Logic & Heart

By amyourlyca

68.7K 17.7K 12.9K

[Follow dulu sebelum membaca] [Completed] *** Anca Zabryna, cewek yang mendapatkan peringkat terburuk diangka... More

LH 02: MRS. ANOA
LH 03: SALAH LABRAK
LH 04: RATU COPAS SALAH LABRAK!
LH 05: POINT TO POINT
LH 06: IN LIBRARY
LH 07: FIRST KISS
LH 08: DOTS School Ver.
LH 09: SIAPA KORUPTORNYA?
LH 10: FIRST MISSION
LH 11: MISSION FAILED
LH 12: ANCA CENGENG
LH 13: DEMO
LH 14: SOLIDARITAS
LH 15: THE POWER OF EMAK-EMAK
LH 16: BACK TO SCHOOL
LH 17: SWIT SMAILNYA ALDI
LH 18: MASA LALU DAN RUBY
LH 19: THE PAST
LH 20: NGAMBEK
LH 21: DE FACTO
LH 22: WHO?
LH 23: SWEETIES
LH 24: GEA
LH 25: SHE'S BACK
LH 26: PARTY
LH 27: ICH LIEBE DICH
LH 28: OFFICIAL
LH 29: JARAK
LH 30: SISI PROTEKTIF
LH 31: DEPTA STORY
LH 32: ABOUT GEA+CAST
LH 33: KECEWA
LH 34: KESURUPAN
LH 35: GEA (2)
LH 36: SELESAI
LH 37: WINNER
LH 38: DON'T GO
LH 39: EPILOG
EKSTRA CHAPTER

LH 01: MR. PERFECT

7.1K 1K 1.1K
By amyourlyca

Hai!

Ini cerita prtama aku, semoga kalian suka yaa.

Budayakan vote dan comment sebelum membaca.

HAPPY READING💗

Sorry for typo!

***

Seorang gadis berjalan sambil menenteng tasnya dengan santai, pagi ini suasana koridor SMA Adijaya masih tergolong sepi. Karena lima menit lagi sudah bel masuk kelas.

Mata gadis itu berbinar saat melihat di bawah pot dekat dengan tanaman Janda Bolong terdapat uang logam mengkilau.

"Lumayankan kalo dapet serebu. Bisa beli rumah kutunya Cindy nih," gumam gadis itu.

"Alhamdulillah ya Allah, gak sia-sia gue sholat tahajud jam enam pagi tadi. Akhirnya dapet duit juga, rejeki anak Mamah Yanti." Gadis itu berujar sambil melangkahkan kakinya ke arah pot. Anca Zabryna namanya.

Gadis itu melirik ke kanan dan ke kiri, untuk memastikan tidak ada yang melihatnya. Bisa-bisa dia masuk angin mendadak jika ketahuan oleh Cindy dan Kanya, temannya.

Dia menghela nafas lega saat berhasil mendapatkan uang logam itu.

"Anjir, apaan nih? Cepek doang?" tanya Anca pada diri sendiri saat melihat uang logam itu senilai Rp 100. Bukan seratus dolar, tapi seratus perak.

"Ini mah beli permen juga gak bakal cukup, bangke emang. Dasar penipu," gerutu Anca kemudian melempar asal uang itu. Anca berlalu sambil menenteng tasnya.

Tanpa dia sadari seseorang tengah menatap datar ke arahnya, cowok itu melirik ke arah uang logam yang dibuang Anca, kemudian memungutnya.

Tidak, cowok itu tidak menyimpannya untuk diri sendiri. Cowok itu melangkahkan kakinya ke arah pot Janda Bolong tadi, kemudian menaruh uang logam itu pada tempatnya.

Lelaki itu tersenyum tipis setelahnya, lalu berjalan dengan langkah tenang menuju kelasnya.

***

Kursi di depan Kelas, telah dibuat khusus setiap pagi oleh kelas XI MIPA 1. Di sana, seorang lelaki dengan pakaian sedikit berantakan duduk dengan anteng sambil memakan permen karet. Rangga Gumilang, si Ketua Kelas sekaligus penjaga pintu kelas XI MIPA 1.

"Mending gue live Ig dah, siapa tahu dapet si ehem canda ehem," ujarnya seorang diri, bukan tanpa sebab dia sendirian pasalnya Yudha, --yang biasa menemaninya berjaga tengah dilanda penyakit galau sindrom 99 karena baru saja diputuskan oleh pacar ke 99-nya.

"Hai cantik! Aa Rangga ganteng comeback, ada yang kangen muka shining sembriwing sembriwing muka Aa tydak?" tanya Rangga di depan ponselnya, dia menaik turunkan alisnya berusaha bersikap ganteng. Padahal yang menonton live Ignya hanya 3 orang, itu juga cowok semua.

Dalvinmelviano
Bacot anjg, gue masih lurus

Fanboynya_lilishitampink
BEHAHAHAHAHAHA

"Gak ada satupun cewek gitu? Miris banget gue hidup. Belum aja gue berubah jadi Manurios, gue yakin tuh cewek-cewek alay bakal kesem-sem sama gue," ujar Rangga tangan kirinya Ia gunakan untuk menyisir rambutnya.

Fanboynya_lilishitampink
Hilih kintil, lo mau brbah kaya Manurios kek, Bright tralala uwu kek gak peduli gw. Alhamdulillah masih sayang Lilis, gw.

Rangga mendelik. "Halah, orang Lilis maunya sama gue. Tanya noh sama Dalvin, ya gak, Vin?"

Dalvinmelviano meninggalkan live.

Fanboynya_lislishitampink
KUTANGHAHAHHAHA. Mangkanya jgan halu. Orang si Dalvin stujunya Lilis ama gw. Miris banget idup lo Rang

Yudha.sisa_Y4n6
HUA HUA HUA HUA

"Hidup gue sama si Yudha mirisan si Yudha noh, nangis-nangis dia."

Fanboynya_lilishitampink
Kenapa lo Yud?

"Si Yudha diputusin pacar ke 99nya noh."

Fanboy_lilishitampink
Yg mana? Pacar si Yudha gk ke itung sma gw.

"Sama aja kayak lo bego, sama-sama manusya tydak punya hati nurani tydak cem eyke."

Fanboy_lilishitampink
Jijik anjr gw liatnya

"Bentar dulu." Rangga menghentikan live-nya disaat bulu kuduknya merinding. Matanya perlahan-lahan memutar menatap ke arah samping kanannya.

Suara ketukan sepatu membuatnya segera berlari ke dalam kelas, hingga tanpa sadar kursi yang dia tempati terjatuh.

"Orangnya udah dateng, beresin-beresin oy!" teriak Rangga saat sudah sampai di depan kelas.

"Siska, listrik lo berantakan!" teriak Rangga pada Siska.

"Lipstik bego!" teriak Siska marah.

"Heh kembaran Ipul! Itu pulpen lo, taro ke tas buru! Bisa kena santet gue kalo dia tahu kelas gak rapi."

"Jamil sama Jamilah jangan pacaran mulu! Lo berdua mau gue jadiin kambing congek hah!"

"Itu tuh yang lagi nonton bokep berduaan di pojok belakang, duduk buruan!"

"Woy Dewi uler! Baju lo rapihin noh, buruan oy! Bisa-bisa gue turun jabatan dari Ketua Kelas jadi babunya Mang Jamal." Rangga berujar sambil ngegas.

Rangga menghela nafas lega saat suasana kelas benar-benar rapi dan hening. Hanya suara ketukan sepatu yang menggema dengan lantai yang terdengar.

Semua orang yang ada dikelas XI MIPA 1 kian tegang saat seseorang membuka pintu dan menampilkan wajah datarnya seperti biasa.

Dia meneliti seisi kelas dengan tatapan menilai, "Kursi didepan pintu kelas jatoh."

Pernyataan itu membuat seisi kelas menahan nafasnya kala cowok itu berbicara.

Aldiano Pratama, cowok yang paling disegani oleh seluruh siswa SMA Adijaya. Cowok yang jabatannya sebagai Ketua Eskul Fisika itu memiliki sifat yang Perfectionist melebihi siapapun.

Cowok bermata sipit itu memiliki mata sempurna yang mampu melihat ketidak beraturan orang.

"Gini loh bro, lo tahukan disekolah kita tuh banyak banget hantunya. Palingan juga tuh han-"

"Kursi nomor 4 barisan ketiga dari kanan, geser 3,5 derajat ke arah utara." Semua orang menoleh ke arah Siska, kursi yang disebut tadi. Sementara Siska hanya mengerjap-erjapkan matanya, bibirnya masih berantakan bekas Lipstik tadi.

"Novel karya amyourlyca, Sweet Enemy. Halaman 97 kelipet, pot bunga dimeja guru geser 5 jari ke kiri."

"Cewek rambut pendek, anting lo ilang satu, ada di bawah meja nomor 5 barisan ke 1 dari kanan." Nuri, yang disebut melongo. Kemudian meraba telinganya, benar saja antingnya hilang satu.

Dia melirik ke arah kursi Dino, cowok itu tampak mengambil antingnya. Dan dilambai-lambaikan ke arah Nuri.

Nuri berterimakasih dalam hati pada Aldi, pasalnya anting itu pemberian Mamahnya. Jika hilang, bisa-bisa dia digeprek.

Semuanya melongo ditempat, memang sudah terbiasa dengan sifat Aldi. Namun sampai sedetail itu? Benar-benar mahakarya Tuhan yang luar biasa.

Aldi menghela nafasnya pelan, dia melirik ke arah Rangga yang sedari tadi melongo. Kemudian beralih lagi menatap ke depan.

"Kancing baju lo salah ngancingin, kancing ketiga ada di ke empat, itu awal kesalahannya." Aldi berujar tanpa menatap Rangga, kemudian berlalu ke tempat duduknya.

Sementara Rangga, cowok itu tampak grasak-grusuk ditempatnya. Dia langsung memperbaiki tatanan kancingnya.

"Anj*ng, pantes aja adek kelas pada lari ngeliat gue tadi. Karena ngeliat perut bohay dan onepack gue rupanya." Rangga bergumam sambil mengelus perutnya.

Aldi tak langsung duduk, dia menyempatkan diri berhenti ditempat Siska. Dan mengambil sesuatu di saku celananya, kemudian memberikannya kepada Siska.

"B-buat apa?" tanya Siska dengan pipi semerah tomat saat Aldi memberinya tisu.

"Blush on ketebelan, bedak dipipi kanan tebelnya 3 cm dipipi kiri 4 cm, lipstik dibibir lo acak-acakan." Siska melongo di tempatnya, baru saja dia hendak terbang ke langit talpi langsung dijatuhkan ke bumi dengan tidak estetiknya.

Aldi kembali ke bangkunya dengan tenang, guru yang masuk ke kelasnya tampak tersenyum ramah. Seperti biasa, kelas XI Mipa 1 menjadi kelas terapi dan tertenteram di SMA Adijaya.

"Selamat pagi anak-anak." Guru perempuan itu lagi-lagi tersenyum setelah anak kelas XI Mipa 1 balik menyapa.

"Sekarang tolong buka buku Bahasa Indonesia halaman 37 kita akan membahas tentang Teks Eksplanasi. Ba-"

"Teks Eksplanasi, halaman 40. Bab kedua setelah Teks Prosedur." Aldi menjawab memotong ucapan Bu Anggi. Memang tidak sopan, tapi mampu membuat semua orang berdecak kagum.

Bu Anggi tampak tersenyum kikuk, "Oh iya anak-anak maklum mata ibu su-"

"Rabun dekat, Ibu menggunakan kacamata min bukan plus. Sebaiknya Ibu mengganti kacamata Ibu." Bu Anggi tampak mengepalkan tangannya merasa geram dengan tingkat kecerdasan anak muridnya itu.

"Oke, kita mulai saja ya. Aldi, bisa jelaskan apa itu pengertian teks eksplanasi, menurut para ahli, ciri, struktur dan kaidah kebahasaan Teks Eksplanasi itu sendiri tanpa melihat buku," ujar Bu Anggi penuh penekanan. Sepertinya Bu Anggi dendam pada Aldi.

Bu Anggi tampak tersenyum miring saat Aldi terdiam. "Oke, sepertinya Aldi tidak bisa menjawab. Ad-"

"Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi proses mengapa dan bagaimana peristiwa alam, ilmiah, sosial, budaya dan lainnya dapat terjadi. Peristiwa alam dan sosial yang terjadi di sekitar kita selalu memiliki hubungan dan proses sebab akibat."

"Menurut para ahli ...." Aldi menjelaskan sambil menatap Bu Anggi. Bu Anggi buru-buru melihat Buku Paket Bahasa Indonesianya, sesekali melirik ke arah Aldi yang sedang menerangkan.

Bu Anggi speechless, semua anak kelas XI Mipa 1 bertepuk tangan.

"Anjir, gini amat gue punya saingan." Si Ranking dua, Naumi berbicara.

"Gila gak sih pas ngejelasin, teges bangett." Siska bergumam tidak jelas sedari tadi.

"Rahim gue kinclong ngeliat Aldi ngomong kek gitu." Jamilah yang menoleh ke belakang menatap Aldi, bahkan kepalanya berputar 360 derajat hanya untuk melihat Aldi.

"Jamilah, Jamil melotot noh." Salah satu Siswi berujar memperingati Jamilah, membuat Jamilah melotot.

"Nama gue Mila! Bukan Jamilah."

"Kamu kan Milea, aku Dilan yang," ujar Jamil membuat Jamilah mendelik.

"Itu temen gue tuh." Rangga live Ig, followersnya berkembang pesat setelah dia menyiarkan langsung bagaimana Aldi menjelaskan.

"Bagaimana bisa dia menjawab tanpa kehilangan satu kata pun dari buku?" batin Bu Anggi masih tidak percaya.

Bu Anggi berjalan ke arah Aldi, dia menepuk bahu Aldi dua kali. Aldi tampak melirik tangan Bu Anggi yang menepuk bahunya. "Bener kata orang, kamu itu Mr. Perfect."

***
TBC

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT💗

Jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian juga dan makasii yang udah mampir💗

Continue Reading

You'll Also Like

1M 47.8K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
47.2K 11.2K 49
Siapa sangka wajah ayu nan kaku yang ia miliki ternyata topeng penutup ribuan diksi luka. Namanya 'Alkena' sebuah definisi kuat layaknya ikatan rangk...
Lazy Boy By MARE

Teen Fiction

3.2K 776 36
Kinan merutuki nasibnya gara-gara didepak oleh sekolah dari perwakilan olimpiade sains. Ini semua akibat kesalahan yang dilakukannya di tahun lalu. A...
2.5M 135K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...