NECROMANCER [TAMAT]

By zuladwi

1.4K 182 272

//BETRAYAL// Scarlea dicap sebagai Necromancer semenjak orang-orang melihat warna rambutnya. Sejak itulah ia... More

Scarlea Sochyero
Pembawa Pesan
Sorcerer
Bantuan
Sihir Pengubah
Pertemuan
Perpustakaan dan Permulaan
Gadis Kecil
Arwah Ungu di Hutan Maleybre
Jejak Necromancer
Dugaan
Ritual
Ketidakpastian
Rusa Hijau
Rumor
Scarlea dan Ketidaktahuannya
Petunjuk Penting
Sesuatu yang Tersembunyi
Rencana
Perlindungan
Magic Map
Jejak Mantra Pelindung
Kegagalan
Portal Rahasia
Hutan
Last Place
Concern
Suspicious
Hutan Terlarang
Fight
Keraguan
Potongan Puzzle (Part 1)
Potongan Puzzle (Part 2)
Tempat Rahasia
Similiarity
Kenyataan
Kebohongan
Sisi Lain Hutan Maleybre
Light of Hope
Kepingan di Padang Rumput
Choosing Side
Usaha Terakhir
The Trial
Brand New Day
*Author's Note*
[Ilustrasi Continentia]

Serrano

23 6 9
By zuladwi


Kota Serrano, daerah pemukiman.

"Ivy tutup jendela kamarmu supaya kau tidak kedinginan!" Ivy yang mendengar perintah ibunya itu segera menaiki tangga menuju kamarnya dan hendak menggeser jendela kacanya. Namun sebelum ia menutup jendelanya, ia melihat kabut di luar yang semakin tebal. Ivy pun mendekat karena penasaran dengan kabut yang naik ke beranda di depan jendela kamarnya. Tiba-tiba saja ada seekor kelinci yang keluar dari kabut itu dan melompat-lompat melayang mengitari kepalanya dan membuat gadis kecil itu takjub.

"Bagaimana mungkin?" tanyanya seraya tertawa gembira berusaha menyentuh kelinci transparan yang melompat-lompat itu, namun ketika gadis itu ingin menyentuhnya, kelinci itu melompat menabrak wajahnya dan membuat gadis itu terjatuh ke belakang kemudian tak sadarkan diri.

"Selamat tidur, nona kecil..."

.

Kota Serrano, Distrik Perbelanjaan

Kabut yang menyelimuti Serrano malam ini tidak berpengaruh banyak pada rutinitas keramaian di malam hari. Distrik perbelanjaan dan kedai-kedai makanan masih berjalan seperti biasa. Bahkan kedai-kedai yang menyediakan makanan hangat terlihat lebih ramai dari biasanya akibat kabut yang membuat suhu udara sedikit menurun. Namun tak ada hal yang berubah selain itu, hampir tidak ada.

"Nicholas, pegang tangan ayah," pinta seorang pria pada putranya yang berjalan di sampingnya. Keduanya berjalan tenang di tengah kabut tipis melewati deretan pertokoan yang menjual berbagai macam benda. Keduanya baru saja keluar dari toko serba ada untuk membeli beberapa keperluan rumah dan bahan makanan.

Pria itu tampak mengecek selembar kertas panjang yang penuh dengan tulisan apa saja yang harus mereka beli.

"Apa ada lagi yang kurang, Ayah?" tanya Nicholas memerhatikan ayahnya yang sedang mengecek tulisan di kertas yang ia pegang. Ayahnya menggeleng pelan, "sepertinya sudah lengkap."

"Bolehkah aku membeli cheesecake? Teman-teman bilang toko kue di blok dua distrik perbelanjaan punya cheesecake yang enak!" rayu Nicholas pada ayahnya yang dijawab dengan anggukan. Keduanya pun berjalan menuju toko yang ditunjukkan Nicholas dan ternyata tak begitu jauh.

"Baiklah tunggu di kursi ini biar ayah yang mengantre," ujarnya lalu masuk ke dalam toko kue berwarna pastel dengan banyak etalase kaca yang memamerkan kue-kue buatan mereka. Nicholas pun menunggu dengan patuh sambil duduk di kursi pengunjung di depan jendela kaca toko kue.

Tiba-tiba saja muncul sebuk-serbuk berkilau di depan wajahnya yang mebuatnya reflek menutup matanya.

.

"Nick, ayah sudah membeli cheesecake untukmu!" seru ayah Nicholas yang keluar sambil mengangkat kotak kue berwarna oranye dan kuning. Pria itu mengedarkan pandangannya dan mendapati kursi tempat putranya duduk tampak kosong tanpa ada presensi putranya.

"Nicholas!"

.

Kota Serrano, Distrik Perbelanjaan, Toko Barang Antik

"Selamat datang! Apa ada yang bisa saya bantu, Tuan dan tuan?" tanya seorang gadis yang duduk di meja dekat pintu masuk dengan ramah. Gadis itu menatap heran dua pelanggan yang datang kemudian mengedarkan pandangan mereka melihat-lihat pernak-pernik kaca yang banyak menggantung di atap.

"Kalian punya koleksi yang indah. Aku ingin melihat-lihat, apakah ada koleksi yang menarik?" tanya salah satu pelanggan itu dengan senyum yang sangat ramah. Gadis berumur 12tahun itu pun beranjak dari kursinya dan menggiring kedua pelanggan itu menuju bagian barang-barang dekorasi antik yang terlihat berumur.

"Koleksi dekorasi cermin dan barang-barang kecil ini baru sampai hari ini. Ada kotak musik berumur 1 abad, dan cermin kembar itu. Ohh—kalau kalian tertarik dengan lampu-lampu besar kami juga punya beberapa," jelas gadis itu dengan lancar. Meskipun ia masih kecil, ia sudah sangat lihai memperkenalkan barang-barang yang mereka jual.

"Apa ada pelanggan, Bella?" tanya seorang wanita tua dengan tongkat untuk membantu berjalan. Nenek itu mendekat pada gadis kecil yang dia panggil Bella itu. Bella mengangguk antusias, "aku sedang mengajak mereka melihat-lihat."

"Baiklah, nenek akan ke dalam," kata wanita itu kemudian menghilang di balik tirai yang terbuat dari susunan kerang-kerang kecil.

"Apa ada bola kristal yang berisi salju?" tanya salah satu pelanggan itu. Bella mengangguk, "ada! Tunggu sebentar—"

TAP

Salah satu pelanggan itu menepuk pundak gadis yang rambutnya dikepang dua itu dan membuatnya berhenti melangkah. Gadis itu tak bergeming seakan waktu sedang membeku di sekitarnya. Ekspresi Bella pun tidak berubah seinchi pun. Detik kemudian sang pelanggan menjentikkan telunjuknya dan bersamaan dengan itu tubuh Bella menjadi lemas lalu ditangkap oleh salah satu pelanggan tadi. Dengan cepat ia mengangkat tubuh gadis itu lalu ketiganya menghilang ke dalam sebuah portal berwarna ungu. Hembusan angin ketika portal itu menghilang mengenai cangkir keramik di dekat sana dan membuatnya terjatuh lalu terdengar suara nyaring keramik yang pecah. Suara itu berhasil membuat nenek gadis itu keluar dan mendekati sumber suara.

"Bella? Apa semuanya baik-baik saja?" serunya dengan berjalan dan mencari keberadaan benda yang pecah itu dan mendapati sebuah cangkir keramik tergeletak di lantai berbentuk pecahan-pecahan.

"Bella? Bella!"

*****

"Bagus. Dengan begini sisa 6 lagi. Menarik perhatian anak kecil adalah hal yang mudah," tutur seseorang dengan suara yang lembut. Tangannya terangkat lalu dengan sekali gerakan, kunci yang menancap pada lubang kunci itu bergerak mengunci. Sekali gerakan selanjutnya membuat kunci itu melayang dan berpindah tempat menggantung pada paku yang tertancap tak jauh dari sana.

"Bagaimana dengan Bevory dan Dryatt? Kau sudah mencari anak yang cocok?" tanya seorang yang lain. Rekan yang ia tanyai itu pun menyeringai, "ada gunanya juga memantrai petugas bagian kependudukan di Serrano. Aku mendapatkan banyak pilihan kandidat," katanya puas.

"Sebaiknya kita berpencar untuk mempercepatnya. Hanya tinggal 3 minggu," tutur seseorang yang bersuara lebih berat.

"Tidak perlu terburu-buru. Tiga minggu sangatlah cukup. Aku juga akan membuat sesuatu untuk menjaga anak-anak ini."

"Terserah kau saja. Tapi lebih cepat lebih baik."

"Apa menurutmu seekor naga sudah cukup?"

*****

Perpustakaan Lagnam

"Ritual apa yang kau bilang tadi?" tanya Martin seraya menuangkan teh hangat dibantu oleh Scarlea.

"Ritual bulan merah." Danio menjawab dengan gusar. Perasaannya tidak enak sejak tadi entah mengapa.

"Aww!" rintih Scarlea yang tidak sengaja menumpahkan teh yang masih panas ke tangan kanannya. Rey buru-buru mengambil kain di meja lalu membantu Scarlea mengeringkan sisa teh di tangannya.

"Terima kasih, Kak.." Rey membalas dengan senyuman.

Martin meniup-niup tehnya perlahan. "ritual itu yang membutuhkan 12 anak yang mewakili setiap bulan, kan?" tanya Martin memastikan sebelum menyesap tehnya dengan tenang.

"Iya benar..." angguk Danio lalu menghela nafas pendek.

"Itu berarti akan ada 9 korban lagi—"

"—tunggu dulu! Kakek bilang apa?!" sahut Danio yang menyadari sebuah kejanggalan. Martin meletakkan cangkirnya, "akan ada 9 korban lagi..?" ulangnya.

"Bukan itu—ah itu benar sih tapi kata-kata sebelumnya!" seru Danio lagi.

"Ritual yang membutuhkan 12 anak yang mewakili setiap bulan?" ulang Martin lagi dengan pelan. Danio, Rey dan Scarlea menatap Martin serempak dengan tatapan terkejut.

"Di buku itu tidak tertulis syarat itu?" tanya Martin yang tidak paham mengapa tiga anak muda di hadapannya itu menatapnya seakan-akan melihat makhluk menyeramkan yang belum pernah mereka lihat.

"TIDAK!" seru Rey dan Danio bersamaan. Syarat tentang mewakili setiap bulan samasekali tidak tertulis di dalam buku manapun, dan mereka sudah memastikan itu selama beberapa hari. Semua buku tentang ritual sudah mereka tamatkan.

"Oh astaga! Kalian harus segera memberitahu Azelia soal ini!" usul Martin setelah mendengar pengakuan dua pemuda itu. Rey segera mengeluarkan kristal yang digunakan untuk berkomunikasi. Namun kristal itu tak kunjung menyambungkannya pada Azelia. Jika Azelia berada di ruangannya, wanita itu tidak mungkin mengabaikan panggilan ini.

"Kita harus meminta data anak-anak yang tinggal di Lagnam—tidak! Anak-anak di seluruh Continentia!" ujar Danio dengan nada frustasi.

"Aku akan ke markas kalau begitu!" pamit Rey yang menyambar rompi merahnya lalu beranjak menuju pintu keluar dengan buru-buru. 

Sementara itu Danio mengamati peta Continentia dengan lebih teliti terutama pada bagian hutan dan tempat terpencil yang ada. Semua kemungkinan lokasi harus ia dapatkan.

"Jika dua anak itu menghilang di bukit, itu berarti terjadi sebelum aku pulang..." bisik Scarlea sambil memandangi teh di cangkirnya. Martin mengalihkan pandangannya.

"Ah, kau benar. Apa kau tidak melihat mereka kemarin, Scarlea?" tanya Martin yang mendengar ucapan Scarlea. Gadis bersurai coklat tua itu menggeleng lemah, "tidak terlihat siapapun di atas bukit dari rumahku."

"Anak-anak yang malang. Mereka pasti sangat ketakutan..."

.

Vomment please :)

And thank you for reading

Continue Reading

You'll Also Like

1M 89.2K 34
(Cover baru) Semakin aku membaca lembar demi lembar, semakin aku masuk di dunia bangsa Electra - Jasmine Candelle Kehidupan Jasmine Candelle (jessy)...
206K 13.9K 37
Achilleo Academy, sebuah sekolah berasrama yang setingkat dengan SMA ini menampung anak-anak yang memiliki kemampuan di atas wajar. Sekolah yang unik...
213K 12.1K 23
Lord Vampire Academy, sekolah khusus para putra putri pejabat vampire dan sekolah unggulan untuk para vampire serta terkenal akan muridnya yang elit...
10.4K 873 38
Apa yang terbesit di pikiranmu ketika mendengar Putri Duyung? Sebagian pasti mengira kalau putri duyung itu hanyalah sebuah mitos belaka atau misteri...