[END] Not Innocent {Markhyuck}

By sungmngrl

6.1M 537K 108K

Yang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dib... More

1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
Visualisasi
23
24
25
26
27
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
69
70
71
72
73
74
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
90
91
92
93
94
mauu tanyaa

89

41.8K 4.4K 890
By sungmngrl

Kenapaa yaa, aku jadi gak tega jugaa mau nyelesain ini ceritaa 😭😭

Yaudah lah yuk kita lanjut! Mana banyak yang minta Chenle nya nenen sama Echan lagi, otak kalian emang.. yaa kita sama aja sih sebenernya 😀

.
.

"Markk bangun!"

Haechan sudah sedikit memekik karena Mark tak kunjung bangun dari tidurnya, jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi.

Dengan wajah ditekuk juga bibir mengerucut miliknya, Haechan meletakkan Chenle tepat diatas kepala Mark, terserahlah. Haechan kesal sekali di buat oleh suaminya itu.

Berjalan kearah kamar mandi, Haechan membiarkan Chenle berdua dengan suaminya itu, suara dentuman pintu yang keras berhasil membuat Chenle tersentak, menoleh kearah pintu di mana Haechan menghilang di baliknya. Tak menangis, anak itu malah menarik rambut Mark kuat-kuat, entah apa maksudnya, mungkin anak itu mengatakan pada sang ayah kalau pemilik tahta tertinggi di rumah ini sedang marah-marah.

"Baa.. Baa." Kata Chenle sembari tangannya masih menarik rambut Mark, berusaha keras membangunkan Baba nya dari tidur mati nya itu.

Lama dak mendapatkan respon, Chenle akhirnya menyerah, ia berguling ke samping dan memainkan kaki miliknya, melirik kearah Mark yang masih asik memejamkan mata.

Bermenit-menit berlalu Mark tak kunjung bangun, Chenle yang di tinggal sendirian merasa bosan, anak itu akhirnya menangis karena merasa terabaikan. Tak lama Haechan keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan pakaiannya, menatap datar kearah Mark yang sudah bangun- setengah sadar, masih mengumpulkan nyawanya.

Dengan perasaan kesal Haechan mengambil Chenle dari samping Mark, lalu mengajak anaknya itu untuk keluar kamar, meninggalkan Mark yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Maa.. nen." Chenle mendongak, melihat kearah Haechan yang menggendongnya. Haechan sendiri menunduk, ia tersenyum lalu mengangguk.

"Nanti ya, kita ambil buah dulu.. okeey?"

Chenle mengangguk, tersenyum menunjukkan dua giginya yang telah tumbuh, "ceeyy." Ujarnya lalu menyandarkan kepala di pundak Haechan sendiri. Sifat manjanya tiba-tiba saja keluar.

Setelah satu buah anggur berada di tangan Haechan yang ia ambil dari dalam kulkas sekarang Haechan juga Chenle menuju ke sisi kanan rumah. Tempat biasa Chenle berjemur kalau pagi-pagi begini.

Haechan mendudukan dirinya, menyandar pada punggung sofa lalu menghembuskan napasnya panjang. Pagi-pagi sudah di bikin kesal oleh suami tuh rasanya mau Haechan bejek-bejek aja itu muka, tapi nanti gak ganteng lagi Haechan yang rugi sih.

Haechan menunduk, melihat Chenle yang ternyata masih asik bersandar pada dada miliknya, terkekeh Haechan lalu menyikap bajunya sebatas dada, yang mana hal itu membuat Chenle tersenyum sumringah.

Haechan sendiri juga terkekeh di buatnya, mengelus sayang kepala sang anak yang sedang menyusu ini. Selagi Chenle menyusu, Haechan sendiri memakan anggur miliknya. Membiarkan Chenle dengan dunianya sendiri, tangan bayi itu yang satu sibuk memainkan puting milik sang Mama sedang tangan yang lainnya di tawan di belakang tubuh Haechan sendiri. Kaki Chenle juga tak tinggal diam, ia goyangkan kakinya yang menjuntai naik dan turun.

Sedang mulutnya juga tidak tinggal diam, bergumam tidak jelas, sampai kadang-kadang Haechan dibuat tertawa sendiri oleh gumaman anaknya itu.

"Aku cariin ternyata di sini."

Mendengar suara tersebut sontak saja membuat Haechan menoleh, hanya sekilas sebab ia kembali mengalihkan pandangan. Masih malas menatap wajah Mark yang sudah terlihat segar dengan rambut acak-acakan miliknya itu.

"Adek, bagi baba nenen nya satu dong." Kata Mark sembari memainkan tangan sang anak yang tidak beriman di salah satu puting Haechan lagi.

Chenle sendiri hanya menatap baba nya dengan tatapan polos, lalu setelahnya cuek kembali, tangannya yang tadi di pegang oleh Mark ia arahkan untuk menuju wajah Haechan.

"Mamamama~" Gumamnya lagi sembari meraih-raih pipi sang Mama.

"Adek kok baba di cuekin sih?" Kata Mark, masih berusaha mencari perhatian Chenle juga ibu dari Chenle sendiri. Mark cukup sadar bahwa Haechan saat ini sedang marah padanya.

Puk.. puk.

Mark terkekeh, "baba yang sebelah sini aja?" Katanya saat sang anak menjawabnya dengan menepuk dada Haechan yang bebas.

Chenle mengangguk setelahnya, lalu kembali asik menggoyangkan kaki dan menyusu. Sedang Mark dengan tidak tahu dirinya malah benar-benar memasukan puting sebelah kanan Haechan kedalam mulut miliknya.

Haechan jelas saja terkejut, ia menunduk untuk melihat Mark yang malah asik menyedot puting susu miliknya.

"Mark!"

Mark sendiri tak menggubris, asik memainkan puting tersebut dengan lidah miliknya, hal yang membuat Haechan kini memejamkan mata miliknya. Sialan level teratas sekali Mark Jung ini!

🔹🔹🔹

"Sayang udah dong marahnya." Mark memberutkan wajahnya, membuntuti Haechan yang saat ini sedang memasak untuk makan siang mereka.

"Ish awas dulu! Orang mau masak juga, potong nih punya kamu!" Ancam Haechan yang mana membuat Mark langsung memundurkan langkahnya.

"Chan, aku tahu aku salah. Lain kali kalo kamu suruh aku bangun bakal bangun kok, itu untuk yang terakhir kalinya."

Haechan sama sekali tak menggubris perkataan tersebut, ia masih sibuk memotong sayur-mayur.

"Chan.."

"Udah sana, liatin Chenle. Mau masak dulu."

"Dimaafin gak tapi?"

"Gak mood, nanti aja sana!"

"Yah by, ayo dong.."

Haechan lalu berbalik, dengan mata menghunus tajam kearah Mark juga sebuah pisau dapur di tangan kanannya sudah berhasil membuat Mark lari dari dapur menuju kamar miliknya. Meninggalkan Haechan yang masih menatap Mark dari tempatnya berdiri.

"Kesel banget, ngebo nya udah kayak mati suri! Untung masih niat bangun." Haechan mendengus, ia lalu menggelengkan kepala karena barusan saja mengatakan yang tidak-tidak pada suami sendiri.

"Maaf ya Tuhan, gak maksud nyumpahin suami mati suri, belum siap jadi duda." Katanya lalu kembali memotongi wortel yang tinggal setengah itu.

"Mah, Chenle belum mandi kan?"

Haechan kembali menoleh saat mendengar suara milik suaminya lagi, ia juga membawa Chenle dalam gendongannya. Haechan mengangguk, ia memang belum memandikan Chenle padahal jam sudah hampir menunjukkan pukul setengah sepuluh.

"Aku aja yang mandiin ya, Lele mandi sama Baba mau kan?"

Chenle mengangguk, lalu memeluk leher Mark dengan sumringah, Haechan sendiri diam-diam menatap gemas anaknya itu, hanya anak! Bukan suaminya juga. Setelah itu Haechan kembali sibuk dengan kegiatan masak-memasaknya.

Hingga beberapa menit kemudian terdengar suara tertawa Chenle yang berhasil membuat Haechan jadi ikut tertawa juga, Haechan menggelengkan kepala, entah apa yang kedua anak beranak itu lakukan sampai-sampai tertawa begitu besar di dalam kamar mandi sana. Haechan juga sampai lemas sendiri mendengar tawa Chenle juga Mark yang membuatnya ikut-ikutan tertawa, pasangan ayah juga anak itu sama-sama receh nya.

🔹🔹🔹

"Adek ih jangan di gigitin, nanti jebol kena marah mama loh." Kata Mark ketika melihat Chenle mengigiti botol-entah apa namanya. Mark sama sekali tidak mengerti.

"Ayo sini pakek bedanya dulu."

"YA TUHAN MARK JUNG! ASTAGA INI TUYUL DARIMANA?" Teriak Haechan ketika melihat wajah anaknya dipenuhi dengan bedak, tambah terbahak lagi ketika Chenle tersenyum.

"Ya ampun anaknya udah kayak ondel-ondel, Mark kamu emang bener-bener, ADUHH PUSING-PUSING." Haechan menepuk keningnya pelan, kelakuan anak sama bapak sebelas duabelas bikin pusing tujuh keliling.

Alhasil, Haechan sendiri yang turun tangan, membenarkan bedak yang seperti dempul itu di wajah sang anak, sedangkan Mark sendiri hanya tersenyum sembari menatap dua kesayangannya ini.

"Ayo emam dek." Haechan lalu menggendong Chenle untuk membawanya ke ruang makan.

"Aku Chan?"

"Ya ayo, mau di suapin juga?"

"Ya engga sih."

"Yaudah ayo!"

Haechan sudah lebih dulu berjalan, sedang Mark membututi di belakang sembari mengajak sang anak bercanda. Pagi hari yang cukup riweh di keluarga kecil Jung ini.

▫️▫️▫️

See youuu 💚💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

34.3K 5.2K 12
"tsundere banget sat." ini adalah cerita cinta ongniel yang disertai oleh ship-ship unyu lainnyaπŸ’
1.3M 137K 34
"Kak Mark itu tsundere, tapi gue sayang." Tentang Haechan yang harus selalu memiliki kesabaran lebih untuk menghadapi pacarnya yang tsundere akut, Ma...
167K 26.3K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
388K 23.3K 35
Markhyuck . . Haechan idol solo stan Korea Selatan, namanya ada di mana mana, begitu di kagumi banyak orang, serta visual yang sangat memukau siapap...