Met Twins [ Kangmin ]

Von Dhina_putri

1.2K 158 13

18 tahun tidaklah waktu yang singkat untuk terpisah bukan, apalagi terpisah dengan saudara kembarnya. Bagai... Mehr

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 25
Chapter 26
Pengumuman

Chapter 24

13 3 0
Von Dhina_putri

"Ya terserah, minggir."
Saat gyehyeon menutup pintu tadi Yongmin memang berada di belakangnya jadi saat dia berbalik jalannya kehalang oleh Yongmin.

Buk!

~~~

Kangmin memegangi tangannya yang masih terkepal setelah memukul lengan gyehyeon, bukan lengan gyehyeon yang sakit, sebaliknya tangan dan jemari kangmin lah yang sakit.

Kangmin memanyunkan bibirnya.

"Kenapa sih hyung kayak gak suka banget sama Yongmin."
Kangmin gak suka kalau yong-min dibentak seperti itu.

"Udahlah Kangmin."
Yong-min memegangi pundak kangmin.

Sebenarnya tadi kangmin dan hoyoung sudah ke dapur menaruh belanjaannya, tetapi setelah mendengar gyehyeon yang membentak kembarannya, kangmin langsung berlari dan memukul lengan gyehyeon.

Dongheon dan Yongseung juga ikut mendatangi mereka, Minchan masih setia memantau mereka dari sofa sedangkan Hoyoung tidak perduli dan membereskan belanjaannya.

Gyehyeon tersenyum miring.

"Terus aku harus suka gitu sama dia."

Kangmin mengembuskan nafasnya kemudian melihat yong-min, sebenarnya dia tahu sejak tadi kalau yong-min gak enak badan, jangan lupakan kalau apa yang dialami yong-min bisa dirasakan oleh kangmin.

Tadi dia membawanya kesini agar dia bisa istirahat, tapi sepertinya dia semakin sakit, bahkan mukanya sedikit terlihat pucat.

"Yongseung hyung, aku minta izin bawa yong-min ke kamar ya."

"Hah? Kenapa harus kamar?"

"Kepala dia sakit, kepala ku aja juga ikut sakit sekarang, emang hyung gak kasian?"

Yongseung melihat ke arah yong-min, benar dia terlihat sedikit pucat. Tapi dia juga tidak bisa membawa perempuan kekamarnya kan, walau itu juga kamar kangmin.

"Tapi kangmin, masak kamar kita sih?"
Yongseung menyisir rambutnya ke belakang.

"Bawa ke kamar yang di sebelah kamar gue tuh, itukan kamar kosong. Jangan salah masukin kamar."
Hoyoung membawa beberapa snack dari dapur yang dia beli tadi dan ditaro di meja.

Yong-min dari tadi hanya bisa diam, dia tidak tau harus bagaimana, mau nolak juga gimana emang nyatanya kepalanya masih sakit.

"Ohh iya baru inget kalau ada kamar kosong hehe."

Kangmin menggaruk tengkuknya, padahal dia sering pakai kamar itu, hanya untuk bersantai karena jika disana dia tidak akan diganggu siapa pun.

Yongseung menghampiri yong-min dan mengambil ice cream dari tangannya,
"Istirahat aja dulu, anggap aja rumah sendiri."
Yongseung tersenyum simpul, dia lumayan sering mengobrol dengan yong-min walau sebentar jadi tidak ada rasa canggung lagi di antara keduanya.

Yong-min hanya mengangguk, kangmin merangkul yong-min dan langsung membawanya ke kamar yang ada di sebelah kamar yeonho dan Hoyoung.

Sebelumnya yong-min membungkuk karena bingung mau mengatakan apa jadi pilihan terakhir nya adalah membungkuk.

"Yeonho kemana?"
Hoyoung baru sadar bahwa tidak menemukan batang hidung salah satu membernya.

"Ahh iya, tadi dia ke rumah temannya hyung, katanya ada tugas kelompok dan dia gak enak kalau gak dateng, kebetulan kan emang gak ada jadwal hari ini."
Yongseung menaruh ice cream nya di atas meja dan ikut duduk di sofa.

Member yang lain juga duduk di sofa, tidak lupa mengambil ice cream dengan rasa kesukaan mereka masing-masing.

"Ehh berita soal penyakit apa tuh yang dari wuhan gimana? Ada perkembangan?"
Dongheon mengawali pembicaraan karena yang lain hanya diam saja.

"Ada, perkembangan nya tambah parah, iya kan minchan hyung."
Kangmin yang tiba-tiba muncul langsung mengambil ice cream dan duduk di sebelah minchan.

Minchan hanya mengangguk saja, dia juga tidak tahu pasti kabar nya sekarang,

"Katanya udah nyampe ke Korea juga, iya gak sih hyung?"
Yongseung juga penasaran.

"Wah gawat tuh kalau bener, bukannya kita bakal susah kedepannya."
Semua menatap gyehyeon dan kemudian mengangguk bersamaan.

"Ohh iya hyung tadi mau ngomong apa ke kangmin?"

Minchan ingat tadi hyung nya itu hampir menjadi orang gila, walau sebelumnya emang udah gila sih.

"Ohh iya hampir lupa kan."
Dongheon menatap kangmin intens, sedangkan yang ditatap hanya diam, dia gak tau hyung nya mau bicara tentang apa, yang dia tahu sepertinya ini sangat penting.

"Sepenting apa sih hyung? Hyung sampai teriak-teriak gitu! "
Yongseung akhirnya bersuara karena dongheon tiba-tiba diam tidak melanjutkan ucapannya.
Tingkat ke kepoan Yongseung saat ini sedang tinggi jadi dia tidak ingin jika waktunya terbuang walau hanya 1 menit.

"Ahh itu, manager izinin yongmin buat tinggal disini."
Dongheon tersenyum ceria, akhirnya kabar bahagia yang ingin dia sampaikan ke kangmin lebih dulu jadi terdengar oleh semuanya,

Termasuk yeonho yang baru masuk dorm dan yongmin yang kebangun karena teriakan dongheon.

"Apa?" "Apa?" "Hah apa?" "Apa?" "Serius hyung?"

Mau Paduan suara nih kayaknya ~author

Dongheon mengangguk mengiyakan semua nya.

Kangmin ter senyum senang bahkan sampai berdiri dan melompat-lompat.

Yongseung, yeonho dan Dongheon tertawa melihat kelakuan kangmin.

Hoyoung dan Minchan juga senang hanya saja mereka hanya tersenyum tipis, enggan untuk berekspresi.

Gyehyeon masih mencerna ucapan hyungnya, dia senang, tapi ada rasa khawatir di dalam dirinya.

"Jadi kapan dia bisa pindah kesini?"
Yeonho meletakkan tas nya di sofa sedangkan dia duduk di bawah sofa, entahlah kenapa dengan otaknya.

"Secepatnya, tapi.."

"Tapi apa hyung?"
Kangmin sudah senang dan sekarang dia was was dia tidak ingin dongheon mengatakan yang hal yang akan membuatnya sedih lagi.

"Jika yongmin disini sekolahnya gimana?"
Dongheon sebenarnya khawatir dengan kehidupan yongmin yang akan mengalami perubahan jika dia harus pindah ke sini.

"Dia juga tidak bisa seenaknya keluar masuk dorm ini kan."
Minchan menimpali tapi dengan menjaga intonasi kata-katanya, dia takut akan menyinggung kangmin.

"Hmm, gimana ya?"
Kangmin tidak sedih tapi dia juga ikut berfikir dan duduk lagi di sofa.

Karena yeonho melihat ada ice cream kesukaan nya di meja dia langsung mencomot ice cream itu dan memakannya.
"Ahh segarnya."

Yang lain langsung menatap yeonho, tidak tau keadaan apa, yang lain lagi mikir tentang yongmin nah ini...

"Huh, bentar lagi sekolah di liburin kan karena covid-19, dia bisa pindah setelah itu, kalau masalah belanja dan keperluan diluar setidaknya kalian bisa bantu jadi dia tidak perlu keluar dorm setiap hari, dan bilang kedia untuk menyamar jika keluar, dia gak ada bedanya dengan kangmin."
Gyehyeon yang jengah karena ucapannya sendiri langsung berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

"Bener juga ya, kenapa gak kepikiran?"
Minchan yang tadi hampir memukulkan kepalanya ke meja karena tidak bisa berfikir akhirnya meringis kemudian melanjutkan tugasnya di laptop kesayangannya.

Yang lain mengangguk mengerti, sedangkan kangmin ingin pergi ke kamar yang di tempati yongmin tadi tetapi dia langsung berhenti saat melihat yongmin di depan pintu.

"Apa kau dengar semua nya?"

~~~

J

angan lupa vote dan komen ya.
Maaf udah lama gak update, karena kesibukan author mendominasi jadi gak sempat buat update cerita. Untung semua udah beres, author juga berharap gak akan lupa update lagi.

Happy Reading

Yongmin ver

Kangmin ver

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

335K 27.9K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
39.3K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
248K 36.9K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
197K 9.7K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...