MOONSTONE [ Draco X OC ] (do...

By xxgumusservi

16.6K 1.6K 103

・‥...━━━━━━━☆°•..•°☆━━━━━━━...‥・ Love is for everyone but us. [ 13+ ] All characters and places belong to J... More

Brunette Weasley
Mr. Malfoy
Boggart
Werewolf
Lavenders, Butterflies, and Ced
Animagus
Enmity Dance
Moonstone
Dumbledore's Army
Draco's ring
He's Back
He deserved it
Apologize
Suspected
Tears
The Potter(s)
The Locket
Inside the Tent
Peverells
Malfoy manor
The Castle
Battle
Cigarette
NEWT
France
Florist
Finally, France!
And The Piano
Rory's Letters
The Art Museum
Epilog
Bonus part-Rory's galery

Are we dating?

604 60 3
By xxgumusservi

                                *+:。.。 5th y e a r 。.。:+*

Rory bersiap di kamar nya, ia mengenakan jaket denim nya dan segera menyisir rambutnya. Kemudian keluar kamarnya untuk menemui ibu nya. "Ayo bu!" ucap Rory semangat.

"Sebentar, tunggu Archie turun dulu" tutur ibu nya pelan.

Penampilan Rory sedikit berubah. Sebenarnya bukan gaya pakaiannya yang berubah, melainkan kulit dan rambut nya. Rory memotong rambut nya se leher. Kulit nya sedikit tan karena saat liburan musim panas ia pergi ke pantai.

Tidak lama setelah itu,  Archie turun dari kamarnya. Sama seperti Rory, kulit Archie juga menjadi lumayan tan. "Ayo bu!" ucap Archie dengan semangat.

"Kita akan pakai bubuk floo kan?" ucap Rory menaikkan kedua alis nya.

"Lebih baik apparate saja, kalau pakai bubuk floo nanti kita kotor. Ibu juga tidak tau dimana tempat perapian di Grimauld place" jelas Ibu, lalu meraih kedua tangan anak nya.

Mereka bertiga seketika menghilang dari sana, kemudian sampai di halaman apartemen. Ibu mengetuk ngetuk tongkatnya. Kemudian apartemen itu terbelah menjadi dua, menyingkap ruangan yang berwarna lebih gelap dan bernuansa antik. Rory terkesiap, ia baru pertama kali datang ke Grimauld place.

Archie menyenggol lengannya, meledek Rory karena baru tau tentang tempat ini. "Kau pasti baru tau kan?!" ledek Archie pada Rory. Rory memutarkan bola mata nya.

Kemudian mereka bertiga masuk ke dalam ruangan dengan lorong sempit itu. "Rory!" panggil Hermione yang baru turun dari tangga. Rory berlari ke arah nya, lalu  memeluk nya.

"Wow, kau sedikit berbeda" puji Hermione tertawa pelan.

"Yaa aku tau itu" Rory tertawa sambil memainkan rambut pendek nya.

Pintu depan terbuka, di buka oleh Tonks. "Wah, rambut kita sama!" sahut Tonks sambil memeluk Rory.

"Andai saja warna rambutku bisa berubah" ucap Rory ramah.

Kemudian Rory dan Hermione naik ke atas dan masuk ke salah satu kamar di sana. Ada Fred, George, dan Ron disana. "Hei, kalian tau" ucap Rory semangat.

Semua orang menaikkan alis mereka kebingungan. Dengan segera, Rory merubah diri nya menjadi seekor kucing dan melompat ke atas kasur. Tentu nya semua orang terkejut karena baru mengetahui kalau Rory merupakan seorang animagus.

Kemudian Rory berubah lagi menjadi diri nya dalam bentuk manusia. "Jadi! Jelaskan padaku!" sahut Hermione bersemangat.

"Aku curiga, ini sebenarnya alasanmu sering pergi pergi sendirian tahun kemarin" ucap Ron menaikkan nada bicara nya.

Rory tertawa kemudian merebahkan diri nya di kasur. "Kenapa tidak bilang padaku?!" ucap Fred duduk di kasur yang sama dengan yang di tiduri Rory.

"Yaa, seharusnya kau bilang pada kita dulu, baru yang lain" ucap George.

"Kalian orang pertama yang tau, kalian berempat maksudku" ucap Rory tersenyum.

"Mereka sedang apa di bawah" Rory bertanya pada semua.

"Entahlah, rapat" tutur Ron menaikkan kedua bahu nya.

Ginny masuk ke kamar itu dan terkejut melihat Rory yang sudah sampai. Ia segera berlari menghampiri Rory dan memainkan rambut pendeknya.

Kemudian mereka berenam mendengar derap langkah seseorang dari luar. Hermione dengan sigap langsung berdiri di depan pintu dan membuka nya. Ia langsung memeluk Harry karena ia khawatir akan keadaannya. Sebenarnya bukan Hermione saja, melainkan semua orang terdekat Harry khawatir setelah mengetahui berita bahwa Harry di keluarkan dari Hogwarts karena menggunakan mantra di hadapan muggle.

Harry meluapkan kekesalan nya tentang beberapa minggu ini. Tentang kementrian, tentang dumbledore, tentang tidak ada yang mengirimnya surat, tentang Cedric, dan bahkan tentang Voldemort. Fred dan George sedikit menenangkannya, mereka berdua kemudian mengajak semua termasuk Rory untuk mendengar obrolan rapat Orde of the Phoenix dengan telinga telujur milik mereka.

"Jika ada orang yang harus tau, orang nya adalah Harry. Dia yang menyebabkan kita tau tentang kebangkitan Voldemort" ucap seseorang sayup sayup dari dalam.

"Dia masih anak anak" bantah Molly, suara nya terdengar khas.

"Dia bukan anakmu Molly" bantah Sirius.

Belum juga mereka mendengarkan beberapa percakapan lagi, telinga telujur milik si kembar di makan oleh crookshanks dengan cepat. "Hermione, aku benci kucingmu!" ucap Ron kesal.

"Crookshanks nakal!" sahut Hermione yang juga ikut kesal.

Molly mengajak mereka semua turun ke dapur bawah untuk makan malam. Fred dan George tidak henti henti nya mengganggu semua orang dengan kejahilan mereka, bahkan termasuk Molly. Semua orang duduk di kursi dan berbincang bincang tentang Harry Potter yang akan di sidang di kementrian karena menggunakan sihir di depan muggle.

Percakapan Sirius semakin serius tentang kebangkitan Voldemort. Moody dan Molly sudah memperingaktkannya untuk berhenti membicarakan itu pada Harry.

****

Rory mendorong troli berisi koper dan peralatan sekolah lainnya di stasiun. Kemudian seperti tahun tahun sebelumnya, Rory menembus dinding peron 9 untuk sampai di stasiun dengan kereta menuju Hogwarts.

Rory, Ron, Harry, dan Hermione memasuki kereta dan seperti biasa duduk bersama di dalam satu kompartemen. Rory sibuk dengan pensil dan buku gambarnya. Ron dan Hermione mengobrol berdua. Sedangkan Harry diam saja, sesekali ia melamun. Perjalanan sampai di malam hari, Rory mengeluarkan kopernya dan menyerahkannya pada petugas di luar kereta. Mereka bertiga pun melakukan hal yang demikian.

"Aku terkejut Kementrian tetap mengijinkanmu berkeliaran bebas. Nikmati selagi bebas, kurasa sudah tersedia penjara dengan namamu di Azkaban!" cibir Draco sambil berjalan dengan angkuh.

Harry yang sedang di bawah tekanan, tentu nya emosi dengan perkataan asal Draco. Ia hampir saja memukul wajah tirus nya itu, namun syukurnya Ron berhasil menahannya agar tidak menyerang Draco dan berpikir lebih jernih—karena itu hanya seorang Draco dengan sikapnya yang buruk.

"Apa kubilang, dia benar benar gila!" cerca Draco mengernyit.

"Menjauh dariku!" sahut Harry dengan kesal.

Rory mengacungkan jari tengahnya kepada Draco tinggi tinggi. Kemudian Draco membalasnya—mengangkat kedua jari tengahnya tinggi tinggi dengan ekspresi mengejek Rory. Lantas ia melirik leher Rory. Menyeringai ketika melihat kalung bulan sabit masih melingkar di lehernya.

Mereka sampai di tempat kereta yang di tarik Thestral. Harry terperangah melihat makhluk besar hitam itu. Rory menyadari bahwa Harry juga bisa melihat Thestral.

"Apa itu?" ucap Harry dengan mata membulat.

"Apanya yang apa Harry? Kereta itu berjalan tanpa ada yang menariknya" ucap Hermione dengan santai.

"Kau bisa melihatnya Harry?" tanya Rory menaikan kedua alisnya.

Neville, Ron, dan Hermione menatap aneh pada Rory. Pasal nya, Thestral hanya bisa di lihat oleh orang orang yang telah melihat kematian.

"Kau tidak gila. Aku bisa melihatnya juga, kamu sama waras nya dengan ku" tutur Luna yang ternyata sudah berada di kereta itu.

Hermione, Ron, dan Neville menatap Luna aneh. Kemudian Hermione menatap Rory dengan bingung dan menaikan kedua alisnya—bertanya maksud ucapan Rory yang tadi.

"Aku bisa melihatnya" terang Rory pelan.

"Semuanya, itu Loony Lov. Luna Lovegood" Hermione panik karena hampir menyebut Luna dengan sebutan Loony(gila).

"Kalung yang bagus" puji Hermione kaku.

"Ini sebenarnya jimat. Untuk mengusir Nargles" tutur Luna dengan antusias.

"Aku lapar, aku harap disana ada puding" lanjut nya.

Rory dan Hermione tersenyum kaku. Terlebih Hermione yang menganggap Luna cukup aneh. Suasana selama di kereta sangat canggung. Semua nya hanya diam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah sampai ke Hogwarts, semua orang berkumpul untuk makan malam di aula besar. Seperti biasanya, Profesor Dumbledore memberikan pidato atau ucapan selamat datang.

"Selamat malam semuanya. Sekarang saya akan menginformasikan tentang pergantian staff guru. Kita akan menyambut guru pertahanan ilmu hitam yang baru—Profesor Dolores Umbridge" ucap Dumbledore menyambut Umbridge.

Ibu paruh baya dengan pakaian serba merah muda itu maju ke depan. Meminta waktu pada Dumbledore untuk mengutarakan pidato nya di depan semua siswa.

"Dia ada saat persidanganku, dia bekerja untuk Fudge" terang Harry pelan.

Semua siswa menatap datar padanya, beberapa diantaranya juga menatap nya seperti tidak tertarik, termasuk Rory. Ia sudah mengerti alasan Umbridge di pekerjakan untuk menjadi guru di Hogwarts karena kementrian akan ikut campur dengan urusan Hogwarts.

****

Rory, Ron, Harry, dan Hermione berjalan di koridor menuju ruang kelas pertahanan ilmu hitam. Rory bercerita tentang pengalamannya berlibur di  Pantai West Wittering. Namun tiba tiba seseorang menyenggol nya dengan kasar sambil berjalan dengan angkuh. Tidak lain dan tidak bukan—Draco. Yang diikuti dengan Crabbe dan Goyle seperti biasanya.

"Rictus..." Rory bersiap melancarkan mantra rictusempra.

Namun hal itu urung ia lakukan ketika Ron mencegahnya dan menyenggol pelan langannya. Rory mengeluh pelan lalu berjalan lagi dengan santai.

"Andai aku bisa menjatuhkannya dari menara astronomi" cerca Rory dengan wajah datar.

Draco menoleh ke arahnya, berpikir bahwa itu tadi merupakan sebuah tanda. Sebuah tanda bahwa Rory ingin bertemu dengannya di menara astronomi nanti malam. Lantas ia sedikit tersenyum, kemudian lanjut berjalan bersama Crabbe dan Goyle.

Semua siswa sudah duduk rapi di meja mereka masing masing. Menunggu Profesor Umbridge datang. Padma membuat origami, lalu menerbangkannya ke sekeliling ruangan. Namun tiba tiba kertas itu terbakar habis. Diiringi dengan munculnya wanita berwajah seperti kodok berpakaian serba merah muda. Ia tersenyum kepada semua siswa yang ada di kelas.

"Selamat pagi anak anak" ucap Umbridge sambil berjalan ke tengah.

Ia menjelaskan ujian OWL yang akan di hadapi oleh murid tahun ke lima. Kemudian membagikan buku kepada semua murid.

Hermione mengangkat tangannya. "Disini tidak di jelaskan tentang penggunaan mantra pertahanan?" ia bertanya.

"Mantra? Tapi sepertinya kalian tidak memerlukan mantra dalam kelasku" jawab Umbridge.

"Jadi kita tidak akan menggunakan sihir?" tanya Ron.

"Kalian akan belajar pertahanan sihir dengan aman. Bebas resiko" tutur Umbridge.

"Apa gunanya itu, jika kita di serang itu tidak bebas resiko?!" timpal Harry tiba tiba.

"Murid di kelas ku harus mengangkat tangannya sebelum berbicara" Umbridge berbicara dengan nada sedikit jengkel.

"Menurut kementrian, pengetahuan secara teori sudah sangat cukup untuk ujian ini. Lagi pula, itu memang tujuan sekolah bukan?" jelas Umbridge.

"Dan bagaimana teori mempersiapkan kita pada apa yang ada di luar sana" ucap Harry dengan cepat.

"Tidak ada apa apa di luar sana. Lagi pula siapa yang mau menyerang anak kecil sepertimu" jawab Umbridge.

"Oh entahlah, mungkin Voldemort" Harry terus membalas setiap ucapan Umbridge. Mereka berdebat, dan berakhir dengan detensi.

****

Draco melirik arloji nya, jarum menunjukan pukul sepuluh malam. Ia menyeringai sebentar lalu keluar dari ruang asrama slytherin.

"Kau akan pergi kemana?" tanya Pansy yang sedang duduk di sofa.

"Keluar sebentar" jawab Draco singkat.

Kemudian Draco berjalan menuju menara astronomi. Menaiki setiap anak tangga menuju ke sana. Kemudian ia sampai di menara astronomi. Tidak ada siapa siapa disana, tidak ada orang yang ia harapkan disana. Draco menelanjangi seluruh sudut menara astronomi, namun hanya nihil yang ia dapatkan.

Draco mengernyit, ia bingung kenapa Rory tidak ada disana. Draco duduk di menara astronomi. Memutuskan untuk menunggu Rory. Ia berpikir mungkin Rory sebentar lagi akan datang.

Sudah kurang lebih lima belas menit Draco menunggu disana. Namun Rory benar benar tidak datang. Kemudian Draco memutuskan untuk kembali ke asramanya.

***

Rory mencari cari buku di rak perpustakaan. Ia mencari buku tentang thestral karena ingin menunjukannya pada Hermione yang tidak bisa melihat thestral. Namun dari tadi ia kesulitan mencari buku itu.

"Apa yang kau cari?" ucap Draco yang tiba tiba ada di seberangnya.

"Buku" jawab Rory singkat.

Draco mendengus kesal. "Pasti kau tidak bisa menjangkaunya kan? Dasar pendek" ledek Draco pada Rory.

"Siapa bilang aku tidak bisa menjangkaunya. Accio!" ucap Rory. Seketika buku itu langsung berada di tangannya.

"Kau curang" cerca Draco sambil berjalan mendekati Rory. Ia menempatkan dagunya di kepala Rory.

"Ada apa?" Rory memutar tubuhnya dengan cepat.

"Ini pertanyaan serius" ucap Draco menatap Rory dengan serius.

"Apa?" jawab Rory datar.

"Kenapa kau tidak datang ke menara astronomi tadi malam. Kau sendiri yang bilang akan kesana" protes Draco menekuk wajahnya.

"Apa maksudmu? Aku tidak pernah bilang akan kesana dan memintamu kesana kemarin malam" Rory ikut protes.

"Kau bilang begini waktu itu. Andai aku bisa menjatuhkannya dari menara astronomi"  Draco meniru suara Rory.

"Itu bukan kode untuk memintamu pergi kesana idiot" cerca Rory. Kemudian ia kembali sibuk dengan buku buku nya.

"Cih, dasar. Baiklah kalau begitu ayo bertemu di whomping willow nanti sore" ucap Draco singkat lalu berjalan menjauh dan keluar dari perpustakaan.

"Huh, sepertinya aku tidak waras" ucap Rory pelan sambil melihat Draco berjalan keluar perpustakaan.

Sore hari nya Rory pergi ke whomping willow untuk menemui Draco. Ia berlari masuk ke dalam akar whomping willow dan berseluncur disana.

"Kenapa kau lama sekali?" tanya Draco mengerutkan jidatnya.

"Aku tidak bisa ber apparate di hogwarts" jawab Rory singkat.

"Duduk" Draco menyuruh Rory untuk duduk di kursi di hadapannya.

"Sebentar. Sebelum kau bertanya sesuatu, aku ingin bertanya lebih dahulu. Apa kita ini berkencan? Maksudku apa yang kita lakukan, apa ini termasuk kencan?" tanya Rory serius sambil melipat tangannya di meja.

"Ya mungkin. Entahlah aku juga bingung, kita berdua tidak waras sepertinya" jawab Draco singkat.

"Ya kau benar, ini sangat aneh" Rory menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi.

"Sekarang giliranku. Aku ingin bertanya tentang, first kiss" Draco menatap Rory serius.

"Kau menakutiku" ucap Rory mengernyit.

"First kiss, entahlah. Menurutku first kiss itu harus berkesan" tutur Rory santai.

"Apa maksudmu?" wajah Draco kini menjadi lebih santai.

"Yaa aku ingin melakukannya dengan orang yang khusus. Eh maksudku, duh aku benci mengatakannya tapi yang ku maksud orang yang spesial" terang Rory.

"Spesial? Apa aku spesial?" wajah Draco mendekat saat mengatakannya.

"Tunggu, apa kau akan menciumku?" tanya Rory sedikit menghindar.

"Mungkin" jawab Draco santai.

"Kau payah" cerca Rory.

"Apa maksudmu?" tanya Draco bingung.

"Seharusnya tadi kau bilang iya bukan mungkin" ucap Rory memutar bola matanya.

"Baiklah" wajah Draco mendekat, bibirnya hampir mencium bibir Rory.

"Tunggu! Jangan sekarang" Rory menutup mulutnya dengan tangannya.

"Yang benar saja Rory! Kenapa?" keluh Draco terlihat kesal.

"Tadi aku makan spagetti bolognese, dan sekarang nafasku bau spagetti bolognese" terang Rory sambil mencoba mengendus nafasnya sendiri.

"Ahaahhahahha, kau idiot. Sebenarnya nafasku juga bau roti lapis kalkun" Draco melakukan hal yang sama dengan Rory.

Mereka berdua tertawa disana. "Eh ngomong ngomong. Bagaimana penampilan baru ku?" tanya Rory sambil mengibaskan rambut pendeknya.

"You look pretty" ucap Draco singkat.

"Pretty ugly hah?!" ucap Rory memutar bola matanya.

"Tidak tidak aku serius. You look hot" Draco mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum.

"Aku bukan api" ucap Rory ketus.

"Terus aku harus bilang apa Weaslbee!" cerca Draco pada Rory.

Rory terkekeh kemudian ia berdiri dan duduk di lantai. "Kenapa duduk di lantai?" tanya Draco yang ikut berdiri.

"Aku mau meluruskan kaki ku" ucap Rory sambil merilekskan tubuhnya.

Draco berjalan menghampiri Rory dan duduk di sebelahnya. Lalu ia merebahkan tubuhnya dan menempatkan kepalanya di pangkuan Rory. Ia tersenyum melihat Rory yang sedang mengusap pelan rambutnya.

"Apa?" tanya Rory ketika ia menyadari Draco tersenyum melihat ke arahnya.

"Tidak apa apa. Memangnya aku tidak boleh tersenyum?" Draco bertanya balik.

"Tidak" jawab Rory ketus.

"Eh, apa kau tidak bosan dengan rambutmu?" tanya Rory tiba tiba.

"Aku tidak tau gaya rambut yang cocok denganku selain seperti ini" terang Draco sambil memainkan rambut Rory.

"Bukan gaya rambutnya, tapi warna nya" kata Rory dengan semangat.

"Warna?" Draco mengernyit.

"Apa kau tidak pernah berpikir untuk mengecatnya?" tanya Rory.

"Ahh tidak, aku tidak mau punya rambut coklat apalagi merah seperti sepupumu" ucap Draco.

"Bukan warna yang seperti itu, warna yang ku maksud seperti hijau, merah muda, biru, atau bahkan ungu. Aku suka warna ungu" tutur Rory dengan girang.

"Hah? jangan konyol. Aku tidak akan pernah melakukan itu" ucap Draco sambil mengernyit.

"Aku hanya bercanda" Rory terkikih karena wajah Draco yang tidak setuju.

****

"Hermione, lihat. Ini yang ku maksud, ini yang aku lihat menarik kereta itu" Rory menunjuk nunjuk halaman buku nya.

"Jadi itu Thestral?" Hermione menganga.

"Iyaa, itu Thestral. Hanya bisa di lihat oleh orang yang sudah melihat kematian" tutur Rory.

"Aku pernah mendengar namanya, tapi aku tidak tau kalau Thestral yang menarik kereta nya" terang Hermione sambil membaca setiap sudut halaman buku itu.

"Berarti kamu sudah pernah melihat.." ucapan Ron terhenti.

"Kematian, yaa aku pernah melihatnya" kata Rory dengan nada rendah.

"Makanan kalian hampir dingin, cepat makan" Ginny membelokkan arah pembicaraan.

Rory tersenyum ke arahnya, ia tau Ginny pasti membelokkan arah pembicaraan karena tau kematian siapa yang pernah Rory lihat.

Harry muncul dengan kikuk diantara mereka. Ia meminta izin untuk ikut duduk bersama mereka, padahal biasanya Harry langsung ikut duduk tanpa meminta izin dengan kikuk terlebih dahulu.

Sayup sayup terdengar suara perdebatan antara McGonagall dan Umbridge di tangga dekat aula besar. Semua murid menoleh ke arah mereka berdua. Kemudian mereka berjalan mendekat, termasuk Rory. Ia ingin mendengar dengan jelas apa isi perdebatan mereka.

McGonagall menetang metode pembelajaran yang digunakan Umbridge, karena itu terlalu kuno. Namun Umbridge tidak kalah, ia terus beradu argumen dengan McGonagall.

"Hal hal tidak baik di Hogwarts ternyata lebih buruk dari pada dugaanku" ucap Umbridge ketus, lantas ia berjalan pergi meninggalkan kami semua.

Hari hari kemudian tingkah Umbridge semakin semena mena. Ia membuat banyak aturan yang tidak perlu, seperti salah satu contohnya melarang segala produk Weasley milik si kembar di Hogwarts.

Selain bersikap menyebalkan pada murid, ia juga bersikap menyabalkan pada guru guru. Bertanya hal hal pribadi kepada mereka. Lalu yang paling parah nya, ia memecat Profesor Trelawney dan mengusirnya. Melihat apa yang telah ia lakukan, tentunya semua orang tidak setuju. Dumbledore menyuruh Trelawney untuk tetap tinggal di Hogwarts.

Rory, Ron, Hermione, dan Harry berkumpul di sofa ruang asrama gryffindor saling mengoceh tentang Umbridge yang makin bertindak semena mena di Hogwarts.

"Kita tidak di ajarkan mempertahankan diri. Kita tidak di ajarkan untuk ujian OWL, dia mengambil alih seluruh sekolah" Hermione mengoceh sambil bolak balik di depan perapian.

"Sepertinya dia ingin menjadi kepala sekolah" ucap Rory sambil mengernyit ketika bayangan wajah Umbridge terlintas di pikirannya.

"Sudah jelas!" Hermione berseru kesal.

Lalu tiba tiba api di perapian sedikit membesar dan bersuara asing. Kemudian bayangan wajah Sirius muncul dari api tersebut. Ia membicarakan Umbridge dan kebangkitan Voldemort. Ia menyuruh mereka berempat untuk mempelajari mantra pertahanan karena Umbridge tidak mengajarkannya.

"Jika Umbridge menolak untuk mengajar, kita butuh seseorang yang berkenan" ucap Hermione pelan sambil menatap Harry.

Continue Reading

You'll Also Like

28.7K 3K 23
-END- [ edmund x OC ] "I will bring you back" - Written in Bahasa - Credits untuk C.S Lewis, Narnia Movies Company, Pinterest, Google Photos - Cerit...
3.5K 428 42
❝....𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.... ❞ {𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓮𝓭...
39.1K 3.5K 48
[PROSES REVISI] Esterlitha Wright, seorang gadis cantik kebanggaan Gryffindor. Paras cantiknya memang tak main main, tapi jangan pernah meremehkanny...
119K 14.9K 63
❝𝗠-𝗠𝗮𝗸𝘀𝘂𝗱𝗺𝘂, 𝗸𝗮𝘂 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗸𝗲𝘁𝘂𝗿𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗿𝗹𝗶𝗻 𝗪𝘆𝗹𝗹𝘁?❞ Keluarga Wyllt. Para keturunan Merlin yang terkenal dengan amb...