Logic & Heart

By amyourlyca

68.7K 17.7K 12.9K

[Follow dulu sebelum membaca] [Completed] *** Anca Zabryna, cewek yang mendapatkan peringkat terburuk diangka... More

LH 01: MR. PERFECT
LH 02: MRS. ANOA
LH 03: SALAH LABRAK
LH 04: RATU COPAS SALAH LABRAK!
LH 05: POINT TO POINT
LH 06: IN LIBRARY
LH 07: FIRST KISS
LH 08: DOTS School Ver.
LH 09: SIAPA KORUPTORNYA?
LH 10: FIRST MISSION
LH 11: MISSION FAILED
LH 12: ANCA CENGENG
LH 13: DEMO
LH 14: SOLIDARITAS
LH 15: THE POWER OF EMAK-EMAK
LH 16: BACK TO SCHOOL
LH 17: SWIT SMAILNYA ALDI
LH 18: MASA LALU DAN RUBY
LH 19: THE PAST
LH 20: NGAMBEK
LH 21: DE FACTO
LH 22: WHO?
LH 23: SWEETIES
LH 24: GEA
LH 25: SHE'S BACK
LH 26: PARTY
LH 27: ICH LIEBE DICH
LH 28: OFFICIAL
LH 29: JARAK
LH 30: SISI PROTEKTIF
LH 31: DEPTA STORY
LH 32: ABOUT GEA+CAST
LH 33: KECEWA
LH 34: KESURUPAN
LH 35: GEA (2)
LH 37: WINNER
LH 38: DON'T GO
LH 39: EPILOG
EKSTRA CHAPTER

LH 36: SELESAI

1.3K 272 213
By amyourlyca

Jangan lupa tinggalkan jejak👣

***

"MAMAHHH! KENAPA ADA DIA DI SINIII!" Anca berteriak nyaring di kamarnya.

"BIARIN! DIA, KAN, CALON MANTU MAMAH!" teriak Mamah Yanti, membalas teriakan Anca.

Anca tertawa penuh kesinisan. Disaat dirinya ingin menjauhi Aldi, kenapa semua orang berlomba-lomba ingin mendekatkan dirinya dengan cowok di depannya ini?

Anca mengetuk-ngetukan jarinya pada tangan yang dilipatnya di depan dada. Matanya menyorot tajam ke arah cowok di depannya.

"Kenapa kesini?" tanya Anca sinis.

Setelah lima hari tidak bertemu, Aldi baru memunculkan batang hidungnya dihadapan Anca.

Sementara Aldi hanya tersenyum tipis, dia berjalan ke arah Anca lalu mulai memeluknya. Anca memberontak minta dilepaskan namun Aldi malah mengeratkan pelukannya.

"Kangen," bisiknya pelan.

"Gue enggak tuh," balas Anca angkuh.

"Kenapa ngejauh?"

"Kenapa ngedeket?"

Aldi terkekeh pelan. "Ujian udah selesai, mau jalan?"

"Gak, gue mau naik Helikopter. Gak mau jalan," balas Anca acuh.

Mendengar balasan dari cewek di depannya membuat Aldi terkekeh lagi.

"Selesai," ujar Aldi tiba-tiba membuat Anca mengernyitkan dahinya bingung.

Anca mengernyit, "Apanya?"

"Hubungan gue udah selesai sama Gea."

Anca berdecak. "Kenapa gak balikan aja sih! Kalian tuh cocok!"

Aldi menyembunyikan mukanya diperpotongan leher Anca, hal itu tentu saja membuat Anca geli. "Tapi gue maunya sama lo."

"Lepasinnn, geli!"

"Gak mau."

"Lepasin atau putus?" ancam Anca.

"Oke." Aldi melepaskan pelukannya dengan tak rela.

"Ayo!" ajak Anca sambil menarik lengan Aldi. Aldi memberhentikan langkahnya sambil mengernyit bingung, "Kemana?"

Anca berdecak kesal, "Katanya mau jalan."

Sebelum itu, Anca melepaskan genggaman tangannya pada Aldi lalu meraih kaca matanya dan memakainya.

"Kenapa dipake?" tanya Aldi, setahunya rabun Anca tidak separah itu.

"Rabun gue udah parah."

"Ayo keluar!" ajak Anca dan menarik tangan Aldi setelah meraih tas selempang berwarna birunya.

***

Aldi menghela nafasnya kasar entah yang ke berapa kalinya. Tangannya sudah penuh akan belanjaan Anca. Sementara Anca sibuk memilah barang-barang apa saja yang akan dia beli.

Aldi menatap Anca dengan tatapan memelasnya. "Ca, udah ya?"

Anca menoleh ke arah Aldi lalu berkacak pinggang. "Terserah gue dong, orang pake duit gue juga."

Dia mendapatkan uangnya dari hasil ngepet bersama Cindy pada malam Rabu kemarin.

"Gue gak masalah pake duit gue. Tapi tangan gue udah penuh, Anca," ujar Aldi mencoba bersabar.

Mata Anca melirik ke arah tangan Aldi yang sudah penuh akan belanjaannya. "Ya udah, ayo pulang!"

"Makan dulu. Lo yang bayar." Anca berjalan mendahului Aldi, sementara Aldi mengikuti dengan pasrah.

"Dari barisan ini sama ini mbak, eh yang ini juga, sampe bawah ya, mbak." Aldi meringis mendengar pesanan Anca.

"Ca, emang muat ke perut lo?" tanya Aldi.

"Muat lah!"

"Harus abis."

"Kalo gak abis, lo yang ngabisin." Anca mengendikan bahunya acuh, lalu meminum jus di depannya dengan santai.

"Masnya pesan apa?" tanya Pelayan sambil menatap Aldi.

Aldi menunjukan apa yang akan ia pesan, membuat pelayan itu mengangguk lalu berlalu dari sana dengan sopan.

"Btw, kapan lo selesain masalah lo sama Gea?" tanya Anca.

"Tiga hari yang lalu."

"Masalah lo apaan sih sama si Gege, kenapa sampe putus?" Anca kepo, dia menopang dagunya dengan dua tangan sambil menatap serius ke arah Aldi.

Aldi menaikan sebelah alisnya, "Kenapa nanya gitu?"

"Kepolah apalagi. Kalian kan terkenal tuh, siapa tahu setelah berita kalian gue update diakun lambe, subscriber IG gue jadi bertambah."

Aldi mendengus, "Gak bakal gue ceritain."

Anca terkekeh. "Boong, boong. Ayo cerita!"

Aldi menghela nafasnya berat lalu mulai menceritakan semuanya dari awal bertemu Gea sampai hubungan mereka merenggang.

Singkatnya, hubungan Gea dan Aldi sudah terjalin sejak kecil. Tapi karena batasan dari Jordan, Gea agak sedikit menjaga jarak dari Aldi.

Hingga hari dimana diumumkannya hasil tes kelayakan masuk ke sekolah luar negeri. Saat itu, Aldi-lah yang diumumkan sebagai pemenang.

Mendengar Aldi yang memenangkan tes, Jordan marah besar pada Gea. Jordan melakukan berbagai cara agar Gea memasuki sekolah ke luar negeri sampai-sampai dia menyogok guru dan memanipulasi hasil tes.

Aldi tersenyum ke arah Gea yang berada di depannya, lalu mengulurkan tangannya untuk memberikan selamat. Sementara Gea hanya tersenyum kikuk.

"Selamat, Ge. Lo yang menang, jangan lupa traktir."

"Ah, i-iya." Gea menjawab kikuk.

"Lo kenapa? Kok keringetan?" tanya Aldi.

"A-aku gak papa kok, a-aku duluan." Baru saja Aldi hendak berbicara, tapi Gea langsung berlari pergi.

-

Aldi tahu dia salah.

Tidak seharusnya dia bersembunyi dibalik tembok untuk mendengarkan percakapan dua orang di depannya.

Tadinya, dia hanya ingin mengantarkan Gea ke Bandara karena dia akan berangkat keluar negeri kali ini. Tapi mendengar kata cacian dan makian di dalam rumah Gea, Aldi mengurungkan niatnya. Pada awalnya dia ingin melindungi Gea. Tapi mendengar apa yang Jordan ucapkan membuatnya mengurungkan niatnya.

"ANAK TOLOL! GAK TAHU DIRI! SEHARUSNYA KAMU BERSYUKUR KARENA SAYA MAU MEMBAYAR GURU-GURU SIALAN ITU AGAR MAU MEMANIPULASI HASIL TES!" teriakan Jordan bersama isakan tangis dari Gea terdengar.

"KENAPA SAYA HARUS MENDAPATKAN ANAK BODOH SEPERTI KAMU HAH?!" Jordan mencengkram dagu Gea keras membuat Gea meringis.

"Kalo kamu gak mau pergi ke luar negeri, saya bakal ngelakuin cara buat nyingkirin anak sialan itu," bisik Jordan lalu berlalu dari sana. Sementara Gea terisak di tempatnya.

Aldi melirik tangannya yang terluka karena cengkeraman dari Ibunya kemarin. Lalu berjalan ke arah Gea.

Sebuah uluran tangan membuat Gea mendongak.

"Gue denger semuanya," ujar Aldi, ada tatapan kecewa diwajahnya. Namun begitu, senyumannya tetap mengembang sambil menatap Gea lembut.

"Udah takdir, kayaknya emang elo yang harus ke sana."

Gea menatap Aldi sebentar, lalu mengepalkan tangannya dan menepis tangan Aldi dan berdiri sendiri.

"Kenapa kalo aku manipulasi hasil tes? Mau kamu ketawain?" Gea menatap nanar ke arah Aldi.

"Gue tahu lo gak kayak gitu, Ge."

"AKU KAYAK GITU, AL! AKU YANG NYURUH PAPAH BUAT MANIPULASI TES!"

"AKU NGAMBIL JAWABAN TES DARI GURU! TAPI TETEP AJA KAMU YANG MENANG!" Gea berteriak keras sambil menjambak rambutnya frustasi.

"Gue gak percaya. Buktiin kalo lo bener-bener kayak gitu," ujar Aldi dingin.

Gea meraih handphonenya lalu mulai melakukan sesuatu disana.

"Liat," titahnya pada Aldi.

Aldi membuka aplikasi chatnya bersama Gea, lalu menatap Gea tak percaya. Sebuah video dimana Gea mengambil jawaban-jawaban untuk ujian tes nanti.

Sementara Gea terkekeh ditempatnya, seseorang tak dikenal mengancamnya dengan mengirim video itu.

Karena ya, itu memang dirinya. Dia pergi ke kantor guru pada malam hari untuk mengambil jawaban-jawaban ujian. Namun jawabannya tetap saja ada yang salah karena saat itu Jordan benar-benar membuatnya kehilangan akal dan sedikit tak fokus dalam melakukan ujian.

Aldi mengepalkan tangannya, dia menatap Gea kecewa. "Kenapa lo kayak gini?"

"Karena aku mau kekuasaan, Di! Aku gak mau disiksa terus sama Papah!"

Aldi terkekeh, "Gue juga sama kayak lo, Ge. Bahkan lebih parah."

Hal itu membuat Gea tertegun, tapi wajahnya kembali datar.

"Sekali aja, bilang kalo itu bukan lo."

"Sayangnya itu beneran aku, Al."

Aldi menatap Gea lalu menghela nafasnya kasar dan berlalu dari sana dengan kecewa.

***

Anca menangis, dia menatap Aldi sambil mengelap ingusnya. "Kenapa bisa sad ending anjir!"

Aldi menatap ke arah Anca datar, "Akhirnya happy ending. Gue sama lo."

Anca hanya sibuk mengelap ingusnya sampai pelayan datang dan meletakan banyak makanan di sana. Mata Anca berbinar, lalu menatap Aldi yang menunjukan raut datar.

"Terkadang, nangis itu bikin laper," ujar Anca sambil cengengesan lalu memakan makanan di depannya.

Drrt drrt

Anca melirik Aldi sekilas saat Aldi mengangkan panggilan yang masuk di handphonenya, lalu kembali makan.

"Hallo." Aldi mengernyitkan dahinya bingung.

"...."

"Iya, saya temannya."

"...."

"Saya kesana sekarang." Aldi menyimpan handphonenya kembali pada saku celananya lalu menatap Anca serius.

Anca yang ditatap seperti itu hanya mengerjap-erjapkan matanya bingung.

"Kita harus pergi sekarang."

Melihat ekspresi Anca, Aldi melanjutkan kalimat ambigunya. "Gea."

"Dia dirawat di Rumah Sakit sekarang."

***

TBC

SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA!

Continue Reading

You'll Also Like

345K 50K 56
[ NCT ] Beberapa part di PRIVAT Follow sebelum membaca! tentang kumpulan para bujank yang berusaha menyelamatkan diri dari wabah zombie Rank : #1 - V...
ANSA By Dasya Lily

Teen Fiction

1.3M 80.3K 39
Judul sebelumnya: Story Of Troublemaker Girls SMA Pelita Bangsa. Defisini Troublemaker mungkin adalah mereka. Iseng dan sering melanggar aturan, bolo...
121K 19.2K 61
Awalnya mereka mengajak Naya bergabung masuk ke dalam pertemanan mereka karena merasa kasihan dengan gadis itu dan juga butuh orang orang waras di an...
FRASA [✓] By cio

Teen Fiction

34.1K 8.2K 66
#1 Frasa [08/04/21] #2 Aksara [11/01/22] Frans Amnesia Musibah tak diminta itu tidak hanya menghilangkan ingatannya. Tapi juga memaksa Frans untuk ke...