Setelah mengatakan kebenaran kepada teman temannya membuat Rachel akhirnya bisa bernafas lega bahwa teman temannya mendukung keputusan yang ia ambil.
Rachel yang baru saja keluar dari kelas dikejutkan oleh orang yang ada di depan kelasnya .
"Kenapa tuh cowok ada didepan kelas gue,masak iya dia nungguin gue? gak mungkin kan,mungkin aja dia kesasar kali,yaudah deh dari pada ladenin dia mending gue cabut pulang."
Saat Rachel ingin mengabaikan kehadiran zero ,tiba tiba tangganya langsung dicekal oleh zero dan membuat Rachel tercengang
Pasalnya zero tidak mengatakan apapun kepadanya,dan langsung menariknya begitu saja keluar dari halaman sekolah.
"Lo ,apa apa an sih, lepasin gue"ucap rachel sambil memberontak kepada zero,tapi cowok itu tetap tidak mendengar kan ucapannya.
"Lepas"
"Naik"
"Ngapain gue naik motor lo"
"Naik"ulang zero dengan tegas ke rachel.
"Ya,tapi jelasin dulu,kenapa lo nyuruh gue naik motor Lo!!"
"Mama nyuruh gue nganter lo pulang, terus kita langsung fitting baju!!"
Rachel dibuat tercengang pasalnya baru pertama kali dirinya mendengar bahwa seorang alzero bisa ngomong lebih dari 2 kata.
"Hah, gue baru tau lo bisa ngomong panjang lebar"
"Pake"ucap zero sambil memberi sweater nya ke rachel.
"Buat apa,gue pake sweater lo siang bolong ini."
Karena Rachel masih tidak mendengar ucapan zero,Tanpa pikir panjang zero langsung memasangkan lengan sweater nya ke pinggang cewek itu yang membuat Rachel deg deg kan,pasalnya kini wajah zero sangat dekat dengan nya,bahkan ia bisa mencium aroma maskulin dari tubuh cowok itu.
"Lo wangi"ucap Rachel ceplos,dan langsung menutup mulutnya.
"Aduh hell lo pakai acara keceplosan lagi,kalau dia ge er gimana."(batin Rachel)
"Emang"jawab zero singkat
"Naik"
"Iya"
"Untung nih sekolah udh sepi,kalau gak,bisa mati gue kalau ketahuan bareng sama fans nya nih cowok."(batin Rachel).
******
Sesampainya mereka disebuah butik yang amat sangat terkenal membuat Rachel tercengang setelah mengetahui jika butik ini milik calon mertuanya
"Turun!"
"Iya"Rachel pun langsung turun dan melihat butik didepannya yang sangat mewah,dan disana Rachel dan zero langsung disambut oleh mamanya zero selaku pemilik butik.
"Kalian udah nyampe, yaudah langsung masuk aja,mama udah pilihin kebaya yang bagus bagus tadi ayok"
"Iya Tante"
Didalam butik Rachel masih tidak percaya akan pemandangan yang ada didepannya, yaitu banyak sekali gaun pengantin dan juga aksesoris aksesoris lainya.
"Mama udah pilihin tadi tinggal kamu coba aja hel."
"Iya Tante" ucap Rachel sambil mengambil baju yang sudah dipilih kan oleh calon mertuanya itu
Sedangkan zero cowok itu tengah sibuk dengan smartphone nya dari tadi.
"Ayo Al kamu juga cobain di kamar ganti"
"Iya" ucap Zero sambil menyimpan ponselnya dan dan berjalan ke ruang ganti.
"Gimana hel pas kan kebaya nya?"tanya nurul sambil tersenyum ke arah Rachel yang telah selesai menggunakan kebaya yang ia coba tadi.
"Iya Tante pas kok"
"Jangan panggil Tante dong,masak iya kamu mau nikah sama anak mama,masih panggil tante"
"Kamu panggil mama sama kayak Al panggil mama,okeyy"
"E-eh i-iya tan, eh maksudnya mama"
"Gitu dong, ayok duduk dulu sambil tunggu Al nya selesai"
Setelah dirasa pas,zero langsung Menganti pakaian nya kembali dan keluar dari sana dengan wajah yang dingin,membuat Rachel menatap aneh ke cowok didepannya.
"Udah ya Al,kalau gitu sekarang kamu langsung antar Rachel pulang ya Al"
"Hm"
"Ayok"jawab zero ke Rachel yg dianggukan oleh rachel.
"Kalau gitu Rachel pulang dulu ya ma"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam,hati hati Al jangan ngebut kasihan calon menantu mama"
"Iya"
Sesampai nya di perkaragan rumah Rachel,cewek itu langsung turun dan melirik ke arah zero yang hanya menatap ke depan.
"Makasih,kalau gitu gue masuk dulu,lo gak mau mampir?"tanya Rachel ke zero, sedangkan cowok itu langsung pergi begitu saja tanpa menjawab ucapan Rachel tadi.
"Sumpah ya tu cowok,ngeselin banget sih,kesel gue" sambil menghentakkan kakinya dengan kesal,dan langsung saja rachel masuk kedalam rumahnya.
"Kamu udah pulang?"tanya nya putri kepada anaknya yang baru pulang dengan wajah yang kesal.
"Udah"
"Kok kesel gitu,kamu kenapa?"
"Gak papa,Rachel mau kekamar dulu"langsung saja rachel menuju kamarnya untuk beristirahat.
*****
"Eh zero mana ya,gak biasanya dia gak ngumpul bareng kita??"tanya iska ke bobi dan Akmal.
"Gak tau gue,akhir akhir ini lo liat gak kalau tingkah laku zero agak aneh."
"Iya juga ya "
"Langsung tanya aja tuh anak ya Dateng"tunjuk Akmal kearah zero yang baru datang,dan langsung duduk di bangkunya.
"Zer Lo dari mana aja??"
"Butik nyokap"
"Ngapain lo ke butik nyokap lo,gak biasa banget lo kesana "tanya bobi sambil memakan keripik yang ada di tanggannya.
"Fitting"jawab zero santai yang membuat teman temannya terkejut dengan ucapan sahabatnya itu.
"Lo nikah"tebak asal iska dan Dianggukan oleh zero.
"Hm"
Bobi yang mendengar itu pun langsung tersedak keripik yang ada dimulutnya dan langsung buru buru meminum soda yang ada di depan nya,dan juga Akmal serta iska pun tak kalah terkejutnya mendengar ucapan zero tadi.
Sedangkan zero dengan santainya mengambil kaleng soda yang ada didepannya dan meminum nya dengan santai.
"Lo serius,sama siapa ?"tanya Akmal
"Jangan jangan lo hamilin ceweknya"tuduh Akmal
"Gak"
"Terus karena apa ALZERO?"tanya Bobi dengan penasaran.
"Gua dijodohin nyokap"
"Sama siapa zer?"tanya Akmal dengan wajah serius nya
"Rachel anak MIPA 1 "
"Buset,sama temanya si Caca"
"Wahh,parah lo duluin gue."ucap Akmal
"Jangan lupa undang kita kalau lo nikah "
"Hm"
"Buset,enak banget si zero ya dapetnya cewek cantik ,paket komplit deh "
Saat Akmal dan bobi sedang kedapur, sekarang hanya ada iska dan zero diruang tamu.
"Zer,kalau lo nikah dia gimana?"
"Gak tau"
"Gue harap lo jangan pernah nyakitin hati Rachel, kalau lo udah nikah sama dia."
"Hm"
"Kalau gue kasih saran, lebih baik lo lupain dia,terus lo mulai buka hati lo buat Rachel, karena Rachel akan jadi istri lo, tanggung jawab lo"
"Gua gak bisa"jawab zero enteng dan langsung mendapat gelengan kepala dari iska, melihat sahabatnya yg masih menyimpan rasa buat orang yang udh meninggalkan nya.
"Terserah lo,yang penting gue udah ingatin,jangan sampai lo nyesel sama keputusan lo itu."
"Karena keputusan ada ditangan lo"lanjut iska dan langsung pergi dari hadapan zero untuk melihat apa yang dilakukan teman teman gobloknya itu didapur.
Sedangkan zero masih memikirkan ucapan iska tadi yang membuat dirinya bimbang atas keputusannya itu.
________________________________________________________________________
HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA