Find A Way (๐Ÿ”ž)

By eimorarrwr

22.6K 2K 250

"Aku tidak tau hidup berjalan semudah ini," -OhSehun "Kenapa semuanya keluar dari jalan yang aku pilih? Kenap... More

Memperkenalkan,
1
2 โ›”
3
4
5
6
7
8
9
10
11 โ›”
12
13
14 โ›”
15
16
17
18
19
20 โ›”
21
22
23
Epilog - Prolog

24 (๋)

836 60 10
By eimorarrwr

Chanbaek 🤝🏼

3 tahun kemudian

Chanyeol dan Baekhyun sedang duduk berhadap-hadapan. Duduk di tengah-tengah ramainya restoran mewah yang mereka kunjungi.

Siapapun yang melihat mereka, pasti mengenalnya. Bagi orang lain mereka terlihat seperti wakil direktur muda yang sedang makan malam dengan petinju terkenal. Tapi yang mereka rasa, mereka lebih terlihat pasangan yang bertengkar karena mereka memang sedang bertengkar sekarang.

Saling diam, tidak menatap satu sama lain, dan hanya memainkan makanan yang masing-masing mereka pesan.

"Apa kau mencintaiku?" Tanya Baekhyun memecah keheningan di meja mereka.

Chanyeol membuang nafasnya pelan mendengar pertanyaan yang sering Baekhyun tujukan padanya, "Aku masih belajar mencintaimu, Baekhyun."

"Sampai kapan? Kita sudah berkencan selama 3 tahun, dan selama 3 tahun kau hanya bilang masih belajar mencintaiku. Apa kau memang tidak berniat mencintaiku?"

Chanyeol meletakkan sendoknya di atas piring, menatap Baekhyun dalam, "Kau tau alasannya, Baek. Aku masih mencintai Jongin. Jongin yang bahkan aku tidak tau dimana. Hidup atau tidaknya dia, aku bahkan tidak tau."

Chanyeol menghembuskan nafasnya pelan, mengusap wajahnya frustasi di depan kekasihnya, Baekhyun. Dan sudah 2 tahun setelah hari itu, mereka berkencan.

Berkencan seperti pasangan biasa lainnya. Piknik bersama, makan malam, menonton bioskop, atau hal-hal yang orang kencan biasa lakukan, mereka melakukan semuanya.

Tapi berbeda dari pasangan lain yang saling mencintai, mereka berkencan hanya dengan satu orang mencintai yang orang satunya sedangkan satu orang lagi, hanya sekedar berkencan untuk membuang-buang waktunya. Waktu dimana dia memikirkan orang lain yang masih dicintainya.

"Berhenti beralasan untuk menutupi perasaanmu, Chan.

Kalau kau pikir ini masih masalah tentang kau yang masih mencintai Jongin, bagaimana kalau aku buktikan jika Jongin tidak pantas dicintai lagi?"

Chanyeol menggernyit mendengar ucapan Baekhyun, "Apa maksudmu? Jangan lakukan hal kotor agar aku mencintaimu, Baekhyun."

"Bukan begitu. Aku masih cukup waras untuk tidak melakukan hal bodoh yang merusak reputasiku. Jongin, aku-"

Ucapan Baekhyun terhenti karena melihat Chanyeol yang tiba-tiba berlari dari hadapannya. Terburu buru keluar dari restoran setelah melihat sesuatu di belakang Baekhyun.

Baekhyun menghela nafasnya kasar melihat apa yang ada di belakangnya. Baekhyun lupa, kalau restoran ini bersebrangan dengan gedung salah satu channel televisi yang memiliki tv besar diatas gedungnya.

'Sebuah mayat laki-laki ditemukan di gedung kosong XX'

"Percuma Chan. Jongin, aku tau dimana dia sekarang. Harusnya kau mendengarku dulu," Monolog Baekhyun meminum segelas wine yang dipesannya.

'

Chanyeol membungkuk hormat pada polisi yang menjaga TKP dari berita tadi setelah melihat jasad yang ditemukan. Bukan Jongin. Jasad tadi jelas bukan Jongin. Dari kulitnya yang putih pucat, dan wajahnya yang benar-benar.. bukan Jongin.

Chanyeol masuk ke dalam mobilnya frustasi. Menurunkan posisi jok mobilnya agar bisa bersandar dengan nyaman, "Sudah berapa kali aku seperti ini? Kau dimana.. Jongin. Setidaknya muncul, jangan buat aku menunggumu."

Hm.. sudah berkali-kali Chanyeol pergi kesana kemari setiap melihat berita seperti tadi. Dari berita pembunuhan, bunuh diri, penculikan atau penemuan mayat seperti tadi, setiap TKP Chanyeol datangi, tapi nihil. Bukan Jongin.

Chanyeol juga sudah melaporkan hilangnya Jongin ke kantor polisi. Ke sosial medianya, Chanyeol juga membagikannya. Tapi dunia seperti bungkam tentang Jongin. Tidak ada satu orangpun yang menjawab dimana Jongin.

Chanyeol bangun dari posisinya, dan menyetir ke salah satu club yang ia temui di pinggir jalan. Club yang lumayan ramai jika dilihat dari tempat parkirnya yang penuh. Ini baru pukul 10, tapi club ini sudah ramai dipenuhi orang-orang.

Chanyeol duduk di depan konter bar. Memesan minuman sambil melihat-lihat keadaan club yang baru pertama kalinya ia masuki. Sepertinya pemilik club ini sukses keras, pikirnya.

"Minumanmu," kata Bartender yang memberikan Chanyeol minuman yang dipesannya.

"Terima kasih," jawab Chanyeol sopan langsung menenggak minumannya.

Dibalik kacamata hitamnya, Chanyeol masih sibuk memperhatikan orang-orang di sekeliling club. Orang-orang yang sepertinya terlihat senang dengan suasana seperti ini.

"Maaf, apa kau Park Chanyeol?" Tanya Bartender tadi.

"Eh? Kau mengenalku?" Tanya Chanyeol sambil melepas kacamatanya.

"A-astaga benar." Kaget bartender melihat benar-benar Park Chanyeol yang ada di depannya.

"Siapa yang tidak mengenalmu? Aku sering menontonmu dari televisi disini. Bahkan orang-orang disini akan berhenti berpesta jika kau sedang bertarung."

Chanyeol tertawa kecil mendengar penuturan bartender, "Jangan berlebihan, sepertinya aku tidak seterkenal itu." Sahut Chanyeol mencoba rendah diri.

"Aih, jangan begitu. Kau lihat orang yang sedang berciuman disana? Dia bahkan menangis jika kau kena tinju lawanmu." Bisik bartender di telinga Chanyeol.

Membuat Chanyeol melihat ke arah orang berciuman yang ditunjuk si bartender tadi. "Apa aku boleh minta tanda tangan dan foto bersamamu?"

Chanyeol mengangguk dan memberikan tanda tangannya pada si bartender, dan juga dengan cepat melakukan sesi fotonya. Selama menuruti permintaan bartender tadi, Chanyeol tidak lepas menoleh ke belakang melihat orang berciuman tadi.

Orang yang dipangku, sekilas mirip Jongin. Itu membuat Chanyeol penasaran dan berjalan mendekati mereka.

Chanyeol makin dekat dengan orang yang ditunjuk bartender tadi. Sekarang, orang yang Chanyeol pikir Jongin, sedang mencium leher lawannya, sehingga Chanyeol sulit memastikan wajahnya.

Chanyeol mematung melihat siapa yang dilihatnya. Tubuhnya melemas melihat siapa orang yang duduk sambil menikmati ciuman. Sampai sisa wine yang ada di gelasnya tumpah ke lantai club. Sehun.

Dia bertemu dengan Sehun. Di club. Berciuman. Dengan orang lain. Tidak ini bukan ciuman lagi, karena Sehun terlihat, akan menurunkan celananya dan celana-

Grep- Chanyeol dengan paksa menarik si orang mirip Jongin tadi, "Jangan bercinta disini. Pesan kamar sana." Ucap Chanyeol sambil menatap lekat Sehun, penyebab Jonginnya pergi.

"Apa-apaan kau?! Jangan ikut campur! Aku membayar untuk ini!" Teriak Sehun pada Chanyeol yang dia tidak tau itu Chanyeol, karena Chanyeol kembali memakai kacamata hitamnya.

"Lalu? Kau sedang bermain belakang dari istrimu. Jangan sampai ketahuan. Bercinta di ruangan tertutup, agar orang yang mengenalmu, seperti aku, tidak tau."

Chanyeol melepas kacamatanya, matanya bertatapan langsung dengan Sehun yang duduk di sofa club. "C-chanyeol," gagap orang yang masih Chanyeol genggam tangannya.

"Setidaknya jangan buat orang ini menjadi bahan perbincangan kedepannya. Setidaknya lindungi privasi orang yang bermain denganmu."

Sehun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Chanyeol, "Astaga, kau. Seperti orang benar saja, tukang tinju. Tidak usah pedulikan aku! Aku baik-baik saja."

"Sialan, aku melindungi fansku. Bukan kau breng-" Chanyeol hendak mengangkat tangannya bersiap memukul, tapi dia lupa ada tangan yang sedang digenggam, dan menggenggamnya.

"Ah, kenapa seperti dejavu? Tapi maaf, apa kau bisa lepas tanganku dulu? Aku perlu memukulnya." Izin Chanyeol tanpa melepas tatapannya dari Sehun yang masih tertawa seperti orang gila.

"J-jangan,"

Chanyeol tertawa mendengar suara orang disampingnya, "Kau tidak perlu khawatir, dia memang brengsek. Aku sudah biasa memukulnya, dia- Jongin..."

Chanyeol yang baru saja melihat wajah 'fans'nya dibuat lemas. Orang ini bukan fansnya, tapi orang yang dicarinya selama ini. Orang yang masih saat ini juga Chanyeol cintai.

Chanyeol kehabisan kata-kata melihat Jongin di depannya. Jongin sesenggukan menahan tangisnya. Entah apa arti tangisan Jongin. Tapi melihat Jongin disini, membuat Chanyeol meringis sakit.

Bugh! Chanyeol yang tadi masih mematung melihat Jongin, tiba-tiba memukul Sehun yang masih tertawa. Cukup. Chanyeol muak mendengar tawa Sehun.

"Sehun!" Pekik Jongin yang melihat Sehun pingsan begitu saja mendapat pukulan dari Chanyeol.

'

Chanyeol meletakkan Sehun yang pingsan di sofa di ruangan yang dipesannya, dan duduk berdua dengan Jongin, agak menjauh dari tubuh Sehun.

Jongin menunduk berhadapan dengan Chanyeol karena Chanyeol terus menatapnya, tapi tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Chanyeol menggerak-gerakkan kakinya canggung. Bingung harus memulainya darimana.

"Jongin,"
"Chan hyung," Panggil mereka bersamaan.

"Kau dulu."
"Chan hyung dulu."

"Bagaimana Baekhyun?"
"Kenapa kau disini dengannya?"

Keduanya membuang napas pelan karena terus bicara bersamaan. Jongin akhirnya menunduk karena tidak mengerti lagi. Jongin tidak menyangka akan kembali bertemu Chanyeol. Dia pikir, Chanyeol sudah lupa karena 3 tahun bukan waktu yang sebentar.

Chanyeol menarik tubuh Jongin. Memeluknya erat seakan-akan tidak ada kesempatan memeluknya lagi, "Syukurlah kau masih hidup." ucap Chanyeol dalam pelukannya dan mengusap-usap kepala Jongin.

"Kau tau aku sangat khawatir?"

Jongin mengangkat tangannya membalas pelukan Chanyeol. Melingkarkan tangannya di punggung Chanyeol. Terisak menahan tangisnya di dalam dekapan Chanyeol.

"Maaf. Aku tidak tau lagi harus bilang apa, aku benar-benar minta maaf." bisik Jongin.

"Kau, aish. Kenapa masih cengeng? Hanya orang dewasa yang boleh ada di club. Anak kecil tidak boleh masuk. Apalagi bercinta di dalam club."

Jongin segera melepas pelukan Chanyeol dan kembali menunduk. Chanyeol mengangkat kepala Jongin dengan kedua tangannya. Menatap datar wajah Jongin yang sembab, "Kau tau apa yang aku pikirkan sekarang, Jongin?"

Chanyeol membuang napasnya pelan setelah melihat gelengan Jongin, "Aku senang aku masih bisa melihatmu. Tapi aku benar-benar kecewa. Aku tidak pernah sekecewa ini dalam hidupku."

Jongin paham. Chanyeol merujuk pada Sehun. Hubungannya dengan Sehun. Yang memang bukan hubungan yang bisa dibenarkan dari awal.

"Kau tidak perlu menjelaskannya. Aku paham. Setidaknya kau mendapatkan apa yang kau mau. Walaupun tidak bisa dibenarkan.

Kau tau Jongin? Aku hanya ingin menyampaikan ini jika aku menemukan mayatmu atau dirimu. Terima kasih. Maaf, dan tolong.

Terima kasih karena pernah hadir di hidupku, di hatiku. Kau sangat indah, dan aku sangat berterima kasih bisa dekat dengan keindahan sepertimu.

Maaf jika aku sering melarangmu, menasihatimu, mencegahmu melakukan apa yang kau inginkan. Maaf jika aku terlalu memaksa untuk terus mencintaimu.

Dan tolong, hidup lebih baik di kehidupan selanjutnya, Jongin."

Chanyeol menggenggam tangan Jongin sebentar, dan melangkah pergi meninggalkan Jongin dengan senyumnya.

"Chan hyung," panggil Jongin pada Chanyeol yang bangun dari duduknya hendak pergi.

Chanyeol berbalik, "Senang mendengar panggilan itu lagi." ucapnya.

"Sampaikan maafku pada Sehun jika dia siuman. Dan jangan menangis lagi jika aku kenal pukul di pertandingan. Itu memang resiko petinju, kau tahu."

Chanyeol melangkahkan kakinya keluar dari ruangan. Melewati kembali konter bar dan pergi ke luar pintu utama club.

Chanyeol menelepon seseorang dari ponselnya, Baekhyun.

"Kau di rumah?" tanya Chanyeol langsung ke inti.

"Aku.. ada di club, -"

Chanyeol melangkahkan kakinya, menghampiri orang yang diteleponnya. Yang baru keluar mobil pribadinya.

"K-kau bertemu dengannya?" gagap Baekhyun yang berhadapan dengan Chanyeol.

"Baek." panggil Chanyeol tidak menghiraukan pertanyaan Baekhyun.

"Biarkan aku belajar sedikit lagi. Aku akan lebih bersungguh-sungguh sekarang. Maaf terdengar tidak tau malu,"

Baekhyun mendekap tubuh besar Chanyeol, "Tidak. Aku selalu menerimamu Chan. Terima kasih, terima kasih."

Chanyeol membalas pelukan Baekhyun, "Aku yang berterima kasih karena kau mau menungguku. Maaf aku menyia-nyiakan cintamu."

Baekhyun mendangak memamerkan senyumnya pada Chanyeol, "Aku punya banyak cinta untukmu. Jangan segan menghabiskannya karena cintaku padamu unlimited."

Chanyeol tertawa mengelus rambut Baekhyun seperti anak anjing, "Kau imut juga dilihat-lihat." ucap Chanyeol masih berpelukan.

"Kau baru sadar?! Saat semua orang di dunia bilang aku imut, kau baru sadar aku memang seimut ini?!" Kesal Baekhyun di dalam dekapan Chanyeol.

Keduanya tertawa. Menertawakan tingkah lucu mereka sendiri. Tetap berpelukan seperti teletubbies yang baru bertemu setelah sekian lama.

"Apa bisa biarkan pelukan ini lebih lama? Kau hangat," ucap Baekhyun pada Chanyeol yang mau melepas pelukannya.

Mendengar ucapan Baekhyun, Chanyeol kembali memeluk Baekhyun erat, dan mencium pucuk kepala Baekhyun. Membuat jantung Baekhyun berdegup tidak karuan.

"Aku mencintaimu, Chan."

"Aku akan mencintaimu, Baekhyun."

-끝-

Ga jelas banget maen kkeut kkeut aja
Tapi beneran kkeut
Lanjutnya find a way (2) bareng Sehun Mina Jongin yang hyung!

Terima kasih yang udah baca, vote, komen

Beneran terimakasi inimah

Apalagi ya..

Udah..

Terima kasih, 🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♂️😗

Continue Reading

You'll Also Like

514K 5.5K 88
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
23.8K 798 10
Oneshoot/Twoshoot! bxb area! romance, komedi, 18+ joonghwa! (Hongjoong!top, Seonghwa!bot) woosan! (San!top, Wooyoung!bot) minyun! (Mingi!top, Yunho!b...
506K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
73K 6.6K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...