[END] Not Innocent {Markhyuck}

By sungmngrl

6.1M 537K 108K

Yang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dib... More

1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
Visualisasi
23
24
25
26
27
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
50
51
52
53
54
55
56
57
58
60
61
62
63
64
65
66
69
70
71
72
73
74
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
89
90
91
92
93
94
mauu tanyaa

59

42.9K 5.6K 5.7K
By sungmngrl

Sudah cukup lama waktu berjalan, Haechan yang tadi menunggu di tempat biasa, yaitu sofa depan TV kini sudah berdiri, ia akan masuk kedalam kamar miliknya untuk mengecek keadaan sang suami. Membuka dengan pelan pintu tersebut, ia melihat Mark yang sudah tertidur memunggungi dirinya.

Hatinya tiba-tiba saja mencelos, Haechan merasa dirinya dilupakan begitu saja oleh sang suami. Kenapa Mark tidak memanggilnya dan malah tidur lebih dulu? Menghela nafas panjang, Haechan melangkah untuk mendekat, saat jarak dirinya juga Mark satu meter Haechan memanggil nama suaminya itu.

"Mark.."

Tak ada jawaban, Haechan mencoba sekali lagi untuk memanggil sang suami, "Mark kamu gapapa?" Tanyanya dengan khawatir. Kejadian selanjutnya adalah hal yang tak bisa Haechan percaya. Dimana Mark yang melemparnya dengan sebuah bantal kecil hingga benda tersebut tepat mengenai bagian atas perut Haechan.

"Berisik! Gue mau tidur." Kata-kata yang Mark lontarkan setelahnya berhasil membuat Haechan membeku ditempat. Ia menatap kearah suaminya itu dengan tatapan tak percaya, benarkah yang berada dihadapannya sekarang ini adalah suaminya?

Kalau memang iya, kenapa Mark bersikap kasar seperti ini. Dengan gerakan pelan Haechan mengambil bantal yang tergeletak di lantai, ia mengambilnya dengan susah payah. Setelah itu tak ada lagi kata yang bisa Haechan keluarkan, ia hanya melangkah keluar dari kamar utama ini. Memilih untuk duduk kembali di sofa depan TV. Disana Haechan termenung, tapi ia tak menangis. Karena baginya tidak ada waktu untuk melakukan hal itu, yang ia pikirkan adalah kenapa Mark memperlakukannya seperti ini? Haechan rasa ia sama sekali tidak membuat suatu kesalahan bukan?

Apa memanggil untuk menanyakan keadaan sang suami menjadi suatu masalah? Haechan rasa tidak kan? Alhasil Haechan merenungkannya cukup lama apa yang baru saja terjadi, pusing karena tak kunjung menemukan jalan keluar Haechan memilih tidur di kamar sebelah saja. Mungkin Mark sedang tidak ingin di ganggu malam ini.

Saat jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, Mark tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya. Matanya mengerjap, tangannya meraba ke sisi kirinya namun nihil, kasur disebelahnya terasa dingin, Mark melirik kearah pintu yang ternyata tertutup dengan rapat. Menandakan bahwa Haechan sama sekali tak memasuki kamar mereka.

Dengan perasaan panik Mark melangkah keluar kamar, ia berjalan dengan langkah lebarnya untuk mencari keberadaan sang istri. Tujuan utamanya adalah sofa depan TV karena ia tahu itu adalah tempat favorit Haechan. Langkahnya terhenti dan dugaan nya ternyata benar, ia merasakan jantungnya seperti ditusuk ribuan jarum ketika melihat sang istri yang tertidur di sofa. Mark Mendekat, ia berjongkok di hadapan sang istri. Menatap wajah terlelap Haechan dengan raut  sendu miliknya, tersirat sekali bahwa ia sangat merasa bersalah pada istrinya itu. Ia ingat, ingat sekali bagaimana ia yang melontarkan kata-kata yang menyakiti hati Haechan.

"Haechan.. maaf." Hanya kata itu yang dapat Mark ucapakan. Menyelipkan tangannya di belakang leher Haechan sedangkan yang satunya lagi dibawah bawah paha. Mark mengangkat Haechan dengan mudah, membawanya ke kamar mereka, Mark meletakkan Haechan dengan sangat hati-hati.

"Kamu sampe ketiduran di sofa Chan, maaf. Aku suami yang buruk buat kamu." Kata Mark sambil terduduk di sisi kiri Haechan. Laki-laki yang memiliki marga Jung tersebut memasang wajah sendu, ia merasa sangat bersalah atas apa yang sudah ia lakukan terhadap istrinya ini.

Cukup lama ia dalam posisi yang sama hingga akhirnya Mark beranjak, ia merebahkan dirinya di samping Haechan, memeluk tubuh sintal istrinya itu dengan sayang. Mark berani bersumpah bahwa ia sangat menyanyi Haechan melebihi apapun. Mark mengecup kening Haechan dalam-dalam, sebelum akhirnya kembali tidur bersama dengan Haechan yang berada di dekapannya.

🔹🔹🔹

Malam ini Mark kembali tak berada dirumah, seperti malam-malam sebelumnya ia berkunjung ke markas karena ada Koeun di sana. Mark saat ini sedang menyeruput minuman yang ia beli tadi bersama dengan Koeun.

"Sini Lo anjing!" Tiba-tiba saja Dejun datang dengan wajah beringas miliknya, sudah seperti induk ayam yang anaknya ingin di tangkap atau diganggu oleh siapapun itu. "Lo gila apa gimana sih Mark?" Tanya Dejun dengan bersedekap pinggang.

Mark, laki-laki itu hanya merespon dengan mengangkat satu alisnya, yang mana membuat Dejun ingin meremat-remat wajah Boss nya ini sekarang juga.

"Tobat Mark, gila! Lo lupa Haechan apa gimana?" Kata Dejun dengan wajah tak habis pikir miliknya. Sumpah ya Mark ini punya pikiran atau tidak sih? Kalau memang tidak punya tolong sekarang juga kembalikan pikiran waras milik Mark Jung itu!

"Gue tau, cuma Lo tau gimana sayangnya gue sama Koeun kan?"

Dejun sudah siap-siap mengepalkan tangannya untuk memberikan sebuah bogeman mentah sekarang juga. Tapi niatnya ia urungkan sebab masih memandang kalau Mark ini adalah pemimpin mereka.

"Mark! Gue tahu.. tahu banget. Tapi itu dulu kan? Mark ayolah bedain dulu sama sekarang. Dulu Lo emang gak punya siapa-siapa Mark, Lo belum terikat sama hubungan pernikahan. Lo lupa kalo Haechan lagi hamil?"

"Koeun juga hamil."

Jawaban yang berhasil membuat Dejun menendang meja yang berada dihadapannya, sehingga membuat minuman milik Mark tumpah dengan mengenaskan.

"BANGSAT!" Dejun pergi dengan penuh emosi, meninggalkan Mark yang diam sambil menatap minumannya yang tumpah. Tak lama Koeun datang dengan wajah ceria, ada satu cup bakso pedas di tangan kirinya. Ia tersenyum ketika melihat Mark yang sedang duduk sendirian.

"Mark coba deh, ini aku beli sama Shotaro."

Mark menoleh, melihat Koeun yang terlihat bahagia di sampingnya sekarang ini. "Gak ah, kamu aja."

"Ihh tapi ini enak tau, ayo aaa dulu."

Dengan terpaksa Mark membuka mulutnya, menerima suapan yang yang Koeun berikan. Sedangkan di luar sana Dejun menatap tak percaya pada Jeno juga Jaemin beserta seseorang yang baru saja turun dari mobil yang dimiliki oleh Jeno.

Sedangkan Jeno sendiri sudah menatap Dejun dengan tatapan seolah 'gimana ini?' yang malah Dejun tanggapi dengan acuh tak acuh. Ia sudah muak dengan hadirnya Koeun di sini, bukannya apa, Dejun tentu saja mempunyai alasan kenapa ia sedikit tidak suka dengan perempuan itu, yang pertama karena Koeun meninggalkan Mark dulu tanpa alasan dan yang kedua adalah kembalinya perempuan itu dan membuat rusuh pula, perempuan itu memanfaatkan Mark untuk mendapatkan apa yang ia mau.

"Hai Jun." Sapa Haechan pada Dejun yang masih terdiam di tempatnya.

"H-hai juga Chan, l-lo kok disini?"

"Suami gue, di sini ya?"

"Mark.. i-iya dia di dalem."

Haechan mengangguk, "boleh anter gue ke dalem gak?" Tanya Haechan sembari mencuri pandang kearah pintu yang terbuka.

Dengan wajah paniknya Dejun mengangguk, "b-boleh.." dan setelahnya Dejun benar-benar mengantarkan Haechan masuk kedalam. Ia sudah tidak ingin mencoba untuk menutupinya, sebab ia tahu apa yang Mark lakukan adalah sebuah kesalahan.

Haechan sendiri langsung terpaku ditempatnya ketika melihat suaminya sedang memeluk seorang perempuan, mereka tertawa bersama, terlihat tak memiliki beban hidup sekalipun, berbeda dengan Haechan yang hanya menatap keduanya dengan tatapan nyalang. Jadi selama ini urusan penting tersebut adalah perempuan itu? Wangi parfum yang tercium serta telpon di pagi hari waktu itu adalah perempuan yang masih tak menyadari kehadirannya.

"Hae-Haechan?" Ujar Mark ketika ia menyadari bahwa istrinya berada ditempat yang sama dengannya. Mark berdiri, ia melangkah dengan perasaan gusar kearah Haechan sedangkan Koeun sendiri nampak bingung dengan situasi yang sedang terjadi. Tapi satu yang menjadi fokusnya adalah perut besar dibalik mantel milik si laki-laki yang Mark panggil dengan nama Haechan. 

"Ka-kamu kenapa ada di sini?"

Haechan tersenyum, "iseng aja sih mau main, dedek lagi kangen sama Baba nya, tapi ternyata Baba nya lagi kangen-kangenan sama yang lain." Haechan tersenyum kecut, di matanya terpancar sorot kecewa pada suaminya sendiri.n

Hati Mark mencelos ketika Haechan berkata demikian, apalagi melihat senyum tipis Haechan yang nampak terlihat sangat terluka kali ini.

"IH LEPASIN." Suara rusuh dari Jaemin membuat semuanya menoleh, terkecuali Haechan juga Mark, mereka masih sama-sama menunduk, tidak tahu harus bagaimana lagi.

"KAN BANGSAT GUE BENER.. SINI LO BAJINGAN!" Jaemin sudah hendak maju, tapi langkahnya ditahan oleh Jeno yang sudah siap siaga, semua yang berada di markas turun untuk melihat keributan yang terjadi. Bahkan anak-anak yang baru saja pulang dari cari makan menatap bingung dengan situasi yang terjadi.

"Mark dia siapa?" Koeun melangkah maju, menggandeng lengan Mark yang mana berhasil membuat suasana menjadi lebih panas lagi.

"HEH TANTE! TOLONG DONG JANGAN SUKA SAMA SUAMI ORANG!" Jaemin sudah geram sendiri, wajahnya bahkan sudah memerah menahan emosi yang sudah siap meledak kapan saja.

"Suami?" Tanya Koeun lagi, ia menatap kembali kearah Mark seolah minta penjelasan atas apa yang Jaemin ucapkan.

"WAH ANJING! BABI! NGEN- OASUUUU! Chan udah ayo kita pulang aja!" Jaemin sudah sangat emosi, ia menatap Mark dengan wajah yang menunjukkan bahwa Jaemin akan siap membunuh Mark kapan dan dimana pun kalau saja Mark sialan Jung itu bukan suami dari sahabatnya ini.

"Maaf ganggu kalian semua. Mark aku pulang." Setelah mengatakan kata-kata tersebut Haechan membalikkan tubuhnya, digandeng oleh Jaemin mereka benar-benar akan pergi saja dari tempat asing ini. Jaemin menoleh, ia menatap sengit kearah Jeno.

"Kalo gue tau alesan kalian nyuruh gue nemenin Haechan karena urusan tuh cewek, wah gue bener-bener gak nyangka. Gila sih!" Kemudian Jaemin mengarahkan pandangannya lagi kedepan, merangkul punggung Haechan untuk menghadang taksi yang untungnya lewat saat itu juga.

"Yang sama gue aja pulangnya."

"Gak! Kita putus!" Jaemin tanpa penambahan kata langsung menghentikan taksi yang melintas dihadapan mereka. Hal yang membuat Jeno kelonjakan di tempat saat itu juga. Sedangkan di dalam sana Mark mendapat satu bogem mentah dari Lucas.

"Udah gue bilang ya sat, jangan sembunyiin fakta bahwa Lo udah punya Haechan disisi Lo, bahkan dia lagi ngandung anak Lo man. Mikir!" Setelah mengatakan hal itu Lucas berlalu, ia sudah tidak tahan berada lama-lama di sini begitu juga dengan yang lain, mereka ikut membubarkan diri. Menyisakan Mark, Koeun beserta Dejun juga Hendry di sana.

"See, Haechan terluka karena Lo. Lo egois Mark! Lo ngelupain Haechan yang jelas-jelas lebih membutuhkan Lo demi dia yang sebenernya cuma memanfaatkan kita lewat Lo. Lo gak mikir kalo Haechan lagi ngandung anak Lo, oh iya lupa! Gimana mau mikir kalo otak Lo isinya di penuhi sama tuh cewek." Dejun berdecih, menatap tak suka kearah Koeun lalu setelahnya berlalu, tak lupa menarik Hendry juga.

"Mark jadi kamu udah nikah?"

Mark mendongak, menatap kearah Koeun dengan tatapan yang tak bisa dijabarkan, Mark mengangguk. "Aku harus pulang."

"Mark maaf, aku gak tahu kalo kamu udah nikah dan mau punya anak."

Mark mengangguk, ini memang salahnya karena tidak memberitahu Koeun kalau ia sudah memiliki istri juga akan menjadi calon ayah dalam beberapa bulan lagi. Jadi dengan langkah lebarnya Mark melangkahkan kakinya menuju dimana mobilnya terparkir, ia akan segera bergegas ke rumah untuk meluruskan semuanya.

▫️▫️▫️

Dah ketahuan daahh ><

Gimana reaksi Haechan setelah ini kira-kira? Nangis ya udah pasti ya kan hihi

Kalo misal Jee buat Ig khusus buat kita sharing atau nanya tentang cerita yang perlu kalian tanyakan kalian mau gak?

Jangan lupa Vote sama Komennya yaaa 💕

See youu 💚💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 147K 74
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
985K 139K 58
[π™²π™Ύπ™Όπ™Ώπ™»π™΄πšƒπ™΄π™³ + πš‚πš„π™³π™°π™· πšƒπ™΄πšπ™±π™Έπšƒ] Chapter Lengkap πŸ’―% "Bahkan di kehidupan selanjutnya, kau tetap akan menjadi pengantinku, Na Jaemin" ...
835K 72.8K 37
[TAMAT] Menikah demi melunasi hutang keluarga bukanlah hal yang bagus. bahkan orang yang kau nikahi adalah pria yang dingin dan kasar. tinggal bersam...
428K 33.9K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.