena tadi gue jatuh ditoilet," sambung Ara.

"Yakin?" tanya Dermaga memastikan.

"Yakin seratus persen,"

Dermaga hanya mengangguk mengiyakan perkataan Ara dan tentu saja dia percaya apa yang dibilang Ara barusan.

"Gue minta kontak lo boleh nggak?" tanya Dermaga.

Ara terkejut mendengar pertanyaan itu, yang benar saja Dermaga meminta kontaknya, "Hah? Buat apa?" tanya Ara binggung.

"Ya buat chatingan lah," jawab cepat Dermaga.

"Hah??!" tangan Ara benar benar tremor sekarang.

"Berapaa?

"Apanyaa?" tanya Ara balik.

"Nomor lo Araa," ucap Dermaga mulai kesal.

Dermaga memberikan ponselnya kepada Ara agar dia menulis nomornya sendiri, "Udah itu kak," ucap Ara.

Dermaga menerima ponsel yang diberikan Ara, dari tadi Ara terlihat sangat bingung dan jelas terlihat dari ekspresi wajahnya, "Lo kenapa tremor ra?" tanya Dermaga.

"Enggak," jawab cepat Ara menyembunyikan tangannya.

"Gue misscall ya nanti save kontak gue balik," ucap Dermaga.

Ara mengangguk pagam, dan baru ia menyadari sekarang kalau ponselnya remuk karena dibanting Dinda tadi pagi, "Udah gue telpon kenapa nggak aktif Ra?" tanya Dermaga bingung.

"Hpnya Ara rusak, tadi pagi—" lagi lagi ucapan Bintang dipotong Ara.

"Tadi pagi kedudukan saat Ara jatuh di toilet," bohong Ara.

"Yah nggak ada gunanya dong gue minta kontak lo," dengus Dermaga.

"Gini aja nanti pulang sekolah temuin gue diparkiran," ucap Dermaga.

Mendengar hal itu Ara benar benar terkejut, jantungnya tiba tiba berdecak kencang tak seperti biasanya, "Tapi kak gue ada janji," ucap Ara.

Dermaga sepertinya tak mendengar karena bergegas karena dipanggil Niko dari kejauhan, "Nanti pulang sekolah gue tunggu diparkiran," gegas Dermaga.

Ara hanya mengangguk, "Kenapa lo terima Ra?" tanya Bintang kesal.

"Kasian Dhito," tambahnya.

"Mau gimana lagi, gue bener bener bingung Bin," decak Ara.

Bintang termenung entah apa yang sedang dia pikirkan sekarang, "Ra lo nggak curiga apa?" tanya Bintang tiba tiba.

"Curiga apa?" tanya Ara.

"Ya Aga, bagaimana bisa dia berubah secepat itu pada lo?" tanya Bintang.

Sebenarnya pertanyaan yang sama dari kemarin melayang layang dikepala Ara, "Gue juga nggak tau, suka kali sama gue," senyum Ara.

"Jangan gr dulu," balas Bintang.

"Perasaan gue kok gak enak ya Ra," tambah Bintang.

•••

Bel terdengar nyaring, pertanda sudah waktunya untuk pulang tetapi berbeda dengan Ara ia tak pulang melainkan ingin bertemu Dhito sebelum terlambat.

"Tooo! Too tunggu!" teriak Ara sambil berlari lari.

Dhito menoleh karena terdengar nyaring sekali panggilan Ara barusan, "Mau langsung nonton?" tanya Dhito tiba tiba.

Ara terdiam, bibirnya tiba tiba kelu untuk bicara tetapi Ara memberanikan diri untuk bicara soal nonton itu ke Dhito, "Too maaf sebelumnya?" lirih Ara.

"Soal apa?" tanya Dhito kebingungan.

"Soal nonton, gue kayaknya nggak bisa ikut," tambah Ara.

Dhito mengenyitkan alisnya, bingung apa yang sedang Ara bicarakan, "Maksud lo Ra?" tanya Dhito memastikan.

"Ini soal misi Ara hari itu Too, lo masih inget kan," ucap Ara.

"Masih, misi lo yang jauhin kak Dinda dari Dermaga kan?" ucap Dhito santainya.

Ara yang mendengar hal itu langsung membungkam mulut Dhito, hingga Dhito tak sanggup bicara lagi, "Too jangan kenceng kenceng nanti banyak yang denger," peringat Ara.

"Iya iyaa maaf,"

"Terus gimana dong," tambah Dhito.

Ara malu sebenarnya membicarakan hal ini ke Dhito tetapi apa boleh buat? Ara harus melakukannya, "Jadi kak Aga itu ngajak gue pergi nanti," gumam Ara.

"Yakin? Bukannya kemarin udah?" tanya Dhito.

"Iya udah, tapi ini lagi To, kesempatan emas kayak gini nggak bisa datang dua kali," ucap Ara meyakinkan Dhito.

Dhito mengangguk paham, dan paham sekali apa yang dimaksud Ara walaupun tersampaikan secara tersirat, "Okee, serah lo" ujar Dhito.

"Tapi tetep inget pesen gue, jangan sampai lo mau diajak Aga ke hotel!" pesan Dhito.

"Suer gue nggak akan mau!" Ara mengacungkan dua jarinya.

"Ya udah sana," suruh Dhito.

"Tapi gue minta maaf To, jadi nggak enak nih nanti kalo nggak dimaafin," ujar Ara dengan muka memelas.

Dhito hanya tersenyum mendengar ucapan Ara barusan, gadis itu benar benar menggemaskan kalau sedang begini, "Iya iyaa udah sana pergi," ucap Dhito tersenyum manis.

...

Gadis yang mengenakan jaket hijau toska itu terlihat kelelahan mungkin karena berlari dari sana ke tempat parkir, "Tumben lama Ra?" Tanya Dermaga setelah Ara tiba.

Ara tak berhenti terengah engah, keringatnya bercucuran kemana mana, "Maap kak, Ara ada urusan sebentar," ujar Ara.

Dermaga mengulurkan helm yang dari tadi dipegangnya, "Nih pakai," suruh Dermaga.

"Makasih kak,"

Setelah itu Ara naik ke motor berwarna merah itu, kali ini sudah kedua kalinya Ara duduk dibelakang Dermaga, "Eh kak Aga nggak bawa buku?" tanya Ara.

"Ngapain sekolah bawa buku?" ujar Dermaga tersenyum.

Tas Dermaga benar benar kosong, tipis tak ada isinya kalau Ara boleh nebak pasti hanya kaos ganti untuk basket,"Kita mau kemana kak?" tanya Ara.

"Nanti lo tau,"

Tak sampai satu jam Ara sampai ditempat yang dituju Dermaga, "Ngapain kita ke Mall kak?" tanya Ara lagi.

Dermaga hanya tersenyum mendengar pertanyaan Ara barusan, dan dengan cepat Dermaga menggandeng tangan mungil Ara tersebut, "Katanya handphone lo rusak, jadii—" ucapan Dermaga terpotong.

"Jadi?"

"Beli handphone baru lah," ucap enteng Dermaga.

Ara terkejut mendengar hal itu, benar benar tak percaya tadi dengan menggandeng tangan Ara saja Ara merasa ini semua hanya mimpi belaka, "Handphone Ara masih bisa diperbaiki kak," ucap Ara

"Lagi pula Ara mana punya uang buat beli Handphone baru," ujar Ara menghentikan langkahnya.

"Tenang aja Ra, gue yang bayarin," ucap enteng Dermaga lagi.

"Kenapa tiba tiba kak Aga sepertinya baik ke Ara?" tanya Ara tiba tiba yang membuat Dermaga benar benar mematung.


MAAF AGAK LAMA UPDATENYA

MASIH SUKA CERITA DERMAGA NGGAK?

NEXT NGGAK NIH?

Continue Reading

You'll Also Like

63.1K 4K 54
[PROSES REVISI] welcome to my fictional world sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang men...
GAZALA By Ikaevistpl

Teen Fiction

61.9K 2.4K 15
Gazala Renoa Revanza. Revanza? Yups, anak dari pemilik sekolah SMA Pelita Bandung. Siapa sih yang gak kenal dia? Cool, ganteng, pintar, cuek, agresi...
2.1K 304 31
[UPDATE RANDOM✌] "Mimpi adalah bagian terbaik dari hidupku ... dan kamu adalah bagian terbaik dari mimpi itu ...." Nara tidak menyangka keputusannya...
28.9K 65 150
Rekomendasi wattpad • Geng motor • Osis • Misteri • Perjodohan • Perselingkuhan • Obsesi • Psychopath • Mature 🔞 Yang lagi bingung cari bacaan bisa...